Anda di halaman 1dari 10

KEGAWAT JANIN

Kelompok 6

Mahasiswa STIKES Graha


Edukasi Makassar
Pengertian
Gawat janin adalah suatu keadaan dimana janin tidak menerima O2 cukup, sehingga mengalami
sesak.
Tanda dan gejala
1. Gerakan janin berkurang secara drastis
Pergerakan janin dapat berkurang menjelang persalinan karena ruang gerak di dalam rahim
berkurang. Namun, normalnya pergerakan janin tetap dapat terasa dan memiliki pola yang sama.
Pergerakan janin yang berkurang atau berubah secara drastis dapat menjadi tanda gawat janin.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk terbiasa memantau gerakan janin untuk lebih mengenal
pola gerakan dan kondisi janin.
2. Frekuensi bunyi jantung janin berkurang dari 120x/menit atau lebih dari 160x/menit
3. Ukuran kandungan terlalu kecil dari usia kehamilan
Pengukuran ini dinamakan pengukuran tinggi puncak rahim (tinggi fundus uteri), yang diukur mulai
dari tulang kemaluan ke atas. Jika ukuran kandungan dirasa terlalu kecil untuk usia kehamilan, hal
tersebut dapat menandakan gawat janin.
4. Adanya air ketuban bercampur mekonium, warna kehijauan ( jika bayi lahir dengan letak kepala ).
Penyebab Gawat Janin
Gawat janin dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti kondisi kehamilan
maupun kesehatan ibu. Berikut ini beberapa gangguan yang dapat menyebabkan
gawat janin :
1. Gangguan pada plasenta atau ari-ari, dapat menyebabkan pasokan oksigen
dan nutrisi pada janin berkurang.
2. Kontraksi terjadi terlalu cepat dan kuat.
3. Masa kehamilan lebih dari 42 minggu.
4. Ibu hamil pada usia di atas 35 tahun.
5. Mengalami komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, polihidramnion atau
oligohidramnion, dan hipertensi dalam kehamilan.
6. Ibu menderita anemia, diabetes, hipertensi, asma, atau hipotiroidisme.
Diagnosis gawat janin
Diagnosis gawat janin dapat dipastikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap
ibu hamil oleh dokter kandungan, baik sebelum atau setelah bayi dilahirkan.
Berikut adalah pemeriksaan yang dilakukan serta tanda yang ditemukan saat janin
mengalami fetal distress:
1. USG kehamilan : Dapat melihat apakah pertumbuhan janin sesuai dengan usia
kandungan atau tidak
2. USG Doppler : Untuk mendeteksi adanya gangguan di aliran darah dan jantung
janin atau tidak
3. Cardiotocography (CTG) : Untuk melihat secara berkelanjutan detak jantung
janin terhadap pergerakan janin dan kontraksi rahim
4. Pemeriksaan air ketuban : Untuk mengetahui volume air ketuban dan melihat
adanya mekonium atau tinja janin pada air ketuban.
5. Pengambilan sampel darah bayi : Untuk memeriksa pH darah bayi yang
berubah menjadi lebih asam bila janin tidak mendapat cukup oksigen.
Penanganan
Jika janin didiagnosis mengalami gawat janin, harus melakukan penanganan secepatnya.
Penanganan tersebut meliputi:
1. Resusitasi dalam rahim
Resusitasi dalam rahim dilakukan sebagai pengobatan utama dalam mengatasi gawat janin.
Pada prosedur ini, dokter akan:
a. Memastikan ibu mendapat pasokan oksigen yang cukup dengan memakaikan selang
oksigen pada ibu.
b. Memastikan asupan cairan ibu memadai dengan pemberian cairan lewat infus.
c. Menghentikan sementara penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan kontraksi,
seperti obat oksitosin.
d. Tokolisis, yaitu terapi untuk menghentikan kontraksi rahim sementara.
e. Amnioinfusion, yaitu penambahan cairan pada rongga cairan ketuban untuk mengurangi
tekanan tali pusat.
2. Persalinan segera
Persalinan segera dapat menjadi pilihan jika resusitasi dalam rahim tidak dapat mengatasi
kondisi gawat janin. Kelahiran perlu diupayakan dalam 30 menit setelah diketahui adanya
kondisi gawat janin.
Kelahiran bisa diupayakan melalui vagina dengan bantuan vakum atau forceps pada kepala
bayi. Jika cara tersebut tidak mungkin dilakukan, maka janin harus dilahirkan melalui operasi
caesar.
3. Pemantauan kondisi janin
Kondisi bayi akan dimonitor secara saksama selama 1-2 jam setelah kelahiran, dan
dilanjutkan hingga 12 jam pertama pasca kelahiran. Pemantauan yang dilakukan meliputi
pemeriksaan keadaan umum, gerakan dada, warna kulit, tulang dan otot, suhu tubuh, serta
detak jantung bayi.
Ny . S umur 29 tahun berkebangsaan Indonesia, Agama Islam, Pendidkan SMP, pekerjaan pedagang. Ny . S memiliki
suami yaNg bernama Tn. K, umur 29 tahun, berkebangsaan Indonesia, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan sebagai
supir.
Anamnesa
Datang dengan keluhan : Mules-mules, Lendir darah sejak jam 10:00 WIB, sudah keluar air-air berwarnah hijau kental
sejak jam 10:30 WIB
Keadaan Umum
 KU : Baik
 TTV : Normal
Obstetri
 TFU : 35 cm
 Palpasi : Presentasi kepala, puka, divergen 4/5 bagian
 DJJ : 180x/menit
 His : 2 x 10
 TBJ : 3565
Anogenital
 Parineum belum menonjol
 Vulva tidak ada kelainan
 Anus tidak ada hemoroid
 Vagina tidak ada benjolan
 Porsio tebal, Pembukaan 1cm
Diagnosa
 G1P0A0 H 42 mg inpartu kala 1 fase laten
 Dengan postpartum, gawat janin intrauterine
 MP : kematian janin, hipoksia/aspiksia
Planning
1. Informasi hasil pemeriksaan (TD:120/90 mmHg, BB: 80kg) dan janin (DJJ: 180X/menit), tafsiran berat badan
bayi :3565 gram, keadaan ibu baik dan janin kurang baik karena DJJ cepat.
2. Memberitahu ibu usia kehamilan ibu saat ini 42 mg, tgl tafsiran persalinan pada tgl 20 Maret 2011 dan saat ini
kehamilan ibu sudah melewati dari tafsiran persalinan
3. Memberitahu kepada pasien dan keluarga tindakan selanjutnya yg harus dilakukan Ny S yaitu ibu segera di rujuk
untuk segera mendapatkan penangan lebih lanjut terhadap kehamilannya tersebut.
4. Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan seperti: pandangan kabur, sakit kepala yang terus-menerus, nyeri ulu hati,
janin kurang bergerak atau tidak bergerak seperti biasanya, bengkak pada bagian muka,t tangan dan kaki dan
pengeluaran darah pervagina.
5. Menganjurkan ibu untuk tidak cemas dan tetap rileks
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat lebih banyak dan miring ke kiri pada saat berbaring
7. Memberikan oksigen 6 L / mnt
8. Mengopservasi nadi, pernapasan, suhu, tekanan darah ibu serta mengobsvasi DJJ
9. Melakukan informed consent kepada pasien dan pengambil keputusan dalam keluarga untuk dilakukan rujukan ke RS
10. Menulis surat rujukan
11. Melakukan pendokumentasian
12. Merujuk ibu
Kesimpulan

Gawat janin merupakan suatu keadaan yang membahayakan bagi ibu dan janin. Penting bagi
tenaga medis untuk memahami dan menangani pasien dengan gawat janin sesuai
prosedurnya.
terimakasih :)
salam sehat dan selalu BERSYUKUR

Anda mungkin juga menyukai