Anda di halaman 1dari 19

KONSELING PALIATIF

(Batch2)

Pemateri :
Santya anggraini, S.Psi., Psikolog, M.E.I
Founder Biro Psikologi Santya Anggraini
Psikolog Klinis RS Semen Gresik
Respon Psikologis
Terhadap Penyakit
1. Penyangkalan 2. Kecemasan
(Denial) (anxiety)

4. Penyesuaian
3. Depresi
Emosional
(depression)
(acceptance)
Respon Psikologis Terhadap Penyakit
Beberapa perasaan yang dialami pasien paliatif antara lain:
1. Penyangkalan (Denial)
 Merasakan penyangkalan, atau ketidakmampuan bereaksi
terhadap kenyataan. Contoh bahwa menderita kanker adalah
hal yang normal.
 Dalam hal ini penyangkalan merupakan mekanisme pertahanan
diri dimana seseorang mengindari implikasi dari penyakit.

(Aliah B. Purwakania, Pengantar Psikologi Kesehatn Islam2008)


2. Kecemasan (anxiety)
 Pasian dapat kebingungan terhadap potensi perubahan yang
terjadi.
 Kecemasan dapat mempengaruhi fungsi kesehatan.
 Kondisi kesehatan dapat menjadi lebih buruk jika seseorang
memiliki kecemasan yang berlebihan (stres).
 Pasien juga kurang dapat bertahan terhadap pengobatan yang
diberikan.

(Aliah B. Purwakania, Pengantar Psikologi Kesehatn Islam, 2008)


3. Depresi (depression)
 Pada penyakit kronis atau terminal, depresi merupakan gejala
umum yang merusak.
 Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai
dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli
dengan lingkungan.
 Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu
merasa sedih, putus harapan, atau merasa tidak berharga.
 Depresi dapat merupakan reaksi tertunda dari penyakit kronis,
karena sering kali pasien membutuhkan waktu untuk memahami
secara lengkap implikasi kondisi mereka dalam kehidupan sehari-
hari.

(Aliah B. Purwakania, Pengantar Psikologi Kesehatn Islam2008)


4. Penyesuaian Emosional (acceptance)
 Penyesuaian emosional biasanya terjadi setelah individu mengalami
kecemasan atau depresi. Penyesuaian emosi dapat saja terjadi, baik
pada tahap penyangkalan maupun tahap kecemasan.
 Penelitian tentang penyakit sering kali terlalu focus untuk melihat
reaksi negatif ketika menghadapi penyakit, namun kenyataannya,
banyak juga orang yang memberikan reaksi positif dan tetap optimis
dalam menghadapi penyakit.
 Hal ini dapat terjadi ketika mereka dapat melihat makna positif dari
penyakit mereka. Reaksi positif dapat bermanfaat dalam pemulihan
penyakit.

(Aliah B. Purwakania, Pengantar Psikologi Kesehatn Islam2008)


Family system dalam konseling paliatif
Bantuan yang diberikan oleh keluarga kepada pasien paliatif :

A Pemenuhan kebutuhan dasar


Keluarga memberikan bantuan meliputi
pemenuhan kebutuhan pangan dan sandang

Memenuhi kebutuhan spiritual

B Keluarga membantu untuk memenuhi kebutuhan


spiritual pasien dengan cara memberikan nasehat
supaya tidak berputus asa dan kesempatan untuk
tetap berdoa.

Mekar Dwi Anggraini, dkk. Peran Keluarga Dalam Memberikan Dukungan Terhadap
Pencapaian Integritas Diri Pasien Kanker Payudara Post Radikal Mastektomi. Jurnal
Keperawatan Soedirman Vol. 5 No. 2 Juli 2010.
Pemenuhan kebutuhan afektif
Keluarga memenuhi kebutuhan afektif dalam
hubungan mereka dengan cara memberikan
penguatan atau semangat, memberikan kasih
C sayang, dan memberikan perhatian atau empati
yang mendalam dengan cara menunggui pasien
selama menjalani program Kemotherapi dan
mengingat jadualnya.

Mekar Dwi Anggraini, dkk. Peran Keluarga Dalam Memberikan Dukungan Terhadap
Pencapaian Integritas Diri Pasien Kanker Payudara Post Radikal Mastektomi. Jurnal
Keperawatan Soedirman Vol. 5 No. 2 Juli 2010.
Manajemen konflik dalam keluarga
Keluarga menunjukkan manajemen konflik
D dengan sikap menghindari pertengkaran dan
sikap tidak konfrontatif terhadap pasien.

Penyediaan sumber financial


Keluarga menyediakan finansial untuk

E keperluan menjalani pengobatan dengan


berbagai cara.

Mekar Dwi Anggraini, dkk. Peran Keluarga Dalam Memberikan Dukungan Terhadap
Pencapaian Integritas Diri Pasien Kanker Payudara Post Radikal Mastektomi. Jurnal
Keperawatan Soedirman Vol. 5 No. 2 Juli 2010.
Dukungan sosial dalam konseling paliatif
Safino (dalam Purba, dkk., 2007) mengungkapkan pada dasarnya ada lima jenis
dukungan sosial :
1. Dukungan emosi
Dukungan emosi meliputi Sehingga dapat memberikan

• Ungkapan rasa empati • Rasa nyaman

• Kepedulian • Kepastian,

• Perhatian terhadap pasien • Perasaan memiliki

• Memberikan pengertian
terhadap musibah yang sedang • Dicintai kepada pasien.
dihadapi

• Mendengarkan keluhan
2. Dukungan Penghargaan
Dukungan penghargaan terjadi melalui:
• Ungkapan positif
• Penghargaan yang positif pada pasien
• Dorongan untuk maju
• Persetujuan akan gagasan atau perasaan pasien
Dukungan jenis ini akan membangun perasaan berharga,
kompeten dan bernilai.
3. Dukungan instrumental atau konkrit
Dukungan ini meliputi bantuan secara
langsung baik berupa tersedianya barang-
barang (materi) atau adanya pelayanan
dari orang lain.
4. Dukungan informasi

Dukungan jenis ini meliputi:


 Pemberian nasehat
 Saran atau umpan balik yang akan membantu
individu memahami situasi
 Mencari alternative pemecahan masalah dan
tindakan yang akan diambil.
5. Dukungan jaringan sosial

 Dukungan jaringan dengan memberikan perasaan bahwa


individu adalah anggota dari kelompok tertentu dan
memiliki minat yang sama dan rasa kebersamaan.

 Adanya dukungan jaringan sosial akan membantu pasien


untuk mengurangi stress yang dialami dengan cara
memenuhi kebutuhan akan persahabatan dan kontak sosial
dengan orang lain.
 Hal tersebut juga akan membantu pasien untuk
mengalihkan perhatiannya dari kekhawatiran terhadap
masalah yang dihadapinya atau dengan meningkatkan
suasana hati yang positif.
Spiritual Dalam Konseling Paliatif
Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang
Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Menurut Bukhardt (1993)
spiritualitas meliputi aspek-aspek :

1. Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau


ketidakpastian dalam kehidupan.
2. Menemukan arti dan tujuan hidup.
3. Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan
kekuatan dalam diri sendiri.
4. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan
dengan Tuhan Yang Maha Tinggi.
Implementasi aspek spiritual sebagai berikut :

1. Menunjukkan kehadiran
Fungsi kehadiran ini menunjang adanya perasaan sejahtera
dan memberikan harapan untuk pemulihan. Perilaku
kehadiran meliputi memberi perhatian, menjawab
pertanyaan dan mempunyai sikap positif serta memberikan
dorongan (tetapi realistis).
2. Mendukung hubungan yang menyembuhkan
Sistem pendukung mempunyai makna membangun kembali
hubungan pasien dengan gaya hidup pasien sebelum terjadi
penyakit teruta dalam melakukan kebiasaan keagamaan
pasien.

3. Berdoa
Berdoa telah ditemukan sebagai suatu sumber yang efektif
bagi seseorang untuk mengatasi nyeri, stress dan distress.
Biro Psikologi Santya Anggraini
Jl. Brotonegoro Barat 112-114 GKB, Gresik
Telp. 08123153229

‫ش َه ُد َأنْ الَ ِإلَ ٰـ َه‬


ْ ‫ َأ‬،‫س ْب َحانَ َك اللَّ ُه َّم َوبِ َح ْم ِد َك‬
ُ
‫ب ِإلَ ْي َك‬ ‫و‬ ُ
ُ ْ َ ‫ت‬‫َأ‬ ‫و‬ ، ‫ك‬
َ ‫ر‬ ‫ف‬
ُِ ْْ
‫غ‬ َ ‫ت‬‫س‬‫َأ‬ ، ‫ت‬َ ْ
‫ن‬ ‫َأ‬ َّ‫ِإال‬
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai