ANTENATAL CARE
A. PENGERTIAN
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara
berkala untuk menjaga ksehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini meliputi
pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan
intervensi dasar yang dilakukan (Manuaba, 2010).
Menurut (E. S. Walyani, 2015) Ante Natal Care (ANC) ialah suatu
program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik
pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan
persalinan yang aman dan memuaskan.
B. TUJUAN
Tujuan antenatal care meliputi :
1. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan
bayi dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan
proses kelahiran
2. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis bedah
ataupun obstetrik selama kehamilan.
3. Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan
menghadap komplikasi.
4. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses.
5. Menjalankan puerpurium normal, dan merawat anak secara fisik,
Psikologi dan sosial
(Manuaba, 2010)
C. JADWAL PEMERIKSAAN
Pelayanan antenatal (Antenatal Care/ANC) pada kehamilan normal minimal 6x dengan
rincian 2x di Trimester 1, 1x di Trimester 2, dan 3x di Trimester 3. Minimal 2x diperiksa
oleh dokter saat kunjungan 1 di Trimester 1 dan saat kunjungan ke 5 di Trimester 3
a. ANC ke-1 di Trimester 1 : skrining faktor risiko dilakukan oleh Dokter dengan
menerapkan protokol kesehatan. Jika ibu datang pertama kali ke bidan, bidan tetap
melakukan pelayanan antenatal seperti biasa, kemudian ibu dirujuk ke dokter untuk
dilakukan skrining. Sebelum ibu melakukan kunjungan antenatal secara tatap muka,
dilakukan janji temu/teleregistrasi dengan skrining anamnesa melalui media komunikasi
(telepon)/ secara daring untuk mencari faktor risiko dan gejala COVID-19.
- Jika ada gejala COVID-19, ibu dirujuk ke RS untuk dilakukan swab atau jika sulit untuk
mengakses RS Rujukan maka dilakukan Rapid Test. Pemeriksaan skrining faktor risiko
kehamilan dilakukan di RS Rujukan.
- Jika tidak ada gejala COVID-19, maka dilakukan skrining oleh Dokter di FKTP.
b. ANC ke-2 di Trimester 1, ANC ke-3 di Trimester 2, ANC ke-4 di Trimester 3, dan
ANC ke-6 di Trimester 3 :
Dilakukan tindak lanjut sesuai hasil skrining. Tatap muka didahului dengan janji
temu/teleregistrasi dengan skrining anamnesa melalui media komunikasi (telepon)/secara
daring untuk mencari faktor risiko dan gejala COVID-19.
- Jika ada gejala COVID-19, ibu dirujuk ke RS untuk dilakukan swab atau jika sulit
mengakses RS Rujukan maka dilakukan Rapid Test.
√ Jika tidak ada gejala COVID-19, maka dilakukan pelayanan antenatal di FKTP.
c. ANC ke-5 di Trimester 3
Skrining faktor risiko persalinan dilakukan oleh Dokter dengan menerapkan protokol
kesehatan. Skrining dilakukan untuk menetapkan :
faktor risiko persalinan, menentukan tempat persalinan, dan menentukan apakah
diperlukan
rujukan terencana atau tidak. Tatap muka didahului dengan janji temu/teleregistrasi
dengan skrining anamnesa melalui media komunikasi (telepon)/secara daring untuk
mencari faktor risiko dan gejala COVID-19. Jika ada gejala COVID-19, ibu dirujuk ke
RS untuk dilakukan swab atau jika sulit mengakses RS Rujukan maka dilakukan Rapid
Test.
H. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama klien dan suami, Usia, Alamat, Pekerjaan, Agama, Pendidikan,
Status perkawinan, Lama perkawinan.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong klien
datang
b. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak,
umur kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT
didapatkan, teraphie yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan,
bila mulai didapatkan gerakan anak,kalau kehamilan masih muda
adalah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan.kalau kehamilan
tua adalah bengkak di kaki/muka, sakit kepala, perdarahan, sakit
pinggang dan lain-lain.
c. Riwayat Kesehatan dahulu
1) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid
berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat
sakit waktu haid atau tidak.
2) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat
atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
3) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB.
Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan
atau tidak.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi persalinan
3. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a. Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata
pucat atau merah adakah oedema pada muka,bagaimana
keadaan lidah, gigi
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada
pembesaran kelenjar gondok dan limpe
3) Dada : bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan
gelanggang susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas
operasi apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan
(pembesaran hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri
(pembesaran lien), lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilikus,
iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri (scibala).
5) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick,
condyloma akuminata, flour albus.
6) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat
paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan
dehidrasi.
b. Palpasi
Tujuan pemeriksaan palpasi untuk menentukan besarnya rahim dan
dengan ini menentukan usia kehamilan serta menentukan letaknya
anak dalam Rahim. Menetukan usia kehamilan menurut Mc.
Donald yaitu menentukan umur kehamilan dalam bulan diukur dari
Panjang antara simfisis pubis dan puncak fundus uteri dalam
sentimeter dibagi 3½ cm. Menurut Purwaningsih (2010)
pemeriksaan Leopold terdiri atas :
1) Leopold I
Tujuan : menentukan tinggi fundus uteri (TFU) dan bagian
janin yang teraba dalam fundus. Caranya :
1. Pasien dipersiapkan (tidur telentang, kaki ditekukan)
2. Perawat berada di sisi kanan pasien (berhadapan muka)
memulai pemeriksaan dengan meletakkan kedua
telapak tangan di perut pasien bagian bawah lalu bergerak
menyusur kefundus uteri untuk menentukan TFU dan
bagian apa yang terdapat di fundus.
Hasil pemeriksaan :
Bokong : tidak keras, lebar, tidak melenting
Kepala : keras, melenting pada saat goyang
Lintang : teraba bagian kecil janin
Gambar pemeriksaan Leopold I :
2) Leopold II
Tujuan :menentukan letak punggung janin dan bagian terkecil
dari janin. Caranya :
1. Posisi sama seperti pemeriksaan leopold I
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakan satu tangan di
salah satu sisi perut pasien dan tangan yang lainnya
menyusuri pada sisi yang berlawanan.
Hasil pemeriksan:
Letak punggung: permukaannya keras dan lebar
dan jika menemukan tangan atau kaki merupakan
bagian terkecil dari bayi, jika punggung janin berada
pada sisi kanan ibu, dikatakan punggung kanan pun
sebaliknya punggung kiri.
Letak lintang akan teraba kepala
Gambar pemeriksaan Leopold II :
3) Leopold III
Tujuan Menentukan bagian terbawah janin dan apakah bagian
bawah tersebut terpegang (masuk PAP/belum). Caranya :
1. Posisinya masih samadengan pemeriksaan leopold I dan
II
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakkan satu tangan
(non dominan) dibagian fundus dan tangan yang satunya
meraba pada bagian simpisis sambal meminta pasien
untuk menarik napas dalam.
Hasil pemeriksaan :
Presentasi kepala : kepala, keras, bulat
Bokong : lunak, tidak bulat
Lintang : simfisis pubis terasa kosong
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena
dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien.
Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk
tangan kanan. Ditentukan apa yang menjadi bagian
terendah janin dan ditentukan apakah sudah mengalami
engagemen/belum.
Gambar pemeriksaan Leopold III :
4) Leopold IV
Tujuan : menentukan seberapa besar bagian bawah janin
masuk PAP. Caranya :
Posisi ibu tidur terlentang dengan kaki diluruskan dan
pemeriksan menghadap kekaki ibu penderita untuk
menentukan bagian terendah janin yang masuk PAP.
Hasil pemeriksaan:
Dikatakan divergen jika tangan melampaui lingkaran
terbesar artinya sebagian besar kepala janin sudah
masuk PAP
Dikatakan konvergen jika tangan pemeriksa belum
melampaui lingkaran terbesarnya artinya masih
sebagian kecil kepala janin masuk PAP
Gambar pemeriksaan Leopold IV :
c. Auskultasi
Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial
(kekurangan O2)
d. Pemeriksaan panggul
Pengukuran panggul luar meliputi :
Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
Conjungtiva externa/boudelogue (N = 18-20 cm)
Lingkar panggul (N = 80-90 cm)
Distantia spina illiaca posterior superior (N = 8-10 cm)
Distantia tuberum (N = 10,5–11 cm)
Pengukuran panggul dalam meliputi :
Promotorium (N = tidak teraba)
Linea inominata (N = teraba 2/3 bagian)
Sacrum (N = cekung)
Spina ischiadica (N = menonjol)
Arcus pubis (N = n 90°)
4. Pemeriksaan laboratorium
a. DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit)
b. Golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko
terhadap inkompatibilitas
c. Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
d. Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan
oleh kutil vagina, lesi, rabas abnormal
e. Skrining: terhadap HIV, hepatitis, sifilis
f. Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan
infeksi, diabetes penyakit ginjal)
g. Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl
(biasanya dilakukan antara 24 sampai 28 minggu)
5. USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan
perkiraan persalinan.
6. Pola kebiasaan sehari – hari
a. Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil, apakah
sudah selesai kebutuhan ibu hamil.
b. Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum
selama kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan
peristaltik usus dan pembesaran uterus yang menahannya. Sering
kencing merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama dan
terakhir masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh pembesaran
uterus.
c. Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil.Istirahat
hendaknya diadakan pula waktu siang hari.
d. Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja
sesuai kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
e. Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu
diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut,
pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian.
f. Seksual
Perlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama
kehamilan, berapa kali dalam seminggu melakukannya.
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus,
krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak
disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang
informasi
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal
peningkatan kebutuhan metabolik.
J. INTERVENSI
1. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus,
krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak
disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang
informasi
Tujuan: diharapkan tingkat ansietas menurun
Intervensi : Reduksi Ansietas
Observasi
Identifikasi saat tingkat anxietas berubah (mis. Kondisi,
waktu, stressor)
Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal)
Terapeutik
Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
Temani pasien untuk mengurangi kecemasan , jika
memungkinkan
Pahami situasi yang membuat anxietas
Dengarkan dengan penuh perhatian
Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan
Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan
dating
Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan
Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
Latih kegiatan pengalihan, untuk mengurangi ketegangan
Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat anti anxietas, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
DATA KLIEN
A. DATA UMUM
1. Nama inisial klien : Ny. E
2. Umur : 39 tahun
3. Status perkawinan : Menikah
4. Alamat : Berco RT/RW 16/08, Rejosari, Pringsurat,
Temanggung
5. Agama : Islam
6. Tanggal masuk RS/RB : 24/10/2022
7. Nomor Rekam Medis : 00516376
8. Bangsal : VK
9. Diagnosa medis : G1P0A0, 39th, H 40 3+ minggu, Janin tunggal,
hidup, intrauteri, preskep, puka, belum impartu, primi tua, resiko tinggi PE
10. Penanggung Jawab : Tn. M
11. Hub. Dengan klien : Suami
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Kesehatan Umum
a. Kesehatan Umum:
- Keluhan Utama : Klien mengatakan hamilnya tidak berkembang
- Status Obstetri : G1 P0 A0
- Siklus menstruasi : klien pertama kali haid umur 13 tahun, siklus
haid teratur yaitu 28 hari, lamanya haid 7 hari
- Kehamilan direncanakan : kehamilan saat ini telah direncanakan
- HPHT : 22/01/2022
- HPL : 29/10/2022
- Usia kehamilan : 8 minggu
- Penggunaan alat bantu : tidak ada
- Tinggi badan : 125 cm
- Berat badan : 47 kg
- LILA : 24,5 cm
- Tekanan Darah : 150/90 mmHg
- Nadi : 97 kali permenit
- Suhu : 36.5°C
- Respirasi : 23 kali permenit
2. Riwayat kehamilan
Trimester I : keluhan mual muntah
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien memiliki riwayat penyakit gastritis. Tidak ada riwayat kecelakaan
4. Riwayat kesehatan keluarga
Di keluarga klien tidak ada riwayat penyakit menurun. Tidak ada riwayat
kehamilan kembar di keluarga klien dan suami klien
5. Riwayat pengobatan
Tidak ada obat yang rutin diminum klien. Klien hanya minum obat gastritis
bila gastritisnya kambuh.
6. Kemampuan mengontrol kesehatan
Klien selalu ke Puskesmas atau dokter bila ada keluhan kesehatan. Saat
mengetahui hamil, klien juga selalu memeriksakan kandungannya ke
Puskesmas Pringsurat setiap bulan. Klien selalu berusaha hidup sehat. Klien
tidak pernah mengkonsumsi alkohol. Klien tidak pernah mengkonsumsi
obat tanpa resep dokter. Aktivitas olahraga yang sering dilakukan klien
adalah jalan santai dan hanya dilakukan seminggu sekali.
7. Faktor sosial ekonomi
Sehari – hari klien bekerja sebagai karyawan swasta. Klien memiliki
jaminan kesehatan KIS yang ditanggung oleh kantor tempat klien bekerja.
8. Pengobatan sekarang
NO Nama Obat Dosis Kandungan Manfaat
1. Histolan tab 13mg Isoxsuprine Untuk mengobati
Hydrochloride penyakit pembuluh
darah perifer atau
penyempitan atau
penyumbatan arteri di
luar jantung dan otak.
2. Inf.Asering 500ml Calcium untuk terapi pengganti
chloride, cairan selama dehidrasi
potassium (kehilangan cairan)
chloride, secara akut.
sodium
chloride,
sodium
acetate,
anhydrous
dextrose
hematokrit 34,6 % L
eusinofil 0 % L
RDW-CV 15,2 % H
P-LCR 28,5 % H
MCH 26,5 pg L
ANALISA DATA
Nama Inisial Klien : Ny. E Diagnosa Medis : G1P0A0, 39th, H 40 3+
minggu, Janin tunggal, hidup, intrauteri, preskep, puka, belum impartu, primi tua, resiko tinggi PE
No Rekam Medis : 00516376 Bangsal : VK
TANGGAL DATA
DAN JAM
NO PENGKAJIAN DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF ETIOLOGI PROBLEM
(GEJALA) (TANDA)
1. 24/10/2022 - Klien mengatakan takut - Klien tampak tidak nafsu Krisis Situasional Ansietas (D.0080)
11.00 WIB nanti akan di SC makan
- Klien mengatakan tegang, - Klien tampak tegang
dan tidak nafsu makan
- Klien menanyakan rasanya KU : Baik
di bius kepada perawat TB : 125 cm
BB : 47 kg
LILA : 24 cm
TD : 150/90 mmHg
N : 97 kali permenit
S : 36.5°C
RR : 23 kali permenit
DJJ : 193x/menit
TANGGAL DATA
DAN JAM
NO PENGKAJIAN DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF ETIOLOGI PROBLEM
(GEJALA) (TANDA)
2. 24/10/2022 - klien mengatakan mau - klien tampak yakin Status Kesehatan Ibu Sehat Kesiapan Persalinan (D
11.00 WIB menerapkan penatalaksanaa dibuktikan dengan 0070)
gejala ketidaknyamanan kooperatif.
selama persalinan KU : Baik
- klien mengatakan siap TB : 125 cm
untuk menerapkan gaya
BB : 47 kg
hidup yang tepat setelah
bersalin LILA : 24 cm
TD : 150/90 mmHg
N : 97 kali permenit
S : 36.5°C
RR : 23 kali permenit
DJJ : 193x/menit
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Inisial Klien : Ny. S Diagnosa Medis : G1P0A0, 39th, H 40 3+ minggu,
Janin tunggal, hidup, intrauteri, preskep, puka, belum impartu, primi tua, resiko tinggi PE
No Rekam Medis : 1285XX Bangsal : Flamboyan
2. 24/10/2022 Kesiapan bersalinan b.d Status Setelah dilakukan tindakan Edukasi Persalinan
11.00 WIB kesehatan ibu sehat keperawatan selama 1x24 jam Observasi :
diharapkan kondisi pada periode 1. identifikasi kesiapan dan
D.0070 kehamilan yang dihitung sejak kemampuan menerima
hari pertama haid terakhir hingga informasi
dimulainya persalinan membaik Terapeutik :
TGL / TUJUAN DAN KRITERIA
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI
JAM HASIL
dengan kriteria hasil : 1. berikan kesempatan pada pasien
dan keluarga untuk bertanya
1. Mood labil meningkat dari Edukasi :
skala 5 ke 2 1. jelaskan persiapan dan tempat
persalinan
2. anjurkan ibu untuk
menggunakan menejemen nyeri
persalinan tiap kala.
3. ajarkan teknik relaksasi untuk
meredekan kecemasan dan ketidak
nyamanan persalinan
Kolaborasi :
IMPLEMENTASI
Nama Inisial Klien : Ny. S Diagnosa Medis : G1P0A0, 39th, H 40 3+ minggu,
Janin tunggal, hidup, intrauteri, preskep, puka, belum impartu, primi tua, resiko tinggi PE
No Rekam Medis : 1285XX Bangsal : Flamboyan
TGL /
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN IMPLEMENTASI RESPON
JAM
1. 24/10/2022 Ansietas (D.0080) b.d krisis 1. Mengidentifikasi saat tingkat 1. Klien mengatakan takut
13.00 WIB situasional anxietas berubah (mis. nanti akan dilakukan SC
Kondisi, waktu, stressor) 2. Klien terlihat mengerti
2. Memonitor tanda anxietas tentang penjelasan tentang
(verbal dan non verbal) persalinan SC yang diberikan
3. Menciptakan suasana perawat
terapeutik untuk 3. Klien mengatakan lebih
menumbuhkan kepercayaan nyaman bila suami selalu
4. Menganjurkan keluarga untuk menemani
tetap bersama pasien, jika 4. Klien mengatakan selalu
perlu berdoa untuk mengurangi
5. Melatih kegiatan pengalihan, tegang nya
untuk mengurangi ketegangan
EVALUASI