Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH DAN ROLE PLAY

SENTRALISASI OBAT

Disusun oleh:

Kelompok 5

Inge Utari Angelica 201702012

Metrianus Mance 201702021

Regina Winda Septiliany 201702029

Sumendhe Hayuning Sukmarani 201702033

Theofila Novita Liefofid 201702034

Yosephine Angelia Eurika Davy 201702042

PROGRAM ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK
ST. VINCENTIUS A PAULO
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas penyertaan-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul sentralisasi obat.

Penyusunan Makalah ini dilatar belakangi oleh keinginan pengajar mata


kuliah Manajemen Keperawatan 2 untuk memberikan suplemen kepada para
mahasiswa/i secara intesif melalui pembahasan yang variatif dan berjenjang
dengan materi Sentralisasi obat. Kamipun menyadari penyusunan makalah
ini tidaklah sempurna, kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari
Bapak/Ibu dosen sekalian sehingga makalah ini akan menjadi lebih baik
dimasa yang akan datang.

kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen, serta teman -


teman atas kerjasamanya dalam penyusunan makalah ini, semoga kerjasama
ini akan terus berlanjut demi memajukan dunia pendidikan khususnya
dibidang Kesehatan.

Surabaya, 11 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan masalah................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN TEORI................................................................................3
2.1 Pengertian Sentralisasi Obat........................................................................... 3
2.2 Tujuan Sentralisasi Obat..................................................................................3
2.3 Teknik Pengelolaan Obat.................................................................................3
2.4 Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat.................................................................6
BAB 3 PENUTUP................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................7
3.2 Saran...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................8
SEKENARIO ROLE PLAY...............................................................................9

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan

sebagai suatu fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respons yang

ada harus bersifat kondusif dengan belajar banyak langkah-langkah konkret

dalam pelaksanaannya (Nursalam, 2002), salah satunya adalah pengelolaan

sentralisasi obat. Pengecekan terhadap penggunaan dan konsumsi obat,

sebagai salah satu peran perawat, perlu dilakukan dalam suatu pola atau alur

yang sistematis sehingga risiko kerugian baik secara materi maupun secara

nonmateri dapat dieliminasi. Kegiatan sentralisasi obat meliputi pembuatan

strategi persiapan sentralisasi obat, persiapan sarana yang dibutuhkan, dan

membuat petunjuk teknis penyelenggaraan sentralisasi obat serta

pendokumentasian hasil pelaksanaan sentralisasi obat. Pengelolaan

sentralisasi yang optimal merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

mutu pelayanan keperawatan.

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah pengertian dari sentralisasi obat?

2. Apakah tujuan dari sentralisasi obat?

3. Bagaimana teknik pengelolaan obat?

4. Bagaimana alur pelaksanaan sentralisasi obat?

1
1.3 Tujuan masalah

1.3.1 Tujuan umum

Mengaplikasikan peran perawat primer dalam pengelolaan sentralisasi

obat dan mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Menjelaskan pengertian dari sentralisasi obat

2. Menjelaskan tujuan dari sentralisasi obat

3. Menjelaskan teknik sentralisasi obat

4. Menjelaskan alur pelaksanaan sentralisasi obat

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sentralisasi Obat

Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat di mana seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat
(Nursalam, 2011).

2.2 Tujuan Sentralisasi Obat

Menurut Nursalam (2002) sentralisasi obat bertujuan untuk :

a.Meningkatkan mutu pelayanan kepada klien terutama dalam pemberian


obat
b. Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat secara hukum maupun
secara
moral.
c.Mempermudah pengelolaan obat secara efektif dan efisien.
d. Menyeragamkan pengelolaan obat
e.Mengamankan obat-obat yang dikelola
f. Mengupayakan ketepatan pemberian obat dengan tepat klien, dosis,
waktu,
cara.

2.3 Teknik Sentralisasi Obat

Teknik pengelolaan sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana


seluruh obat yang diberikan kepada pasien baik obat oral maupun obat
injeksi diserahkan sepenuhnya kepada perawat. Penanggung jawab
pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara operasional dapat
didelegasikan kepada staf yang ditunjuk. Pengeluaran dan pembagian obat
tersebut dilakukan oleh perawat dimana pasien atau keluarga wajib
mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat tersebut.

1. Penerimaan obat

3
Resep obat dari dokter yang diserahkan ke perawat kemudian diberikan
kepada keluarga atau pada klien.Kemudian oleh keluarga diberikan pada
depo farmasi di Apotik. Obat yang sudah diambil kemudian oleh keluarga
diberikan keperawat ruangan untuk disimpan

2. Pembagian obat

a. Obat-obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat


dengan memperhatikan alur yang tercantum dalam format pemberian obat
oral/ injeksi dengan terlebih dahulu dicocokkan dengan terapi yang
diinstruksi dokter.

b. Sebelum obat diberikan pada pasien, sebelumnya perawat harus melakukan


cross check dengan perawat lain untuk meminimalkan kesalahan dalam
pemberian obat. Kemudian perawat menjelaskan macam obat, manfaat,
dosis obat, cara pemberian, kontra-indikasi dan jumlah obat pada klien/
keluarga. Usahakan tempat obat kembali ke perawat setelah obat
dikonsumsi oleh klien dan observasi adanya efek samping setelah minum
obat. Kemudian perawat yang memberikan obat dan melakukan cross
check obat membutuhkan tanda-tangan pada kolom paraf.

c. Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap shift oleh perawat yang
bertugas berdasarkan format pemberian obat. Obat yang hampir habis akan
diinformasikan oleh perawat untuk diresepkan kembali oleh dokter
penanggung jawab dan diambil oleh keluarga di kamar obat atau apotek.

3. Penambahan Obat Baru

a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau jadwal


pemberian obat, maka informasi ini akan dimasukkan dalam format
pemberian obat oral/ injeksi.

b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja), maka
dokumentasi dilakukan pada format pemberian obat oral / injeksi.

4. Obat Khusus

4
a. Obat disebut khusus apabila sediaan yang memiliki harga yang cukup
mahal, memiliki jadwal pemberian yang cukup sulit, memiliki efek
samping yang cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu atau
sewaktu saja.

b. Pemberian obat khusus dilakukan dengan menggunakan format pemberian


obat oral/ injeksi khusus untuk obat tersebut dan dilakukan oleh perawat
primer.

c. Informasi yang diberikan kepada klien/keluarga meliputi nama obat,


kegunaan obat, waktu pemberian, efek samping, penanggung jawab
pemberian dan tempat obat, sebaiknya diserahkan atau ditunjukkan kepada
keluarga setelah pemberian obat. Usahakan terdapat saksi dari keluarga
pada saat pemberian obat.

5. Pengembalian Obat

Bila klien pulang atau pindah ruangan dan obat masih sisa maka obat
dikembalikan kepada klien/keluarga dengan ditanda tangani oleh
klien/keluarga serta tanggal dan waktu penyerahan.

5
2.4 Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat

Dokter

Perawat

Pasien /
Keluarga

Kamar obat Apotik

Surat persetujuan
Pasien / sentralisasi obat dari
perawat
Keluarga
Lembar serah terima obat
Perawat Buku serah terima/Masuk
obat
Sentralisasi obat

Pasien / keluarga

6
BAB 3

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Sentralisasi obat bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan


kepada klien terutama dalam pemberian obat, mempermudah pengelolaan
obat secara efektif dan efisien, mengupayakan ketepatan pemberian obat
dengan tepat klien, dosis, waktu, cara dan pendokumentasian.

3.2 Saran

Untuk perawat primer sebagai pelaksana sentralisasi obat diharapkan


selalu melakukan dokumentasi baik pada lembar observasi maupun pada
daftar pemberian obat.

7
Daftar Pustaka

Nursalam (2002) Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam praktek


Keperawatan Profesional, Jakarta : Salemba Medika.

SKENARIO SENTRALISASI OBAT

8
Pemeran:

1. Kepala Ruangan (Karu) : Metrianus Mance


2. Kepala Tim (Katim) : Regina Winda Septiliany
3. Perawat asosiet (PA) : Inge Utari Angelica
4. Keluarga Pasien : Sumendhe Hayuning Sukmarani
5. Perawat Penerima Pasien : Theofila Novita Liefofid
6. Narrator : Yosephine Angelia Eureka Davy

Pada hari Jumat 11 Maret 2021 sekitar pukul 09.00 WIB Pasien Ny. Mandres
dengan diagnosis Typoid dari ruangan UGD di rujuk ke ruangan Dahlia
Rumah Sakit X Surabaya. Pasien diantar oleh keluarga dan perawat UGD
menuju ruang Dahlia dengan kursi roda. Keadaan umum pasien lemah dan
kesadaran compos mentis. Sesampai di ruang Dahlia, perawat ruangan dan
perawat UGD melaksanakan serah terima pasien baru. Setelah pasien baru
(OB) diterima di Ruang Dahlia kemudian perawat ruang akan melaksanakan
kegiatan sentralisasi obat.

Ns. Vita : Selamat pagi. Saya Perawat Vita memberitahukan bahwa ada
pasien baru Ny. Mandres dengan diagnosis medis Typhoid dari
UGD rawat inap di ruang Dahlia. Keadaan umum pasien lemah
dan kesadaran compos mentis. Saya telah menerima pasien dan
saat ini pasien sudah berada di ruan rawat inap Dahlia dan saat ini
saya limpahkan wewenang untuk tindakan desentralisasi atau
sentralisasi obat kepada Perawat Regina.

Ns. Regina : Baik. Saya terima pelimpahan wewenang perawatan Ny.


Mandres untuk tindakan selanjutnya.

Ns. Vita : Baik. Kalau begitu saya lanjutkan tugas yang lainnya.

Ns. Regina : Iya. Silakan. Terima kasih.

9
Katim meminta izin kepada Karu untuk melaksanakan sentralisasi obat
pasien.

Ns. Regina: Selamat pagi, Perawat Mance.

Ns. Mance : Iya. Selamat pagi Perawat Regina. Ada yang bisa saya bantu?

Ns. Regina : Kita memiliki pasien baru Ny. Mandres dengan diagnosis
Typhoid yang keadaan umunya lemah dan kesadaran compos
mentis. Tadi sudah dilakukan penerimaan pasien baru oleh
Perawat Vita. Jadi, sekarang saya akan melakukan sentralisasi
obat pada pasien baru. Bagaimana menurut Perawat Mance?

Ns. Mance : Saya setuju untuk dilakukan sentralisasi obat pada pasien baru.
Bagaimana tindakan pelaksanaan dan keperluan instrumennya?

Ns. Regina : Untuk tindakan pengelolaan obatnya yaitu seluruh obat yang
akan diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya kepada
perawat agar dan menghindari pemborosan sehingga kebutuhan
asuhan keperawatan pasien terpenuhi. Instrumen yang
dmbaktuhkan yaitu surat persetujuan pengelolaan sentralisasi
obat, kotak sentralisasi obat, tanda bukti serah terima obat dari
farmasi, dan format pemberian obat oral dan injeksi.

Ns. Mance : Baik. Saya rasa persiapannya sudah matang dan bisa dilakukan
sekarang ya.

Ns. Regina : Terima kasih untuk perijinannya.

Kemudian Perawat Regina memanggil Perawat Inge untuk melakukan


sentralisasi obat pada pasien baru.

Ns. Regina: Selamat pagi, Perawat Inge.

10
Ns. Inge : Iya. Selamat pagi.

Ns. Regina : Kita segera melakukan sentralisasi obat pada pasien baru di
bangsal 2A ya.

Ns. Inge : Baik. Apa saja yang harus saya lakukan?

Ns. Regina : Kita akan bagi tugas dan saya akan menyiapkan lembar
persetujuannya. Perawat Inge bisa memanggil keluarga pasien ya.

Ns. Inge : Baik. Akan segera saya lakukan.

Ns. Regina : Terima kasih.

Perawat Inge sebagai perawat asosiet menuju ruang bangsal pasien.

Ns. Inge : Selamat pagi. Apakah ini dengan keluarga pasien Ny. Mandres?

Sukma : Iya. Saya anak dari Ny. Mandres. Ada apa ya, sus?

Ns. Inge : Perkenalkan saya Perawat Inge. Saya perawat pelaksana yang
mendapatkan shift pagi untuk hari ini. Tadi, mbak sudah
dijelaskan mengenai ruangan oleh Perawat Vita. Sesuai dengan
prosedur keselamatan dan kenyamanan pasien selama dirawat di
Ruang Dahlia. Maka saya meminta persetujuan mbak untuk
pengaturan dan pengelolaan obat pasien. Tujuannya untuk
menghindari pemborosan dan asuhan keperawatan Ny. Mandres
dapat terpenuhi. Apakah mbak setuju?

Sukma : Baik, sus. Saya setuju. Lalu selanjutnya bagaimana? Karena


saya belum memiliki obat papun.

Ns. Inge : Baik bu. Mbak ikut saya menuju nurse station untuk
mendapatkan penjelasan dari kepala tim keperawatan.

11
Perawat Inge dan Mbak Pasien menuju ke nurse station.

Ns. Inge : Selamat pagi, Perawat Regina.

Ns. Regina : Iya. Selamat pagi, Perawat Inge. Apakah ini keluarga dari Ny.
Mandres?

Sukma : Iya. Saya anak dari Ny. Mandres.

Ns. Regina : Baik bu. Silakan duduk. Perkenalkan saya Perawat Regina
sebagai Kepala Tim shift pagi di ruangan ini. Tadi mbak sudah
dapat penjelasan dari Perawat Inge ya.

Sukma : Iya sudah. Tadi saya diberi penjelasan sebelum kesini dan
katanya Perawat Regina yang akan melakukan pengaturan dan
pengelolaan obat dan meminta persetujuan dari saya.

Ns. Regina : Iya. Benar sekali. Saya jelaskan kembali dan jika ada yang
kurang dipahami bisa ditanyakan ya. Sesuai dengan Prosedur
Standar Keselamatan dan Kenyaman pasien, kami akan
melaksanakan sentralisasi obat pasien. Nah, sentralisasi obat
adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan
pada pasien diserahkan sepenuhnya oleh perawat. Yang
bertanggung jawab dalam pemberian obat ini adalah perawat agar
tidak terjadi pemborosan dan akan mendapatkan dosis yang tepat
sesuai kebutuhan. Nanti keluarga pasien juga wajib tahu dan ikut
serta dalam mengontrol penggunaan obat. Sebelum perawat
memberikan obat kepada pasien, perawat menuliskan nama
pasien, nomor registrasi, jenis obat, jumlah dan sediaan dalam
kartu kontrol dan diketahui oleh pihak keluarga. Jika ada
penambahan dosis atau perubahan jenis obat, maka akan
diinformasikan kepada pihak keluarga dan dimasukkan dalam
kartu sediaan obat serta buku obat. Apakah ada yang ditanyakan?
Atau sudah cukup jelas?

12
Sukma : Sudah sangat jelas.

Ns. Regina : Baik. Saya bantu untuk mengisi berkas format persetujuan.

Sukma : Baik.

Keluarga pasien mengisi format persetujuan sentralisasi obat.

Ns. Regina : Ini ada resep yang harus ditebus di apotek dan ini untuk surat
pengambilan obat ya. Apabila obat sudah ditebus silakan diantar
kesini ya.

Sukma : Baik. Saya tebus resep dulu. Terima kasih.

Keluarga pasien telah menebus obat.

Sukma : Permisi. Ini obat yang sudah saya tebus.

Ns. Regina : Baik, mbak. Saya terima obatnya. Saya cek dulu ya.

Sukma : Iya.

Ns. Regina : Saya jelaskan obat-obatnya ya (Katim menjelaskan obat pada


keluarga pasien). Silakan mbak bisa tanda tangan disebelah sini.

Sukma : Baik. Saya tanda tangan dulu.

Ns. Regina : Terima kasih, mbak. Mbak bisa kembali ke ruangan dan
menemani Ny. Mandres nanti untuk obatnya akan diantar oleh
perawat pelaksana.

Sukma : Terima kasih banyak.

13
Keluarga pasien keluar dari nurse station. Kemudian Perawat Regina
meminta Perawat Inge untuk meletakkan obat Ny. Mandres dalam rak obat
pasien

Ns. Regina : Perawat Inge. Tolong obat Ny. Mandres diletakkan dan diatur
dalam rak obat pasien ya. Nanti jangan lupa berikan obatnya
untuk siang ini.

Ns. Inge : Baik.

Perawat Regina sebagai Katim melimpahkan wewenang untuk mengelola dan


mendistribusikan obat pasien kepada Perawat Inge sebagai Perawat Asosiet.
Pada siang hari Perawat Inge datang ke ruangan Ny. Mandres untuk memberikan
obat pada pasien.

Ns. Inge : Permisi. Selamat siang, Ny. Mandres.

Pasien : Selamat siang, sus.

Ns. Inge : Perkenalkan saya Perawat Inge yang bertugas pada dinas siang.
Saya lihat gelang tangannya ya.

Pasien : Iya, sus.

Ns. Inge : Bisa sebutkan nama lengkap, tempat tanggal lahir, dan alamat
rumahnya ya? (sambil melihat gelang tangan)

Pasien : Mandres Kumalawati. Lahir di Surabaya, tanggal 12 Februari


1970. Alamatnya di Simo Tambaan Sekolahan 4/19.

Ns. Inge : Baik. Tujuan saya disini yaitu akan memberikan obat oral. Obat
ini diminum setelah makan siang ya. Mungkin beberapa jam
setelah meminum obatnya, Ny. Mandres akan merasa mengantuk.
Apakah Ny. Mandres sudah makan siang?

14
Pasien : Sudah sus. Berarti saya bisa minum obatnya sekarang ya?

Ns. Inge : Iya. Silakan.

Pasien meminum obatnya.

Pasien : Sudah sus.

Ns Inge : Baik. Kalau Ny. Mandres membutuhkan sesuatu atau butuh


bantuan bisa tekan bel disebelah sini ya. Nanti saya atau teman
saya akan datang untuk membantu.

Pasien : Baik sus. Terima kasih.

Ns. Inge : Baik. Kalau begitu saya permisi dulu. Selamat siang dan selamat
beristirahat.

Perawat Inge menuju ke nurse station.

Ns. Inge : Saya sudah memberikan obat kepada Ny. Mandres untuk siang
hari.

Ns. Regina : Baik. Terima kasih Perawat Inge sudah bekerja dengan baik.

Link Video Kelompok 5

https://drive.google.com/file/d/1YwS2IubT63V8007MEqUlSTDRB3FbjVUv
/view?usp=drivesdk

15

Anda mungkin juga menyukai