SENTRALISASI OBAT
OLEH :
KELOMPOK ...
1. NAMA NIM
2. NAMA NIM
3. NAMA NIM
4. NAMA NIM
5.
6.
7.
8.
9.
10.
0
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu melaksanakan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi
obat dan mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat
dengan benar.
1.2.2 Tujuan Khusus
1). Mampu mengelola obat pasien, pemberian obat secara tepat dan
benar sesuai dengan prinsip 6 T + 1 W (tepat pasien, tepat obat,
1
tepat dosis, tepat waktu, tepat cara pemberian, tepat
pendokumentasian, waspada efek samping obat).
2). Meningkatkan kepatuhan klien terhadap program terapi.
3). Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat
dalam pengelolaan sentralisasi obat.
4). Meningkatkan kepuasan klien dan keluarga terhadap asuhan
keperawatan yang telah diberikan.
5). Meningkatkan keamanan dalam pengelolaan dan penyimpanan
obat.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Klien
1. Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan.
2. Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat.
1.3.2 Bagi Perawat
1. Tercapainya kepuasan kerja yang optimal.
2. Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang di konsumsi
klien.
3. Meningkatkan kepercayaan klien/keluarga kepada perawat.
1.3.3 Bagi Institusi
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat.
2. Terciptanya model asuhan keperawatan professional.
2
BAB 2
MATERI SENTRALISASI OBAT
3
b. Perawat menuliskan nama klien, nomor registrasi, jenis obat, jumlah
dalam resep dan yang diterima obat dalam lembar serah terima obat.
Lembar serah terima obat terdiri dari rangkap 2 yang satu diberikan
kepada pasien/keluarga, sedangkan yang satu lagi disimpan perawat.
Keluarga akan diberikan penjelasan kapan obat tersebut akan habis.
c. Obat yang telah diserahkan oleh klien/keluarga selanjutnya disimpan
perawat di dalam kotak obat yang terdapat di nurse station.
2.3.2 Pembagian obat
a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya dicatat dalam format
pemberian obat oral/injeksi.
b. Obat-obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh
perawat dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam daftar
pemberian obat oral/injeksi dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan
terapi yang diinstruksi dokter.
c. Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan
obat, jumlah obat, dan efek samping obat. Obat yang diterima oleh
perawat disimpan di kotak obat.
d. Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap shift oleh petugas
yang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat. Obat
yang hampir habis akan diinformasikan kepada pasien/keluarga dan
kemudian dimintakan kepada dokter penanggung jawab klien.
2.3.3 Penambahan Obat Baru
a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau jadwal
pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukkan dalam format
pemberian obat oral/injeksi.
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja), maka
dokumentasi dilakukan pada format pemberian obat oral/injeksi
2.3.4 Obat Khusus
a. Obat disebut khusus apabila sediaan yang memiliki harga yang cukup
mahal, memiliki jadwal pemberian yang cukup sulit, memiliki efek
samping yang cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu
atau sewaktu saja.
b. Pemberian obat khusus dilakukan dengan menggunakan format
pemberian obat oral/injeksi khusus untuk obat tersebut dan dilakukan
oleh perawat primer.
4
c. Informasi yang diberikan kepada klien/keluarga meliputi nama obat,
kegunaan obat, waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab
pemberian.
2.3.5 Pengembalian Obat
Bila klien pulang atau pindah ruangan dan obat masih sisa maka obat
dikembalikan kepada klien/keluarga dengan ditanda tangani oleh
klien/keluarga serta tanggal dan waktu penyerahan.
Dokter
Perawat
Pendekatan Perawat
KLIEN/KELUARGA
FARMASI/APOTIK
Surat persetujuan
KLIEN/KELUARGA sentralisasi obat dari
perawat
Lembar serah terima obat
Buku serah terima
PP/PERAWAT YANG obat/masuk obat
MENERIMA
PENGATURAN DAN
PENGELOLAAN OLEH PERAWAT
PASIEN / KELUARGA
Keterangan :
: Garis komando
: Garis Koordinasi
Gambar 2.1 Alur Sentralisasi Obat (Nursalam, 2002)
5
Alur Sentralisasi obat di RUANG MELATII RSU PATRIA HUSADA
BLITAR
Dokter visite
Keterangan:
Setiap pasien baru diberikan resep oleh dokter melalui perawat ruangan,
kemudian pasien/keluarga membeli obat tersebut di Apotik/farmasi. Setelah
mendapatkan obat selanjutnya pasien/keluarga memberikan obat pada perawat
untuk di catat di lembar pemberian obat. Setelah dicatat obat kembali diberikan
pada pasien/keluarga untuk penyimpanan, baru kemudian obat injeksi/oral
diberikan pada pasien sesuai jadwal.
6
Mengurangi kemungkinan kesalahan pemberian obat
Meniadakan duplikasi pesanan obat.
2.6 Menyimpan persediaan obat
1) Memeriksa ulang atas kebenaran obat dan jenis obat, jumlah obat, dan
menulis etiket dan alamat pasien (Pedoman, 1997). Penyimpanan stok
(persediaan) yang teratur dengan baik merupakan bagian penting dari
manajemen obat. Obat yang diterima dicatat dalam buku besar persediaan
atau dalam kartu persediaan obat (Mc Mahon,1999).
2) Sistem kartu persediaan
Sebuah kartu persediaan (kartu stok) kadang-kadang digunakan untuk
menggantikan buku besar persediaan. Kartu ini berfungsi seperti buku
besar persediaan, yakni neraca diseimbangkan dengan menambahkan
barang yang diterima dan dikurangi dengan jumlah barang yang
dikeluarkan. Dalam buku besar persediaan, masing-masing barang
ditempatkan pada halaman yang terpisah, tetapi dalam sistem kartu
persediaan, masing-masing barang dituliskan dalam kartu yang terpisah.
3) Lemari obat
Periksa keamanan mekanisme kunci dan penerangan lemari obat serta
lemari pendingin. Periksa persediaan obat, pemisahan antara obat untuk
penggunaan oral (untuk diminum) dan obat luar (Pedoman, 1990).
2.7 Metode
1. Pengawasan nama obat, jumlah, rencana pemakaian, penerima dan
pemberi obat sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam buku serh
terima obat.
2. Pengawasan dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal dan jam
pemberian obat oral atau injeksi sesuai dengan identitas pasien pada
format kontrol dan pemakaian obat.
2.8 Instrumen
1. Lembar Serah Terima Obat
2. Format Pemberian Obat Khusus, Obat Oral dan Obat Injeksi.
3. Kotak Penyimpanan Obat
7
BAB 3
KEGIATAN SENTRALISASI OBAT
3.2 Pengorganisasian
Kepala ruangan :
PP :
PA :
Pembimbing :
3.4 Metode
8
1. Melakukan persiapan sentralisasi obat meliputi informed consent, lembar
serah terima obat dan bukti pemberian obat.
2. Melaksanakan sentralisasi obat berkolaborasi dengan bagian farmasi.
3. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaan sentralisasi obat.
9
kesempatan keluarga untuk
bertanya.
o KARU melakukan validasi.
o PP meminta keluarga dan atau
pasien untuk mengisi persetujuan
dilakukan sentralisasi obat
o PP dan keluarga menghitung
jumlah obat yang telah diambil dari
farmasi dibantu oleh PA yang
kemudian didokumentasikan dalam
lembar serah terima obat.
o PA melakukan pencatatan pada
lembar pemberian obat dan jumlah
obat yang diterima.
o PP dibantu PA menyiapkan obat
sesuai program terapi baik oral
maupun injeksi.
o PP memberikan penjelasan pada
pasien dan keluarga mengenai nama
obat yang akan diberikan, manfaat,
dosis, cara pemberian, efek samping
obat dan kontraindikasinya.
o PP dibantu PA memberikan obat
injeksi atau oral kepada pasien
dengan melibatkan keluarga sesuai
jadwal.
o Sambil menunggu PA
memberikan obat PP mengajak salah
satu keluarga ke ruang perawat
(nurse station) untuk ditunjukkan
tempat penyimpanan obat.
o PA menandatangani daftar
pemberian obat serta mengobservasi
efek samping efek samping dari obat
yang telah diberikan.
o Setelah obat diberikan, keluarga
diminta menandatangani daftar
pemberian obat tersebut.
Post o KARU mengecek kembali Nurse 5 menit
pelaksanaan kelengkapan dokumentasi Station
sentralisasi obat, antara lain
dokumentasi pada bukti pemberian
obat, lembar serah terima obat dan
informed consent, serta cara
pendokumentasian pada daftar
pemberian obat.
o Karu memberikan reward kepada
PP dan PA.
3.6 Evaluasi
10
3.6.1 Evaluasi Struktur
Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di Ruang Melati RSU
Patria Husada Blitar.
Persiapan pelaksanaan sentralisasi obat
Perawat yang bertugas dalam pelaksanaan sentralisasi obat.
3.6.2 Evaluasi Proses
Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan
yang telah ditentukan dan pasien telah menyetujui informed
consent untuk dilakukan sentralisasi obat
Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan rencana dan alur
yang telah ditentukan.
Perawat yang bertugas sesuai perannya
3.6.3 Evaluasi Hasil
Klien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat
Obat dapat diberikan secara tepat dan benar sesuai 6T dan 1W
Perawat mudah mengontrol pemberian obat.
Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan
benar.
11
BAB 4
RESUME PELAKSANAAN
KEGIATAN MAKP SENTRALISASI OBAT
DAFTAR PUSTAKA
12
13