Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KEPUTUSASAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa


Dosen Pengampu : Endang Caturini, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Fitrie Rochmasarie (P27220019157)


Ken Adinda Ayu S (P27220019165)
Oktaria Kusuma P (P27220019175)
Maulana Adhi S. N (P27220018148)
KONSEP MASALAH
KEPUTUSASAAN
Pengertian Keputusasaan
● Keputusasaan merupakan kondisi subjektif seorang individu
yang memandang keterbatasan atau tidak ada alternative atau
pilihan pribadi serta tidak mampu memobilisasi energy demi
kepentingan diri sendiri (NANDA.2015-2017).
● Keputusasaan berkaitana dengan kehilangan harapan,
ketidakmampuan, keraguan, duka cita, apati, kesedihan,
depresi, dan bunuh diri (catton dan range 1996). Sedangkan
Menurut (pharris, resnick dan ABlum 1997) mengemukakan
bahwa keputusasaan merupakan kondisi yang menguras
energy.
Tanda dan Gejala
● Ungkapan klien tentang situasi kehidupan ● Nampak selalu murung atau blue mood.
tanpa harapan dan terasa hampa (“saya ● Menunjukkan gejala fisik kecemasan
tidak dapat melakukan”) (takikardia, takipneu)
● Sering mengeluh dan Nampak murung. ● Menurun atau tidak adanya selera makan
● Nampak kurang bicara atau tidak mau ● Peningkatan waktu tidur.
berbicara sama sekali ● Penurunan keterlibatan dalam perawatan.
● Menunjukkan kesedihan, afek datar atau ● Bersikap pasif dalam menerima
tumpul. perawatan.
● Menarik diri dari lingkungan. ● Penurunan keterlibatan atau perhatian
● Kontak mata kurang. pada orang lain yang bermakna
● Mengangkat bahu tanda masa bodoh.
Tujuan Strategi Pelaksanaan atau Tindakan
Keperawatan
Tujuan Umum Tujuan Khusus:

● Pasien memiliki harapan dalam ● Klien mampu membina hubungan


saling percaya
hidup
● Klien mampu mengenal masalah
keputusasaannya
● Klien mampu mengembangkan
spiritual pada diri berpartisipasi
dalam aktivitas
● Klien mampu menggunakan keluarga
sebagai sistem
Strategi Pelaksanaan atau Tindakan
Keperawatan
2. Klien mengenal masalah keputusasaannya
1. Bina hubungan saling percaya ● Beri kesempatan bagi klien mengungkapkan perasaan
sedih/kesendirian/keputusasaannya.
● Ucapkan salam ● Tetapkan adanya perbedaan antara cara pandang
perawat terhadap kondisi klien.
● Perkenalkan diri : nama panggilan
● Bantu klien mengidentifikasi tingkah laku yang
● Jelaskan tujuan pertemuan mendukung putus asa.
● Diskusikan dengan klien cara yang biasa dilakukan
● Dengarkan klien dengan penuh untuk mengatasi masalah, tanyakan manfaat dari cara
yang digunakan.
perhatian ● Dukung klien untuk menggunakan koping efektif yang
selama ini digunakann oleh klien
● Bantu klien penuhi kebutuhan dasar
● Beri alternative penyelesaian masalah atau solusi.
● Bantu klien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian
dari tiap alternative.
● Identifikasi kemungkinan klien untuk bunuh diri.
 
Strategi Pelaksanaan atau Tindakan
Keperawatan
3. Klien berpartisipasi dalam aktivitas
● Identifikasi aspek positif dari dunia klien (“keluarga anda menelepon RS setiap hari
untuk menanyakan keadaanmu?”
● Dorong klien untuk berfikir yang menyenangkan dan melawan rasa putus asa.
● Dukung klien untuk mengungkapkan pengalaman yang mendukung pikiran dan
perasaan yang positif.
● Berikan penghargaanyang sungguh-sungguh terhadap usaha klien dalam mencapai
tujuan, memulai perawatan diri dan berpartisipasi dalam aktivitas.
Strategi Pelaksanaan atau Tindakan Keperawatan
4. Klien menggunakan keluarga sebagai system pendukung
a. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :
● Ucapkan salam.
● Perkenalkan diri : sebutkan nama dan panggilan yang disukai.
● Tanyakan nama keluarga, panggilan yang disukai, hubungan dengan klien.
● Jelaskan tujuan pertemuan.
● Buat kontrak pertemuan
b. Identifikasi masalah yang dialami keluarga terkait kondisi putus asa klien
c. Diskusikan upaya yang telah dilakukan keluarga untuk membantu klien mengatasi masalah
dan bagaimana hasilnya.
d. Tanyakan harapan keluarga untuk membantu klien mengatasi masalahnya.
e. Diskusikan dengan keluarga tentang keputusasaan :
● Arti, penyebab, tanda-tanda, akibat lanjut bila tidak diatasi.
● Psikofarmaka yang diperoleh klien: manfaat, dosis, efek samping, akibat bila tidak
patuh minum obat.
● Cara keluarga merawat klien
f. Akses bantuan bila keluarga tidak dapat mengatasi kondisi klien (Puskesmas, RS).
KONSEP DAN INTERVENSI LOGOTERAPI
Pengertian Logotheraphy
Kata logoterapi (Logoteraphy) berasal dari dua kata, yaitu logo
berasal dari bahasa Yunani logos yang berarti makna atau meaning dan
juga rohani. Adapun kata terapi berasal dari bahasa Inggris theraphy
yang artinya penggunaan teknik-teknik untuk menyembuhkan dan
mengurangi atau meringankan suatu penyakit. Jadi kata logoterapi
artinya penggunaan teknik untuk menyembuhkan dan mengurangi atau
meringankan suatu penyakit melalui penemuan makna hidup.

Logoterapi mengajarkan bahwa manusia harus dipandang sebagai


kesatuan raga-jiwa-rohani yang tak terpisahkan. Logoterapi percaya
bahwa perjuangan untuk menemukan makna dalam hidup seseorang
merupakan motivator utama orang tersebut.
Indikasi Logotheraphy
Logoterapi diindikasi untuk mengatasi gangguan neurosis somatogenik,
neurosis psikogenik dan neurosis noogenik pada kasus obsesi kompulsi,
insomnia, kecemasan, phobia, depresi (Bastaman, 2007).

Tujuan Logotheraphy
Tujuan utama logoterapi adalah meraih hidup bermakna dan mampu
mengatasi secara efektif berbagai kendala dan hambatan pribadi. Selain
itu logoterapi juga bertujuan menolong pasien untuk menemukan tujuan
dan maksud dalam hidupnya dengan memperlihatkan bernilainya
tanggung jawab dan tugas-tugas tertentu.
Penatalaksanaan Keputusasaan
a) Psikofarmaka
Pengobatan untuk anti kecemasan terutama benzodiazepine, obat ini digunakan
untuk jangka pendek, dan tidak dianjurkan untuk jangka panjang

b) Psikoterapi
Psikoterapi adalah terapi kejiwaan yang harus diberikan apabila penderita telah
diberikan terapi psikofarmaka dan telah mencapai tahapan dimana kemampuan
menilai realitas sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik.

c) Psikososial
Dengan terapi ini dimaksudkan penderita agar lebih mampu kembali beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya dan mampu merawat diri, mandiri, tidak bergantung
pada orang lain
Penatalaksanaan Logotheraphy
Menurut Tomy (2014) tahap utama dalam logotheraphy ada empat antara lain :

1. Mengambil jarak terhadap gejala (distance from sympom), membantu menyadarkan


penderita bahwa gejala tidak sama (identik) dengan dirinya, tetapi merupakan suatu
kondisi yang dapat dikendalikan oleh penderita.

2. Modifikasi sikap (modification of attitude), membantu penderita mendapatkan


pandangan baru terhadap dirinya se

3. Pengurangan gejala (reducing symtoms), upaya menerapkan teknik-teknik logoterapi


dalam menghilangkan gejala secara keseluruhan ndiri serta kondisi yang dialaminua

4. Orientasi terhadap makna (orientation toword meaning), membahas bersama nilai-nilai


dan makna hidup yang secara potensial yang ada dalam kehidupan pasien
Penatalaksanaan Logotheraphy
Ada empat sesi pada logotherapy yaitu :

1. Sesi 1 mengemukakan masalah atau pengkajian terhadap masalah yang berkaitan


dengan terjadinya keputusasaan

2. Sesi 2 adalah stimulasi imajinasi kreatif, stimulasi ini berguna untuk menstimulasi proses
mental penderita dengan menjadikannya kekuatan untuk melakukan hal yang kreatif

3. Sesi 3 yaitu pengambilan keputusan untuk memilih tiga makna yang penting dalam hidup
penderita dan menghadirkan situasi yang memberikan makna dalam kegiatan sehari-hari

4. Sesi 4 adalah tahap evaluasidan penyimpulan mencoba memberikan interpretasi atas


informasi yang diperoleh sebagai bahan untuk tahap selanjutnya, yaitu perubahan sikap
dan perilaku.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) LOGOTHERAPHY
○ Evaluasi validasi

Tujuan ■ Menanyakan perasaan klien pada saat ini


● Mengembangkan hubungan yang baik dan
nyaman antara terapis, klien dan keluarga ■ Menanyakan masalah yang dihadapi dan apa
● Menjelaskan tunjuan dan manfaat logoterapi bagi yang sudah dilakukan klien untuk mengatasinya
klien
● Mengidentifikasi masalah yang muncul dan ○ Kontrak
dialami oleh klien ● Menjelaskan tujuan pertemuan yaitu
● Tahap prainteraksi perencanaan mengembangkan hubungan baik dan nyaman
○ Membuat kontrak dengan klien antara terapis dan klien mengenai masalah yang
○ Mempersiapkan alat dan tempat yang dihadapi selama ini
kondusif ● Menjelaskan aturan main dalam pelaksanaan
○ Menjelaskan teknik pelaksanaan logoterapi logoterapi yaitu lama kegiatan berapa menit yang
● Pelaksanaan Tahap Orientasi diikuti oleh klien.
○ (Salam teraupetik) ● Menjelaskan jumlah pertemuan dan sesi-sesi
dalam terapi
■ Perkenalkan nama dan nama ● Menjelaskan peraturan terapi, yaitu klien duduk
panggilan terapis dengan terapis berhadapan dari awal sampai
selesai
■ Menanyakan nama dan panggilan
klien
Pelaksanaan Tahap Kerja
● Meminta klien memperkenalkan diri, nama, umur, alamat tempat tinggal, menyebutkan
anggota keluarga, dirumah tinggal dengan siapa)
● Beri penjelasan tujuan dan manfaat logoterapi bagi klien.
● Meminta klien menyebutkan perubahan yang dirasakan selama ini.
● Diskusikan bersama klien tentang masalah yang dihadapi selama ini.
● Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan pendapatnya terhadap masalahnya
selama ini.
● Beri pujian atas partisipasi klien dalam mengidentifikasi masalahnya selama ini.
● Berikan kesimpulan tentang topik yang telah dibahas.

Pelaksanaan Tahap Terminasi


a. Evaluasi
● Terapis menanyakan perasaan klien setelah menjalani terapi sesi pertama ini
● Terapis memberikan pujian yang sesuai
b. Tindak Lanjut
● Menganjurkan klien untuk mengidentifikasi masalah atas respon ketidakberdayaan yang
dialami selama ini yang akan didiskusikan pada sesi berikutnya.
● Menganjurkan klien untuk mengidentifikasi masalahnya dan minta klien untuk
mencatatnya dalam buku catatan hariannya.
Kontrak akan datang

1. Menyepakati topik pertemuan yang akan datang sesi kedua), yaitu


mengidentifikasi reaksi atau respon terhadap masalah yang dirasakan,
mengidentifikasi cara-cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah
serta mengidentifikasi pelajaran atau hikmah yang diperoleh atas masalah
yang dialaminya.

2. Menyepakati waktu dan tempat


ANALISIS PICOT
ANALISIS PICOT
KETERANGAN :
● Jurnal 1 : Lindasari, Sri Wulan., dkk. 2017. Pengaruh Logoteraphy Terhadap
Keputusasaan pada Narapidana Wanita di Lembaga Permasyarakatan Wanita
Kelas II A Bandung.

● Jurnal 2 : Setyowati, Wahyu Endang. 2016. Logoterapi untuk Menurunkan


Kecemasan pada Narapidana Perempuan.

● Jurnal 3 : Ekarini Diyah, Joko Kismanto, Nurul Devi Ardiani. 2016. Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Dan Logoterapi Untuk Menurunkan Kecemasan Pada
Lansia Di Posyandu Lansia Dahlia Puskesmas Mojosongo Surakarta.
POPULATION/PATIENT
● Jurnal 1 :
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan total sampling yaitu
semua narapidana wanita yang berada di lapas wanita Kelas IIA Bandung yang memenuhi
kriteria dengan jumlah 57 orang.

● Jurnal 2 :
Resonden dalam penelitian ini adalah 18 responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu
9 responden kelompok perlakuan dan 9 responden kelompok kontrol. Kriteria sampel yang
digunakan adalah usia dewasa (18-40tahun), dengan masa hukuman panjang lebih dari 10
tahun, di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II Kota Semarang.

● Jurnal 3 :
Sampel penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di Posyandu Lansia Dahlia Puskesmas
Mojosongo Surakarta. Sampel berjumlah 60 orang, yang diambil dengan metode “Total
Sampling”. Lansia yang terdiri dari 30 lansia tidak mendapatkan terapi dan 30 lansia
mendapat terapi kognitif
INTERVENTION

● Jurnal 1 :
Variabel independent dalam penelitian ini adalah intervensi logotherapy yang diberikan pada
narapidana wanita. Intervensi logotherapy terdiri dari 4 (empat) sesi yaitu. Sesi 1
mengidentifikasi perubahan dan masalah yang terjadi pada pasien dan mengembangkan
kesadaran terhadap nilai- nilai yang dimiliki dengan mengidentifikasi respon-respon yang
timbul terhadap pertanyaan yang diajukan. Sesi 2: Menstimulasi imajinasi kreatif, yaitu
terapis mengembangkan pertanyaan ke arah harapan dan makna hidup yang didambakan
peserta. Sesi 3 terapis membantu peserta mengurangi ketidakyakinan akan kelemahan diri
yang dirasakan dengan cara memberikan reinforcement positif atas kemampuan peserta
untuk menemukan dan mempelajari makna hidup dari setiap tindakan yang dilakukan. Sesi 4
yaitu mengevaluasi pencapaian makna hidup setelah seluruh sesi dilakukan
INTERVENTION
● Jurnal 2 :
Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy experimental dengan rancangan pretest
posttest without control group design. Penelitian ini menggunakan instrumen Buku Pedoman
Pelaksanaan Terapi Kelompok Logoterapi dengan pendekatan Health Belief Model dan
Kuesioner Kecemasan Hamilton (Hamilton’srating scale for Anxiety). Untuk mengetahui
pengaruh teapi logoterapi, data yang sudah diperoleh kemudian dilakukan tabulasi, dan
analisis menggunakan piranti lunak computer dengan uji Paired T-test.

● Jurnal 3 :
Untuk mengetahui tingkatPenelitian ini menggunakan metode “quasi experiment pre-post test
with control group” (Sugiyono,2010) dengan intervensi pendidikan kesehatan dan logoterapi.
COMPARATION
● Jurnal 1 : Tidak ada pembanding
● Jurnal 2 : Tidak ada pembanding
● Jurnal 3 : Tidak ada pembanding
OUTCOME
● Jurnal 1 :
Hasil penelitian didapatkan hasil tidak ada perbedaan tingkat keputusasaan antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol sebelum dilakukan logotherapy dan ada perbedaan tingkat
keputusasaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan terapi.

● Jurnal 2 :
Variabel independent dalam penelitian ini adalah intervensi logotherapy yang diberikan pada
narapidana wanita. Intervensi logotherapy terdiri dari 4 (empat) sesi yaitu. Sesi 1
mengidentifikasi perubahan dan masalah yang terjadi pada pasien dan mengembangkan
kesadaran terhadap nilai- nilai yang dimiliki dengan mengidentifikasi respon-respon yang
timbul terhadap pertanyaan yang diajukan. Sesi 2: Menstimulasi imajinasi kreatif, yaitu
terapis mengembangkan pertanyaan ke arah harapan dan makna hidup yang didambakan
peserta. Sesi 3 terapis membantu peserta mengurangi ketidakyakinan akan kelemahan diri
yang dirasakan dengan cara memberikan reinforcement positif atas kemampuan peserta
untuk menemukan dan mempelajari makna hidup dari setiap tindakan yang dilakukan. Sesi 4
yaitu mengevaluasi pencapaian makna hidup setelah seluruh sesi dilakukan
OUTCOME
● Jurnal 3 :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi cemas lansia yang mendapatkan
pendidikan kesehatan dan logoterapi (kelompok intervensi) menurun secara bermakna.
Demikian juga kondisi cemas lansia yang tidak mendapatkan pendidikan kesehatan dan
logoterapi (kelompok kontrol) mengalami penurunan secara bermakna, sehingga ada
perubahan yang bermakna rata-rata kondisi cemas pada lansia se- belum dengan sesudah
pendidikan kesehatan dan logoterapi diberikan pada kelompok intervensi dan kelompok
kontrol.
Perbedaaan kondisi cemas sesudah pelak sanaan pendidikan kesehatan dan logoterapi
yang menunjukkan bahwa penurunan kondisi cemas pada kelompok lansia yang
mendapatkan pendidikan kesehatan dan logoterapi (kelompok intervensi) lebih tinggi
dibanding- kan dengan penurunan kondisi cemas pada kelompok yang tidak mendapatkan
terapi kognitif (kelompok kontrol).
TIME

● Jurnal 1 :
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 5 minggu, mulai dari tanggal 4 Mei sampai 5
Juni 2015. Terapi diberikan sebanyak 6 kali pertemuan dengan tiap pertemuan sebanyak
satu sesi, dengan pelaksanaan kegiatan setiap satu minggu sekali. Satu sesi dilakukan
selama 45-60 menit.

● Jurnal 2 :
Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Mei 2014 selama
5 bulan.

● Jurnal 3 :
Waktu penelitian pada tanggal Maret sampai dengan Oktober 2014. Lokasi penelitian di
Posyandu Lansia Dahlia Puskesmas Mojosongo Surakarta Surakarta.
KESIMPULAN
Keputusasaan merupakan kondisi subjektif seorang individu yang memandang
keterbatasan atau tidak ada alternative atau pilihan pribadi serta tidak mampu memobilisasi
energy demi kepentingan diri sendiri (NANDA.2015-2017).
Tindakan keperawatan yang bisa dilakukan untuk pasien dengan keputusasaan bisa
melalui bina hubungan saling percaya, klien mengenal masalah keputusasaannya, klien
berpartisipasi dalam aktivitas, dan klien menggunakan keluarga sebagai system pendukung.
Intervensi masalah keputusasaan yang bisa dilakukan yaitu dengan penerapan Logotheraphy,
adalah psikoterapi yang bertujuan untuk membantu individu menemukan makna hidup pada
situasi apapun termasuk dalam situasi yang tidak menyenangkan. Tahapan dari logotherapy
ini dilakukan 4 sesi yaitu pengkajian, stimulasi imajinasi kreatif, memproyeksikan makna
hidup dalam kehidupan sehari-hari dan evaluasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan jurnal diatas didapatkan hasil pada kelompok intervensi antara sebelum dan
setelah dilakukan logotherapy didapatkan penurunan tingkat keputusasaan yang signifikan
tujuan utama logoterapi adalah meraih hidup bermakna dan mampu mengatasi secara efektif
berbagai kendala dan hambatan pribadi. Hal ini diperoleh dengan jalan menyadari dan
memahamai serta merealisasikan berbagai potensi dan sumber daya kerohanian yang
dimiliki setiap orang yang sejauh ini mungkin terhambat dan terabaikan. Logoterapi diindikasi
untuk mengatasi gangguan neurosis somatogenik, neurosis psikogenik dan neurosis
noogenik pada kasus obsesi kompulsi, insomnia, kecemasan, phobia, depresi (Bastaman,
2007)
DAFTAR PUSTAKA
● Ekarini D, Joko K, Nurul D. A. 2016. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dan Logoterapi Untuk Menurunkan
Kecemasan Pada Lansia Di Posyandu Lansia Dahlia Puskesmas Mojosongo Surakarta. Vol.7 No.1 . http
://jurnal.ukh.ac.id/index.php/jk/article/view/126.
● Lindasari, Sri Wulan., dkk. 2017. Pengaruh Logoteraphy Terhadap Keputusasaan pada Narapidana Wanita di
Lembaga Permasyarakatan Wanita Kelas II A Bandung. Jurnal Keperawatan Komperehensif. 3 (2). Online
DOI : https://doi.org/10.33755/jkk.v3i2.91
● Nurarif, Hardhi. 2015. NANDA NIC-NOC Aplikasi Asuhan Keperawatan Bedasarkan Diagnosa Medis. Jilid 2.
Yogyakarta : Mediaction
● Rahmah Dwi Fitriani Damaiyanti Mukhripah. 2020. Modul Keperawatan Jiwa I Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Kesehatan Dan Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. https
://laboratorium.umkt.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/Modul-Keperawatan-Jiwa-I.pdf
● Rochmawati, Dwi H., Febriana, Betie. (2017). Efektifitas Logoterapi dalam Meningkatkan Konsep Diri dan
Kemampuan Memaknai Hidup pada Lansia. Jurnal Perawat Indonesia. 1 (1), 26-31 https
://journal.ppnijateng.org/index.php/jpi.article/download/6/30/438
● Septi, Aryani Dita. (2018). Modul Pengaruh Logoterapi Untuk Meningkatkan Kebermaknaan Hidup Pasien Gagal
Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis (
Http://Repository.Unika.Ac.Id/15084/8/12.92.0021%20dita%20septi%20aryani%20lampiran.Pdf )
● Setyowati, Wahyu Endang. 2016. Logoterapi untuk Menurunkan Kecemasan pada Narapidana Perempuan. Adi
Husada Nursing Jurnal. Vol. 2. Nomor 2. Online (
https://www.adihusada.ac.id/jurnal/index.php/AHNJ/article/view/66 )

Anda mungkin juga menyukai