menggunakan speculum
mengidentifikasi kelainan sitologis Pap smear
pengambilan specimen mikroorganisme
duh tubuh :
- cairan kuning berbusa Trichomonas
- duh seperti susu Candida
Pemeriksaan dalam
konsistensi,panjang, dan pembukaan serviks
bagian terbawah janin, terutama menjelang akhir kehamilan
arsitektur tulang-tulang panggul dan pada semua anomaly vagina
dan perineum, termasuk sistokel, rektokel, dan perineum yang
telah mengalami relaksasi atau robek.
rectal touché mengidentifikasi hemoroid
3.Hitung Darah Lengkap
4.Urinalisis
5.Golongan Darah, Faktor Rhesus dan Penyaringan Antibodi
6. Penyaringan Glukosa
Faktor resiko untuk Diabetes Melitus :
Obesitas
Riwayat keluarga DM
Bayi yang sebelumnya berbobot >4000 mg
Bayi lahir mati yang sebelumnya
Bayi cacat bawaan yang sebelumnya
Polihidramnion
Riwayat aborsi berulang
7. Uji alfa-fetoprotein serum
meramalkan cacat tabung saraf terbuka
8. Pemeriksaan HIV-AIDS dan antigen permukaan Hepatitis B (HbsAg)
9. Ultrasonografi
- usia kehamilan sejak usia 7 hari
- perkembangan janin
- kehamilan multiple
- komplikasi
- dll
Pemeriksaan Obstetrik
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
1.Inspeksi Umum
Muka → chloasma gravidarum, edema +/-
Mata → conjungtiva anemis +/-, sklera ikterik +/-
Mulut → gusi dan gigi
Leher → JVP, pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
Mammae → bentuk, simetris, pembesaran, puting susu melebar,
areola hiperpigmentasi, vaskular ↑, hiperplasia jaringan kelenjar
Abdomen → membesar, pigmentasi linea alba dan striae, sikatriks
+/-,terlihat gerak anak +/-
Vulva → perineum, varices +/-, flour albus +/-
Anus → hemoroid +/-,
Tungkai → varices +/-, edema +/- (pretibial, ankle, punggung
kaki), sikatriks +/-
2. Palpasi (Leopold I)
Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita, dan melihat ke
arah muka penderita
Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak
fundus uteri.
Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan
dan tentukan konsistensi uterus
Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus
(bokong atau kepala atau kosong).Sifat kepala ialah keras,
bundar, dan melenting, sifat bokong ialah lunak, kurang
bundar, dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri
kosong.
Leopold II
Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun
kebawah sampai disamping kiri dan
kanan umbilikus.
Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan
lokasi auskultasi denyut jantung
janin nantinya.
Tentukan bagian-bagian kecil janin, pada letak lintang
tentukan ketak kepala janin.
Leopold III
Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena
dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien
Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan
telunjuk tangan kanan untuk menentukan bagian
terbawah janin
Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin
dan ditentukan apakah sudah mengalami engagement
atau belum.
Leopold IV
Pemeriksa merubah posisinya sehingga menghadap ke arah kaki
pasien.
Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan bagian
terendah janin.
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu
atas panggul, dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam
rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian
terbawah dari kepala yang masih teraba dari luar dan :
Kedua tangan itu convergent, hanya bagian kecil dari kepala turun
ke dalam rongga.
Jika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala masuk ke
dalam rongga panggul.
Jika kedua tangan divergent, maka bagian terbesar dari kepala
masuk ke dalam rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala
sudah melewati pintu atas panggul.
3. Bunyi Jantung Janin (Auskultasi)
Baru dapat didengar pada akhir bulan ke V, dengan
doptone pada akhir bulan ke III.
Normal: 120-160 kali/menit
Pada anak kembar bunyi jantung terdengar pada 2 tempat
dan dengan frekuensi yang berbeda (perbedaan
>10/menit)
Pemeriksaan dalam biasanya dilakukan pada pemeriksaan pertama
pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan ± 8 bulan untuk
menentukan keadaan panggul.