Blog : https://www.dictio.id
Janin (fetus) adalah mamalia yang berkembang setelah fase embrio dan sebelum kelahiran.
Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat diartikan “berisi bibit muda, mengandung”.
Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu kedelapan kehamilan, sewaktu struktur
utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran. Janin disebut juga Calon Bayi.
Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan tenaga kesehatan maupun ibu hamil sendiri.
Bidan sangat penting untuk mengajarkan kepada ibu bagaimana caranya memantau
kesejahteraan janinnya karena bidan atau tenaga kesehatan tidak dapat selalu memantau
kesejahteraan janin setiap saat. Supaya janin segera diketahui jika ada tanda – tanda bahaya
maka ibu hamil harus melakukan pemantauan janinnya setiap hari.
USG dilakukan oleh dokter untuk menentukan usia gestasi, pemantauan keadaan janin,
pemeriksaan panjang kepala – bokong janin (CRL : Crown – Rumplength).
Menghitung denyut jantung janin (djj) dengan menggunakan stetoscope monocular atau
stetoscope leanec , bisa juga dengan Dopller biasanya dilakukan oleh bidan dengan cara :
tempelkan stetoscope / dopller pada perut ibu bagian punctum maximum, bedakan djj dengan
denyut nadi ibu dengan cara meraba nadi pada pergelangan tangan ibu, kemudian hitung
denyut jantung janin satu menit penuh.
Dengan menghitung gerakan janin (FMC: Fetal Movement Counting). Metode sederhana FMC:
FMC yang dilakukan ibu hamil sehari-hari bisa berbeda-beda. Tanyakan pada ibu hamil untuk
menentukan satu waktu dalam sehari ketika janin biasanya aktif dan ibu hamil mempunyai
waktu untuk fokus pada pergerakan janin. Misalnya pada jam 8 pagi ketika ibu setelah makan
pagi maka biasanya gerakan janin aktif dan ibu bisa istirahat sambil membaca koran sehingga
bisa fokus memperhatikan gerakan janin. Setiap hari pada saat yang sama yaitu jam 8 pagi,
mulai hitunglah gerakan janin dan catat pada buku kecil berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk mengidentifikasi 10gerakan janin. Jika suatu saat untuk mencapai 10 gerakan janin
memerlukan waktu yang lebih lama dari biasanya atau tidak terjadi gerakan maka ibu hamil
segra periksa ke bidan atau dokter.
KUNJUNGAN RUTIN
Selama kehamilan waktu yang tersisa setelah pemeriksaan pertama, ibu hamil diharapkan
datang periksa ke klinik atau fasilitas kesehatan. Jadwal pemeriksaan kehamilan diatur seperti;
pada saat usia kehamilan 28 minggu, pemeriksaan dilakukan 4 minggu sekali; setelah memasuki
usia kehamilan 28 minggu sampai 36 minggu, pemeriksaan 2 minggu sekali; dan setelah usia
kehamilan 36 minggu sampai melahirkan pemeriksaan semakin intensif yaitu satu minggu
sekali. Apabila terdapat komplikasi, kelainan maka diharapkan segera datang periksa dan tidak
menunggu jadual pemeriksaan berikutnya.
Mengamati penampilan klien, suasana emosi dan sikap tubuh selama pemeriksaan
Menjelaskan semua prosedur pemeriksaan
Melanjutkan pertanyaan yang perlu diklarifikasi sambil melakukan pemeriksaan
Meminta klien BAK untuk pemeriksaan proteinuria dan Urine Glukose kalau perlu
Mengukur tekanan darah
Mengukur tinggi fundus uteri dengan tangan kalau usia kehamilan > 12 minggu, atau
dengan pita ukuran kalau usia kehamilan > 22 minggu
Melakukan palpasi abdomen untuk mendeteksi adanya kehamilan ganda kalau usia
kehamilan > 28 minggu
Melakukan palpasi abdomen untuk mengetahui letak, presentasi, posisi dan penurunan
kepala janin kalau usia kehamilan > 36 minggu
Menghitung djj dengan fetoscope kalau usia kehamilan > 18 minggu