Anda di halaman 1dari 16

BAB II TEORITIS

KEHAMILAN LEWAT WAKTU (POST DATE/POSTTERM) 1.PENGERTIAN

Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang umur kehamilannya lebih dari 42 minggu (294 hari) dari hari pertama haid terakhir. Perkiraan dari insidensi kehamilan lewatbulan berkisar antara 6-12% dari semua kehamilan.

2.ETIOLOGI Inisiasi persalinan manusia dipicu oleh suatu kompleks faktor-faktor ibu dan janin. Penyebeb kehamilan lewat waktu tidak diketahui pada sebagian besar kasus. Pemanjangan masa kehamilan sering ditemukan berkaitan dengan janin anensefalik dan mungkin berkaitan dengan kurangnya faktor penginisiasi-persalinan janin dari adrenalin janin, yang hipoblastik pada janin anensefalik. Pemanjangan masa persalinan mungkin juga jarang disebabkan oleh defisiensi sulfatase plasenta dan kehamilan esktrauterin. Tanda-tanda serotinus/postmatur 1) 2) 3) 4) 5) Menghilangnya lemak subkutan Kulit keriput, kering, atau retak-retak Pewarnaan mekonium pada kulit, umbilikus dan selaput ketuban Kuku dan rambut panjang Bayi malas

3.MASALAH PADA IBU Serviks yang belum matang (70% kasus) Kecemasan ibu Persalinan traumatis akibat janin besar (20%) Angka kejadian seksio sesaria meningkat karena gawat janin, distosia dan diproporsi sefalopelvik. Meningkatnya perdarahan pasca persalinan, karena penggunaan oksitosin untuk akselerasi atau induksi 4.MASALAH JANIN Kelainan pertumbuhan janin -janin besar dapat menyebabkan distosia bahu,fraktur klavikula, palsi ErbDchene -Pertumbuhan janin terhambat

Oligohidramnion kelainan cairan amnion ini mengakibatkan: -gawat janin -keluarnya mekonium -tali pusat tertekan sehingga menyebabkan kematian janin mendadak

walaupun dikatakan kejadiannya mencapai 10% kehamilan, namun perlu dilakukan evaluasi ulang tentang kemungkinan kesalahan dalam estimasi umur kehamilan. Penyebab terjadinya kehamilan lewat waktu masih merupakan tanda Tanya, namun disebut ke;ainan anatomi dan biokimia merupakan faktor predisposisi.

Kehamilan lewat waktu berhubungan dengan meningkatnya komplikasi pada ibu maupun janin

5. PENILAIAN KLINIK Sebelum melakukan intervensi, kita harus menilai kembali tentang kehamilannya untuk memperoleh umur kehamilan yang benar pemeriksaan ultrasonografi janin sangat bermanfaat untuk memeriksa adanya kelainan congenital, persentasi janin, kondisi plasenta, volume cairan amnion. Pemeriksaan ultrasonografi tidak bias menentukan umur kehamilan secara tepat apabila kehamilannya sudah lanjut

6.PENILAIAN PASIEN Menentukan tafsiran persalinan Menentukan tafsiran persalinan merupakan bagian terpenting dari perawatan antenatal, karena akan berpengaruh pada tindakan selanjutnya. Menentukan saat persalinan lebih tepat dan dapat dipercaya bila dilakukan pada kehamilan dini. Kemampuan ini perlu ditekankan di tingkat masyarakat dan puskesmas seak kehamilan 41 minggu, apabila sudah masuk 42 minggu perlu dirujuk ke rumah sakit kabupaten. Penilaian janin Bila kehamilan lewat waktu dirncanakan untuk tidak segera dilahirkan, kita harus mempunyai keyakinan bahwa janin dapat hidup terus di dalam lingkungan intrauterine. Penilaian janin tentunya disesuaikan dengan kemapuan fasilitas kesehatan. Ditingkat komunitas dan puskesmas kemampuan penilaian janin terbatas. Penilaian berikut ini dimungkinkan ditingkat rumah sakit kabupaten -Pemeriksaan ultrasonografi Pemeriksaan biometri untuk menaksir berat janin

Pemeriksaan derajat kematangan plasenta dan keaadaan cairan amnion.Kantong amnion kurang dari 2 cm atau indeks cairan amnion kurang dari 5 cm,merupakan indikasi untuk mengakhiri kehamilan.Perlu dilakukan penilaian adanya gangguan pertumbuhan janin intrauterin. -Pemeriksaan penilaian jantung janin Tes tanpa kontraksi(NST) Hasil NST tidak reaktif memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti tes dengan kontraksi atau profil biofisik.NST hendak nya dilakukan seminggu 2 kali. Menilai kematangan serviks Menilai kematangan serviks biasanya mempergunakan skor bishop yang telah di modifikasi.Serviks belum matang bila skor bishop kurazng dari lima.

7.PENCEGAHAN Konseling atenatal Evaluasi ulang umur kehamilan bila ada tanda tanda berat badan tidak naik,oligohidramnion,geraka anak menurun Bila ragu periksa untuk konfirmasin umur kehamilan dan menjegah komplikasi.

8.KOMPLIKASI Anak besar ,dapat menyebabkan disproporsi sefalopelvik Oligohidamnion, dapat menyebabkan kompresi tali pusat,gawat janin sampai bayi meninggal Keluarnya mekonium yang dapat menyebabkan aspirasi mekonium

9.PENANGANAN Penanganan kehamilan lewat waktu kita awali ndengan umur kehamilan 41 mggu.Hal ini disebabkan meningkatnya pengaruh buruk pada keadaan perinatal setelah umur kehamilan 40 mggu dan menigkatnya insidensi janin besar. Namun untuk mengurangi beban dan kepraktisan dari bidan dan puskesmas akan dirujuk bila umur kehamilan >41 mggu. Bila kehamilan 40 mggu ibu hamil di anjurkan menghitung gerak jannin selama 24 jam (tidak boleh kurang dari 10 kali).Atau menghitung jumlah gerakan janin per satuan waktu daan di bandigkan apakah mengalami penurunan ataau tidak.

BAB III SOAP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI POST MATUR
Ny.A umur 21 tahun G1P0AO hamil 42 minggu janin tunggal hidup intra uteri, presentasi kepala dengan hamil post matur Data dasar : DS : - Ibu mengatakan bernama Ny. A berumur 21 tahun, hamil pertama kali belum pernah melahirkan dan tidak pernah keguguran dan HPHT 10 DATA PERKEMBANGAN KALA I Pengkajian Dilakukan pada tanggal 8 Maret 2010 pukul : 07.00 WIB I. PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF Ibu mengeluh sakit perut yang menjalar ke pinggang yang semakin lama semakin sering. DATA OBJEKTIF 1. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Sedang Kesadaran : compos mentis Nadi : 80 x/menit

RR : 22 x/menit TD : 110/80mmHg Suhu : 36,8 C 2. Pemeriksaan kebidanan a. Inspeksi Keluar lendir bercampur darah dari vagina b. Palpasi HIS : 2x dalam 10 menit, lamanya 30 detik Sifat : kuat dan teratur 3. Auskultasi Lokasi : Di bawah pusat sebelah kiri perut ibu DJJ : (+) Frekuensi : 142x/menit Sifat : kuat dan teratur 4. Pemeriksaan Dalam a. Portio - Konsistensi : tipis - Pendataran : 50%

- Pembukaan : 3 cm b. Penunjuk : ubun-ubun kecil kiri depan c. Ketuban : (+)DO : - Leopold I : teraba bagian besar, lunak bulat tidak melenting,TFU 33 cm - Leopold II : Kanan teraba bagian kecil janin dan kiri punggung janin - Leopold III : presentasi kepala sudah masuk PAP - Leopold IV : sebagian sudah masuk PAP - DJJ + frekuensi 145x/menit - UK = 42 minggu lebih 4 hari III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL Partus lama IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI Kolaborasi V. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH 1. Beritahu keadaan ibu dan janin 2. Observasi keadaan ibu dan janin. 3. Anjurkan ibu untuk banyak-banyak minum air putih. 4. Anjurkan ibu miring ke kiri

5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi sesuai advis dokter : - IUFD Ringer Laktat + induxin ampul 8 tetes per menit VI. PELAKSANAAN Pada tanggal 7 Maret 2010 Pukul 13.30 WIB 1. Memberitahu keadaan ibu dan janin 2. Mengobservasi keadaan ibu dan janin. 3. Menganjurkan ibu untuk banyak-banyak minum air putih. 4. Menganjurkan ibu miring ke kiri 5. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi sesuai advis dokter : - IUFD Ringer Laktat + induxin ampul 8 tetes per menit VII. EVALUASI Pada tanggal 12 januari 2012 Pukul 13.40 WIB 1. Ibu mengetahui keadaan ibu dan janin 2. Keadaan ibu dan janin baik. 3. Ibu mau banyak minum 4. Ibu bersedia untuk miring ke kiri 5. Telah berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi sesuai advis dokter : - IUFD Ringer Laktat + induxin ampul 8 tetes per menit

BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Postmatur menunjukan atau menggambarkan kaadaan janin yang lahir telah melampauhi batas waktu persalinannya, sehingga dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Belum ada penyebab pasti terjadinya postmatur ini dan sebagian besar bias diselesaikan dengan persalinan induksi maupun seksio sesaria dan bidan tidak berwenang menolong persalinan dengan kehamilan postmatur kecuali bidan di rumah sakit dengan kolaborasi dengan dokter. B. SARAN 1. Sebaiknya persalinan dengan postmatur dilakukan di rumah sakit atas kolaborasi dengan dokter 2. Kehamilan postmatur harus secepatnya dideteksi untuk menghindari komplikasi terutama pada janin 3. Bidan sebaiknya dapat mendeteksi kehamilan postmatur untuk menghindari komplikasi dan mengambil tindakan yang tepat untuk menanganinya

KEHAMILAN LEWAT WAKTU (POST MATUR / POST TERM)


D I S U S U N Oleh : NAMA KELAS NIM Dosen Pembimbing : RINI MAULANA SIHITE : II-B : 10-031-130 : CHRISTINA ROOS ETTY,SST, M.Kes

AKADEMI KEBIDANAN SARI MUTIARA MEDAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah berjudul post date/post matur Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan dari pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Christina Roos Etty, SST, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah mendidik dan mengajari kami, serta kepada teman-teman mahasiswa Akademi Kebidanan Sari Mutiara Medan. Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu di dalam penyusunan makalah ini. Harapan penulis agar makalah ini dapat berguna untuk kita semua. Medan, April 2012

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................... BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... Latar Belakang ...................................................................................... BAB II TEORITIS .................................................................................... Definisi Etiologi .............................................................................................. ..............................................................................................

Masalah pada ibu dan janin .................................................................. Pencegahan .......................................................................................... Komplikasi ............................................................................................ Penanganan .......................................................................................... BAB III SOAP ........................................................................................ BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................... BAB V PENUTUP .................................................................................. Kesimpulan ........................................................................................... Saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Boback. 2004. Keperawatan Maternitas. Ed. 4. Jakarta : EGC. Rukiyah yeyeh ai, Yulianti Lia . 2011. Asuhan kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Ed. 2 . Jakarta : Trans Info Medica. Winkjosastro hanifa, Saifudin Bari Abdul, Rachimhadhi Trijatmo. 2002. Ilmu Kebidanan. Ed 6 . Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Lutan Delfi. 1998. Sinopsis Obstetri. Ed. 1. Jakarta : EGC

BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang umur kehamilannya lebih dari 42 minggu (294 hari) dari hari pertama haid terakhir. Perkiraan dari insidensi kehamilan lewatbulan berkisar antara 6-12% dari semua kehamilan. Postmatur menunjukan atau menggambarkan kaadaan janin yang lahir telah melampauhi batas waktu persalinannya, sehingga dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Belum ada penyebab pasti terjadinya postmatur ini dan sebagian besar bias diselesaikan dengan persalinan induksi maupun seksio sesaria dan bidan tidak berwenang menolong persalinan dengan kehamilan postmatur kecuali bidan di rumah sakit dengan kolaborasi dengan dokter.

BAB IV PEMBAHASAN
Berdasarkan kasus yang telah dikemukan maka didapatkan perencanaan tindakan sebagai berikut : 1. Memberitahu keadaan ibu dan janin 2. Mengobservasi keadaan ibu dan janin. 3. Menganjurkan ibu untuk banyak-banyak minum air putih. 4. Menganjurkan ibu miring ke kiri 5. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi sesuai advis dokter : - IUFD Ringer Laktat + induxin ampul 8 tetes per menit

Anda mungkin juga menyukai