KEPERAWATAN MATERNITAS
Disusun Oleh :
F0H020048
2B
Dosen Pembimbing
Ns. Nurmukhoromatis, S.Kep., M.Kep
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU 2021/2022
TUGAS.
1. Jelaskan 10 bentuk pelayanan pada ANC
2. Tahap-tahap perkembangan janin mulai dari terjadinya konsepsi
A. PENGERTIAN
Antenatal care atau pemeriksaan ANC adalah rangkaian program
pelayanan kesehatan untuk ibu hamil. Di Indonesia, rumus antenatal care
disebut “10 T” dan telah dirilis sejak tahun 2009. Sama seperti manfaat
USG, rangkaian pemeriksaan ANC ini penting untuk memastikan ibu hamil
dan janin berkembang sesuai usia kehamilannya.
Antenatal care atau pemeriksaan ANC adalah rangkaian program
pelayanan kesehatan untuk ibu hamil. Di Indonesia, rumus antenatal care
disebut “10 T” dan telah dirilis sejak tahun 2009. Sama seperti manfaat
USG, rangkaian pemeriksaan ANC ini penting untuk memastikan ibu hamil
dan janin berkembang sesuai usia kehamilannya.
Proses antenatal care di Indonesia yang dikenal dengan nama “10 T” ini meliputi:
Timbang berat badan
Proses antenatal care pertama dari 10 T adalah timbang berat badan
sekaligus ukur tinggi badan ibu hamil. Ini biasanya dilakukan pada
pertemuan pertama untuk mengetahui adakah risiko kehamilan yang
mungkin terjadi. Setiap bulannya, pertambahan berat badan terus dicatat
untuk mengetahui apakah masih masuk dalam level normal atau tidak.
Tekanan darah diperiksa
Saat sesi konsultasi dengan dokter spesialis kandungan, tekanan darah
ibu hamil akan diperiksa terlebih dahulu. Normalnya, tekanan darah
berada di angka 110/80 hingga 140/90 mmHg. Dokter akan membahas
lebih detil risiko apabila tekanan darah diketahui terlalu rendah atau
tinggi.
Tinggi puncak rahim diperiksa
Puncak rahim atau fundus uteri juga perlu diperiksa sebagai salah satu
indikator usia kehamilan. Idealnya, tinggi puncak rahim ini sama dengan
usia kehamilan. Jika ada perbedaan, toleransinya pun hanya 1-2 cm.
Dokter akan memberi perhatian lebih jika perbedaannya lebih dari 2 cm.
Vaksinasi tetanus
Perlu juga diberikan vaksinasi tetanus untuk ibu hamil. Namun
sebelumnya, dokter juga perlu mengetahui status imunisasi sebelumnya
sekaligus seberapa dosis yang harus diberikan.
Tablet zat besi
Rangkaian antenatal care berikutnya adalah pemberian tablet atau
suplemen zat besi untuk ibu hamil. Biasanya, dokter juga akan
meresepkan beberapa suplemen lain seperti asam folat, kalsium, dan
lainnya sesuai kebutuhan dan kondisi ibu.
Tetapkan status gizi
Penting untuk mengetahui status gizi ibu hamil dalam rangkaian
pemeriksaan ANC. Apabila gizi ibu hamil kurang tercukupi, maka risiko
bayi mengalami berat badan lahir rendah meningkat. Penetapan status
gizi ini dilakukan dengan mengukur lingkar antara lengan atas dan jarak
pangkal bahu ke ujung siku.
Tes laboratorium
Pada awal dan akhir usia kehamilan, dokter juga akan meminta ibu hamil
menjalani tes laboratorium. Tujuannya untuk mengetahui kondisi yang
umum seperti golongan darah, rhesus, hemoglobin, HIV, dan lainnya.
Namun pada beberapa kondisi, ibu hamil perlu menjalani tes
laboratorium yang lebih spesifik untuk mengetahui adakah risiko selama
kehamilan.
Tentukan denyut jantung janin
Ketika memasuki usia kehamilan 16 minggu, denyut jantung bayi sudah
bisa diperiksa. Ini sangat krusial untuk mendeteksi adakah faktor risiko
kematian karena cacat bawaan, infeksi, atau gangguan pertumbuhan.
Deteksi denyut jantung dan keberadaan janin ini bisa diketahui lewat
pemeriksaan USG.
Tatalaksana kasus
Bagi ibu hamil dengan risiko tinggi, maka akan ada tatalaksana kasus yang
memastikan calon ibu mendapat perawatan dan fasilitas kesehatan
memadai. Pihak rumah sakit atau dokter akan mendiskusikan opsi-
opsinya dengan ibu.
Temu wicara
Apapun yang ditanyakan selama proses kehamilan bisa disampaikan saat
temu wicara dengan dokter. Ini termasuk bagian dari proses pemeriksaan
ANC. Tanyakan segala hal terkait kehamilan agar mendapat informasi
sejelas-jelasnya saat sedang konsultasi.