SENTRALISASI OBAT
Disusun oleh:
Kelompok 5
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas penyertaan-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul sentralisasi obat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan masalah................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN TEORI................................................................................3
2.1 Pengertian Sentralisasi Obat........................................................................... 3
2.2 Tujuan Sentralisasi Obat..................................................................................3
2.3 Teknik Pengelolaan Obat.................................................................................3
2.4 Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat.................................................................6
BAB 3 PENUTUP................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................7
3.2 Saran...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................8
SEKENARIO ROLE PLAY...............................................................................9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
sebagai suatu fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respons yang
sebagai salah satu peran perawat, perlu dilakukan dalam suatu pola atau alur
yang sistematis sehingga risiko kerugian baik secara materi maupun secara
1
1.3 Tujuan masalah
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat di mana seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat
(Nursalam, 2011).
1. Penerimaan obat
3
Resep obat dari dokter yang diserahkan ke perawat kemudian diberikan
kepada keluarga atau pada klien.Kemudian oleh keluarga diberikan pada
depo farmasi di Apotik. Obat yang sudah diambil kemudian oleh keluarga
diberikan keperawat ruangan untuk disimpan
2. Pembagian obat
c. Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap shift oleh perawat yang
bertugas berdasarkan format pemberian obat. Obat yang hampir habis akan
diinformasikan oleh perawat untuk diresepkan kembali oleh dokter
penanggung jawab dan diambil oleh keluarga di kamar obat atau apotek.
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja), maka
dokumentasi dilakukan pada format pemberian obat oral / injeksi.
4. Obat Khusus
4
a. Obat disebut khusus apabila sediaan yang memiliki harga yang cukup
mahal, memiliki jadwal pemberian yang cukup sulit, memiliki efek
samping yang cukup besar atau hanya diberikan dalam waktu tertentu atau
sewaktu saja.
5. Pengembalian Obat
Bila klien pulang atau pindah ruangan dan obat masih sisa maka obat
dikembalikan kepada klien/keluarga dengan ditanda tangani oleh
klien/keluarga serta tanggal dan waktu penyerahan.
5
2.4 Alur Pelaksanaan Sentralisasi Obat
Dokter
Perawat
Pasien /
Keluarga
Surat persetujuan
Pasien / sentralisasi obat dari
perawat
Keluarga
Lembar serah terima obat
Perawat Buku serah terima/Masuk
obat
Sentralisasi obat
Pasien / keluarga
6
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
7
Daftar Pustaka
8
Pemeran:
Pada hari Jumat 11 Maret 2021 sekitar pukul 09.00 WIB Pasien Ny. Mandres
dengan diagnosis Typoid dari ruangan UGD di rujuk ke ruangan Dahlia
Rumah Sakit X Surabaya. Pasien diantar oleh keluarga dan perawat UGD
menuju ruang Dahlia dengan kursi roda. Keadaan umum pasien lemah dan
kesadaran compos mentis. Sesampai di ruang Dahlia, perawat ruangan dan
perawat UGD melaksanakan serah terima pasien baru. Setelah pasien baru
(OB) diterima di Ruang Dahlia kemudian perawat ruang akan melaksanakan
kegiatan sentralisasi obat.
Ns. Vita : Selamat pagi. Saya Perawat Vita memberitahukan bahwa ada
pasien baru Ny. Mandres dengan diagnosis medis Typhoid dari
UGD rawat inap di ruang Dahlia. Keadaan umum pasien lemah
dan kesadaran compos mentis. Saya telah menerima pasien dan
saat ini pasien sudah berada di ruan rawat inap Dahlia dan saat ini
saya limpahkan wewenang untuk tindakan desentralisasi atau
sentralisasi obat kepada Perawat Regina.
Ns. Vita : Baik. Kalau begitu saya lanjutkan tugas yang lainnya.
9
Katim meminta izin kepada Karu untuk melaksanakan sentralisasi obat
pasien.
Ns. Mance : Iya. Selamat pagi Perawat Regina. Ada yang bisa saya bantu?
Ns. Regina : Kita memiliki pasien baru Ny. Mandres dengan diagnosis
Typhoid yang keadaan umunya lemah dan kesadaran compos
mentis. Tadi sudah dilakukan penerimaan pasien baru oleh
Perawat Vita. Jadi, sekarang saya akan melakukan sentralisasi
obat pada pasien baru. Bagaimana menurut Perawat Mance?
Ns. Mance : Saya setuju untuk dilakukan sentralisasi obat pada pasien baru.
Bagaimana tindakan pelaksanaan dan keperluan instrumennya?
Ns. Regina : Untuk tindakan pengelolaan obatnya yaitu seluruh obat yang
akan diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya kepada
perawat agar dan menghindari pemborosan sehingga kebutuhan
asuhan keperawatan pasien terpenuhi. Instrumen yang
dmbaktuhkan yaitu surat persetujuan pengelolaan sentralisasi
obat, kotak sentralisasi obat, tanda bukti serah terima obat dari
farmasi, dan format pemberian obat oral dan injeksi.
Ns. Mance : Baik. Saya rasa persiapannya sudah matang dan bisa dilakukan
sekarang ya.
10
Ns. Inge : Iya. Selamat pagi.
Ns. Regina : Kita segera melakukan sentralisasi obat pada pasien baru di
bangsal 2A ya.
Ns. Regina : Kita akan bagi tugas dan saya akan menyiapkan lembar
persetujuannya. Perawat Inge bisa memanggil keluarga pasien ya.
Ns. Inge : Selamat pagi. Apakah ini dengan keluarga pasien Ny. Mandres?
Sukma : Iya. Saya anak dari Ny. Mandres. Ada apa ya, sus?
Ns. Inge : Perkenalkan saya Perawat Inge. Saya perawat pelaksana yang
mendapatkan shift pagi untuk hari ini. Tadi, mbak sudah
dijelaskan mengenai ruangan oleh Perawat Vita. Sesuai dengan
prosedur keselamatan dan kenyamanan pasien selama dirawat di
Ruang Dahlia. Maka saya meminta persetujuan mbak untuk
pengaturan dan pengelolaan obat pasien. Tujuannya untuk
menghindari pemborosan dan asuhan keperawatan Ny. Mandres
dapat terpenuhi. Apakah mbak setuju?
Ns. Inge : Baik bu. Mbak ikut saya menuju nurse station untuk
mendapatkan penjelasan dari kepala tim keperawatan.
11
Perawat Inge dan Mbak Pasien menuju ke nurse station.
Ns. Regina : Iya. Selamat pagi, Perawat Inge. Apakah ini keluarga dari Ny.
Mandres?
Ns. Regina : Baik bu. Silakan duduk. Perkenalkan saya Perawat Regina
sebagai Kepala Tim shift pagi di ruangan ini. Tadi mbak sudah
dapat penjelasan dari Perawat Inge ya.
Sukma : Iya sudah. Tadi saya diberi penjelasan sebelum kesini dan
katanya Perawat Regina yang akan melakukan pengaturan dan
pengelolaan obat dan meminta persetujuan dari saya.
Ns. Regina : Iya. Benar sekali. Saya jelaskan kembali dan jika ada yang
kurang dipahami bisa ditanyakan ya. Sesuai dengan Prosedur
Standar Keselamatan dan Kenyaman pasien, kami akan
melaksanakan sentralisasi obat pasien. Nah, sentralisasi obat
adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan
pada pasien diserahkan sepenuhnya oleh perawat. Yang
bertanggung jawab dalam pemberian obat ini adalah perawat agar
tidak terjadi pemborosan dan akan mendapatkan dosis yang tepat
sesuai kebutuhan. Nanti keluarga pasien juga wajib tahu dan ikut
serta dalam mengontrol penggunaan obat. Sebelum perawat
memberikan obat kepada pasien, perawat menuliskan nama
pasien, nomor registrasi, jenis obat, jumlah dan sediaan dalam
kartu kontrol dan diketahui oleh pihak keluarga. Jika ada
penambahan dosis atau perubahan jenis obat, maka akan
diinformasikan kepada pihak keluarga dan dimasukkan dalam
kartu sediaan obat serta buku obat. Apakah ada yang ditanyakan?
Atau sudah cukup jelas?
12
Sukma : Sudah sangat jelas.
Ns. Regina : Baik. Saya bantu untuk mengisi berkas format persetujuan.
Sukma : Baik.
Ns. Regina : Ini ada resep yang harus ditebus di apotek dan ini untuk surat
pengambilan obat ya. Apabila obat sudah ditebus silakan diantar
kesini ya.
Ns. Regina : Baik, mbak. Saya terima obatnya. Saya cek dulu ya.
Sukma : Iya.
Ns. Regina : Terima kasih, mbak. Mbak bisa kembali ke ruangan dan
menemani Ny. Mandres nanti untuk obatnya akan diantar oleh
perawat pelaksana.
13
Keluarga pasien keluar dari nurse station. Kemudian Perawat Regina
meminta Perawat Inge untuk meletakkan obat Ny. Mandres dalam rak obat
pasien
Ns. Regina : Perawat Inge. Tolong obat Ny. Mandres diletakkan dan diatur
dalam rak obat pasien ya. Nanti jangan lupa berikan obatnya
untuk siang ini.
Ns. Inge : Perkenalkan saya Perawat Inge yang bertugas pada dinas siang.
Saya lihat gelang tangannya ya.
Ns. Inge : Bisa sebutkan nama lengkap, tempat tanggal lahir, dan alamat
rumahnya ya? (sambil melihat gelang tangan)
Ns. Inge : Baik. Tujuan saya disini yaitu akan memberikan obat oral. Obat
ini diminum setelah makan siang ya. Mungkin beberapa jam
setelah meminum obatnya, Ny. Mandres akan merasa mengantuk.
Apakah Ny. Mandres sudah makan siang?
14
Pasien : Sudah sus. Berarti saya bisa minum obatnya sekarang ya?
Ns. Inge : Baik. Kalau begitu saya permisi dulu. Selamat siang dan selamat
beristirahat.
Ns. Inge : Saya sudah memberikan obat kepada Ny. Mandres untuk siang
hari.
Ns. Regina : Baik. Terima kasih Perawat Inge sudah bekerja dengan baik.
https://drive.google.com/file/d/1YwS2IubT63V8007MEqUlSTDRB3FbjVUv
/view?usp=drivesdk
15