Anda di halaman 1dari 68

ANTENATAL CARE

NICE GUIDELINE 2008 LAST UPDATED JAN 2017


Pendahuluan
• Tujuan utama ANC ini adalah :
1. Menentukan status kesehatan ibu dan janin.
2. Menentukan usia gestasi janin.
3. memastikan keselamatan dan kesehatan kehamilan, baik ibu
maupun bayi
4. merumuskan daftar faktor resiko
5. Memulai rencana untuk melanjutkan perawatan obstetrik
Komponen Perawatan Antenatal
1. Perawatan antenatal awal atau kunjungan pertama
- Anamnesis lengkap
- Pemeriksaan rutin
- Penilaian faktor resiko

2. Perawatan antenatal berikutnya.


Pada kunjungan pertama jika ditemukan faktor resiko dari anamnesis dan
pemeriksaan rutin,
 maka dilakukan evaluasi selama kunjungan
berikutnya.
Woman-centred care and informed decision-
making
• Informasi antenatal harus diberikan kepada ibu hamil menurut (tergantung)
jadwal kunjungan
• Informasi harus diberikan mudah dimengerti, bisa dalam bentuk audiovisual
• Wanita hamil harus diberi informasi berdasarkan evidence base bersama dengan
dukungan untuk mereka membuat keputusan yang tepat Tentang perawatannya
• Pada setiap penunjukan antenatal, profesional kesehatan harus menawarkan
Informasi yang konsisten dan penjelasan yang jelas, memberikan kesempatan
diskusi
• Keputusan ibu harus dihormati, bahkan bila ini bertentangan dengan pandangan
Dari profesional kesehatan
• Ibu harus diberitahu tentang tujuan dari setiap tes sebelum tes itu Dilakukan
Provision and organisation of care
• asuhan bidan dan dokter umum boleh dilakukan pada wanita dengan
Kehamilan tanpa komplikasi
• Perawatan antenatal harus diberikan oleh petugas Dengan membuat
wanita hamil merasa nyaman
• sistem rujukan yang jelas harus agar ibu hamil Yang membutuhkan
perawatan tambahan(spesialis) dapat dilakukan
• Tempat Perawatan antenatal harus mudah dan mudah diakses oleh
semua ibu hamil, suasana yang nyaman untuk melakukan diskusi
• Frekuensi yang ideal 10 x untuk nullipara dan 7 x untuk multipara
Pencatatan ANC
• Catatan pearawatan ANC harus terstruktur
• Memberikan Catatan ANC pada ibu hamil
• Rekaman ANC harus sesuai standar nasional yang disepakati
• Perawatan ANC berbasis Evidence
• Frekuensi dan Jadwal antenatal care harus disepakati
Kunjungan pertama
Anamnesis
1. Identitas pasien dan suami termasuk nama, umur,
pekerjaan, nama suami, agama alamat → identifikasi /
mengenal pasien dan mengetahui status sosial ekonomi
untuk menentukan anjuran / pengobatan yang akan
diberikan serta penentuan prognosa kehamilan
2. Keluhan – keluhan yang muncul pada pemeriksaan
3. Riwayat menstruasi
- menarche, teratur / tidak, lamanya, banyaknya
darah, nyeri +/- → menilai faal alat kandungan
HPHT / hari pertama haid terakhir
Anamnesis
4. Riwayat perkawinan → kawin / tidak, berapa kali, berapa lama
5. Riwayat kehamilan sebelumnya → perdarahan +/- , hiperemesis
gravidarum +/- → prognosa
6. Riwayat persalinan sebelumnya → spontan / buatan, aterm +/-,
perdarahan +/-, siapa yang menolong → prognosa
7. Riwayat nifas sebelumnya → demam +/-, perdarahan +/-, laktasi ?
→ prognosa
Anamnesis
• Riwayat anak yang lahir → jenis kelamin, hidup +/-, berat lahir
• Riwayat kehamilan sekarang → kapan merasakan gerak anak, hamil
muda (mual, muntah, sakit kepala, perdarahan +/-), hamil tua
(edema kaki / muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang)
Anamnesis
• Riwayat penyakit keluarga → penyakit keturunan +/- (DM, kelainan
genetik), riwayat kembar, penyakit menular +/- (TBC)
• Riwayat kontrasepsi → pakai +/-, metodenya ?, jenisnya, berapa lama,
efek samping
Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Fisik Umum
- Tanda Vital
- status gizi
- tinggi dan berat badan
- Pemeriksaan fisik lengkap : Kepala – kaki
Pemeriksaan Fisik
1.Inspeksi Umum
Muka → chloasma gravidarum, edema +/-
Mata → conjungtiva anemis +/-, sklera ikterik
+/-
Mulut → gusi dan gigi
Leher → JVP, pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe +/-,
Mammae → bentuk, simetris, pembesaran, puting
susu melebar, areola hiperpigmentasi,
vaskular ↑, hiperplasia jaringan
kelenjar
• Abdomen → membesar, pigmentasi linea
alba dan striae, sikatriks +/-,
terlihat gerak anak +/-
• Vulva → perineum, varices +/-, flour
albus +/-
• Anus → hemoroid +/-,
• Tungkai → varices +/-, edema +/- (pretibial,
ankle, punggung kaki),
sikatriks +/-
2. Pemeriksaan Abdomen (Leopold)

• Leopold I : pemeriksa berdiri menghadap ke pasien, kemudian dengan kedua


tangan meraba dengan jari-jari untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian
apa dari anak yang terdapat dalam fundus
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)

Leopold II : posisi masih sama, pindahkan tangan ke samping. Tentukan dimana punggung anak
terdapat pihak yang memberi rintangan terbesar kemudian carilah bagian – bagian kecil yang
terletak bertentangan
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)

Leopold III : memakai 1 tangan saja, rabalah bagian terbawahnya dan tentukan apakah masih bisa
digoyangkan untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah sudah / belum
terpegang oleh pintu atas panggul
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)

Leopold IV : posisi pemeriksa menghadap kaki pasien, dengan kedua tangan tentukan apa yang
menjadi bagian bawah dan apakah bagian ini sudah masuk kedalam PAP dan berapa masuknya
3. Bunyi Jantung Janin (Auskultasi)
• bunyi jantung janin sudah dapat didengar
pada minggu ke-20 pada 80 persen wanita
• Pada minggu ke-21, bunyi jantung janin
sudah terdengar pada 95 persen
• pada minggu ke-22 pada semua wanita
hamil.
4. Pengukuran Tinggi Fundus
Taksiran Berat Janin
Rumus Lohnson:
Kepala belum masuk PAP
TBJ=(TFU-12)x155 gram
Kepala masuk PAP
TBJ =(TFU-11)x155 gram
2.Pemeriksaan Inspekulo dan
pemeriksaan dalam
• menggunakan speculum Serviks
• mengidentifikasi kelainan sitologis
Pap smear
• pengambilan specimen mikroorganisme
• duh tubuh : - mukoid putih dalam jumlah
sedang normal
- cairan kuning berbusa Trichomonas
- duh seperti kepala susu kandida.
Pemeriksaan dalam
• konsistensi, panjang, dan pembukaan serviks
• bagian terbawah janin, terutama menjelang akhir kehamilan
• arsitektur tulang-tulang panggul dan pada semua anomaly vagina dan
perineum, termasuk sistokel, rektokel, dan perineum yang telah
mengalami relaksasi atau robek.
• rectal touché mengidentifikasi hemoroid
• Pada kunjungan berikutnya (idealnya 10 minggu):
• Bagaimana perkembangan bayi
• Nutrisi dan diet, termasuk suplemen vitamin D
• Olahraga, termasuk latihan dasar panggul
• Menentukan Tempat melahirkan
• perawatan jalan Lahir
• Informasi mengenai Menyusui,
• Kelas antenatal
• Kesehatan mental
• Sebelum atau di 36 minggu:
• Informasi menyusui, termasuk teknik dan praktik menyusui
• Persiapan persalinan dan kelahiran, termasuk informasi tentang mengatasi
rasa sakit di Persalinan dan rencana kelahiran
• Pengenalan cara-cara melahirkan
• Perawatan bayi baru lahir
• Profilaksis vitamin K
• Perawatan diri pascakelahiran
• Penjelasan akan 'baby blues' dan depresi pascakelahiran.
• Minggu ke 38
• Pertimbangkan manajemen prolonged pregnancy
Penilaian usia gestasional
• ditawari pemindaian ultrasonografi awal 10 minggu 0 hari dan 13
minggu 6 hari untuk menentukan usia kehamilan
• Mendeteksi Jumlah Janin
• memastikan konsistensi usia gestasi.
• Pengukuran crown-rump length harus digunakan untuk menentukan
usia kehamilan
Suplemen gizi
• Wanita hamil (dan mereka yang ingin hamil) harus diberi Suplemen
asam folat, sebelum konsepsi sampai 12 minggu pertama,
mengurangi risiko memiliki bayi dengan cacat tabung saraf
(anencephaly atau spina bifida), dosis 400 mikrogram perhari
• Supplemen zat besi diberi atas indikasi
• suplemen vitamin A (>700 mikrogram) mungkin teratogenik dan
karenanya harus dihindari.hindari hati dan bahan lain yang tinggi vit A
• suplemen vitamin D (10 mikrogram Vitamin D per hari) selama hamil
dan menyusui
Mencegah Infeksi yang didapat dari Makanan
• mengurangi risiko Listeriosis oleh:
• Minum susu pasteurisasi atau UHT
• Tidak makan keju lunak (keju keras, seperti Cheddar, tidak beresiko)
• Tidak makan pâté (dari jenis apapun, termasuk sayuran)
• Tidak makan makanan siap saji mentah atau kurang matang.
• mengurangi Infeksi salmonella oleh:
• Menghindari telur atau daging atau makanan mentah dan setengah matang
Peresepan Obat-obatan
• Resep Obat-obatan harus digunakan sesedikit mungkin selama
kehamilan dan seharusnya Terbatas pada keadaan di mana
manfaatnya melebihi risiko.
• Wanita hamil harus diberitahu bahwa hanya sedikit obat bebas yang
aman untuk dikonsumsi saat hamil
Merokok dalam kehamilan
• berikan Informasi tentang risiko merokok terhadap janin dan bahaya
dari Paparan asap rokok pasif.
• Wanita hamil harus diberi tahu tentang risiko merokok spesifik selama
Kehamilan (seperti risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
dan kelahiran prematur). Manfaat berhenti pada tahap apapun harus
ditekankan.
• Sexual intercourse in pregnancy
• Pregnant woman should be informed that sexual intercourse in
pregnancy is notknown to be associated with any adverse
outcomes.
• Alcohol consumption in pregnancy
• Pregnant women and women planning a pregnancy should be
advised to avoid drinking alcohol in the first 3 months of
pregnancy if possible because it may be associated with an
increased risk of miscarriage.
• Air travel during pregnancy
• Pregnant women should be informed that long-haul air travel is
associated with an increased risk of venous thrombosis, although
whether or not there is additional risk during pregnancy is unclear.
In the general population, wearing correctly fitted compression
stockings is effective at reducing the risk.
• Car travel during pregnancy
• Pregnant women should be informed about the correct use of
seatbelts (that is three-point seatbelts 'above and below the
bump, not over it').
Penatalaksanaan gejala umum kehamilan
• Mual dan muntah pada awal kehamilan
• beritahu bahwa mual dan muntah akan sembuh secara spontan dalam waktu 16
sampai 20 minggu
• Non-farmakologis :Jahe,Akupresur P6 (pergelangan tangan)
• Farmakologis: Antihistamin.

• Heartburn; Modofikasi Diet, Antasida


• Konstipasi: Diet Serat, Gandum
• Varicose : Biasa, kompres dengan stoking
• Vaginal discharge:
• Normal, Kecuali dengan gatal, Rasa sakit, bau menyengat atau nyeri saat buang air
kecil pertimbangkan kemungkinan ada infeksi
• Backache
• Women should be informed that exercising in water, massage therapy and groupor
individual back care classes might help to ease backache during pregnancy.
Clinical examination of pregnant women
• Berat dan tinggi badan ibu harus diukur, indeks massa tubuh wanita
harus dihitung (berat badan [kg] / tinggi [m])
• Pemeriksaan panggul
• Pemeriksaan Payudara
• Pemeriksaan Kelainan Alat Genital
• Tanda-tanda KDRT
• Tnda-tanda Gangguan Mental
Screening for haematological conditions
• Anemia
• Dilakukan skrining minimal pada ANC kali ke I dan pada minggu ke 28
• Hb < 11mg% harus dicari penyebabnya dan pertimbangkan suplemen zat besi
• Pemeriksaan Gol Darah Dan Rhesus
• Jika wanita hamil adalah rhesus negatif, pertimbangan harus diberikan
Menawarkan pengujian selanjutnya untuk menentukan apakah pemberian
anti-D Profilaksis diperlukan
Screening for haemoglobinopathies
• Identifikasi Resiko tinggi penyakit thalasemia dan sickle cell disease
• Skrining untuk penyakit sel sabit dan thalassaemia harus ditawarkan
kepada semua wanita sedini mungkin dalam kehamilan (idealnya 10
minggu)
• Bila prevalensi penyakit (prevalensi di atas 1,5 kasus per 10.000
kehamilan) atau MCV <27 pg, pemeriksaan kromatografi harus
ditawarkan kepada semua wanita hamil untuk mengidentifikasi
pembawa penyakit sel sabit dan / atau talasemia
Screening for fetal anomalies
• Skrining ultrasound untuk anomali janin harus ditawarkan secara
rutin, biasanya antara 18 minggu 0 hari dan 20 minggu 6 hari
• Tujuan pemindaian adalah untuk mengidentifikasi anomali janin dan
memungkinkan:
• Pilihan reproduktif (penghentian kehamilan)
• Orang tua untuk mempersiapkan (untuk perawatan / kecacatan / perawatan
paliatif / penghentian kehamilan)
• Kelahiran yang berhasil di pusat spesialis
• terapi intrauterine.
• diberi tahu tentang keterbatasan skrining USG rutin dan bahwa
tingkat deteksi bervariasi menurut jenis anomali janin, indeks massa
tubuh wanita dan posisi bayi
• Jika anomali terdeteksi, harus diberi tahu ibu sehingga
memungkinkan untuk membuat pilihan tepat apakah ingin
melanjutkan kehamilan atau penghentian kehamilan
• Fetal Echocardiografi dan skrining neural tube merupakan skrining
rutin
Screening for Down's syndrome
• Semua ibu hamil harus ditawari skrining untuk sindrom Down
• harus dilakukan pada akhir trimester pertama (13 minggu 6 hari-
akhir 20 minggu 0 hari)
• 'combined test' (nuchal translucency, beta-human chorionic
gonadotrophin,pregnancy-associated plasma protein-A) should be
offered to screen for Down's syndrome between 11 weeks 0 days and
13 weeks 6 days
• The presence of an increased nuchal fold (6 millimetres or above) or
two or more soft markers on the routine anomaly scan should prompt
the offer of a referral to a fetal medicine specialist
• When it is not possible to measure nuchal translucency, owing to fetal
position or raised body mass index, women should be offered serum
screening (triple or quadruple test) between 15 weeks 0 days and 20
weeks 0 days
• information about screening for Down's syndrome should be given to
pregnant women at the first contact with a healthcare professional.
This will provide the opportunity for further discussion before
embarking on screening, include:
• the screening pathway for both screen-positive and screen-negative results
• the decisions that need to be made at each point along the pathway and their
consequences
• the fact that screening does not provide a definitive diagnosis and a full
explanation of the risk score obtained following testing
• information about chorionic villus sampling and amniocentesis
• If a pregnant woman receives a screen-positive result for Down's
syndrome, she should have rapid access to appropriate counselling by
trained staff.
• The routine anomaly scan (at 18 weeks 0 days to 20 weeks 6 days)
should not be routinely used for Down's syndrome screening using
soft markers.
• The presence of an increased nuchal fold (6 millimetres or above) or
two or more soft markers on the routine anomaly scan should prompt
the offer of a referral to a fetal medicine specialist or an appropriate
healthcare professional with a special interest in fetal medicine
Screening for infections
• Bakterisuria asimtomatik
• skrining rutin untuk bakteriuria asimtomatik dengan kultur urin di pertengahan
kehamilan
• Screening Clamidya
• Terutama pada kelompk usia <25 tahun
• HIV
• Wanita hamil harus ditawari skrining untuk infeksi HIV di awal perawatan antenatal
karena intervensi antenatal yang tepat dapat mengurangi penularan HIV dari ibu-ke-
bayi.
• Hep B
• Skrining serologis hepatitis B harus ditawarkan kepada ibu hamil sehingga intervensi
pascakelahiran yang efektif dan untuk mengurangi risiko penularan dari ibu-ke-bayi
• Toxoplasmosis : Beritahu tindakan pencegahan primer untuk menghindari infeksi
toxoplasmosis, seperti:
• cuci tangan sebelum makan
• cuci semua buah dan sayuran secara menyeluruh,
• Masak daging mentah dan makanan dingin siap saji
• Memakai sarung tangan dan mencuci tangan setelah berkebun
• menghindari kotoran kucing
• Sifilis
• Skrining untuk sifilis harus ditawarkan kepada semua ibu hamil pada tahap awal dalam
perawatan antenatal karena pengobatan sifilis bermanfaat bagi ibu dan bayi.
• Rubella
• Skrining kerentanan rubella harus ditawarkan di awal perawatan antenatal untuk
mengidentifikasi wanita yang berisiko tertular infeksi rubella dan untuk memungkinkan
vaksinasi pada masa pascakelahiran untuk perlindungan kehamilan di masa depan.
Screening for clinical conditions:Diabetes
Gestasional
• Lakukan OGTT (setelah pemberian 2 jam glukosa 75g) pada pasien
dengan faktor resiko:
• BMI di atas 30 kg / m
• bayi makrosomik sebelumnya dengan berat 4.5kg atau lebih
• Diabetes gestasional sebelumnya
• Riwayat keluarga diabetes
• Diagnosa DMG:
• kadar glukosa plasma puasa 5,6 mmol / liter (100mg/dl) atau lebih
• Atau kadar glukosa plasma 2-jam PP 7,8 mmol / liter 140 mg/dl) atau lebih
Screening for clinical conditions
• Preeklampsia
• Pengukuran tekanan darah dan urinalisis protein harus dilakukan pada setiap
kunjungan antenatal
• Adanya hipertensi dan / atau proteinuria yang signifikan harus mengingatkan
profesional kesehatan terhadap kebutuhan akan peningkatan pengawasan
• faktor risiko pre-eklampsia:
• Usia <40 tahun
• Interval kehamilan lebih dari 10 tahun
• riwayat keluarga pre-eklampsia
• Riwayat indeks massa tubuh pre-eklampsia sebelumnya 30 kg / m2 atau lebih
• Penyakit vaskular yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit ginjal hipertensi sudah
ada sebelumnya
• Multipara
• Tekanan darah harus diukur seperti diuraikan di bawah ini:
• Lepas pakaian ketat, pastikan lengan terasa rileks dan dukung di level jantung
• Gunakan manset dengan ukuran yang sesuai
• Pompa manset sampai 20-30 mmHg di atas tekanan darah sistolik teraba
kolom yang lebih rendah secara perlahan, dengan 2 mmHg per detik atau per
denyut.
• Baca tekanan darah sampai 2 mmHg terdekat
• Mengukur tekanan darah diastolik karena lenyapnya suara (fase V)
• Hipertensi dimana ada tekanan darah diastolik tunggal 110 mmHg
atau dua pembacaan berturut-turut 90 mmHg sekurang-kurangnya 4
jam dan / atau proteinuria signifikan (1+) harus segera meningkatkan
pengawasan
• Jika tekanan darah sistolik di atas 160 mmHg pada dua pembacaan
berturut-turut minimal 4 jam, perawatan harus dipertimbangkan
• Semua ibu hamil harus diberi tahu tentang gejala Preeklampsia
meliputi:
• sakit kepala parah
• Masalah dengan penglihatan, seperti kabur atau berkedip di depan mata
• sakit parah di bawah tulang rusuk
• Muntah
• Tiba tiba bengkak pada wajah, tangan atau kaki
• Placenta praevia
• Karena kebanyakan plasenta letak rendah yang terdeteksi pada pemindaian anomali
rutin. Jika pemindaian trans abdomen tidak jelas, pemindaian transvaginal harus
ditawarkan
• Pertumbuhan dan kesejahteraan janin
• Tinggi fundus simfisis harus diukur dan dicatat pada setiap penunjukan antenatal dari
24 minggu.
• Presentasi janin harus dinilai dengan palpasi abdomen pada 36 minggu atau lebih,
bila presentasi cenderung mempengaruhi rencana kelahiran, konfirmasi dengan
pemeriksaan USG
• Ultrasound Doppler rutin tidak boleh digunakan pada kehamilan berisiko rendah
• Penghitungan pergerakan janin rutin rutin tidak boleh ditawarkan.
Management of specific clinical conditions
• Kehamilan setelah 41 minggu
• Sebelum induksi persalinan formal, wanita harus ditawari pemeriksaan vagina
untuk menyapu membran
• Wanita dengan kehamilan tidak rumit harus ditawarkan induksi persalinan
melebihi 41 minggu.
• Dari 42 minggu, wanita yang menolak induksi persalinan harus ditawari
peningkatan pemantauan antenatal yang terdiri dari setidaknya dua kali
kardiotokografi mingguan dan perkiraan ultrasound kedalaman cairan
amnion.
Presentasi sungsang
• Semua wanita yang memiliki kehamilan sungsang tunggal yang tidak
mengalami komplikasi pada usia diatas 36 minggu harus ditawarkan
versi cephalic eksternal. Pengecualian meliputi wanita dalam
persalinan dan wanita dengan bekas luka atau ketidaknormalan
uterus, kompromi janin, selaput ketuban pecah, pendarahan vagina
dan kondisi medis
18-20 weeks
41 weeks
GENERAL

• Throughout the entire antenatal period, healthcare providers should


remain alert to risk factors, signs or symptoms of conditions that may
affect the health of the mother and baby, such as domestic violence,
pre-eclampsia and diabetes
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai