2.1 Pengkajian
A. Identitas pasien
Identitas pasien meliputi : nama, tempat tinggal, jenis kelamin,tempat tanggal
lahir, tanggal masuk rumah sakit, umur, asal suku bangsa, pendidikan, pekerjaan.
B. Keluhan utama :
Pasien diare sehingga mengalami nyeri perut, sulit tidur, dan keterbatasan dalam
bergerak.
C. Riwayat penyakit dahulu : -
D. Riwayat Keperawatan : -
E. Pola Kesehatan Fungsional
1. Pemeliharaan Kesehatan
2. Nutrisi Metabolik
3. Eliminasi
4. Pola Persepsi Kognitif
5. Pola Istirahat
1. Pola tidur (jam berapa berangkat tidur, bangun tidur, lamanya tidur)
2. Kebiasaan menjelang tidur (buang air kecil, membaca buku, dll)
3. Gangguan tidur yang sering dialami dan cara mengatasinya
4. Kebiasaan tidur siang
5. Lingkungan tidur (bising, gelap, dingin, dll)
6. Status emosi dan mental
7. Manifestasi fisik dan perilaku yang timbul sebagai akibat gangguan
istirahat dan tidur, yaitu:
1) Penampilan wajah (area gelap disekitar mata, bengkak pada kelopak
mata, konjungtiva kemerahan, mata terlihat cekung, dll)
2) Perilaku yang terkait dengan gangguan istirahat dan tidur (mudah
tersinggung, sering menguap, kurang )
3) Kelelahan (tampak lelah, letih, lesu, dll)
8. Konsep Diri
9. Pola Peran dan Hubungan
10. Pola Reproduksi
11. Pola Pertahanan Diri dan Koping
12. Keyakinan dan Nilai
13. Pemeriksaan Fisik (Kesadaran umum, Berat badan, Tekanan darah,
Nadi, Suhu, RR) dan antropometri
2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi)
ditandai dengan mengeluh nyeri, gelisah, dan sulit tidur.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan restraint fisik ditandai dengan mengeluh
tidak puas tidur
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri ditandai dengan nyeri saat
bergerak, merasa cemas saat bergerak, fisik lemah dan gerakan terbatas.
2.3 Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Nyeri akut b.d Setelah Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
agen pencedera dilakukan Observasi Observasi
fisiologis (mis. tindakan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
inflamasi) d.d keperawatan lokasi, kebutuhan
mengeluh selama 1x24 jam karakteristik, intervensi dan
nyeri, gelisah, tingkat nyeri durasi, perkembangan
dan sulit tidur. menurun, frekuensi, atau resiko
dengan kriteria kualitas dan komplikasi
hasil : intensitas nyeri 2. Mengetahui
- Keluhan 2. Identifikasi derajat nyeri
nyeri skala nyeri untuk kebutuhan
menurun 3. Identifikasi pemberian
- Gelisah faktor yang analgesik yang
menurun memperberat tepat
- Kesulitan dan 3. Agar pasien
tidur memperingan menghindari
menurun nyeri faktor yang
- Pola tidur 4. Identifikasi memperberat
membaik pengaruh nyeri nyeri
pada kualitas 4. Mempertahankan
hidup rasa nyaman
pada pasien
Terapeutik Terapeutik
1. Berikan teknik 1. Agar nyeri yang
nonfamakologis dirasakan pasien
untuk berkurang
mengurangi 2. Mengalihkan rasa
rasa nyeri (mis. nyeri yang
TENS, dirasakan pasien
hipnosis, 3. Agar nyeri yang
akupresur, dirasakan pasien
terapi musik, teratasi dengan
biofeedback, tepat
terapi pijat,
aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
2. Fasilitasi
istirahat dan
tidur
3. Pertimbangkan
jenis dan
sumber nyeri
dalam
pemilihan
strategi
meredakan
nyeri
Edukasi Edukasi
1. Jelaskan 1. Membantu
penyebab, mengurangi
periode, dan faktor pemicu
pemicu nyeri munculnya nyeri
2. Jelaskan 2. Pasien mampu
strategi mengontrol nyeri
meredakan secara mandiri
nyeri
3. Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
4. Ajarkan teknik
nonfamakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi Kolaborasi
1. Kolaborasi 1. Mengurangi
pemberian nyeri pada pasien
analgetik, jika
perlu
2. Gangguan pola Setelah Dukungan Tidur Dukungan Tidur
tidur b.d dilakukan Observasi Observasi
restraint fisik tindakan 1. Identifikasi pola 1. Mendata masalah
d.d mengeluh keperawatan aktivitas dan yang dialami
tidak puas tidur selama 1x 24 tidur pasien
pola tidur 2. Identifikasi 2. Mengetahui
membaik, faktor pemenuhan
dengan kriteria pengganggu kebutuhan pasien
hasil : tidur (fisik dan 3. Mengetahui hal-
- Keluhan atau psikologis) hal pengganggu
tidak puas 3. Identifikasi pola tidur
tidur makanan dan
menurun minuman yang
mengganggu
tidur (mis. kopi,
teh, alkohol,
makan
mendekati
waktu tidur,
minum banyak
air sebelum
tidur)
Terapeutik Terapeutik
1. Modifikasi 1. Memberikan rasa
lingkungan nyaman pada
(mis. pasien
pencahayaan, 2. Agar pasien
kebisingan, berisitirahat
suhu, matras, dengan cukup
dan tempat 3. Menjaga kualitas
tidur) tidur pasien tetap
2. Batasi tidur baik
siang, jika perlu 4. Agar pasien
3. Tetapkan mampu rileks
jadwal tidur dan merasa lebih
rutin santai
4. Lakukan
prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan
(mis. pijat,
pengaturan
posisi, terapi
akupresur)
Edukasi Edukasi
1. Jelaskan 1. Pasien dan
pentingnya keluarga tahu
tidur cukup pentingnya
selama sakit istirahat yang
2. Anjurkan cukup
menepati 2. Membiasakan
kebiasaan waktu tidur rutin
waktu tidur 3. Menghindari
3. Anjurkan terjadinya
menghindari gangguan
makanan/minu kualitas tidur
man yang 4. Menunjang
menganggu penyembuhan
tidur pasien dengan
4. Ajarkan baik
relaksasi otot
autogenik atau
cara
nonfarmakologi
lainnya