KEPERAWATAN PALIATIF
DI SUSUN OLEH
TIRSA RUMTILI
P1813026
MAKASSAR
2021
Pengertian Paliatif
beban pasien terutama yang tidak dapat disembuhkan. Tindakan aktif yang
dimaksud ialah antara lain menghilangkan nyeri dan keluhan
Perawatan ini tidak saja diberikan kepada pasien yang tidak dapat
Pemeriksaan fisik dilakukan mulai dari kepala sampai kaki dengan melihat segala
kelainan dan ketidaknormalan yang ada pada tubuh pasien adapun tehnik yang
digunakan dalam melakukan pemeriksaan adalah sebagai contoh berikut
ini :Pemeriksaan fisik dan psikologis pasien
PEMERIKSAAN FISIK
Pengkajian
Identitas Klien: Nama, Umur, No Reg, Ruang, Agama, Pekerjaan, Alamat,
Suku Bangsa, Pendidikan, MRS, DX Medis
Keluhan Utama:Saat MRS: Klien dibawa ke rumah sakit dengan keluhan diare
dan demam tinggi.
Saat pengkajian:Klien mengatakan badan terasa lemah, dan tidak mampu
melakukan aktifitas.
Riwayat Penyakit Sekarang: Apakah klien mengalami diare, nafsu makan
menurun, dan kesulitan menelan (disfagia), demam, kelelahan dan mengeluhkan
badan terasa lemah.
Riwayat Penyakit Dahulu: apakah mengalami diare tak terkontrol tanpa
merasakan sakit perut, penyebabnya tidak diketahui, dengan faktor yang
memperberat adalah bergerak sehingga usaha yang dilakukan adalah
diam,demam tinggi, diare disertai darah, apakah pernah mengkonsumsi obat-
obatan terlarang.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat Psikososial
Pengkajian psikologis
Reaksi Proses psikologis Hal- hal yang biasa di jumpai Reaksi Proses Psikologis Hal-
hal yang biasa Dijumpai Shock (kaget, goncangan batin) Merasa bersalah, marah,
tidak berdaya Rasa takut, hilang akal, frustasi, rasa sedih, susahm acting out.
Mengucilkan diri Merasa cacat dan tidak berguna, menutup diri Khawatir
menginfeksi orang lain, murung Membuka status secara terbatas Ingin tahu
reaksi orang lain, pengalihan stress, ingin dicintai Penolakan, stress,
konfrontasi Mencari orang lain yang HIV positif Berbagi rasa, pengenalan,
kepercayaan, penguatan, dukungan social Ketergantungan, campur tangan, tidak
percaya pada pemegang rahasia dirinya. Status khusus Perubahan keterasingan
Ketergantungan, menjadi manfaat khusus, perbedaan menjadi hal yang
istimewa, dibutuhkan oleh yang lainnya. dikotomi kita dan mereka (semua orang
dilihat sebagai terinfeksi HIV dan direspon seperti itu), over identification. Perilaku
mementingkan orang lainKomitmen dan kesatuan kelompok, kepuasan memberi
dan berbagi perasaan sebagai kelompok Pemadaman, reaksi dan kompensasi yang
berlebihan PenerimaanIntegrasi status positive HIV dengan identitas diri,
keseimbangan antara kepentingan orang lain dengan diri sendiri, bisa
menyebutkan kondisi seseorang Apatis, sulit berubah Respon Psikologis
(penerimaan diri) terhadap Penyakit ada lima tahap reaksi emosi seseorang
terhadap penyakit, yaitu :
\
kesimpulan