Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTE NATAL CARE (ANC)

DI SUSUN OLEH :

DELLA RELYANA 14220170001

CI INSITITUSI CI LAHAN

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
A. KONSEP DASAR ANC
1. Pengertian
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal
dari terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum
sehingga akan terbentuk zigot yang pada akhirnya membentuk janin.
Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan sperma hingga masa
di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40 minggu
(Masriroh, 2013).
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang
bersifat preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi
ibu maupun janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman,
diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan
status kesehatan optimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janinnya (Winjosastro, 2002).

2. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu
hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik
dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan
antenatal care adalah:

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu


dan tumbuh kembang janin
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan
sosial ibu.
c. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya
penyulit/komplikasi yang dapat muncul selama kehamilan,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman
dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan
mempersiapkan ibu agar dapat memberi asi secara eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
janin agar tumbuh kembang secara normal
g. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan
kematian neonatal.(Bobak, 2004).

3. Standar Pelayanan Ante Natal


Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7T yaitu:

a. Timbang badan dan ukur badan, tujuannya adlah untuk


mengetahui sesuai tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan berat
badan dilakukan setiap berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan.
Selama triwulan I berat badan ibu harus naik 0,5 sampai dengan
0,75 kg setiap bulan, pada triwulan ketiga harus naik 0,25 kg setiap
minggunya. Dan pada trisemester III berat badan ibu harus naik
sekitar 0,5 kg setiap minggunya, atau secara umum berat badan
meningkat sekitar 8 kg selama kehamilan.
b.  Ukur tekanan darah. Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan
darah normal atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada
setiap kunjungan. Tekanan darah yang tinggi dapat membuat ibu
keracunan kehamilan, baik ringan maupun berat bahkan sampai
kejang-kejang. Sementara tekanan darah yang rendah
menyebabkan pusing dan lemah.
c. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk
melindungi ibu dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus
neonatorum. Imunisasi TT diberikan pada kunjungan antenatal I,
TT2 deberikan empat minggu setelah TT1, TT3 diberikan setelah
enam bulan TT2, TT4 diberikan 1 Tahun setelah TT3, dan TT5
diberikan setelah setahun TT4.
d. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran
rahim, dilakukan dengan cera meraba perut dari luar, selain itu
untuk mengetahui presentasi janin, serta mengetahui posisi janin
dalam rahim. Pada pemeriksaan ini juga dilakukan pngukuran
tinggi puncak rahim untuk kemudian disesuaikan dengan umur
kehamilan. Jika diperoleh besarnya rahim tidak sesuai dengan umur
kehamilan maka direncanakan pemeriksaan lanjutan.
e. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian
tablet besi diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku
diseluruh puskesmas di Indonesia. Pemberian satu  tablet besi
sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang pada awal
kehamilan.
f. Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling.
Untuk menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi
dengan suami dan keluarga diperlukan gunan mempersiapkan
rujukan nantinya. Dengan manajemen rujukan yang benar, cepat,
dan tepat maka ibu dan janin akan memperoleh pelayanan
persalinan dan kelahiran yang benar sehingga membantu
menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih
diutamakan pada tempat pelayanan kesehatan terpencil dan jauh
dari akses transfortasi yang memadai.
g. Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan
indikasi (HbsAg, sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) ,
PMS). Wanita  yang sedang hamil merupakan kelompok dengan
risiko tinggi terhadap penyakit menular seksual yang dapat
menimbulkan kematian pada ibu dan janin yang
dikandungnya(Bobak, 2004).

4. Fisiologi Kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari
ke-14 pada siklus mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada
setiap individu. Untuk menentukan masa subur dapat digunakan
beberapa cara seperti :
a. Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung
tujuh hari, contoh : mentruasi hari pertama tanggal 5, maka
perhitungan minggu suburnya adalah tanggal 17-24 dengan rrumus
(5+12) sampai (5+12)+7=24

b. Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi


terjadi pelepasan telur dan terjadi penurunan diikuti dengan
kenaikan suhu 1\2 derajat celcius

c. Kemungkinan keinginan seks meningkat pada saat pelepasan ovum


d. Kemungkinan terasa nyeri karena pelepasan ovum

Saat ejakulasi, sperma akan ditampung di liang vagina bagian


dalam. Bentuk sperma yang menyerupai kecebong dengan kepala
yang lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk memungkinkan
sperma untuk bergerak masuk melalui kanalis cervikalis dan kavum
uteri kemudian berada dalam tuba untuk menunggu kedatangan sel
telur. Bila pada saat itu terjadi ovulasi, maka kemungkinan besar akan
terjadi fertilisasi.
Setelah masuknya kepala sperma ke dalm ovum dengan
meninggalkan ekornya, terjadilah pertemuan inti masing-masing
dengan kromosom mencari pasangannya. Mula-mula terjadilah
pembelahan inti menjadi dua dan seterusnya hingga seluruh ruangan
ovum penuh dengan hasil pembelahan sel, yang disebut morula.
Pembelahan berlangsung terus hingga bagian dalam terbentuk ruangan
yang mengandung cairan disebut blastokist. Sementara itu bagian luar
dinding telur timbul rumbai-rumbai yang disebut villi yang akan
berguna untuk menanamkan diri pada lapisan dalam rahim, yang telah
siap menerima dalam bentuk reaksi decidua.

Hasil konsepsi dalam bentuk blastokist yang mempunyai villi


korealis dapat menanamkan diri pada dinding rahim yang disebut
nidasi atau implantasi. Sejak saat terjadi konsepsi, fertilisasi,
impregnancy, sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari (Purwaningsih
dkk, 2010).

5. Tanda dan Gejala

1) Tanda-tanda pasti
1) mendengar bunyi jantung janin
2) melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh
pemeriksa
3) melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan
ultrasographi

Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka


diagnosa kehamilan dapat dibuat dengan pasti. Sayang sekali,
tanda-tanda pasti kehamilan baru dapat diketahui pada usia
kehamilan di tas empat bulan, tetapi dengan menggunakan USG
kantong kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan
bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12
minggu (Purwaningsih dkk, 2010).

2) Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan
trisemester I, tetapi dengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya
boleh diduga. Makin banyak tanda-tanda mungkin yang
ditemukan, makin besar kemungkinan hamil.
Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :
1) Tanda-tanda objektif
a) Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan
makin lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang
pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih
cepat tumbuhnya (tanda piskacek).Konsistensi rahim dalam
kehamilan juga berubah menjadi lunak, terutama daerah
isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga jika kita letakkan
2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding
perut di atas symphyse pubis, maka isthmus ini tidak teraba
seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervix
(tanda hegar).
b) Perubahan pada serviks
Di luar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti
kita meraba ujung hidung. Dalam kehamilan, serviks menjadi
lebih lunak selunak bibir atau ujung daun telinga.
c) Kontraksi braxton hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak
sekonyong-konyong menjadi keras karena berkontraksi.
d) Ballottement,
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan
dengan cairan ketuban, maka bila rahim didorong dengan
sekonyong-konyong atau digoyangkan, makan anakan akan
melenting di dalam rahim.Ballottement dapat ditentukan
dengan pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam.
e) Meraba bagian anak
Dapat dilakukan jika janin sudah agak besar, hanya kadang-
kadang tumor yang padat seperti myoma, fibroma, dan lain-
lain dapat menyerupai bentuk janin.
f) Pemeriksaan biologis
Tidak dimasukkan dalam tanda pasti karena keadaan lain
dapat menimbulkan reaksi yang positif.
g) Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai
membesarkan perut.
h) Keluarnya colostrum
i) Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum
(topeng kehamilan), areola dan papilla mammae, linea alba
(putih) menjadi linea fusca (coklat) atau linea nigra (hitam)
j) Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
2) Tanda-tanda subjektif
a) Adanya amenorrhoe
b) Mual dan muntah
c) Ibu merasa pergerakan anak
d) Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan
kandung kencing
e) Perasaan dada berisi dan agak nyeri.
(Kusmiyati, et al, 2008).

6. Adaptasi Fisiologi
a. Perubahan fisiologis
1) Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram
menjadi 1000 gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm,
dan ukurang muka belakang 22 cm. Pertumbuhan uterus tidak
rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah implantasi dari ovum
dan di daerah insersi placenta. Pembesaran ini disebabkann oleh
hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda
juga terbentuk sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa
perasaan nyeri. Juga saat disentuh, misalnya pada pemeriksaan
dalam, pemeriksa dapat meraba bahwa sewaktu pemeriksaan
konsistensi rahim yang semula lunak dapat menjadi keras dan
kemudian lunak kembali (Kusmiyati, et al, 2008).
2) Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam
kehamilan adalah menjadi lunaknya cervix. Perubahan ini sudah
dapt ditemukan sebulan setelah konsepsi.
Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam
cervix bertambah dan karena timbulnya oedema dari cervix dan
hyperplasia kelenjar-kelenjar servix.
3) Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna
selaput lendirnya membiru, kekenyalan vagina bertambah yang
berarti daya regangnya bertambah sebagai persiapan persalinan.
Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam masa kehamilan,
reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan
terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil penghancuran
glycogen yang berada dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil
doderlein. Reaksi asam ini mempunyai sifat bekterisida.
4) Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum
graviditatis, teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan
mengisut.
5) Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul
garis-garie memanjang atau serong pada perut. Garis-garis ini
disebut striae gravidarum. Kadang-kadang garis-garis itu
terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada seorang primi
gravida warnanya menbiru disebut striae lividae.
Pada seorang multigravida, di samping strie lividae,
terdapat juga garis-garis putih agak mengkilat ialah parut
(cicatrick) dari strie gravidarum yang disebut strie albicans.
6) Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla
mammae, papilla mammae, dan linea alba. Pada umumnya
setelah partus, gejala hyperpigmentasi ini akan menghilang
7) Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena
hypertophi olveoli. Di bawah kulit payudara sering tampak
gambaran-gambaran dari vena yang meluas. Putting susu
biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan acapkali
mengeluarkan colostrum. Perubahan-perubahan pada payudara
disebabkan karena pengaruh hormonal.
8) Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi
penimbunan protein sedangkan dalam darah kadar zat lemak
naik dan ada kecenderungan pada ketosis. Kebutuhan akan
calcium dan phosphor bertambah untuk pembuatan tulang-
tulang janin begitu pula akan ferum untuk pembentukan Hb
janin.
9) Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun
erytrosyt, tetapi penambahan volume plasma yang disebabkan
oleh hydramia lebih menonjol hingga biasanya kadar Hb turun.
Batas-batas fisiologis ialah :
a) Hb 10 gr%
b) erytrosyt 3,5 juta per mm3
c) leucocyt 8.000-10.000 per mm3

Jantung lebih berat bebannya disebabkan penambahan


volume darah, perluasan daerah pengaliran, fetus yang
membesar dan adanya placenta, lagipula jantung terdorong ke
atas sehingga sumbunya berubah.
Kegiatan paru-paru pun bertambah karena selain untuk
mencukupi kebutuhan ibu sendiri juga harus mencukupi
kebutuhan janin akan 02.

10) Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal
tersebut mungkin menyebabkan muntah dan kembung pada
masa kehamilan. Tonus usus kurang, yang menimbulkan
obstipasi.
11) Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga
mengeluarkan racun-racun dari peredaran darah janin.
Ureter jelas melebar dalam kehamilan teruatam yang kanan.
Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon progesterone,
walaupun mungkin ada juga factor tekanan pada ureter oleh
rahim yang membesar.
Kapasitas kandung kencing juga mengalami penurunan
kapasitas karena desakan oleh rahim yang membesar pada akhir
kehamilan oleh kepala janin yang yang turun ke dalam rongga
panggul.
12) Hormonal
Kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, hipofise anterior,
dan kelenjar suprarenalis menunjukkan hiperfungsi atau
hipertropi.
13) Kelenjar adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan,
terutama bagian kortika yang membentuk kortin. Jumlah ion
natrium dan kalium dalam darah diatur oleh kortin. Bagian
medula dari kelenjar adrenal mensekresi epinephrin, hormon
yang sangat penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran atau
fungsi bagian medula.
Hormon-hormon yang signifikan dalam kehamilan:
a) hCG (human chorionic gonadotropin)
(1) Dihasilkan oleh sel-sel trofoblast
(2) Puncaknya pada minggu ke-9 – 13
(3) Mempertahankan korpus luteum sampai plasenta
mengambil alih
b) hPL (human placental lactogen)
(1) Dihasilkan oleh sel-sel synsitio tropoblas
(2) Kerjanya berlawanan dengan insulin
(3) Mempunyai pengaruh peningkatan asam lemak
bebas dan menurunkan metabolisme glukosa
c) Estrogen
(1) Dihasilkan oleh ovarium dan plasenta.
(2) Berperan dalam perkembangan uterus dan mammae,
meningkatkan pigmen kulit, meretensi Na+ dan air,
serta menurunkan hidrokloric asam lambung.
b. Perubahan Psikologis
Konsepsi dan implantasi sebagai titik awal kehamilan
menimbulkan perubahan status emosional seorang calon ibu.
Bagi pasangan dengan perkawinan yang dilandasi oleh rasa
cinta dan saling mencintai, keterlambatan datang bulan
merupakan salah satu tanda yang menggembirakan, karena
ikatan batin antara keduanya semakin kokoh dengan adanya
kehamilan yang didambakan.
Keterlambatan datang bulan diikuti perubahan subjektif
seperti perasaan mual, ingin muntah, sebah di bagian perut atas,
pusing kepala, dan nafsu makan berkurang mendesak keluarga
untuk melakukan pemeriksaan.
Setelah terbukti terjadi kehamilan perasaan cinta dan
gembira semakin bertambah, diikuti pula oleh perasaan cemas
karena kemungkinan keguguran. Disamping itu perubahan
fisiologis kehamilan juga dapat mempengaruhi kelabilan
mental, hingga menimbulkan ngidam dan perubahan kelakuan.
(Masriroh, 2013).

7. Keluhan Selama Kehamilan


Keluhan pada masa hamil adalah suatu kondisi bersifat subyektif
dimana pada individu yang hamil terjadi proses adaptasi terhadap
kehamilannya (Depkes RI, 2007). Keluhan-keluhan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Keluhan pada triwulan I (usia kehamilan 1 – 3 bulan)
1) Mual dan muntah : Terutama terjadi pada pagi hari dan akan
hilang menjelang tengah hari (morning sickness).
2) Perasaan neg atau mual: Terutama bila mencium bau yang
menyengat.
3) Pusing terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi
karena adanya gangguan keseimbangan, perut kosong.
4) Sering kencing: Karena tekanan uterus yang membesar dan
menekan pada kandung kencing.
5) Keputihan (lekorea): Pengaruh peningkatan hormon kehamilan
(estrogen dan progesteron) yang mempengaruhi mukosa
serviks dan vagina.
6) Pengeluaran darah pervaginam: Bila terjadi perdarahan
pervaginam perlu diwaspadai adanya abortus.
7) Perut membesar.
8) Psikologis: Perasaan gembira dengan penerimaan kehamilan
akan mempengaruhi penerimaan ibu terhadap kelainan-
kelainan yang timbul. Sebaliknya karena menolak kehamilan,
keluhan tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman dan
menimbulkan antipati terhadap kehamilannya. Pada masa ini
sering timbulkonflik karena pengalaman baru, sehingga ibu
hamil perlu mendapatkan perhatian dan dukungan suami.
b. Keluhan pada triwulan II (usia kehamilan 4 – 6 bulan).
Pada masa ini keluhan yang bersifat subyektif sudah
berakhir, sehingga bila ada ibu hamil masih mendapatkan keluhan
seperti pada trimester I, perlu diwaspadai kemungkinan adanya
faktor psikologis.
Pada triwulan ini sering ditandai adanya adaptasi ibu
terhadap kehamilannya, perasaan ibu cenderung lebih stabil, karena
keluhan yang terjadi pada triwulan I sudah terlewati. Ibu
merasakan pengalaman baru, mulai merassakan gerakan bayi,
terdengarnya DJJ, melalui alat doptone atau melihat gambar/posisi
melalui pemeriksaan USG. Triwulan II juga dikatakan fase aman
untuk kehamilan, sehingga aktifitas ibu dapat berjalan tanpa
gangguan berarti.
Keluhan pada triwulan III (usia kehamilan 7 – 9 bulan).
Kejadian yang sering timbul antara lain:
1) Pusing disertai pandangan berkunang-kunang. Hal ini dapat
menunjukkan kemungkinan terjadi anemia dengan Hb < 10 gr%.
2) Pandangan mata kabur disertai pusing. Hal ini dapat digunakan
rujukan kemungkinan adanya hipertensi.
3) Kaki edema. Edema pada kaki perlu dicurigai karena sebagai
salah satu gejala dari trias klasik eklamsi. Sesak napas pada
triwulan III perlu dicurigai kemungkinan adanya kelainan letak
(sungsang).
4) Perdarahan. Pada triwulan III bisa terjadi perdarahan
pervaginam perlu dicurigai adanya placenta praevia atau solusio
plasenta.
5) Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari, bukan
pada saat kencing, perlu diwaspadai adanya ketuban pecah dini.
6) Sering kencing. Akibat penekanan pada kandung kencing akibat
masuknya kepala ke pintu atas panggul.
7) Psikologis: Kegembiraan ibu karena akan lahirnya seorang bayi
(Purwaningsih, dkk, 2010).

8. Komplikasi Kehamilan
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh,
2013) :
a. Hiperemisis gravidarum
b. Hipertensi dalam kehamilan
c. Perdarahan trimester I (abortus)
d. Perdarahan antepartum
e. Kehamilan ektopik
f. Kehamilan kembar
g. Molahydatidosa
h. Inkompatibilitas darah
i. Kelainan dalam lamanya kehamilan
j. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput jani

9. Pemeriksaan Penunjang
a. LABORATORIUM
1) Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
2) Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
3) Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
b. U S G
1) Jenis kelamin.
2) Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion.
(Masriroh, 2013).
c. Pemeriksaan Ante Natal
Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal
pemeriksaan yaitu untuk menentukan apakah seorang ibu sedang
mengalami kehamilan. Diagnosa kehamilan ditentukan dengan
pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan yang dipakai
yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic
Gonadotropin (HCG) dapat diukur dengan radioimunoesai dan
deteksi dalam darah enam hari setelah konsepsi atau sekitar 20 hari
sejak periode menstruasi terakhir. Keberadaan hormone ini dalam
urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan
di berbagai laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksu dalam
urine 14 hari setelah konsepsi (Bobak, 2005).

TPP = tgl HPHT+7 – 3 bulan HPHT+ 1 tahun HPHT


atau
TPP = tgl HPHT +7 + 9 bulandari HPHT

Dengan TPP adalah taksiran perkiraan partus. Menurut


Abdul Bahri Saifuddin dalam Salmah dkk (2006), kunjungan
antenatal untuk pemantauan pengawasan kesejahteraan ibu dan
anak minimal empat kali pemeriksaan selama kehamilan dalam
waktu sebagai berikut:

1) Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan


2) Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan
3) Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua
kali kunjungan kecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko
yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, harus lebih
sering dan intensif.
Menurut Manuaba (2000), berdasarkan standar pemeriksaan
kehamilan ditentukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui
terlambat haid
2) Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan
3) Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan
Setiap minggu sejak umur krhamilan 8 bulan sampai dengan
bersalin. Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan:

1) Kunjungan pertama, mementukan diagnosis ada tidaknya


kehamilan.
2) Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan
persalinan.
Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:
a) Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara
mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada di
fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari
kedua tangan mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang
berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan
melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa
lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
b) Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua
tangan pada kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada
satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda
untuk menemukan bagian punggung janin. Jika punggung
akan teraba cembung dan resisten.
c) Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat
dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan
pada sisi abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien
menarik napas panjang dan menghembuskannya. Pada
saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan
dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan
teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika
bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
d) Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian
terendah janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut
gerakan tangan turun ke sisi abdomen mendekati pelvis
sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang yang
timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian
yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian
yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir
sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga
panggul.

Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele:

a) Hari +7, Bulan -3,Tahun +1 àjika bulan HPHT bulan April


s/d Desember
b) Hari +7, Bulan +9,Tahun Tetap àjika bulan HPHT bulan
Januari s/d Maret
3) Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
4) Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau
abnormal, serta ada/tidaknya faktor risiko kehamilan.
5) Kunjungan kelima, menentukan rencana
pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.
a) Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
(1) Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
(2) Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
(3) Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.
b) Pemeriksaan panggul dilakukan:
(1) Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil.
(2) Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan
pada persalinan yang lalu.
(3) Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah
memeriksakan diri terutama pada primipara.
c) Ukuran-ukuran luar yang terpenting:
(1) Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior
superior kanan dan kiri ( normal: 23-26 cm).
(2) Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara
crista illiaca kanan dan kiri (normal: 26-29).
(3) Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara
pinggir atas simpisis dan ujung prosessus spinosus
(ruas tulang lumbal ke lima) (normal: 10-20 cm).
(4) Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis
melalui spina illiaca anterior superior kanan ke
pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengahan
trochanter mayor kiri ke pertengahan spina illiaca
anterior superior kiri kemudian kembali ke atas
simpisis (normal : 80-90 cm)
d) Nasehat Untuk Ibu Hamil
(1) Nutrisi dalam kehamilan
Kebutuhan kalori untuk ibu hamil sebanyak 300 – 500
kkal/hari, tergantung berat badan sebelum hamil,
aktifitas, dan tipe kehamilan (1 bayi atau kembar).
Peningkatan BB yang normal selama kehamilan
adalah 6,5 – 16 kg. Jenis makanan yang sehat dan
veriativ selama kehamilan diantaranya adalah:
(a) Buah dan sayuran
(b) Makanan mengandung karbohidrat seperti nasi,
roti, kentang
(c) Protein seperti ikan, daging, kacang
(d) Susu dan keju.
(2) Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan:
(a) Asam folat.
Asam folat dikonsumsi sebelum hamil dan
selama hamil melindungi dari gangguan saraf
janin (anansefali, spina bifida). Wanita hamil
dianjurkan mengkonsumsi asam folat 400 µg/hari
selama 12 minggu kehamilan.
(b) Zat besi.
Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin
yang bekerja mengangkut oksigen di dalam
darah. Selama hamil, suplai darah meningkat
untuk kebutuhan janin. Kebutuhan zat besi
adalah 30 – 50 mg/hari. Suplemen besi sebaiknya
dikonsumsi diantara waktu makan dengan perut
yang kosong atau diikuti jus jeruk utnuk
meningkatkan penyerapan.
(c) Kalsium.
Kalsium penting dalam mengatur kekuatan tulang
wanita hamil dan pertumbuhan tulang bagi janin.
Kalsium yang disarankan sebanyak 1200 mg/hari.
Kalsium sebaiknya dikonsumsi ketika sedang
makan, diikuti dengan jus buah yang kaya akan
vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.
(3) Obat-obatan selama kehamilan
Dianjurkan kepada ibu hamil sebaimanapun
keamanan suatu obat untuk ibu hamil, disarankan
untuk mengkonsumsi obat sesedikit mungkin untuk
mengurangi risiko efek samping obat terhadap janin.
(4) Olah raga selama kehamilan
Tips olah raga untuk wanita hamil hamil:
(a) Berjalan kaki adalah olah raga terbaik untuk
wanita hamil
(b) Aerobic low impact
(c) Dianjurkan latihan ringan sampai sedang 3 kali
seminggu
(d) Jangan melakukan olah raga yang mengakibatkan
kelelahan atau kehabisan napas dan hentikan olah
raga bila mengalami gejala lelah, pusing.
(e) Pakailah sepatu olah raga yang nyaman
(f) Lakukan istirahat secara teratur
(g) Hindari olah raga yang melakukan gerakan
berbaring dengan punggung sebagai dasarnya
terutama pada triwulan kedua dan ketiga.
(h) Asupan makanan sebaiknya ditingkatkan dengan
komposisi sesuai dengan energi yang dikeluarkan
ketika berolahraga
(i) Hindari mengangkat beban berat di atas kepala
dan melakukan gerakan yang mengakibatkan
peregangan dari otot punggung.
(j) Kondisi dimana olah raga dilarang untuk wanita
hamil adalah:
 Hipertensi dalam kehamilan
 Ketuban pecah dini
 Perdarahan berkelanjutan pada triwulan II
dan III
 Pertumbuhan janin terhambat.
(5) Bekerja selama kehamilan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas
yang dijalaninya tidak boleh terlalu berat, dan
disarankan untuk menghentikan aktivitasnya bila
merasakan gangguan pada kehamilannya
(6) Berhubungan seksual selama kehamilan
Pada umumnya sanggama diperbolehkan asalkan
dilakukan dengan hati-hati. Untuk wanita dengan
riwayat kehamilan preterm, plasenta praevia, atau
abortus berulang dianjurkan untuk menghindari
berhubungan seks pada masa kehamilan demikian
pula ketika kepala sudah masuk rongga panggul
dianjurkan untuk tidak melakukan sanggama.
(7) Bepergian selama kehamilan
Hal-hal yang dianjurkan apabila seorang wanita hamil
bepergian adalah:
(a) Duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari
karena dapat menyebabkan peningkatan risiko
terjadinya trombophlebitis.
(b) Stoking penyangga sebaiknya dipakai apabila
harus duduk dalam jangka waktu lama di mobil
atau di pesawat terbang.
(c) Sabuk pengaman sebaiknya diletakkan di bawah
perut ketika kehamilan sudah besar
(8) Merokok pada saat hamil
Wanita hamil dilarang merokok karena dapat
menyebabkan BBLR, lahir preterm, ketuban pecah
dini, plasenta previa, dan kematian janin. Etanol yang
terkandung dalam alkohol dapat menembus plasenta
yang merupakan zat teratogen yang dapat
menyebabkan risiko terbesar adalah kecacatan pada
janin.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian Keperawatan
a. Aktivitas dan Istirahat
1) Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12
minggu) kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah
kehamilan terakhir.
2) Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 DPM.
3) Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan
peningkatan volume episode singkope.
4) Varises
5) Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada
(terutama pada trisemester akhir)
b. Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
c. Eliminasi
1) Perubahan pada konsistensi / frekuensi defekasi
2) Peningkatan frekuensi perkemihan
3) Urinalisis: Peningkatan berat jenis
4) Hemoroid
d. Makanan/Cairan
1) Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati
umum terjadi
2) Penambahan berat badan: 2 sampai 4 lb trisemester pertama,
trisemester kedua dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.
3) Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi
mudah berdarah
4) Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
5) Sedikit edema dependen
6) Sedikit glikosuria mungkin ada
7) Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir
kehamilan.
e. Nyeri dan Kenyamanan
Kram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi
Braxton Hicks terlihat setelah 28 minggu; nyeri punggung
f. Pernapasan
1) Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal
2) Frekuensi pernapasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi;
pernapasan torakal.
g. Keamanan
1) Suhu tubuh 98 – 99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC)
2) Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10
– 12 minggu) atau fetoskop (17 - 20 minggu)
3) Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu.
Sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 dan 20
minggu.
4) Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
h. Seksualitas
1) Penghentian menstruasi
2) Perubahan respon /aktivitas seksual
3) Leukosa mungkin ada.
4) Peningkatan progresif pada uterus mis:
Fundus ada di atas simfisis pubis (pada 10 – 12 minggu) pada
umbilikolis (pada 20 – 30 minggu) agak ke bawah kartilago
ensiform (pada 36 minggu)
5) Perubahan payudara:
pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas lunak
bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan
arcolar, hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan
(trisemester pertama dan ketiga); kemungkinan strial
gravidarum kolostrum dapat tampak setelah 12 minggu
6) Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema,
spicler nevi, strial gravidarum.
7) Tanda-tanda Goodell, Hegar Schdwick positif.
i. Integritas Sosial
1) Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.
2) Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur
dengan stressor kehamilan
3) Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif
dan mendukung sampai disfungsional.
j. Penyuluhan/Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan
tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman paritas,
keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.
k. Pemeriksaan Diagnostik
1) DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit)
2) golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi
resiko terhadap inkompatibilitas
3) Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea,
Chlamydia
4) Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma
Reagen)
5) Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan
oleh kutil vagina, lesi, rabas abnormal.
6) Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
7) Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes
simpleks tipe 2
8) Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian
kehamilan infeksi, diabetes penyakit ginjal)
9) Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG)
positif
10) Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas
11) Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
12) Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl
(biasanya dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi
selanjutnya dari folus pengkajian dilakukan pada setiap
kunjungan prenatal.

2. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan


a. Trisemester I
1) Nutrisi; Perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resiko
tinggi terhadap b/d mual muntah
2) Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah
3) Kurang pengetahuan b/d kurang pemahaman terhadap
kehamilan.
4) Cedera; resti terhadap janin
b. Trisemester II
1) Gangguan citra tubuh b/d persepsi perubahan biotik
2) Pola pernapasan, ketidakefektifan.
3) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)
c. Trisemester III
1) Ketidaknyamanan
2) Cedera; resiko tinggi terhadap ibu
3) Perubahan pola eliminasi urine

3. Intervensi
a. Trismester I

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawat
an
1 Nutrisi; Tujuan: Tindakan: a. Kesejahtera
Perubahan Mengikuti a. Tentukan an janin/ibu
, kurang diet yang keadekuatan tergantung
dari dianjurkan kebiasaan asupan pada nutrisi
kebutuhan Mengkonsu nutrisi dulu atau selama
tubuh, msi sekarang dengan kehamilan
resiko suplemen menggunakan sebagaiman
tinggi zat batasan 24 jam. a selama 2
terhadap besi/vitami Perhatikan kondisi tahun
b/d mual n sesuai rambut, kuku, dan sebelum
muntah resep. kulit, kehamilan
b. Dapatkan riwayat b. Remaja
kesehatan: catat dapat
usia (khususnya cenderung
kurang dari 17 malnutrisi/a
tahun atau lebih nemia dan
dari 35 tahun), klien lansia
Berikan informasi mungkin
tertulis dan verbal cenderung
yang tepat tentang obesitas/D
diet, M Materi
c. Timbang badan, referensi
pastikan berat yang dapat
badan pregravid dipelajari di
biasanya, rumah,
d. Pantau kadar meningkatk
hemoglobin (Hb) / an
Ht) kemungkin
an klien
memilih
diet
seimbang
c. Rasional:
Ketidakade
kuatan
penambaha
n BB
prenatal
dan atau di
bawah berat
badan
normal
masa
kehamilan,
meningkatk
an resiko
retardasi –
pertumbuha
n intraurine
(IUGR)
pada janin
dengan
berat badan
lahir rendah
d. Mengidenti
fikasi
adanya
anemia dan
potensial
penurunan
kapasitas
pembawa
oksigen ibu
2 a. Resiko Klien a. Auskultrasi denyut a. Adanya
kekura mengkonsu jantung janin denyut
ngan msi cairan b. Tentukan jantung
volume dengan frekuensi/beratnya memastikan
cairan jumlah yang mual atau muntah adanya
b/d sesuai c. Tinjau ulang janin bukan
muntah setiap hari riwayat mola
kemungkinan hidatidosa
masalah medis b. Memberika
lain. (Misalnya n data
uklus, peptikum, berkenaan
gastritis, dengan
kolesistisis) semua
d. Kaji suhu dan kondisi.
turgor kulit, Peningkata
membran mukosa, n kadar
TD, suhu, masukan Hormon
haluaran dan berat Gonadotrop
jenis urine. in Korionik
e. Anjurkan (HCG),
peningkatan perubahan
masukan minuman matabolism
bikarbonat makan e
enam kali sehari karbohidrat
dengan jumlah dan
yang sedikit dan penurunan
makanan tinggi motilitas
karbohidrat gastric
memperber
at mual dan
muntah
pada
trisemester
pertama.
c. Membantu
dalam
mengenya
mpingkan
penyebab
lain. Untuk
mengatasi
masalah
khusus
dalam
mengidentif
ikasi
intervensi
d. Indikator
dalam
membantu
untuk
mengevalua
si
tingkat/keb
utuhan
hidrasi
e. Membantu
dalam
meminimal
kan
mual/munta
h dengan
menurunka
n keasaman
lambung.
3 Kurang Klien a. Buat hubungan a. Memberikan
pengetahu menunjuk saling percaya informasi dan
an b/d kan antara perawat – meningkatkan
kurang perilaku klien hubungan
pemahama perawatan b. Klarifikasi saling percaya
n terhadap diri kesalah b. Ketakutan
kehamilan. sendiri pahaman biasanya
c. Tentukan timbul dari
derajat motivasi kesalahpaham
untuk belajar an informasi
d. Pertahankan dan dapat
sikap terbuka mengganggu
terhadap pembelajaran
keyakinan selanjutnya.
pasangan c. Klien dapat
e. Jelaskan mengalami
rutinitas kesulitan
kunjungan dalam belajar
kantor dan tersebut jelas.
rasional dari d. Penerimaan
intervensi penting untuk
mengembangk
an dan
mempertahank
an hubungan.
e. Menguatkan
hubungan
antara
pengkajian
kesehatan dan
hasil positif
ibu/bayi.
4 Cedera; Klien a. Diskusikan a. Kesejahteraan
resti menunjukka pentingny janin secara
terhadap n prilaku a langsung
janin yang kesejahter berhubungan
meningkatk aan ibu dengan
an b. Anjurkan klien kesejahteraan
kesehatan untuk ibu, khususnya
diri sendiri melakukan selama
danjanin. latihan trisemester
secukupnya pertama
c. Anjurkan klien b. Karena
untuk aktivitas keras
melakukan dapat
hubungan seks menurunkan
yang lebih aman aliran darah ke
seperti uterus.
pemakaian Takikardia
kondom sementara,
d. Catat masukan kemungkinan
protein hiperkemia
e. Berikan janin.
informasi untuk c. Untuk
menghindari mengurangi
kontak dengan terjadinya
orang yang penyakit
diketahui hubungan
mengalami seksual.
infeksi Rubella d. Masukan
f. Anjurkan protein
penghentian penting untuk
penggunaan perkembangan
tembakau jaringan
otakjanin
e. Pemajanan
dapat
mempunyai
efek negative
pada
perkembangan
janin,
khususnya
pada
trisemester I
f. Merokok
mempengaruhi
sirkulasi
plasenta

b. Trisemester II

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperewata
n
1 Gangguan Klien 1) Kaji sikap a. Pada
citra tubuh mengungk terhadap trisemester II
b/d persepsi apkan kehamilan perubahan
perubahan penerimaa 2) Berikan bentuk tubuh
biotik n/ adaptasi informasi telah tampak
tentang efek-efek yang
kenormalan tampak,
perubahan kloasma,
3) Anjurkan strial, jerawat,
gaya dan perubahan
sumber- emosi
sumber yang b. Informasi
tersedia dari dapat
pakaian saat membantu
hamil klien
memahami/me
nerima apa
yang terjadi
c. Situasi
menandakan
kebutuhan
akan pakaian
yang akan
meningkatkan
penampilan
klien untuk
kerja dan
melakukan
aktivitas yang
menyenangkan
.
2 Pola Klien a. Kaji status a. Menentukan
pernapasan, melaporka pernapasan luas/beratnya
ketidakefekti n b. Anjurkan sering masalah yang
fan. penurunan istirahat terjadi pada
frekuensi/ c. Anjurkan kira-kira 60 %
beratnya menggunakan klien prenatal,
keluhan. posisi semi meskipun
fowler untuk kapasitas vital
duduk meningkat.
d. Kaji Ht / Hb Fungsi
pernapasan
diubah saat
kemampuan
diafragma
untuk turun
pada inspirasi.
Berkurang
oleh
pembesaran
ulkus.
b. Menurunkan
kemungkinan
gejala-gejala
pernapasan
yang
disebabkan
kelebihan
c. Pengubahan
posisi tegak
meningkatkan
ekspansi paru.
d. Peningkatan
kadar plasma
pada gestas
minggu ke 24
– 32
mengencerkan
kadar Hb.
Mengakibatka
n
kemungkinan
anemia dan
menurunkan
kapasitas
pembawa O2.
3 Kurang Klien a. Tinjau ulang a. Pertanyaan
pengetahuan mendemo perubahan yang timbul sesuai
(kebutuhan nstrasikan diharapkan perubahan
belajar) perilaku selama baru yang
perawatan trisemester II terjadi tanpa
diri yang b. Lakukan / memperhatika
mengakib lanjutkan n apakah
atkan program perubahan
kesejahter penyuluhan diharapkan
aan. c. Identifikasi atau tidak.
kemungkinan b. Pengulangan
resiko menguatkan
kesehatan penyuluhan
individu dan bila klien
d. Diskusikan belum melihat
adanya obat- sebelumnya,
obatan yang informasi
mungkin bermanfaat
diperlukan pada saat ini.
untuk c. Membantu
mengontrol atau mengingatkan
mengatasi / informasi
masalah medis untuk klien
tentang
potensial
situasi resiko
tinggi
d. Membantu
dalam memilih
tindakan
karena
kebutuhan
harus
ditekankan
pada
kemungkinan
efek
berbahaya
pada janin

c.Trisemester III

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
1 Kenyamanan Klien a. Kaji secara a. Data dasar
melakuka terus-menerus terbaru untuk
n aktivitas ketidaknyamana merencanakan
perawatan n. Klien dan perawata
diri metode untuk b. Penurunan
dengan mengatasinya kapasitas
tepat b. Kaji status pernapasan
untuk pernapasan klien saat uterus
menguran c. Perhatikan menekan
gi adanya keluhan diafragma,
ketidakny ketegangan pada mengakibatkan
amanan punggung dan dispnea.
perubahan cara Khususnya
jalan, anjurkan pada
memakai sepatu multigravida
hak rendah yang tidak
d. Perhatikan mengalami
keluhan kelegaan
frekuensi BAK dengan ikatan
dan tekanan pada antara ibu dan
daerah kandung bayi dalam
kemih kandungan
c. Lordososis dan
regangan otot
disebabkan
oleh pengaruh
hormon pada
sambungan
pelvis dan
perpindahan
pusat gravitasi
sesuai dengan
pembesaran
uterus.
d. Pemberian
uterus
trisemester III
menurunkan
kapasitas
kandung
kemih,
mengakibatkan
sering
berkemih

2 Cede Klien a. Pantau TTV, a. Berbagai


ra; mengungk periksa derajat
resik apkan hipertensi masalah
o pemahama kardiovaskular
tingg n tentang b. Dapatkan terjadi pada
i ennin- kultur vagina detensi
terha faktor c. Tinjau ulang natrium/air
dap resiko kebutuhan secara
ibu individu terhadap negative
yang kelahiran mempengaruhi
potensial d. Dapatkan ginjal sirkulasi
Hb/Ht pada uterus, dan
gestasi minggu fungsi ssp
ke 28 b. Infeksi vaginal
e. Berikan atau PHS yang
pengawasan tidak diobati
ketat dan menciptakan
terus-menerus ketidaknyama
terhadap klien nan berat pada
diabetik klien
c. Mencegah
infeksi
neonatus
selama proses
kelahiran
d. Mendeteksi
anemia dengan
hipoksemia/an
oksia potensial
pada klien dan
janin
e. Wanita paling
cenderung
terhadap
terhadap
masalah
trisemester III
yang
berhubungan
dengan asupsi
plasenta, ISK,
lahir mati,
penuaan
plasenta dan
ketoasidosis

3 Perubahan Klien a. Berikan info a. Membantu


pola mengungk tentang klien
eliminasi apkan perubahan memahami
urine pemahama berkemih perubahan
n tentang b. Anjurkan pada fisiologi dari
kondisi klien untuk frekuensi
melakukan berkemih
posisi miring b. Meningkatkan
kiri saat tidur perfusi ginjal
c. Anjurkan klien memobilisasi
untuk bagian yang
menghindari mengalami
posisi tegak oedema.
atau supine c. Posisi ini
memungkinka
d. Berikan info n terjadinya
tentang bahaya sindrom vena
menggunakan kava dan
diuretik menurunkan
aliran ke vena
d. Kehilangan /
pembatasan
natrimn dapat
sangat
menurunkan
regulator
ennin-
angiotensin-
aklosteron dari
kadar cairan,
mengakibatka
n dehidrasi.
Daftar Pustaka

Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.

Doenges. E. Marillynn. (2001). Rencana Keperawatan Maternal/bayi.


Edisi 2. EGC: Jakarta.

Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.

Kusmiyati, et al. 2008. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Bina


Pustaka.

Manuaba. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.

Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium:


Yogyakarta.

Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas.


Jogjakarta: Nuha Medika.

Rohmah, Nikmatur dkk. 2009. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.


Jogjakarta : Ar-ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai