Tujuan Logotheraphy
Tujuan utama logoterapi adalah meraih hidup bermakna dan mampu
mengatasi secara efektif berbagai kendala dan hambatan pribadi. Selain
itu logoterapi juga bertujuan menolong pasien untuk menemukan tujuan
dan maksud dalam hidupnya dengan memperlihatkan bernilainya
tanggung jawab dan tugas-tugas tertentu.
Penatalaksanaan Keputusasaan
a) Psikofarmaka
Pengobatan untuk anti kecemasan terutama benzodiazepine, obat ini digunakan
untuk jangka pendek, dan tidak dianjurkan untuk jangka panjang
b) Psikoterapi
Psikoterapi adalah terapi kejiwaan yang harus diberikan apabila penderita telah
diberikan terapi psikofarmaka dan telah mencapai tahapan dimana kemampuan
menilai realitas sudah kembali pulih dan pemahaman diri sudah baik.
c) Psikososial
Dengan terapi ini dimaksudkan penderita agar lebih mampu kembali beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya dan mampu merawat diri, mandiri, tidak bergantung
pada orang lain
Penatalaksanaan Logotheraphy
Menurut Tomy (2014) tahap utama dalam logotheraphy ada empat antara lain :
2. Sesi 2 adalah stimulasi imajinasi kreatif, stimulasi ini berguna untuk menstimulasi proses
mental penderita dengan menjadikannya kekuatan untuk melakukan hal yang kreatif
3. Sesi 3 yaitu pengambilan keputusan untuk memilih tiga makna yang penting dalam hidup
penderita dan menghadirkan situasi yang memberikan makna dalam kegiatan sehari-hari
● Jurnal 3 : Ekarini Diyah, Joko Kismanto, Nurul Devi Ardiani. 2016. Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Dan Logoterapi Untuk Menurunkan Kecemasan Pada
Lansia Di Posyandu Lansia Dahlia Puskesmas Mojosongo Surakarta.
POPULATION/PATIENT
● Jurnal 1 :
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan total sampling yaitu
semua narapidana wanita yang berada di lapas wanita Kelas IIA Bandung yang memenuhi
kriteria dengan jumlah 57 orang.
● Jurnal 2 :
Resonden dalam penelitian ini adalah 18 responden yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu
9 responden kelompok perlakuan dan 9 responden kelompok kontrol. Kriteria sampel yang
digunakan adalah usia dewasa (18-40tahun), dengan masa hukuman panjang lebih dari 10
tahun, di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II Kota Semarang.
● Jurnal 3 :
Sampel penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di Posyandu Lansia Dahlia Puskesmas
Mojosongo Surakarta. Sampel berjumlah 60 orang, yang diambil dengan metode “Total
Sampling”. Lansia yang terdiri dari 30 lansia tidak mendapatkan terapi dan 30 lansia
mendapat terapi kognitif
INTERVENTION
● Jurnal 1 :
Variabel independent dalam penelitian ini adalah intervensi logotherapy yang diberikan pada
narapidana wanita. Intervensi logotherapy terdiri dari 4 (empat) sesi yaitu. Sesi 1
mengidentifikasi perubahan dan masalah yang terjadi pada pasien dan mengembangkan
kesadaran terhadap nilai- nilai yang dimiliki dengan mengidentifikasi respon-respon yang
timbul terhadap pertanyaan yang diajukan. Sesi 2: Menstimulasi imajinasi kreatif, yaitu
terapis mengembangkan pertanyaan ke arah harapan dan makna hidup yang didambakan
peserta. Sesi 3 terapis membantu peserta mengurangi ketidakyakinan akan kelemahan diri
yang dirasakan dengan cara memberikan reinforcement positif atas kemampuan peserta
untuk menemukan dan mempelajari makna hidup dari setiap tindakan yang dilakukan. Sesi 4
yaitu mengevaluasi pencapaian makna hidup setelah seluruh sesi dilakukan
INTERVENTION
● Jurnal 2 :
Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy experimental dengan rancangan pretest
posttest without control group design. Penelitian ini menggunakan instrumen Buku Pedoman
Pelaksanaan Terapi Kelompok Logoterapi dengan pendekatan Health Belief Model dan
Kuesioner Kecemasan Hamilton (Hamilton’srating scale for Anxiety). Untuk mengetahui
pengaruh teapi logoterapi, data yang sudah diperoleh kemudian dilakukan tabulasi, dan
analisis menggunakan piranti lunak computer dengan uji Paired T-test.
● Jurnal 3 :
Untuk mengetahui tingkatPenelitian ini menggunakan metode “quasi experiment pre-post test
with control group” (Sugiyono,2010) dengan intervensi pendidikan kesehatan dan logoterapi.
COMPARATION
● Jurnal 1 : Tidak ada pembanding
● Jurnal 2 : Tidak ada pembanding
● Jurnal 3 : Tidak ada pembanding
OUTCOME
● Jurnal 1 :
Hasil penelitian didapatkan hasil tidak ada perbedaan tingkat keputusasaan antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol sebelum dilakukan logotherapy dan ada perbedaan tingkat
keputusasaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan terapi.
● Jurnal 2 :
Variabel independent dalam penelitian ini adalah intervensi logotherapy yang diberikan pada
narapidana wanita. Intervensi logotherapy terdiri dari 4 (empat) sesi yaitu. Sesi 1
mengidentifikasi perubahan dan masalah yang terjadi pada pasien dan mengembangkan
kesadaran terhadap nilai- nilai yang dimiliki dengan mengidentifikasi respon-respon yang
timbul terhadap pertanyaan yang diajukan. Sesi 2: Menstimulasi imajinasi kreatif, yaitu
terapis mengembangkan pertanyaan ke arah harapan dan makna hidup yang didambakan
peserta. Sesi 3 terapis membantu peserta mengurangi ketidakyakinan akan kelemahan diri
yang dirasakan dengan cara memberikan reinforcement positif atas kemampuan peserta
untuk menemukan dan mempelajari makna hidup dari setiap tindakan yang dilakukan. Sesi 4
yaitu mengevaluasi pencapaian makna hidup setelah seluruh sesi dilakukan
OUTCOME
● Jurnal 3 :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi cemas lansia yang mendapatkan
pendidikan kesehatan dan logoterapi (kelompok intervensi) menurun secara bermakna.
Demikian juga kondisi cemas lansia yang tidak mendapatkan pendidikan kesehatan dan
logoterapi (kelompok kontrol) mengalami penurunan secara bermakna, sehingga ada
perubahan yang bermakna rata-rata kondisi cemas pada lansia se- belum dengan sesudah
pendidikan kesehatan dan logoterapi diberikan pada kelompok intervensi dan kelompok
kontrol.
Perbedaaan kondisi cemas sesudah pelak sanaan pendidikan kesehatan dan logoterapi
yang menunjukkan bahwa penurunan kondisi cemas pada kelompok lansia yang
mendapatkan pendidikan kesehatan dan logoterapi (kelompok intervensi) lebih tinggi
dibanding- kan dengan penurunan kondisi cemas pada kelompok yang tidak mendapatkan
terapi kognitif (kelompok kontrol).
TIME
● Jurnal 1 :
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 5 minggu, mulai dari tanggal 4 Mei sampai 5
Juni 2015. Terapi diberikan sebanyak 6 kali pertemuan dengan tiap pertemuan sebanyak
satu sesi, dengan pelaksanaan kegiatan setiap satu minggu sekali. Satu sesi dilakukan
selama 45-60 menit.
● Jurnal 2 :
Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Mei 2014 selama
5 bulan.
● Jurnal 3 :
Waktu penelitian pada tanggal Maret sampai dengan Oktober 2014. Lokasi penelitian di
Posyandu Lansia Dahlia Puskesmas Mojosongo Surakarta Surakarta.
KESIMPULAN
Keputusasaan merupakan kondisi subjektif seorang individu yang memandang
keterbatasan atau tidak ada alternative atau pilihan pribadi serta tidak mampu memobilisasi
energy demi kepentingan diri sendiri (NANDA.2015-2017).
Tindakan keperawatan yang bisa dilakukan untuk pasien dengan keputusasaan bisa
melalui bina hubungan saling percaya, klien mengenal masalah keputusasaannya, klien
berpartisipasi dalam aktivitas, dan klien menggunakan keluarga sebagai system pendukung.
Intervensi masalah keputusasaan yang bisa dilakukan yaitu dengan penerapan Logotheraphy,
adalah psikoterapi yang bertujuan untuk membantu individu menemukan makna hidup pada
situasi apapun termasuk dalam situasi yang tidak menyenangkan. Tahapan dari logotherapy
ini dilakukan 4 sesi yaitu pengkajian, stimulasi imajinasi kreatif, memproyeksikan makna
hidup dalam kehidupan sehari-hari dan evaluasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan jurnal diatas didapatkan hasil pada kelompok intervensi antara sebelum dan
setelah dilakukan logotherapy didapatkan penurunan tingkat keputusasaan yang signifikan
tujuan utama logoterapi adalah meraih hidup bermakna dan mampu mengatasi secara efektif
berbagai kendala dan hambatan pribadi. Hal ini diperoleh dengan jalan menyadari dan
memahamai serta merealisasikan berbagai potensi dan sumber daya kerohanian yang
dimiliki setiap orang yang sejauh ini mungkin terhambat dan terabaikan. Logoterapi diindikasi
untuk mengatasi gangguan neurosis somatogenik, neurosis psikogenik dan neurosis
noogenik pada kasus obsesi kompulsi, insomnia, kecemasan, phobia, depresi (Bastaman,
2007)
DAFTAR PUSTAKA
● Ekarini D, Joko K, Nurul D. A. 2016. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dan Logoterapi Untuk Menurunkan
Kecemasan Pada Lansia Di Posyandu Lansia Dahlia Puskesmas Mojosongo Surakarta. Vol.7 No.1 . http
://jurnal.ukh.ac.id/index.php/jk/article/view/126.
● Lindasari, Sri Wulan., dkk. 2017. Pengaruh Logoteraphy Terhadap Keputusasaan pada Narapidana Wanita di
Lembaga Permasyarakatan Wanita Kelas II A Bandung. Jurnal Keperawatan Komperehensif. 3 (2). Online
DOI : https://doi.org/10.33755/jkk.v3i2.91
● Nurarif, Hardhi. 2015. NANDA NIC-NOC Aplikasi Asuhan Keperawatan Bedasarkan Diagnosa Medis. Jilid 2.
Yogyakarta : Mediaction
● Rahmah Dwi Fitriani Damaiyanti Mukhripah. 2020. Modul Keperawatan Jiwa I Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Kesehatan Dan Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. https
://laboratorium.umkt.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/Modul-Keperawatan-Jiwa-I.pdf
● Rochmawati, Dwi H., Febriana, Betie. (2017). Efektifitas Logoterapi dalam Meningkatkan Konsep Diri dan
Kemampuan Memaknai Hidup pada Lansia. Jurnal Perawat Indonesia. 1 (1), 26-31 https
://journal.ppnijateng.org/index.php/jpi.article/download/6/30/438
● Septi, Aryani Dita. (2018). Modul Pengaruh Logoterapi Untuk Meningkatkan Kebermaknaan Hidup Pasien Gagal
Ginjal Kronis Yang Menjalani Hemodialisis (
Http://Repository.Unika.Ac.Id/15084/8/12.92.0021%20dita%20septi%20aryani%20lampiran.Pdf )
● Setyowati, Wahyu Endang. 2016. Logoterapi untuk Menurunkan Kecemasan pada Narapidana Perempuan. Adi
Husada Nursing Jurnal. Vol. 2. Nomor 2. Online (
https://www.adihusada.ac.id/jurnal/index.php/AHNJ/article/view/66 )