Hipersomnia
Pembimbing :
dr.Patmawati., M.Kes.,Sp.KJ
Oleh :
Ihwan Ukhrawi Aly., S.Ked
N101 15 033
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Fisiologi Tidur
Sedangkan
bagian
SSP
yang
mrnghilangkan
sinkronisasi di bagian Rostral di Medulo oblongata
disebut sbg pusat Penggugah atau aurosal state.
dibagian
Fase Tidur
REM
NREM
HIPERSOMNIA
Definisi
Klasifikasi Gg.Tidur
Menurut
DSM-5
mengklasifikasikan
berdasar
diagnostik klinik dan perkiraan etiologi. Terbagi atas 3
yaitu
Gg.Tidur primer, yaitu Dissomnia dan parasomnia
Gg , Tidur yg berhubungan dgn gangguan mental
lain
Gg. Tidur lain, khususnya gangguan tidur akibat
kondisi medis umum atau karena zat
Epidemiologi
Etiologi
Stress
Kecemasan dan depresi
Obat-obatan
Kafein, nikotin dan alkohol
Kondisi medis
Perubahan lingkungan atau jadwal kerja / pola tidur
Khusus hipersomnia kebanyakan berhubungan dengan
depresi, karena faktor emosional, psikologis atau
psikiatri spesifik.
Klasifikasi
Berdasarkan
PPDGJ
III
Hipersomnia Non Organik
terdapat
klasifikasi
Gambaran Klinis
Gambaran Klinis
Hipersomnia Primer
Menonjol adalah mengantuk berlebihan disiang
hari sekurangnya 1 bulan atau lbh singkat jika
rekurem. Ditunjukkan dgn episode tidur yg
memanjang atau tidur siang hari hampir setiap hari
Menyebabkan penderitaan yg bermakna pada
fungsi sosial , pekerjaan dan fungsi penting lain
Bukan karena gangguan tiur lain seperti
narkolepsy, gg tidur krn pernafasan, irama
sirkadian atau parasomnia.
Tdk dipengaruhi semata-mata selama perjalanan
gangguan lain
Gangguan bukan krn efek fisiologis langsung dari
suatu zat (obat yg disalahgunakan atau kondisi
medik umum)
Diagnosis
Pemeriksaan
yg
lain
dpt
menggunakan
Polysomnography utk menilai berbagai tahapan
tidur utk aktivitas muatan listrik otak, EEG utk otak,
EKG utk jantung, Electromyogram utk gerakan otot,
dan electrooculogram utk mata.
Diagnosis
Deferential Diagnosis
Kurang tidur
Long Sleeper
Narkolepsy
Penatalaksanaan
Pendekatan Non Farmakologis, berupa terapi kognitifbehavioral, teknik kontrol simultan, tindakan sleep
hygiene.
Pendekatan Farmakologis
Semua obat yg mempunya kemampuan hipnotik
merupakan penekan aktivitas dari reticular activating
system (ARAS) di otak. Pelmilihan obat diberikan dgn
jenis obat reaksi cepat (short action).
Untuk pengobatan hipersomnia primer meliputi obat
stimulan yg mempertahankan kesadaran seperti
dextromphetamine
dan
methylpenidate
keduanya mempunya waktu paruh singkat dan
diminum dlm dosis terbagi. Femoline stimulan kerja
lama. Modafinil digunakan utk mengobati narkolepsy
dan juga dpt mengobati hipersomnia prmer.
Antidepressan trisiklik seperti protriptyline dpt juga
digunakan.
ke semua obat menimbulkan efek ketergantungan jadi
penggunaannya hrs tetap diawasi
Prognosis
Bila hipersomnia disebabkan oleh suatu gagasan
mood, perjalanan klinisnya ditemukan oleh gangguan
primer. Hipersomnia idiopatik dapat berubah selama
perkembangan
dan
dapat
membaik
seiring
pertambahan usia pada beberapa pasien
BAB III
KESIMPULAN
Terima Kasih