Anda di halaman 1dari 3

Pandangan Islam dalam Mendampingi

Keluarga yang Sakit

Menjaga dan menunggu orang sakit memang butuh


kesabaran, melayaninya, mengambilkan sesuatu,
sampai kurang tidur sehingga menguras tenaga dan
banyak menghabiskan waktu. Hendaknya penunggu
pasien juga memperhatikan waktu yang banyak ia
habiskan dan berusaha untuk “mencuri waktu” untuk
ibadah dan ilmu.

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dalam Penunggu pasien diharapkan membiasakan untuk
penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. 1. Dukungan Penilaian berdzikir dan mengingatkan pasien untuk
Dengan adanya dukungan keluarga mempermudah - Memberikan dukungan terhadap berdizkir dan juga berusaha menghapalkan doa-
penderita dalam melakukan aktivitasnya berkaitan keluargnya yang sakit doa kesembuhan dan mengajarkan kepada pasien.
dengan persoalan–persoalan yang dihadapinya juga - Memberikan pujian kepada keluarganya
merasa dicintai dan bisa berbagi beban, yang sakit jika melakukan pengobatan
mengekspresikan perasaan secara terbuka dapat secara rutin dan berusaha untuk sembuh ‫ّللاِ ت َْط َمئِ ُّن‬ ‫الَّذِينَ آ َمنُواْ َوت َْط َمئِ ُّن قُلُوبُ ُهم بِ ِذ ْك ِر ه‬
‫ّللاِ أَالَ بِ ِذ ْك ِر ه‬
membantu dalam menghadapi permasalahan yang 2. Dukungan Instrumental ُ‫ْالقُلُوب‬
sedang terjadi. - Mendampingi saat pengobatan atau
menjalani perawatan
- Membatu perawatan keluarganya yang “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
sakit saat di rumah sakit dan saat di mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah.
rumah Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d: 28)
3. Dukungan Informasional
- Mengingatkan untuk minum obat
secara teratur dan mengingatkan
untuk kontrol secara rutin
4. Dukungan Emosional
- Memberikan solusi untuk menghadapi
masalah yg terjadi
- Senantiasa sabar dalam merawatnya
- Selalu mencintai dan menyayanginya
- Senantiasa menghargainya
Dukungan Keluarga dan Pandangan
Islam dalam Mendampingi Pasien
Berikut ini doa yang telah Nabi SAW ajarkan
kepada kita sebagai umatnya:

‫اس َربَّ الله ُه َّم‬ َ ْ‫شافي ِ فَأ َ ْنتَ ا ْشفِ ْالبَأ‬


ِ ‫س ا َ ْذ ِه‬
ِ َّ‫ب الن‬ َّ ‫ِشفَاء ِشفَاؤُكَ ِإالَّ ِشفَا َء الَ ال‬
َ‫سقَما يُغَاد ُِر ال‬َ

Allahumma robbannas adzhibilba’ sa isyfi


antasysyafi la syifauka syifa’ an la yughodiru
saqoma.

Artinya : “Ya Allah Ya Tuhanku, Tuhan dari segala


manusia dimuka bumi, berikanlah kesembuhan
kepadanya, angkatlah penyakitnya, dan jadikanlah OLEH
penyakit yang ia derita sebagai pelebur dosa.
Hanya kepadamu lah kami meminta kesembuhan, (Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka
KELOMPOK II
kesembuhan yang tak ada kambuh lagi.” Dialah yang menunjuki Aku, 79. dan Tuhanku, Yulianita, S.Kep
( H.R. Bukhari dan Muslim). yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu,
80. dan apabila aku sakit, Dialah yang Mursidah, S.Kep
menyembuhkan Aku, 81. dan yang akan
mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan Sri Mustika Intania, S.Kep
aku (kembali), 82. dan yang Amat kuinginkan akan
mengampuni kesalahanku pada hari kiamat”. (asy- Eka Suparminto.Kep
Syu’araa’: 78-82)
Nana Fathrina. Kep

Muhammad Khairul Zed, S.Kep

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

TAHUN AKADEMIK 2018

Anda mungkin juga menyukai