PARTUS LAMA
KELOMPOK V
1. THERESA A VIVIANTI
2. MARIA IVONI BRIA
3. YEMIMA MAULALING
4. MARIA NONA INTAN SADIPUN
A. Latar Belakang
Pada saat ini AKI di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Survey Demografi
dan Kesehatan Indonesia (1994) AKI adalah 390/100.000 kelahiran hidup.
Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya pelayanan
kebidanan adalah kematian maternal. Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi
dalam 2 golongan:
1. Disebabkan oleh komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas
2. Sebab-sebab lain seperti penyakit jantung, DM, hipertensi, dan lain-lain.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar penulis mampu menjelaskan dan menerapkan asuhan kebidanan
patologis terhadap ibu bersalin dengan partus lama dan sebagai pemenuhan
tugas untuk mengikuti UAS.
2. Tujuan khusus
A. Definisi
Partus lama adalah fase laten lebih dari 8 jam. Persalinan telah berlangsung 12
jam atau lebih, bayi belum lahir. Dilatasi servik dikanan garis waspada persalinan
fase aktif.
B. Penilaian Klinis
Diagnosis dalam persalinan saat ini adalah kala II lama karena pembukaan serviks
lengkap, ibu ingingin mengeda, tetapi tidak ada kemajuan penurunan.
1) Periksa DJJ selama atau segera setelah his. Hitung frekuensinya sekurang-
kurangnya sekali dalam 30 menit selama fase aktif dan tiap 5 menit selama
kala II
2) Jika ketuban sudah pecah, air ketban kehijau-hijauan atau bercampur darah,
pikirkan kemungkinan gawat janin.
3) Jika tidak ada ketuban yang mengalir setelah selaput ketuban pecah,
pertimbangkan adanya indikasi penurunan jumlah air ketuban yang mungkin
menyebabkan gawat janin. Perbaiki keadaan umum dengan memberikan
dukungan emosi. Berikan cairan baik secara oral atau parenteral dan
upayakan BAK
4) Bila penderita merasakan nyeri yang sangat, berikan analgetik.
D. Penanganan Umum
1) Nilai secara cepat keadaan umum wanita hamil tersebut termasuk tanda vital
dan tingkat hidrasinya. Apakah ada masalah medik lain atau hal-hal yang
mengancam jiwanya? Apakah ia kesakitan? Gelisah? Jika ya pertimbangkan
pemberian analgetik.
2) Tentukan apakah pasien berada dalam persalinan?
Upaya mengedan ibu menambah resiko pada bayi karena mengurangi jumlah O2
ke plasenta. Maka dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan secara spontan;
mengedan dan menahan nafas yang terlalu lama tidak dianjurkan. Perhatikan DJJ.
Dalam hal ini lakukan tindakan ekstraksi vakum/forceps bila syarat terpenuhi.
BAB III
MANAJEMEN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA IBU BERSALIN
DENGAN PARTUS LAMA TERHADAP NY. TUMIRAH
DI BPS Hj. SULASTRI
A. PENGKAJIAN
I. Identitas
Nama : Ny.T.n Nama suami : Tn.Y.e
Umur : 23 tahun Umur : 28 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : khatolik Agama : khatolik
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : oebelo Alamat : oebelo
4. Masalah-masalah khusus
Ibu riwayat SC dengan letak bayi melintang.
6. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan sudah mendapat imunisasi TT1 dan TT2 lengkap
III.Pemeriksaan Fisik
4. Muka
Tidak ada oedema, konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik.
5. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar typoid
6. Payudara
Terdapat colostrum dan putting susu menonjol, simetris
7. Pinggang
Ibu mengatakan tidak ada nyeri pinggang
8. Ekstremitas :
- Oedem tangan dan kaki : tidak ada
- Oedem tibia : tidak ada
- Betis merah/lembek/keras : lembek
- Varices tungkai : tidak ada
- Reflek patella : positif (+)
9. Abdomen
9.1 Luka bekas operasi: ada, oedema tidak ada, pembesaran perut sesuai
dengan usia kehamilan
9.2 Tinggi fundus uteri : 37 cm
9.3 Palpasi uterus
- Leopold I : Bagian pada fundus teraba bulat, lunak, tidak
melenting
- Leopold II : Bagian kanan ibu teraba datar, lebar, bagian kiri
teraba ekstremitas
- Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting
- Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP HII
9.5 Auskultasi
Denyut jantung janin 120 x/menit dan teratur
Puntum maximum bawah pusat sebelah kanan
10. Genetalia
10.1 Inspeksi
Vulva dan vagina tidak ada varicess, tidak ada luka, tidak ada
kemerahan, terdapat pengeluaran berupa lendir bercampur darah,
ketuban utuh. Perineum: bekas luka/luka parut tidak ada.
3. Kebutuhan
Persiapan fisik dan mental ibu
Dasar : - Agar ibu tenang dan tidak merasa takut dalam menghadapi
persalinan.
E. RENCANA TINDAKAN
1. Beritahu tentang hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional : Agar ibu mengetahui tentang keadaannya
2. Siapkan peralatan persalinan yang bersih dan steril
Rasional : Untuk mempermudah menolong persalinan
3. Anjurkan ibu untuk miring ke kiri
Rasional : Untuk mempercepat penurunan kepala bayi
4. Observasi kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf
Rasional : Untuk mengetahui secara dini jika terjadi kegawat daruratan
5. Anjurkan suami/keluarga untuk menemani ibu
Rasional : Agar ibu merasa lebih tenang
F. PELAKSANAAN
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan pada ibu
2. Menyiapkan peralatan persalinan yang bersih dan steril
3. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri
4. Mengobservasi kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf
5. Menganjurkan suami/keluarga untuk menemani ibu
G. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaannya
2. Peralatan persalinan sudah disiapkan
3. Ibu bersedia untuk miring ke kiri
4. Kemajuan persalinan baik, 4 cm, DJJ 120 x/menit, His 3 x dalam 10 menit,
lamanya 45 detik
5. Keluarga bersedia untuk menemani ibu
Kala II
B. ANALISA DATA/MASALAH
1. Diagnosa
Ibu inpartu kala II
Dasar : - Pembukaan servik lengkap 10 cm, ibu mengatakan sudah ingin
meneran, selaput ketuban pecah.
2. Masalah :
Tidak ada kemajuan penurunan kepala
Dasar : - Kepala masih berada dalam HII
3. Kebutuhan
Posisi dan cara meneran yang baik
Dasar : - Ibu mengatakan tidak bisa meneran dengan baik dan teratur
E. RENCANA TINDAKAN
1. Pasang infus Rl 20 tetes/menit
Rasional : Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu
2. Periksa DJJ tiap 5 menit sekali
Rasional : Untuk mengetahui kondisi janin
3. Anjurkan ibu untuk tidak mengedan dan menahan nafas terlalu lama
Rasional : Agar jumlah oksigen ke placenta tidak berkurang
4. Pantau tanda-tanda vital ibu
Rasional : Untuk mengetahui jika terjadi kegawat daruratan pada ibu
5. Rujuk ibu ke fasilitas yang lebih lengkap
Rasional : Agar ibu mendapat tindakan yang tepat dan cepat dari dokter.
F. PELAKSANAAN
1. Memasang infus Rl 20 tetes/menit
2. Memeriksa DJJ tiap 5 menit sekali
3. Menganjurkan ibu untuk tidak mengedan dan menahan nafas terlalu lama
4. Memanatau tanda-tanda vital ibu (TD, Nadi, Pernafasan, Suhu)
5. Merujuk ibu ke fasilitas yang lebih lengkap
G. EVALUASI
1. Infus telah dipasang dengan 20 tetes/menit
2. DJJ telah diperiksa 130 x/menit, 126 x/menit, 130 x/menit
3. Ibu bersedia untuk tidak mengejan dan menahan nafas terlalu lama
4. TD 100/70 mmHg, Nadi 85 x/menit, RR 18 x/menit.
5. Ibu telah dirujuk ke dr. Anto pada pukul 06.00 WIB dan sudah mendapatkan
tindakan vakum ekstraksi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Proses persalinan Ny. Tumirah di BPS Hj. Sulastri adalah jenis persalinan
patologis dengan partus lama. Dalam kasus ini, pengetahuan ibu yang kurang
mengetahui proses persalinan akan mengalami perubahan keadaan psikologis
sehingga ibu takut terjadi hal-hal pada diri dan anaknya. Untuk mengatasi
masalah itu bidan harus mampu memberikan dukungan pada ibu untuk mengatasi
cemas dan kegelisahannya
Selain itu juga, bidan harus segera menyiapkan rujukan ke tempat kesehatan lain
untuk menangani masalah yang dialami ibu sehingga masalah yang dihadapi ibu
dapat teratasi.
B. Saran
Seorang bidan diharapkan memiliki wawasan yang luas, terampil dan cekatan
serta mampu melakukan pendokumentasian dengan tepat tentang jalannya
persalinan sehingga bidan dapat mengatasi masalah dan kebutuhan ibu. Bidan
juga diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dan mampu
bekerja secara professional sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.