Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE

A. PENGERTIAN
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara
berkala untuk menjaga ksehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini meliputi
pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan
intervensi dasar yang dilakukan (Manuaba, 2010).
Menurut (E. S. Walyani, 2015) Ante Natal Care (ANC) ialah suatu
program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik
pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan
persalinan yang aman dan memuaskan.

B. TUJUAN
Tujuan antenatal care meliputi :
1. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan
bayi dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan
proses kelahiran
2. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis bedah
ataupun obstetrik selama kehamilan.
3. Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan
menghadap komplikasi.
4. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses.
5. Menjalankan puerpurium normal, dan merawat anak secara fisik,
Psikologi dan sosial
(Manuaba, 2010)

C. JADWAL PEMERIKSAAN
Pelayanan antenatal (Antenatal Care/ANC) pada kehamilan normal minimal 6x dengan
rincian 2x di Trimester 1, 1x di Trimester 2, dan 3x di Trimester 3. Minimal 2x diperiksa
oleh dokter saat kunjungan 1 di Trimester 1 dan saat kunjungan ke 5 di Trimester 3
a. ANC ke-1 di Trimester 1 : skrining faktor risiko dilakukan oleh Dokter dengan
menerapkan protokol kesehatan. Jika ibu datang pertama kali ke bidan, bidan tetap
melakukan pelayanan antenatal seperti biasa, kemudian ibu dirujuk ke dokter untuk
dilakukan skrining. Sebelum ibu melakukan kunjungan antenatal secara tatap muka,
dilakukan janji temu/teleregistrasi dengan skrining anamnesa melalui media komunikasi
(telepon)/ secara daring untuk mencari faktor risiko dan gejala COVID-19.
- Jika ada gejala COVID-19, ibu dirujuk ke RS untuk dilakukan swab atau jika sulit untuk
mengakses RS Rujukan maka dilakukan Rapid Test. Pemeriksaan skrining faktor risiko
kehamilan dilakukan di RS Rujukan.
- Jika tidak ada gejala COVID-19, maka dilakukan skrining oleh Dokter di FKTP.
b. ANC ke-2 di Trimester 1, ANC ke-3 di Trimester 2, ANC ke-4 di Trimester 3, dan
ANC ke-6 di Trimester 3 :
Dilakukan tindak lanjut sesuai hasil skrining. Tatap muka didahului dengan janji
temu/teleregistrasi dengan skrining anamnesa melalui media komunikasi (telepon)/secara
daring untuk mencari faktor risiko dan gejala COVID-19.
- Jika ada gejala COVID-19, ibu dirujuk ke RS untuk dilakukan swab atau jika sulit
mengakses RS Rujukan maka dilakukan Rapid Test.
√ Jika tidak ada gejala COVID-19, maka dilakukan pelayanan antenatal di FKTP.
c. ANC ke-5 di Trimester 3
Skrining faktor risiko persalinan dilakukan oleh Dokter dengan menerapkan protokol
kesehatan. Skrining dilakukan untuk menetapkan :
faktor risiko persalinan, menentukan tempat persalinan, dan menentukan apakah
diperlukan
rujukan terencana atau tidak. Tatap muka didahului dengan janji temu/teleregistrasi
dengan skrining anamnesa melalui media komunikasi (telepon)/secara daring untuk
mencari faktor risiko dan gejala COVID-19. Jika ada gejala COVID-19, ibu dirujuk ke
RS untuk dilakukan swab atau jika sulit mengakses RS Rujukan maka dilakukan Rapid
Test.

D. KONSEP PEMERIKSAAN KEHAMILAN


Kemenkes Republik Indonesia (2013) menyatakan dalam melakukan
pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan
yang berkualitas sesuai standar terdiri dari:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Berat badan dihitung setiap ibu datang untuk mengetahui kenaikan BB
dan penurunan BB. Kenaikan BB ibu hamil normal rata-rata antara 6,5
kg sampai 16 kg. (prawirohardjo, 2010).)Pengukuran tinggi badan pada
pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis adanya faktor pada
ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan
risiko untuk terjadinya CPD ( Cephalo Pelvic Disproportion ).
2. Tentukan tekanan darah
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang atau berkunjung.
Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar
normal, tinggi atau rendah. Deteksi tekanan darah yang cenderung naik
diwaspadai adanya gejala kearah hipertensi dan preeklampsia. Apabila
turun dibawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah
normal berkisar systole/diastole: 110/80-120/80 (E. S. Walyani, 2015).
3. Tentukan status gizi (ukur LILA)
Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga
kesehatan di trimester I untuk skrining ibu hamil beresiko Kurang
Energi Kronis (KEK), disini maksudnya ibu hamil yang mengalami
kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan atau tahun)
dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan akan dapat
melahirkan bayi berat lahir rendah (E. S. Walyani, 2015).
4. Tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita sentimeter,
letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai fundus
uteri (fundus tidak boleh ditekan).
Tabel 4.1. Pengukuran tinggi fundus uteri menggunakan pita ukuran
TFU (cm) Umur Kehamilan
(dlm bulan)
20 5 bulan
23 6 bulan
26 7 bulan
30 8 bulan
33 9 bulan

Tabel 4.2 Pengukuran tinggi fundus uteri menggunakan jari


Tinggi Fundus Usia Kehamilan
1/3 diatas simfisis atau 3 jari diatas simfisis 12 minggu
½ simfisis - pusat 16 minggu
2/3 diatas simfisis atau 3 jari dibawah pusat 20 minggu
Setinggi pusat 24 minggu
1/3 diatas pusat atau 3 jari diatas pusat 28 minggu
½ pusat – procesus xipoideus 34 minggu
Setinggi procesus xipoideus 36 minggu
2 jari dibawah procesus xipoideus 40 minggu

5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin


Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mngetahui letak janin. Jika pada
trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau keapala janin belum
masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit, atau ada
masalah lain. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120
kali/menit atau DJJ cepat lebih dari 160 kali/menit menunjukkan
adanya gawat janin.
6. Pemberian imunisasi TT
Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus
neonatorum.
Imunisasi Selang waktu Lama Perlindungan
TT 1 Langkah awal pembentukan
kekebalan tubuh terhadap
penyakit
TT 2 1 bulan setelah TT 1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun
TT 4 12 bulan setelah TT 10 tahun
3
TT 5 12 bulan setelah TT 25 tahun / seumur hidup
4

7. Pemberian tablet tambah darah (tablet Fe)


Tablet ini mengandung 200mg Sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang
diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk
memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa
kehamilan kebutuhannya meningkat seiring dengan pertumbuhan janin.
Setiap ibu hamil harus mendapat tablet tambah darah (tablet zat besi)
dan Asam Folat minimal 90 tablet selama kehamilan yang diberikan
sejak kontak pertama. Dosis yang dibutuhkan adalah sebanyak 1-2 kali
100 mg/hari selama 2 bulan sampai dengan melahirkan.
8. Tes Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal tersebut
meliputi :
a. Pemeriksaan golongan darah
Pemeriksaan ini diperlukan untuk mempersiapkan calon
pendonor darah yang sewaktu-waktu diperlukan apabila terjadi
situasi kegawatdaruratan.
b. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan
minimal sekali pada trimester I dan sekali pada trimester III.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut
menderita anemia atau tidak selama kehamilannya, karena
kondisi anemia dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang
janin dalam kandungan.
c. Pemeriksaan protein dalam urine
Pemeriksaan protein dalam urine pada ibu hamil dilakukan pada
trimester II dan III atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan
untuk mengetahui adanya protein uria pada ibu hamil. Protein
uria merupakan salah satu indikator terjadinya preeklampsi pada
ibu hamil.
d. Pemeriksaan Sifilis
e. Pemeriksaan HIV
f. Pemeriksaan Hepatitis B
9. Konseling / teleconference
Konseling ibu hamil meliputi :
a. Kesehatan ibu
b. Perilaku hidup Bersih dan Sehat
c. Peran Suami/Keluarga dalam Kehamilan dan Perencanaan
Persalinan
d. Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas Serta
Kesiapan Menghadapi Komplikasi
e. Asupan Gizi Seimbang
f. Gejala Penyakit Menular Dan Tidak Menular
g. Konseling tentang pencegahan penyakit HIV, Sifilis, dan
Hepatitis B (Triple elimination)
h. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Pemberian ASI Ekslusif
i. KB Pasca Bersalin
j. Imunisasi
10. Tata laksana kasus
Bagi ibu hamil dengan risiko tinggi, maka akan ada tatalaksana kasus
yang memastikan calon ibu mendapat perawatan dan fasilitas kesehatan
memadai.

E. ADAPTASI FISIOLOGIS KEHAMILAN


Menurut Manuaba (2010) perubahan fisiologis selama kehamilan adalah :
Trimester I Trimester II Trimester III
Vagina Pengaruh hormon Karena hormon estogen Dinding vagina
dan vulva estogen, vagina dan dan progesteron terus mengalami pere
vulva mengalami meningkat dan terjadi gangan dan me
peningkatan pembu luh hipervaskularisasi ningkatnya kete
darah sehingga mukosa mengakibatkan pembu balan mukosa,
vagina yang tebal, luh- pembuluh darah alat mengendornya
jaringan ikat longgar, genitalia membesar jaringan ikat, dan
hipertropi otot polos karena ogsigenasi dan hipertropi sel otot
dan pemanjangan nutrisi pada alat genitalia polos dan bertambah
vagina, Ph sekresi tersebut meningkat, panjangnya dinding
vagina menjadi lebih sensitivitas yang menyo vagina.
asam sehingga lebih lok sehingga keinginan
rentan terkena infeksi, seksual meningkat, dan
khususnya jamur timbulnya edema dan
farises vulva.
Serviks Berkas kolagen Konsistensi serviks Pada saat kehami lan
uteri menjadi kurang kuat menjadi lunak dan mendekati aterm ,
terbungkus, akibat kelenjar-kelenjar di terjadi penurunan
penurunan konsen trasi serviks akan berfungsi lebih lan jut dari
kolagen, sel- sel otot lebih dan akan konsentra si kolagen,
polos dan jaringan mengeluarkan sekresi dan menyebar
elastis, serviks menjadi lebih banyak (disper si). Proses
lunak, serabut perbai kan serviks
terdispresi, konsentrasi terja di setelah persa
air meningkat linan
Uterus Minggu pertama uterus Pada kehamilan cukup Pada akhir keha
seperti bentuk aslinya bulan, ukuran uterus milan uterus a kan
(buah alvokad). Daerah adalah 30 x 25 x 20 cm terus membe sar
vun dus dan korpus dengan kapasitas lebih dalam rongga pelvis
akan membulat dan dari 4000 cc, dan akan menyentuh
membentuk sferis pada serabutserabut din ding abdomen,
usia kehami lan 12 kologennya men jadi mendorong usus
minggu. Uterus higroskopik dan kesamping dan ke
memanjang lebih cepat endometrium menjadi atas, terus tum buh
Trimester I Trimester II Trimester III
dibanding lebarnya, dan desidua. hingga me nyentuh
membentuk oval. Ismus hati, ini disebabkan
hipetropi seperti korpus oleh adanya regtosig
uteri dan menjadi lebih moid di daerah kiri
panjang serta lunak pelviks.
(tanda hegar)
Ovarium Pada awal kehamilan Pada usia kehamilan 16 Pada trimester ke III
terdapat korpus luteum minggu, plasenta mulai korpus luteum sudah
gravidi tatum, terbentuk dan tidak berfungsi lagi
berdiameter kira-kira menggantikan fungsi karena telah
3cm, kemudian korpus luteum digantikan oleh
mengecil se telah graviditatum plasenta yang telah
plasenta terbentuk. terbentuk.
Korpus lute um ini
mengeluarkan hormon
estrogen dan
progesteron. Proses
ovulasi sela ma
kehamilan akan terhenti
dan kema tangan
volikel baru ditunda,
hanya sa tu korpus
luteum yang dapat
ditemu kan diovarium.
Volikel ini akan ber
fungsi maksimal
selama 6-7 minggu
awal kehamilan dan
setelah itu akan ber
peran sebagai penghasil
progeste ron dalam
jumlah yang relatif
minimal dengan
terjadinya kehamilan,
indung telur yang
mengandung korpus
lute um gravidarum
akan merusakan fung
sinya sampai
terbentuknya plasenta
yang sempurna pada
umur 16 minggu.
Payudara Membesar dan tegang Pada kehamilan setelah 12 Pembuluh darah
akibat hormon somato ming gu, dari putting susu dibawah kulit
Trimester I Trimester II Trimester III
mamotropin, estrogen dapat mengeluarkan berdilatasi, sering
dan pro gesteron, akan cairan berwarna putih, kali tampak sebagai
tetapi belum mengelu agak jernih disebut jaringan biru
arkan hasil. Estrogen kolostrum. Kolostrum ini dibawah permukaan
menimbulkan hi berasal dari asinus yang kulit. kelenjar
pertropik sistem mulai bersekresi. mamae membuat
saluran, sedangkan kelenjar payudara
progesteron menambah sema kin meningkat.
sel-sel sainus pada Pada kehamilan 32
payudara. Sumamotropi minggu war na
mempe ngaruhi cairan agak putih
pertumbuhan sel-sel seperti air susu yang
asinus dan sangat encer. Dari
menimbulkan kehamilan 32
perubahan dalam sel- minggu sampai anak
sel sehingga terjadi lahir, cairan yang
pembuatan ka sein. keluar lebih kental,
Dengan demikian ber warna kuning
payudara di persiapkan dan banyak
untuk laktasi. Papila ma mengandung lemak.
mae akan membesar, Cairan ini disebut
lebih tegang dan klostrom.
tambah lebih hitam,
seperti seluruh areola
mamae karena
hiperpigmenta si.
Lemak yang muncul
diareola pri mer disebut
lemak tuberkel montgo
meri. Grandula
montgomeri tampak
lebih jelas menonjol
dipermukaan are ola
mamae. Rasa penuh
peningkatan
sensitivitas, rasa geli,
nyeri tajam dan rasa
berat di payudara mulai
timbul se jak minggu
ke 6 gestasi. Perubahan
payudara ini adalah
tanda mungkin hamil.
Pembulu darah
dibawah kulit
Trimester I Trimester II Trimester III
berdilatasi, sering kali
tampak sebagai
jaringan biru dibawah
permukaan ku lit.
kelenjar mamae
membuat kelenjar
payudara semakin
meningkat. Pada ke
hamilan 32 minggu
warna cairan agak putih
seperti air susu yang
sangat en cer. Dari
kehamilan 32 minggu
sam pai anak lahir,
cairan yang keluar le
bih kental, berwarna
kuning dan ba nyak
mengandung lemak.
Cairan ini disebut
klostrom.

F. ADAPTASI PSIKOLOGIS KEHAMILAN


Menurut Kamariyah (2014) perubahan psikologis selama kehamilan
adalah :
a. Trimester I
Trimester pertama ini sering dirujuk sebagai masa penentuan. Penentuan
untuk menerima kenyataan bahwa ibu sedang hamil. Segera setelah
konsepsi, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan
meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi
hari, lemah,lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan
sering kali membenci kehamilannya. Hasrat seksual pada trimester
pertama sangat bervariasi antara wanita satu dengan wanita yang lain.
Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual akan tetapi
secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunana
libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap
pasangannya masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih
saying yang besar dan cinta kasih tanpa seks.
b. Trimester II
Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan, saat
ibu merasa sehat. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energy serta pikirannya secara konstruktif. Trimester kedua
dibagi menjadi dua fase yakni fase pra-queckning dan pasca quickening.
Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah ,
yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis
utamanya pada trimester ini yakni mengembangkan identitas sebagai ibu
bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya. Sebagian besar wanita
merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang lebih 80% wanita
mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka
dibandingkan dengan trimester I dan sebelum hamil. Trimester kedua
hamper terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut
wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina menjadi semakin
banyak pada masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah – masalah
yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda,
dan ia telah mengalami perubahan dari seorang menuntut kasih sayang
dari ibunya menjadi seorang pencari kasih sayang dari pasangannya, dan
semua factor ini turut mempengaruhi peningkatan libido dan kepuasan
seksual.
c. Trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Rasa
tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan
banyak ibu yang merasa dirinya jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa
sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus
yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan
keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan. Sejumlah
ketakutan muncul dalam trimester ini yaitu merasa cemas dengan
kehidupan bayinya dan dirinya sendiri, seperti : apakah bayinya nanti akan
lahir abnormal, terkait dengan persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan
kendali dan hal – hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari
bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya
sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera
akibat tendangan bayi. Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan
fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa
canggung, jelek, berantakan dan memerlukan dukungan yang sangat besar
dan konsisten dari pasangannya. Hasrat untuk melakukan hubungan
seksual akan menghilang seiring dengan membesarnya abdomen yang
menjadi penghalang. Alternative possisi dalam berhubungan seksual dan
metode alternative untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat
menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-
cara tersebut.
G. PATHWAY

H. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama klien dan suami, Usia, Alamat, Pekerjaan, Agama, Pendidikan,
Status perkawinan, Lama perkawinan.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong klien
datang
b. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak,
umur kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT
didapatkan, teraphie yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan,
bila mulai didapatkan gerakan anak,kalau kehamilan masih muda
adalah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan.kalau kehamilan
tua adalah bengkak di kaki/muka, sakit kepala, perdarahan, sakit
pinggang dan lain-lain.
c. Riwayat Kesehatan dahulu
1) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid
berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat
sakit waktu haid atau tidak.
2) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat
atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
3) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB.
Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan
atau tidak.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi persalinan
3. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a. Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata
pucat atau merah adakah oedema pada muka,bagaimana
keadaan lidah, gigi
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada
pembesaran kelenjar gondok dan limpe
3) Dada : bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan
gelanggang susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas
operasi apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan
(pembesaran hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri
(pembesaran lien), lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilikus,
iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri (scibala).
5) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick,
condyloma akuminata, flour albus.
6) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat
paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan
dehidrasi.
b. Palpasi
Tujuan pemeriksaan palpasi untuk menentukan besarnya rahim dan
dengan ini menentukan usia kehamilan serta menentukan letaknya
anak dalam Rahim. Menetukan usia kehamilan menurut Mc.
Donald yaitu menentukan umur kehamilan dalam bulan diukur dari
Panjang antara simfisis pubis dan puncak fundus uteri dalam
sentimeter dibagi 3½ cm. Menurut Purwaningsih (2010)
pemeriksaan Leopold terdiri atas :
1) Leopold I
Tujuan : menentukan tinggi fundus uteri (TFU) dan bagian
janin yang teraba dalam fundus. Caranya :
1. Pasien dipersiapkan (tidur telentang, kaki ditekukan)
2. Perawat berada di sisi kanan pasien (berhadapan muka)
memulai pemeriksaan dengan meletakkan kedua
telapak tangan di perut pasien bagian bawah lalu bergerak
menyusur kefundus uteri untuk menentukan TFU dan
bagian apa yang terdapat di fundus.
Hasil pemeriksaan :
 Bokong : tidak keras, lebar, tidak melenting
 Kepala : keras, melenting pada saat goyang
 Lintang : teraba bagian kecil janin
Gambar pemeriksaan Leopold I :

2) Leopold II
Tujuan :menentukan letak punggung janin dan bagian terkecil
dari janin. Caranya :
1. Posisi sama seperti pemeriksaan leopold I
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakan satu tangan di
salah satu sisi perut pasien dan tangan yang lainnya
menyusuri pada sisi yang berlawanan.
Hasil pemeriksan:
 Letak punggung: permukaannya keras dan lebar
dan jika menemukan tangan atau kaki merupakan
bagian terkecil dari bayi, jika punggung janin berada
pada sisi kanan ibu, dikatakan punggung kanan pun
sebaliknya punggung kiri.
 Letak lintang akan teraba kepala
Gambar pemeriksaan Leopold II :

3) Leopold III
Tujuan Menentukan bagian terbawah janin dan apakah bagian
bawah tersebut terpegang (masuk PAP/belum). Caranya :
1. Posisinya masih samadengan pemeriksaan leopold I dan
II
2. Melakukan pemeriksaan dengan meletakkan satu tangan
(non dominan) dibagian fundus dan tangan yang satunya
meraba pada bagian simpisis sambal meminta pasien
untuk menarik napas dalam.
Hasil pemeriksaan :
 Presentasi kepala : kepala, keras, bulat
 Bokong : lunak, tidak bulat
 Lintang : simfisis pubis terasa kosong
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena
dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien.
Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk
tangan kanan. Ditentukan apa yang menjadi bagian
terendah janin dan ditentukan apakah sudah mengalami
engagemen/belum.
Gambar pemeriksaan Leopold III :

4) Leopold IV
Tujuan : menentukan seberapa besar bagian bawah janin
masuk PAP. Caranya :
Posisi ibu tidur terlentang dengan kaki diluruskan dan
pemeriksan menghadap kekaki ibu penderita untuk
menentukan bagian terendah janin yang masuk PAP.
Hasil pemeriksaan:
 Dikatakan divergen jika tangan melampaui lingkaran
terbesar artinya sebagian besar kepala janin sudah
masuk PAP
 Dikatakan konvergen jika tangan pemeriksa belum
melampaui lingkaran terbesarnya artinya masih
sebagian kecil kepala janin masuk PAP
Gambar pemeriksaan Leopold IV :

c. Auskultasi
Djj terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan asphyxial
(kekurangan O2)
d. Pemeriksaan panggul
Pengukuran panggul luar meliputi :
 Distantia spinarum (N = 23-26 cm)
 Distantia cristarum (N = 26-29 cm)
 Conjungtiva externa/boudelogue (N = 18-20 cm)
 Lingkar panggul (N = 80-90 cm)
 Distantia spina illiaca posterior superior (N = 8-10 cm)
 Distantia tuberum (N = 10,5–11 cm)
Pengukuran panggul dalam meliputi :
 Promotorium (N = tidak teraba)
 Linea inominata (N = teraba 2/3 bagian)
 Sacrum (N = cekung)
 Spina ischiadica (N = menonjol)
 Arcus pubis (N = n 90°)
4. Pemeriksaan laboratorium
a. DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit)
b. Golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko
terhadap inkompatibilitas
c. Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
d. Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan
oleh kutil vagina, lesi, rabas abnormal
e. Skrining: terhadap HIV, hepatitis, sifilis
f. Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan
infeksi, diabetes penyakit ginjal)
g. Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl
(biasanya dilakukan antara 24 sampai 28 minggu)
5. USG
Untuk mengetahui keadaan janin, letak janin, usia kehamilan dan
perkiraan persalinan.
6. Pola kebiasaan sehari – hari
a. Nutrisi
Perlu disampaikan bagaimana pemenuhan nutrisi selama hamil, apakah
sudah selesai kebutuhan ibu hamil.
b. Eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum
selama kehamilan karena aksi hormonal yang mengurangi gerakan
peristaltik usus dan pembesaran uterus yang menahannya. Sering
kencing merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama dan
terakhir masa kehamilan karena rongga perut dipenuhi oleh pembesaran
uterus.
c. Istirahat
Waktu istirahat lebih lama ± 10-11 jam untuk wanita hamil.Istirahat
hendaknya diadakan pula waktu siang hari.

d. Aktivitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerja
sesuai kemampuan dan makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
e. Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu
diperhatikan dalam hygiene kehamilan meliputi : kebersihan mulut,
pemeliharan gigi, kebersihan tubuh, kulit, muka dan kebersihan pakaian.
f. Seksual
Perlu ditanyakan untuk mengetahui masalah yang terjadi selama
kehamilan, berapa kali dalam seminggu melakukannya.

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus,
krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak
disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang
informasi
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal
peningkatan kebutuhan metabolik.

J. INTERVENSI
1. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko khusus,
krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak
disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang
informasi
Tujuan: diharapkan tingkat ansietas menurun
Intervensi : Reduksi Ansietas
Observasi
 Identifikasi saat tingkat anxietas berubah (mis. Kondisi,
waktu, stressor)
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
 Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal)
Terapeutik
 Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan , jika
memungkinkan
 Pahami situasi yang membuat anxietas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
 Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan
dating
Edukasi
 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
 Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan,
dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
 Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
 Latih kegiatan pengalihan, untuk mengurangi ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
 Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat anti anxietas, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

E. S. Walyani. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogjakarta : Pustaka


Baru.
Kamariyah, dkk. (2014). Buku Ajar Kehamilan untuk Mahasiswa & Praktisi
Keperawatan serta Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
Kemenkes Republik Indonesia. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta : Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
Manuaba. (2010). Perawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. DPP PPNI.
PPNI. (2018a). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi1. DPP PPNI.
PPNI. (2018b). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan, Edisi 1. DPP PPNI.
Purwaningsih, D. (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha
Medica.
Sarwono. (2009). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : YBP-SP.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.E G1P1A1, 39TH
DENGAN KEHAMILAN USIA 43 MINGGU DIAGNOSA CPD
DI BANGSAL VK RSUD TIDAR MAGELANG

Nama Mahasiswa : Alpayana cecylia jisarah


Stase : Maternitas
Tempat Praktek : Bangsal VK RSUD Tidar Magelang
Tanggal Pengkajian : 24/10/2022 Jam : 10.00 WIB

DATA KLIEN

A. DATA UMUM
1. Nama inisial klien : Ny. E
2. Umur : 39 tahun
3. Status perkawinan : Menikah
4. Alamat : Berco RT/RW 16/08, Rejosari, Pringsurat,
Temanggung
5. Agama : Islam
6. Tanggal masuk RS/RB : 24/10/2022
7. Nomor Rekam Medis : 00516376
8. Bangsal : VK
9. Diagnosa medis : G1P0A0, 39th, H 40 3+ minggu, Janin tunggal,
hidup, intrauteri, preskep, puka, belum impartu, primi tua, resiko tinggi PE
10. Penanggung Jawab : Tn. M
11. Hub. Dengan klien : Suami

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Kesehatan Umum
a. Kesehatan Umum:
- Keluhan Utama : Klien mengatakan hamilnya tidak berkembang
- Status Obstetri : G1 P0 A0
- Siklus menstruasi : klien pertama kali haid umur 13 tahun, siklus
haid teratur yaitu 28 hari, lamanya haid 7 hari
- Kehamilan direncanakan : kehamilan saat ini telah direncanakan
- HPHT : 22/01/2022
- HPL : 29/10/2022
- Usia kehamilan : 8 minggu
- Penggunaan alat bantu : tidak ada
- Tinggi badan : 125 cm
- Berat badan : 47 kg
- LILA : 24,5 cm
- Tekanan Darah : 150/90 mmHg
- Nadi : 97 kali permenit
- Suhu : 36.5°C
- Respirasi : 23 kali permenit
2. Riwayat kehamilan
Trimester I : keluhan mual muntah
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien memiliki riwayat penyakit gastritis. Tidak ada riwayat kecelakaan
4. Riwayat kesehatan keluarga
Di keluarga klien tidak ada riwayat penyakit menurun. Tidak ada riwayat
kehamilan kembar di keluarga klien dan suami klien
5. Riwayat pengobatan
Tidak ada obat yang rutin diminum klien. Klien hanya minum obat gastritis
bila gastritisnya kambuh.
6. Kemampuan mengontrol kesehatan
Klien selalu ke Puskesmas atau dokter bila ada keluhan kesehatan. Saat
mengetahui hamil, klien juga selalu memeriksakan kandungannya ke
Puskesmas Pringsurat setiap bulan. Klien selalu berusaha hidup sehat. Klien
tidak pernah mengkonsumsi alkohol. Klien tidak pernah mengkonsumsi
obat tanpa resep dokter. Aktivitas olahraga yang sering dilakukan klien
adalah jalan santai dan hanya dilakukan seminggu sekali.
7. Faktor sosial ekonomi
Sehari – hari klien bekerja sebagai karyawan swasta. Klien memiliki
jaminan kesehatan KIS yang ditanggung oleh kantor tempat klien bekerja.
8. Pengobatan sekarang
NO Nama Obat Dosis Kandungan Manfaat
1. Histolan tab 13mg Isoxsuprine Untuk mengobati
Hydrochloride penyakit pembuluh
darah perifer atau
penyempitan atau
penyumbatan arteri di
luar jantung dan otak.
2. Inf.Asering 500ml Calcium untuk terapi pengganti
chloride, cairan selama dehidrasi
potassium (kehilangan cairan)
chloride, secara akut.
sodium
chloride,
sodium
acetate,
anhydrous
dextrose

9. Riwayat persalinan sebelumnya


Anak JK Cara Tempat BB Komplikasi Umur Keadaan
ke Lahir persalinan lahir & masalah anak saat ini
& selama sekarang
penolong persalinan
- Kehamilan pertama

C. PENGKAJIAN 13 DOMAIN NANDA


1. HEALTH PROMOTION
Klien datang ke Poliklinik Kandungan RS Harapan atas rujukan dr. Mia. Pada
tanggal 11 s/d 13 Oktober 2021 keluar darah dan gumpalan dari jalan lahir.
Tanggal 15 Oktober 2021 klien mengeluh nyeri perut bagian bawah. USG di dr.
Mia tanggal 16 Oktober 2021 dinyatakan janin kosong, hanya kantongnya.
2. NUTRITION
a. A (Antropometri) :
1) BB biasanya: 45 kg dan BB sekarang: 47 kg
2) TB : 125 cm
3) Lingkar perut : 70 cm
4) Lingkar lengan atas : 24,5 cm
5) IMT : 24,14 (normal)
b. B (Biochemical) meliputi data laboratorium yang abnormal:
- Hematokrit 34,6 L
- MCH 26,5 L
c. C (Clinical) :
Rambut hitam, turgor kulit baik, mukosa bibir lembab, conjungtiva
tidak anemis
d. D (Diet) :
Nafsu makan klien berkurang. Selama di RS klien hanya makan roti
yang diberikan dari RS
e. E (Energy) :
Selama di RS klien dapat beraktivitas seperti biasa. Klien dapat
melakukan aktivitas secara mandiri seperti BAK sendiri
f. F (Factor) :
Tidak ada keluhan dalam menelan dan mengunyah makanan.
g. Penilaian Status Gizi
IMT klien masih normal
h. Pola asupan cairan
Cairan yang masuk berasal dari cairan infus, dan air minum. Cairan
yang keluar yaitu BAK
i. Cairan masuk
Cairan infus kurang lebih 900cc dan minum dua gelas
j. Penilaian Status Cairan (balance cairan)
Cairan masuk = oral + enteral + parenteral + air metabolisme
Minum = 400 cc
Infus = 900 cc
Air metabolisme = 72 cc
Cairan keluar = BAB + urin + NGT + muntah + drain + IWL
BAB : -
Urin : 400 cc
IWL : 362 cc
Balance cairan = cairan masuk – cairan keluar
= ( 400 + 900 + 72 ) – ( 400 + 240 + 362 )
= 1372 – 1002
= + 370 cc
k. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada bekas SC, terdapat strectmark
Auskultasi : peristaltik usus normal
Palpasi : tidak teraba masa
Perkusi : timpani
3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary
1) Pola pembuangan urine (Frekuensi , jumlah, ketidaknyamanan)
Tidak ada keluhan saat BAK, sejak masuk RS klien dua kali BAK,
kurang lebih 200 cc. Klien dapat BAK secara mandiri
2) Riwayat kelainan kandung kemih
Tidak ada riwayat penyakit perkemihan
3) Pola urine (jumlah, warna, kekentalan, bau)
Sejak masuk RS klien dua kali BAK, kurang lebih 200 cc
4) Distensi kandung kemih/retensi urine
Tidak ada distensi kandung kemih dan retensi urine.
b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
Klien belum BAB selama dirawat di RS
2) Konstipasi dan faktor penyebab konstipasi
Tidak ada konstipasi
c. Sistem Integument
1) Kulit (integritas kulit / hidrasi/ turgor /warna/suhu)
Turgor kulit elastis, Warna kulit sawo matang, Akral hangat, Kulit
lembab
4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur : klien tidur pukul 21.00 dan bangun pukul 04.00
2) Insomnia : klien sering terbangun saat tidur
3) Pertolongan untuk merangsang tidur : tidak ada
b. Aktivitas
1) Pekerjaan : klien bekerja sebagai buruh harian
2) Kebiasaan olah raga : klien jarang berolah raga
3) ADL
a) Makan : mandiri
b) Toileting : mandiri
c) Kebersihan : mandiri
d) Berpakaian : mandiri
4) Kekuatan otot : kekuatan otot klien tidak mengalami
perubahan
5) ROM : aktif
6) Resiko untuk cidera : tidak ada resiko terjadinya cidera
c. Cardio respons
1) Penyakit jantung : tidak ada
2) Edema esktremitas : tidak ada
3) Tekanan darah dan nadi : 150/90mmHg, N : 101x/menit
4) Tekanan vena jugularis : tidak ada
5) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
b) Palpasi : ictus cordis teraba
c) Perkusi : pekak
d) Auskultasi : reguler, tidak ada bunyi tambahan
d. Pulmonary respon
1) Penyakit sistem nafas : tidak ada
2) Penggunaan O2 : tidak memakai O2
3) Kemampuan bernafas : tidak ada keluhan
4) Gangguan pernafasan (batuk, suara nafas, sputum, dll) : tidak ada
gangguan pernafasan
5) Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi : pengembangan paru simetris
b) Palpasi : tidak teraba masa di dada
c) Perkusi : redup
d) Auskultasi : bronkovesikuler
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Orientasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : SMP
2) Kurang pengetahuan : klien mengerti tentang penyakitnya
3) Pengetahuan tentang penyakit : klien mengerti tentang penyakitnya
4) Orientasi (waktu, tempat, orang) : tidak ada disorientasi
b. Sensasi/persepi
1) Riwayat penyakit jantung : tidak ada
2) Sakit kepala : tidak ada
3) Penggunaan alat bantu : tidak ada
4) Penginderaan : tidak ada keluhan
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : bahasa Indonesia dan bahasa jawa
2) Kesulitan berkomunikasi : tidak ada kesulitan berkomunikasi
6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut : klien mengatakan takut nanti akan
di sc
2) Perasaan putus asa/kehilangan : klien mengatakan sedih karena
keluarganya tidak bisa menemaninya
3) Keinginan untuk mencederai : tidak ada
4) Adanya luka/cacat : tidak ada
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan : menikah
2) Orang terdekat : suami
3) Perubahan konflik/peran : klien tidak mengalami konflik
dengan siapapun
4) Perubahan gaya hidup : tidak ada
5) Interaksi dengan orang lain : tidak ada keluhan dalam
berinteraksi dengan siapapun
8. SEXUALITY
a. Identitas seksual
1) Masalah/disfungsi seksual : tidak ada
2) Periode menstruasi : klien pertama kali haid umur 11
tahun, siklus haid teratur yaitu 28 hari, lamanya haid 7 hari
3) Metode KB yang digunakan : sebelum hamil klien menggunakan
KB kondom
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas : klien mengatakan sedih karena akan
melahirkan tanpa keluarga besarnya
2) Kemampan untuk mengatasi : klien selalu ingin ditemani suami
3) Perilaku yang menampakkan cemas : klien sering terbangun saat
tidur
10. LIFE PRINCIPLES
a. Nilai kepercayaan
1) Kegiatan keagamaan yang diikuti : mendengarkan kajian di
televisi
2) Kemampuan untuk berpartisipasi : klien mudah berinteraksi
dengan tenaga kesehatan di rumah sakit
3) Kegiatan kebudayaan : tidak pernah mengikuti
kegiatan kebudayaan
4) Kemampuan memecahkan masalah : jika mengalami masalah
selalu dipecahkan bersama keluarganya
11. SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : tidak ada
b. Penyakit autoimune : tidak ada
c. Tanda infeksi : tidak ada
d. Gangguan thermoregulasi : tidak ada
e. Gangguan/resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi
neurovaskuler peripheral, kondisi hipertensi, pendarahan, hipoglikemia,
Sindrome disuse, gaya hidup yang tetap) : resiko perdarahan
12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri : tidak ada
b. Rasa tidak nyaman lainnya : tidak ada
c. Gejala yang menyertai : tidak ada
13. GROWTH/DEVELOPMENT
a. Pertumbuhan dan perkembangan : tidak terkaji
b. DDST (Form dilampirkan) : tidak terkaji
c. Terapi Bermain (SAB dilampirkan) : tidak terkaji
D. DATA LABORATORIUM
Jenis Hasil Harga
Tanggal Satuan Interpretasi
Pemeriksaan Pemeriksaan Normal
24/10 2022 laboratorium leukosit 11,7 10,3/ul H

hematokrit 34,6 % L

eusinofil 0 % L

netrofil 8.73 10,3/ul H

RDW-CV 15,2 % H

P-LCR 28,5 % H

MCH 26,5 pg L
ANALISA DATA
Nama Inisial Klien : Ny. E Diagnosa Medis : G1P0A0, 39th, H 40 3+
minggu, Janin tunggal, hidup, intrauteri, preskep, puka, belum impartu, primi tua, resiko tinggi PE
No Rekam Medis : 00516376 Bangsal : VK

TANGGAL DATA
DAN JAM
NO PENGKAJIAN DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF ETIOLOGI PROBLEM
(GEJALA) (TANDA)

1. 24/10/2022 - Klien mengatakan takut - Klien tampak tidak nafsu Krisis Situasional Ansietas (D.0080)
11.00 WIB nanti akan di SC makan
- Klien mengatakan tegang, - Klien tampak tegang
dan tidak nafsu makan
- Klien menanyakan rasanya KU : Baik
di bius kepada perawat TB : 125 cm
BB : 47 kg
LILA : 24 cm
TD : 150/90 mmHg
N : 97 kali permenit
S : 36.5°C
RR : 23 kali permenit
DJJ : 193x/menit
TANGGAL DATA
DAN JAM
NO PENGKAJIAN DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF ETIOLOGI PROBLEM
(GEJALA) (TANDA)

2. 24/10/2022 - klien mengatakan mau - klien tampak yakin Status Kesehatan Ibu Sehat Kesiapan Persalinan (D
11.00 WIB menerapkan penatalaksanaa dibuktikan dengan 0070)
gejala ketidaknyamanan kooperatif.
selama persalinan KU : Baik
- klien mengatakan siap TB : 125 cm
untuk menerapkan gaya
BB : 47 kg
hidup yang tepat setelah
bersalin LILA : 24 cm
TD : 150/90 mmHg
N : 97 kali permenit
S : 36.5°C
RR : 23 kali permenit
DJJ : 193x/menit
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Inisial Klien : Ny. S Diagnosa Medis : G1P0A0, 39th, H 40 3+ minggu,
Janin tunggal, hidup, intrauteri, preskep, puka, belum impartu, primi tua, resiko tinggi PE
No Rekam Medis : 1285XX Bangsal : Flamboyan

TGL / TUJUAN DAN KRITERIA


NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI
JAM HASIL
1. 24/10/2022 Ansietas b.d krisis situasional Setelah dilakukan tindakan Reduksi ansietas
11.00 WIB D.0080 keperawatan selama 1x24 jam Observasi
diharapkan tingkat ansietas 1. Monitor tanda anxietas (verbal
menurun dengan kriteria hasil : dan non verbal)
1. Verbalisasi khawatir Terapeutik
akibat kondisi yang 1. Ciptakan suasana terapeutik
dihadapi meningkat dari untuk menumbuhkan
skala 2 ke 4 kepercayaan
2. Perilaku gelisah meningkat Edukasi
dari skala 2 ke 4 1. Anjurkan keluarga untuk tetap
3. Perilaku tegang menurun bersama pasien
dari 4 ke 2 Kolaborasi :

2. 24/10/2022 Kesiapan bersalinan b.d Status Setelah dilakukan tindakan Edukasi Persalinan
11.00 WIB kesehatan ibu sehat keperawatan selama 1x24 jam Observasi :
diharapkan kondisi pada periode 1. identifikasi kesiapan dan
D.0070 kehamilan yang dihitung sejak kemampuan menerima
hari pertama haid terakhir hingga informasi
dimulainya persalinan membaik Terapeutik :
TGL / TUJUAN DAN KRITERIA
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI
JAM HASIL
dengan kriteria hasil : 1. berikan kesempatan pada pasien
dan keluarga untuk bertanya
1. Mood labil meningkat dari Edukasi :
skala 5 ke 2 1. jelaskan persiapan dan tempat
persalinan
2. anjurkan ibu untuk
menggunakan menejemen nyeri
persalinan tiap kala.
3. ajarkan teknik relaksasi untuk
meredekan kecemasan dan ketidak
nyamanan persalinan
Kolaborasi :
IMPLEMENTASI
Nama Inisial Klien : Ny. S Diagnosa Medis : G1P0A0, 39th, H 40 3+ minggu,
Janin tunggal, hidup, intrauteri, preskep, puka, belum impartu, primi tua, resiko tinggi PE
No Rekam Medis : 1285XX Bangsal : Flamboyan
TGL /
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN IMPLEMENTASI RESPON
JAM
1. 24/10/2022 Ansietas (D.0080) b.d krisis 1. Mengidentifikasi saat tingkat 1. Klien mengatakan takut
13.00 WIB situasional anxietas berubah (mis. nanti akan dilakukan SC
Kondisi, waktu, stressor) 2. Klien terlihat mengerti
2. Memonitor tanda anxietas tentang penjelasan tentang
(verbal dan non verbal) persalinan SC yang diberikan
3. Menciptakan suasana perawat
terapeutik untuk 3. Klien mengatakan lebih
menumbuhkan kepercayaan nyaman bila suami selalu
4. Menganjurkan keluarga untuk menemani
tetap bersama pasien, jika 4. Klien mengatakan selalu
perlu berdoa untuk mengurangi
5. Melatih kegiatan pengalihan, tegang nya
untuk mengurangi ketegangan
EVALUASI

Nama Inisial Klien : Ny. S Diagnosa Medis : G1P0A0, 39th, H 40 3+ minggu,


Janin tunggal, hidup, intrauteri, preskep, puka, belum impartu, primi tua, resiko tinggi PE
No Rekam Medis : 1285XX Bangsal : Flamboyan
DIAGNOSIS
NO TGL / JAM EVALUASI
KEPERAWATAN
1. 24/10/2022 Ansietas (D.0080) b.d krisis S : Klien mengatakan sudah lega setelah diberikan penjelasan mengenai
13.40 WIB situasional tindakan SC, dan kooperatif saat dipindahkan ke bangsal VK.
O : Klien tampak tenang dengan memegangi perutnya.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Pertahankan intervensi
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
Kolaborasi :

Anda mungkin juga menyukai