MANAJEMEN KEPERAWATAN
SENTRALISASI OBAT
NAMA KELOMPOK :
MADIUN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang prima
dirasakan sebagai suatu fenomena yang harus segera direspon oleh perawat. Respon yang
ada harus bersifat kondusif dengan mempelajari langkah-langkah konkrit dalam
pelaksanaannya (Nursalam, 2002). Salah satunya adalah dalam pengelolaan obat pasien.
Teknik pengelolaan obat secara sentralisasi merupakan pengelolaan obat dimana seluruh
obat yang akan diberikan pada pasien diserahkan sepenuhnya kepada perawat.
Pengeluaran dan pembagian obat juga sepenuhnya dilakukan oleh perawat.
Sentalisasi obat diharapkan dapat diberikannya terapi farmakologi (pengobatan)
secara tepat pasien, tepat waktu, tepat dosis, tepat cara pemberian sehingga akan
memperpendek waktu rawat inap. Sentralisasi obat di ruang Irna 2 dilaksanakan pada
obat injeksi yang disimpan oleh petugas ditempat khusus di ruang perawat dan diberikan
menurut jadwal pemberian, sedangkan obat oral diberikan kepada pasien/keluarganya
dan perawat hanya memberitahukan cara pemberiaannya. Resep dari dokter diberikan
keluarga pasien untuk dibelikan di apotek, setelah mendapatkan obatnya diserahkan ke
perawat untuk dicatat pada buku penerimaan obat. Karena hal tersebut diatas,
kelompok 2 berencana akan mensosialikan dan melaksanakan sentralisasi obat yang
mencakup obat injeksi maupun oral karena pengelolaan sentralisasi yang optimal
merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
Penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai kerugian pada
pasien. Resistensi tubuh terhadap obat dan resiko resistensi kuman penyakit dapat terjadi
jika konsumsi obat oleh penderita tidak terkontrol dengan baik. Kerugian lain yang bisa
terjadi adalah terjadinya kerusakan organ tubuh atau timbulnya efek samping obat yang
tidak diharapkan. Selain itu penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan
kerugian pasien secara ekonomi. Oleh karena itu diperlukan suatu cara yang sistematis
sehingga penggunaan obat benar-benar dapat dikontrol oleh perawat dan pasien/keluarga
serta resiko kerugian baik secara material maupun non material dapat dihindari, pada
akhirnya kepercayaan pasien terhadap perawat juga semakin meningkat. Berdasarkan hal
tersebut, untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan sentralisasi keperawatan di Ruang
Irna 2, kami akan melaksanakan sentralisasi obat oral di ruangan tersebut.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu meningkatkan pemahaman perawat Ruang Irna 2 dan mahasiswa dalam
menerapkan pemberian obat secara tepat dan benar sesuai dengan prinsip 6 T dan
1 W (tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara pemberian, tepat
dokumentasi dan waspada efek samping obat) serta mendokumentasikan hasil
pengelolaan.
b. Mampu meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan perawatRuang
Irna 2 dan mahasiswa dalam mengelola sentralisasi obat
c. Mampu meningkatkan kepatuhan pasien di Ruang irna 2 dalam penggunaan obat
sesuai dengan program terapi..
d. Mampu meningkatkan kepuasan dan pasien dan keluarga atas asuhan
keperawatan yang diberikan.
e. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam
pengelolaan sentralisasi obat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat (Nursalam,
2007)
D. Peran
1. Kepala Ruangan
a. Memberikan perlindungan pada pasien terhadap tindakan malpraktek.
b. Memotivasi klien untuk mematuhi program terapi.
c. Menilai kepatuhan klien terhadap program terapi.
2. Katim
a. Menjelaskan tujuan dilaksanakannya sentralisasi obat.
b. Menjelaskan manfaat dilaksanakannya sentralisasi obat.
c. Melakukan tindakan kolaborasi dalam pelaksanaan program terapi.
3. Anggota Tim
Melakukan pencatatan dan kontrol terhadap pemakaian obat selama klien dirawat.
E. Pelaksanaan
Kegiatan sentralisasi obat dilaksanakan pada minggu pertama sampai dengan
minggu kedua selama mahasiswa praktek di ruang anak. Ruangan yang digunakan dalam
mengelola sentralisasi obat adalah ruang nurse station dan ruang perawatan. Metode
yang digunakan adalah ODD (One Day Dose), dengan melibatkan depo farmasi ruangan.
F. Instrumen
1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
2. Lemari / kotak sentralisasi obat, tempat obat dan baki\
3. Tanda bukti serah terima obat dari farmasi
4. Format pemberian obat oral dan injeksi
G. Mekanisme Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Katim
Katim menyebutkan hal-hal
yang sudah disiapkan
kelengkapan administrasi
sentralisasi obat
(meliputi :informed consent,
formulir pemberian obat oral
dan injeksi, lembar serah
terima obat)
Pelaksanaan Katim menerima obat dari Nurse Katim
depo farmasi, dengan station
model one day dose.
Katim memberikan
penjelasan pada pasien dan
keluarga mengenai nama
obat yang akan diberikan,
manfaat, dosis, cara Bed Anggota tim
pemberian, efek samping dan pasien
kontra-indikasinya.
J. Petunjuk Teknis Pengisian Tanda Bukti Serah Terima Obat (UNTUK FARMASI)
1. Kolom tanggal penerimaan obat diisi sesuai dengan tanggal serah terima obat.
2. Pengisian nama pasien, umur, No. Register ruangan.
3. Kolom nama obat, dosis dan jumlah (sediaan) diisi sesuai dengan nama obat,
frekuensi pemberian dan jumlah yang diterima.
4. Kolom TT dan nama terang yang menyerahkan diisi oleh petugas farmasi.
5. Kolom TT dan nama terang yang menerima diisi oleh perawat yang menerima.
Saksi-saksi
1. …………………………….. 2.. ……………………………
LEMBAR SERAH TERIMA OBAT
DI RUANG
Nama Pasien : No. Kamar :
Umur : No. Reg. :
TTD/
TTD /
No nama terang
Tanggal Nama Obat Jumlah nama terang Ket.
. keluarga
perawat
pasien
5
FORMULIR PEMBERIAN OBAT
Nama Pasien : Umur : Ruang : No. Reg :
Tgl
Nama Terima
Obat : (jumlah)
Penerim
a
Dosis :
Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Paraf
f f
Cara
Pemberian
(rute) :
Sisa
Tgl
Nama Terima
Obat : (jumlah)
Penerim
Dosis :
a
rina Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Paraf
f f
Cara
Pemberian
(rute) :
Sisa
Tgl
Nama Terima
Obat : (jumlah)
Penerim
a
Dosis :
Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Para Jam Paraf Jam Paraf
f f
Cara
Pemberian
(rute) :
Sisa
L. Kegiatan Sentralisasi Obat
1. Penanggung Jawab :
2. Tujuan :
Mampu melaksanakan peran katim dalam pengelolaan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat dengan benar.
3. Rencana Strategi :
a. Melakukan persiapan sentralisasi obat meliputi informed consent, format serah
terima obat dan format pemberian obat oral/ injeksi.
b. Melaksanakan sentralisasi obat berkolaborasi dengan dokter dan bagian farmasi
c. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaan sentralisasi obat.
4. Pelaksanaan :
Topik :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Karu :
Katim :
Perawat :
Pelaksana :
Pembimbing :
Supervisor :
a. Struktur (input)
1 Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di ruang
2 Persiapan dilakukan sebelumnya.
3 Perawat yang betugas.
b. Proses
1. Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang telah
ditentutan dan pasien yang menyetujui informed consent untuk dilkukan
sentralisasi obat.
2. Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah ditentukan.
c. Hasil
1. Pasien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
2. Obat dapat diberikan secara tepat dan benar.
3. Perawat mudah mengontrol pemberian obat.
4. Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar.
BAB III
A. Pemain
A. Naskah Role Play
Pada hari kamis 15 oktober 2020 Tn.Farid 21 th mengeluh demam, nyeri kepala,
pusing, nyeri otot, tidak nafsu makan, mual muntah, diare, perasan tidak enak di perut,
batuk, karena kondisinya yang cukup parah Tn.Farid harus menjalani perawatan dan
kemudian Tn.Farid dirawat diruang Dahlia RS.Sehat Sejahtera.
Setelah masuk ruangan kemudian Ka.Tim memanggil keluarga Tn.Farid ke kantor
perawat dan menjelaskan tentang kegiatan sentralisasi obat serta melakukan inform
konsen/surat pernyataan setuju dilakukan sentralisasi obat. Karena Tn.Farid baru masuk
diruang perawatan.
Katim : Baiklah, langsung saja ya bu, maksud saya memanggil ibu ke sini
untuk menjelaskan kepada ibu apa itu sentralisasi obat.
Katim : Sentralisasi obat itu adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat
yang akan diberikan ke anak ibu akan diserahkan spenuhnya kepada
perawat untuk pengeluaran dan pembagian obatnya bu
Keluarga : bu saya mau Tanya sebenarnya apa ya tujuan dari sentralisasi obat
tersebut?
Katim : Iya bu, jadi begini bu setelah Tn.Farid nanti di periksa oleh dokter
maka dokter nanti akan memberikan resep untuk ditebus di apotik
setelah ibu dapat obatnya silahkan diserahkan ke perawat untuk kami
lakukan sentralisasi obat. Apabila ibu setuju silahkan tanda tangan
form persetujuan ini.
Setelah mengisi format tersebut, keluarga pasien pun pergi kembali menemani anaknya.
Kemudian dokter dan perawat datang untuk melakukan pemeriksaan pada tn.farid
Pasien : saya merasakan demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, tidak
nafsu makan, mual muntah,diare, perasaan tidak enak di perut,
batuk
Perawat : jadi nanti ibu akan kami panggil keruang perawat untuk mengambil
resep untuk ibu ambil dan ibu tebus di apotik ya bu
Kemudian keluarga menuju apotek untuk menebus obat yang telah diresepkan oleh dokter
Keluarga : begini bu kan tadi saya sudah menebus obat di apotik dan ini obatnya
saya serahkan ke ibu
Karu : baik bu ini saya terima ya obatnya, sebelum saya masukkan ke kotak
saya jelaskan dulu ya bu apa fungsi dari obat ini dan bagaimana
dosisnya
Karu : jadi ini obatnya ada 4 macam yaitu thiampenicol, metro, paracetamol,
dan amocxilin obat ini diberikan 3x1 sehari kecuali metro diberikan
1x1 sehari. Adapun fungsi dari obat ini adalah sebagai antibiotik yaitu
untuk menghentikan penyebaran infeksi bakteri dan sebagai penurun
demam, mungkin ada yang ingin di tanyakan bu terkait dengan obat
tersebut?
Keluarga : oh jadi begitu ya bu, sepertinya tidak ada yang ingin saya tanyakan
lagi bu
Setelah obat diserahkan kepada karu maka karu langsung memasukkan obat tersebut ke kotak
yang telah tertulis identitas pasien. Lalu tiba waktunya perawat Tri dan perawat Miranda
untuk memberikan obat kepada Tn. Farid yang sebelumnya harus disiapkan terlebih dahulu di
ruang mengoplos obat.
Perawat 2 : belum Ns, ini saya mau melihat dulu di buku mengoplos obat
Tn.Farid akan dapat obat apa saja (sambil melihat buku mengoplos
obat)awat
Perawat 1 : baiklah kalau begitu, ayo kita siapkan obatnya (kemudian mengambil
obat dan mengoplosnya)
Perawat 2 : baik Ns
Setelah perawat tri dan perawat Miranda menyiapkan obatnya, merek segera menuju
keruangan Tn.Farid
Perawat 2 : iya pak, jadi begini pak tujuan saya kesini adalah untuk mrmberikan
obat kepada bapak
Perawat 1 : jadi begini pak bapak nanti akan dapat obat thiampenicol,
paracetamol dan amoxcilin dan fungsi dari obat ini adalah untuk
menghentikan penyebaran infeksi dan untuk penurun panas dan
caranya akan saya suntikkan lewat infus.
Perawat 2 : maaf pak sebelum ini saya suntikkan boleh saya cek dulu infusnya,
saya mau melihat apakah tangan bapak ada yang bengkak atau aliran
infusnya lancar atau tidak
Perawat 1 : ini tetesan infusnya lancar, tangan bapak tidak bengkak dan juga tidak
ada yg menyumbat di selang infus bapak. Baiklah kalau begitu pak ini
saya suntikkan ya obatnya kalau bapak merasa sakit bapak silahkan
tarik nafas dalam
Perawat 2 : bapak ini sudah selesai, jadi efek samping dari obat ini adalah bisa
pusing, mual, muntah nanti kalau bapak merasakan seperti yang sudah
saya sebutkan tadi selama 2-3 jam tidak kunjung reda maka bapak
silahkan panggil kami diruang perawat ya pak
Pasien : baik sus nanti kalau misalkan saya merasa pusing mual tau muntah
saya akan memanggil suster
DAFTAR PUSTAKA