OLEH :
Salah satunya adalah dalam pengelolaan obat pasien. Teknik pengelolaan obat
secara sentralisasi merupakan pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan
diberikan pada pasien diserahkan sepenuhnya kepada perawat. Pengeluaran dan
pembagian obat juga sepenuhnya dilakukan oleh perawat.
Penggunaan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai kerugian pada
pasien. Resistensi tubuh terhadap obat dan resiko resistensi kuman penyakit
dapat terjadi jika konsumsi obat oleh penderita tidak terkontrol dengan baik.
Kerugian lain yang bisa terjadi adalah terjadinya kerusakan organ tubuh atau
timbulnya efek samping obat yang tidak diharapkan. Selain itu penggunaan obat
yang tidak tepat dapat menimbulkan kerugian pasien secara ekonomi. Oleh
karena itu diperlukan suatu cara yang sistematis sehingga penggunaan obat
benar-benar dapat dikontrol oleh perawat dan pasien/keluarga serta resiko
kerugian baik secara materi maupun non material dapat dihindari, pada akhirnya
kepercayaan pasien perawat juga semakin meningkat. Berdasarkan hal
tersebut,kami akan melaksanakan sentralisasi obat sesuai dengan proposal agar
sistematis dan terarah.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat
2. Tujuan Khusus
1) Mampu meningkatkan pemahaman perawat dan mahasiswa dalam
menerapkan pemberian obat secara tepat dan benar sesuai dengan prinsip
6 6T dan 1W (tepat pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara
pemberian, tepat dokumentasi dan waspadalah efek samping obat).
2) Mampu meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
perawat primer dan perawat associate dalam mengelola sentralisasi obat
dengan prinsip 6T dan 1W.
3) Mampu meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat sesuai
dengan program terapi.
4) Mampu meningkatkan kepuasan dan pasien dan keluarga atas asuhan
keperawatan yang diberikan.
5) Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam
pengelolaan sentralisasi obat.
1.3 Manfaat
1. Bagi Klien
1) Tercapainya kepuasan klien yang optimal terhadap pelayanan
keperawatan
2) Klien dapat terhindar dari resiko resistensi tubuh terhadap obat
3) Mencegah tertukarnya obat
2. Bagi perawat
1) Tercapainya kepuasan kerja yang optimal
2) Dapat mengontrol secara langsung obat-obatan yang dikonsumsi klien
3) Meningkatkan kepercayaan klien dan keluarga kepada perawat.
3. Bagi institusi
1) Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan sentralisasi obat
2) Terciptanya model asuhan keperawatan professional
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang akan
diberikan kepada pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat
(Nursalam, 2016 ).
Sentralisasi obat (teknik pengelolaan obat penuh) adalah pengelolaan obat
dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya
kepada perawat, pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh
perawat.
DOKTER PERAWAT
PASIEN /
KELUARGA
Surat persetujuan
Pendekatan
sentralisasi obat
perawat
dari perawat
FARMASI /
APOTEK
PASIEN /
KELUARGA
Lembar serah terima
obat
Buku serah terima/
Masuk obat
PP / perawat
yang menerima
Pengaturan dan
pengelolaan oleh
perawat
Pasien / Keluarga
Keterangan :
:Garis Komando
: Garis Koordinasi
2.6 Pelaksanaan
Kegiatan sentralisasi obat dilaksanakan pada minggu kedua selama mahasiswa
praktek di Ar Rahman. Ruangan yang digunakan dalam mengelola sentralisasi
obat adalah ruangan nurse station.
2.7 Instrument
1. Surat persetujuan pengelolaan sentralisasi obat
2. Lemari/kotak sentralisasi obat, tempat obat
3. Lembar/ buku serah terima obat
4. Format pemberian obat oral dan injeksi
BAB 3
RENCANA KEGIATAN
1. Rencana pelaksanaan
Pelaksanaan sentralisasi obat
Hari/ tanggal : Kamis, 24 Mei 2018
Jam : 09.00 s/d selesai WIB
Tempat : Ruangan Ar Rahman RSUD Ratu Zalecha Martapura
Topik : Sentralisasi obat
2. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Asmawati, S.Kep., Ns
Kepala ruangan : Muhammad Hafiz, S.Kep
Katim 1 : Ari Kurniawan Rahmadani,.S.Kep
PA : Yulianita, S.Kep
Pasien : An. Siti Aisyah
Keluarga pasien : Ny. Dewi Yanti
Observer : Pembimbing Klinik dan Perawat berdinas di ruangan
Tujuan :Setelah dilakukan praktik manajemen keperawatan,
diharapkan di Ruang Ar Rahman mampu menerapkan
sentralisasi obat secara optimal.
Pelaksanaan 1. Karu mendatangi bed pasien yang akan di 30 menit Bed Karu
adakan sentralisasi obat pasien
2. Katim meminta satu/dua orang keluarga pasien Katim
untuk dijelaskan tentang sentralisasi obat secara Nurse
umum di nurse station Station
3. Katim menjelaskan bagaimana
pensentralisasian obat Katim
4. PP memberikan informed consent pada
42
keluarga pasien Perawat
5. Katim bersama keluarga mencatat jumlah obat Pelaksana
dan menyimpan obat
6. Katim & perawat pelaksana bersama sama Katim
melakukan pendokumentasian pemberian obat
Katim &
Perawat
pelaksana
Penutup 1. Katim melaporkan kepada Karu dengan 15 menit Nurse Karu
membawa semua kelengkapan SO Station
2. Karu mengecek informed concent dan lembar
serah terima obat
3. Karu mengevaluasi pada Katim tentang
pelaksanaan sentralisasi obat
4. Instrumen
1) Alat tulis
2) Rekam medik
5. Kriteria evaluasi
1) Struktur (input) :
Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan di ruang ners station
Persiapan dilakukan sebelumnya.
Perawat yang betugas.
2) Proses
Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang telah
ditentukan dan pasien yang menyetujui informe consent untuk dilakukan
sentralisasi obat.
Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah ditentukan.
3) Hasil
Pasien puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat.
Mencegah terjadinya Medication Error.
Perawat mudah mengontrol pemberian obat.
Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar.
SURAT PERSETUJUAN
DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT