Di Susun Oleh:
Kelompok 6
Rasia Ekoran (2022101007)
Windi Asriani Ode (2022101015)
Wa Ode Nisrawati (2022101010)
Ny.”J” datang diklinik 3 agustus 2021 kemudian Ny “J” diperiksa oleh bidan
yang bertugas pada siang hari itu,hasil yang didapatkan bidan Pada
pemeriksaan yang dilakukan di Klinik Wirahusada Medical Center di
dapatkan hasil pemeriksaan dengan BB ibu 68 kg, LILA 25 cm, dan
pemeriksaan fisik dengan keadaan umum ibu baik TD : 120/90 mmHg, N :
80x/menit, suhu :36,7ºC, P : 23x/menit, dengan ekspresi wajah yang cerah
tidak ada chloasma gravidarum, konjungtiva merah muda, sklera putih
tidak ikterus, mukosa bibir tampak lembab, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, kelenjar limfe dan vena jugularis, tampak hyperpegmentasi areolla
mammae dengan pemeriksaan abdomen didapatkan TFU 31 cm sesuai
usia kehamilan 34 minggu (34-36 minggu), situs memanjang, presentase
kepala, punggung kanan, janin intrauterine, hidup, tunggal, terdengar DJJ
jelas kuat dan teratur dengan frekuensi 130x/menit, keadaan janin baik
dan ibu mengalami diabetes mellitus gestasional, pemeriksaan
laboratorium glukosa darah sewaktu = 278 mg/dL, dan kadar glukosa
HbA1C = 9 gr.
STUDI KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY “J”
DENGAN DIABETES MELLITUS GESTASIONAL DI KLINIK
WIRAHUSADA MEDICAL CENTER MAKASSAR TAHUN 2021
B. Data Biologis
1. Keluhan Utama
Ibu mengeluh sering merasakan mudah merasa lapar dan gatal
pada beberapa bagian tubuhnya.
2. Riwayat Keluhan Utama
Ibu mulai merasakan gatal pada tubuhnya sejak kehamilannya
terutama pada saat glukosa darahnya tinggi, serta selama
kehamilannya nafsu makan ibu bertambah dari sebelumnya
ditandai dengan ibu mudah merasa haus dan lapar dan
beberapa minggu ini sangat mudah merasa lelah pada saat
beraktivitas.
D. Riwayat reproduksi
Menarche umur 12 tahun, siklus 28-30 hari, lama 5-7 hari, serta
kadang merasakan nyeri pada saat haid.
2. Eliminasi
Sebelum hamil : ibu BAB 1 kali sehari, BAK 5-6 kali sehari.
Saat hamil : ibu BAB 1 kali sehari, BAK ± 7- 8 kali sehari.
3. Aktivitas
Sebelum hamil : ibu bekerja sebagai karyawan swasta.
Selama hamil : ibu tetap aktif bekerja sebagai karyawan
swasta.
4. Pola istirahat
Sebelum hamil : ibu jarang tidur siang dan tidur malam ± 8 jam.
Saat hamil : ibu tidur siang ±1 jam dan tidur malam ± 7-8 jam.
5. Seksualitas
Sebelum hamil : ibu mengatakan hubungan seksual 1 minggu 2-
3 kali dan tidak ada keluhan.
Saat hamil : jarang melakukan hubungan seksual atau
terkadang 1 minggu 1 kali dan tidak ada keluhan.
1. G1P0A0
a. Data subjektif
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah
keguguran.
b. Data objektif
1) Tampak striae livide dan linea nigra
2) Adanya pembesaran uterus
c. Analisa dan interpretasi data
1) Striae livide merupakan garis-garis yang ada pada kulit perut
warnanya biru pada kulit karena merupakan striae yang masih
baru terdapat pada primigravida. Linea nigra adalah garis hitam
yang yang terbentang ditengah-tengah hingga atas pusat yang
dimana pada saat terjadi kehamilan warnanya akan menjadi
lebih hitam.
2) Dinding perut yang membesar sering dianggap sebagai tanda
kehamilan. Pertumbuhan rahim ke dalam rongga perut disertai
dengan sedikit rotasi searah jarum jam dari sumbu ibu. Kondisi
ini disebabkan oleh kolon rektosigmoid, yang menempati
sebagian besar perut kiri. Laju pembesaran uterus pada
Primigravida dan Multigravida dapat sedikit berbeda (kisaran 12
minggu) dan hal ini menyebabkan variasi perkiraan ukuran
uterus pada pemeriksaan awal kehamilan berdasarkan titik
anatomis tertentu.(Prawihardjo, 2018)
3. Situs memanjang
a. Data subjektif :
Ibu mengatakan janinnya aktif bergerak pada sisi sebelah kanan
perut ibu.
b. Data Objektif :
1) Leopold II : teraba punggung janin disebelah kanan perut ibu.
2) Leopold III : Teraba kepala di bagian atas symphisis.
c. Analisa dan interpretasi data :
1) Pada palpasi leopold II teraba punggung janin berada disebelah
kanan perut ibu menandakan bahwa janin berada pada posisi
memanjang. (Prawihardjo, 2018).
2) Pada palpasi leopold III teraba kepala di bagian atas symphisis
ini menandakan janin berada pada posisi memanjang.
(Prawihardjo, 2018).
4. Punggung kanan
a. Data subjektif :
Ibu mengatakan pergerakan janinnya aktif bergerak di sebelah
kanan perut ibu.
b. Data objektif :
1) Leopold II teraba punggung sebelah kanan janin di sebelah
perut ibu.
2) Djj : 130 x/menit
c. Analisa dan interpretasi data :
1) Pada palpasi leopold II teraba datar dan melebar pada bagian
kanan perut ibu dan bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian
kecil janin yaitu tangan dan kaki ini menandakan bahwa
punggung janin berada di sebelah kanan perut ibu.
(Prawihardjo, 2018)
2) Pada saat auskultasi djj terdengar jelas pada kuadran kanan
perut ibu dimana djj hanya terdengar di salah satu kuadran saja.
(Prawihardjo, 2018)
5. Kepala
a. Data subjektif :
Ada tekanan pada perut bagian bawah ibu.
b. Data objektif :
Leopold III teraba bagian bulat, keras, melenting, yaitu kepala.
c. Analisa dan interpretasi data :
Pada palpasi leopold III di bagian atas symphisis teraba bagian
bulat, keras, dan melenting ini menandakan bahwa bagian
terendah janin adalah kepala. ( Prawihardjo, 2018).
7. Intrauterine
a. Data subjektif
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri perut hebat selama
kehamilan.
b. Data objektif
Ibu tidak merasa nyeri tekan pada saat dilakukan pemeriksaan
abdomen atau palpasi.
c. Analisa dan interpretasi data
Kehamilan intrauterine dapat ditandai dengan tidak adanya nyeri
perut hebat selama hamil, pembesaran perut sesuai dengan umur
kehamilan dan pada pemeriksaan fisik palpasi leopold I, II, III, dan
IV teraba jelas bagian-bagian janin dan tidak ada nyeri pada saat
palpasi abdomen hingga umur kehamilan mencapai 8 bulan (34
minggu) menandakan janin bertumbuh dan berkembang dalam
rahim. (Prawihardjo, 2018)
8. Tunggal
a. Data subjektif
1) Ibu tidak memiliki riwayat keluarga kembar.
2) Ibu merasakan pergerakan janinnya berada di satu sisi.
b. Data objektif
1) Pada saat palpasi leopold IV teraba 2 bagian besar janin yaitu
kepala dan bokong.
2) Pembesaran perut sesuai usia kehamilan.
3) Pada auskultasi DJJ terdengar di satu tempat yaitu kuadran
kanan perut ibu.
c. Analisa dan interpretasi data
Teraba satu bagian bokong dan satu kepala menandakan janin
tunggal. Pembesaran perut sesuai usia kehamilan jika teraba 2
bagian besar janin pada lokasi yang berbeda bagian kepala pada
kuadran bawah perut ibu, bagian bokong pada kuadran atas perut
dan hanya terdengar satu djj. (Prawihardjo, 2018).
9. Hidup
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak umur
kehamilan ± 4 bulan dan bergerak kuat sampai sekarang.
b. Data objektif
Pada auskultasi Djj terdengar jelas, kuat dan teratur dengan
frekuensi 130x/m.
c. Analisa dan interpretasi
Salah satu tanda janin positif hidup adalah pergerakan janin sudah
dapat dirasakan pada usia kehamilan 16 minggu untuk primigravida
dan 18 minggu untuk multigravida. Djj terdengar kuat, teratur dan
frekuensinya 130 x/m menunjukkan janin dalam keadaan hidup.
(Prawihardjo, 2018).
a. Data subjektif
1) Ibu mengeluh sering merasakan gatal pada tubuhnya ketika
glukosa darahnya meningkat.
2) Ibu merasakan lebih sering lapar dan haus berlebihan selama
hamil.
3) Ibu mudah merasa lelah ketika beraktivitas.
b. Data objektif
1) Pemeriksaan laboratorium Glukosa darah sewaktu : 278 mg/dl
2) Pemeriksaan HbA1c : 9,4%
3) Terdapat beberapa bekas luka pada kulit lengan ibu.
c. Analisa dan interpretasi data
Diabetes mellitus gestasional yang tidak diatasi dengan baik dapat
menimbulkan beberapa masalah bagi janin dan ibu nya. Melihat dari
usia kehamilan ibu yang mendekati aterm dapat menyebabkan
polihidramnion, hipoglikemia pada bayi dan kemungkinan persalinan
dengan cara sectio caesarea dikarenakan kondisi ibu yang dimana
glukosa darah berubah-ubah atau tidak terkontrol. Salah satu efek dari
tubuh yang tidak merespon insulin dengan baik dan tepat maka
menyebabkan kadar gula yang tinggi pada darah menumpuk di aliran
darah dan menyebabkan rasa gatal pada kulit. (Sugiantio, 2016).
Hipoglikemia neonatus dapat terjadi akibat kontrol diabetes pada ibu
hamil tidak dilakukan dengan baik. Segera setelah bayi lahir 24 jam
pertama atau biasanya 6-12 jam setelah lahir, bayi dapat mengalami
hipoglikemia hal ini terjadi karena suplai glukosa darah ibu yang tinggi
pada saat dalam kandungan berhenti secara mendadak sementara
kadar insulin dalam tubuh bayi masih sangat tinggi atau karena
hiperensulinemia dan cadangan glikogen yang kurang pada bayi.
(Rahayui, 2016).
Data Subjektif
1. G1P0A0
2. HPHT tanggal 8-12-2020
3. Usia kehamilannya ± 8 bulan.
4. Ibu merasakan pergerakan janinnya pertama kali pada saat usia
kehamilannya ± 4 bulan.
5. Ibu merasakan pergerakan janinnya aktif di sebelah kanan.
6. Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut hebat selama kehamilannya.
7. Ibu merasa mudah lapar dan haus, mudah lelah dan terkadang gatal
pada kulit di beberapa bagian tubuh.
8. Ibu telah melakukan kunjungan ANC sebanyak 7 kali dan telah
mendapat kan suntik TT lengkap yaitu TT1 pada tanggal 6 maret 2021
dan TT2 pada tanggal 30 April 2021.
Data Objektif
1. Keadaan umum ibu baik.
2. Kesadaran composmentis.
3. Taksiran persalinan tanggal 15-9-2021.
4. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 120/90 mmHg
b. Nadi : 83x/menit
c. Suhu : 36,7ºc
d. Pernapasan : 23x/menit
5. Berat badan : 68 kg
6. Lila : 25 cm
7. Tinggi badan : 165 cm
8. Usia kehamilan : 34 minggu 0 hari
9. Tidak ada oedema pada wajah dan tungkai, tidak ada chloasma
gravidarum, dan tidak ada benjolan pada area tubuh.
10. Tampak striae livide dan tonus otot sudah regang.
11. Tampak luka bekas garuk pada beberapa area tubuh ibu.
12. Pemeriksaan abdomen ditangani oleh dokter spesialis dengan
menggunakan USG untuk kesejahteraan janin :
Hasil USG : Kepala/tunggal/hidup
BPD : 8,90 cm
FL : 28,43 cm
EFW : 2,400 gr
Placenta Corpus posterior / II-III/AFI
Serta hasil palpasi abdomen :
a. Leopold I : TFU pertengahan pusat-px, 28cm, bokong
b. Leopold II : Pu-Ka
c. Leopold III : kepala
d. Leopold IV : BAP
13. Djj : 130 x/ menit
14. Lingkar perut 88 cm.
15. TBJ : 2,464 gr.
16. Tidak ada oedema dan varises pada kedua tungkai.
17. Pemeriksaan glukosa darah sewaktu : 238 mg/dL
Assesment (2,3,4)
G1P0A0, umur 36 tahun, gestasi 34 minggu 0 hari, situs memanjang,
punggung kanan, presentase kepala, BAP, intrauterine, tunggal, hidup,
keadaan janin baik, ibu dengan diabetes mellitus gestasional.
Planning (5,6,7)
Tanggal : 3 Agustus 2021 jam : 13.20 wita
1. (Jam 13.05 wita) Menyampaikan kepada ibu tentang kondisi
kehamilannya yaitu letak janin baik, kepala berada dibawah, Djj
terdengar jelas, kuat, teratur dengan frekuensi 130x/menit, keadaan
ibu mudah lelah, sering merasakan gatal pada tubuhnya jika glukosa
darah meningkat, mudah merasa lapar dan haus. Hal ini merupakan
akibat dari tingginya glukosa dalam darah ibu atau disebut diabetes
mellitus gestasional. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian terapi
insulin agar glukosa darah ibu terkontrol, menganjurkan ibu
mengurangi konsumsi makan dan minuman dengan kandungan gula
yang tinggi, dan rutin mengonsumsi buah tinggi vitamin C dan tetap
mengonsumsi makanan sehat dengan porsi cukup.
2. (Jam 13.07 wita) Memberikan HE (Health education) tentang :
a. Gizi pada ibu hamil seperti kebutuhan kalori, protein, zat besi,asam
folat, vitamin B dan vitamin C. Namun konseling tentang
pengaturan pola makan atau diet sehat pada ibu hamil dengan
diabetes mellitus gestasional tetap dibatasi asupan karbohidrat
hingga 40%-50% dari keseluruhan kalori total, protein 20%, lemak
30%-40% serta kenaikan Berat badan selama kehamilan
diusahakan hanya sekitar 11-12,5 kg saja.
b. Istirahat yang cukup
Menganjurkan ibu istirahat yang cukup tidak beraktivitas berlebihan
selama kehamilannya dan paling penting menghindari stress
karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin.
c. Personal hyigiene
Menganjurkan ibu untuk rutin mencuci tangan sebelum dan
sesudah menyentuh sesuatu atau membawa handsanitizier saat
beraktivitas diluar dan tetap memakai masker saat berada diluar
atau pada saat bercengkerama dengan orang agar ibu terhindar
dari berbagai virus dan bakteri yang bisa saja menyebar, tetap
menjaga kebersihan vulva hyegiene dengan rutin mengganti
pakaian dalam terutama pada saat lembab.
3. (Jam 13.10 wita) Menjelaskan kepada ibu poin penting yang harus
diperhatikan dalam menjalani pengaturan makan/pola diet sehat yaitu :
ibu dianjurkan makan dalam ukuran kecil namun sering dan tidak di
sarankan untuk makan dalam jumlah besar dan dalam keadaan sering.
Minimal jadwal makan yang dianjurkan ibu yaitu pagi, siang, dan
malam serta dianjurkan mengonsumsi cemilan di sela-sela jadwal
makan utama. Camilan yang disarankan untuk ibu yaitu : outmeal,
yogurt, buah jeruk, buah pir, jus tomat tanpa gula, telur rebus. Hal ini
disarankan untuk mencegah kenaikan BB berlebih pada ibu dan untuk
mengurangi potensi kenaikan glukosa darah dalam tubuh ibu.
4. (jam 13.11 wita) Dianjurkan untuk ibu tetap makan dengan teratur dan
tidak menunda jadwal makannya dan disarankan untuk menghindari
makan makanan yang mengandung karbohidrat di pagi hari karena
dapat memicu kenaikan kadar gula dalam darah.
5. (jam 13.12 wita) Menjelaskan kepada ibu untuk pentingnya
menghindari atau mengurangi makanan dengan karbohidrat yang
tinggi seperti roti, susu, permen, dan soft drinks terutama minuman
kemasan yang mengandung pemanis gula (boleh dikonsumsi namun
tidak berlebihan).
6. (jam 13.13 wita) Mendiskusikan tanda-tanda bahaya kehamilan
a. Sakit kepala yang hebat.
b. Demam
c. Bengkak pada wajah dan kaki.
d. Penglihatan kabur.
e. Mual dan muntah berlebihan.
f. Nyeri perut yang hebat
g. Pergerakan janin berkurang.
h. Ketuban pecah sebelum waktunya.
i. Keluar darah dari jalan lahir.
j. Kejang.
7. (jam 13.14 wita) Menjelaskan kepada ibu tentang komplikasi dalam
kehamilan dengan keadaan ibu yang sedang mengalami diabetes
mellitus gestasional. Komplikasi yang mungkin terjadi yaitu
polihidramnion, preeklampsia, hipoglikemia pada bayi dan
kemungkinan persalinan dengan cara sectio caesarea dikarenakan
kondisi ibu yang dimana glukosa darah berubah-ubah atau tidak
terkontrol.
8. (jam 13.15 wita) Menganjurkan ibu untuk tidak menggaruk kulitnya
secara berlebihan ketika rasa gatal timbul pada kulit dan disarankan
agar ibu mengoleskan minyak Peppermint pada area kulit yang gatal.
9. (jam 13.16 wita) Mendiskusikan dengan ibu tentang persiapan
kelahiran persalinan ibu.
a) Pemilihan tempat bersalin yang dianjurkan oleh dokter spesialis
Obgyn.
b) Penentuan penolong persalinan oleh dokter spesialis Obgyn.
c) Persiapan keluarga pendamping yaitu suami.
10. (jam 13.17 wita) Mengingatkan kembali ibu untuk rutin melakukan
terapi insulin di pagi hari sebelum makan sesuai dosis dan anjuran
yang diberikan dokter serta mengonsumsi vitamin dan obat-obatan
yang telah di resepkan dokter.
11. (jam 13.18 wita) Memberikan ibu support dan dukungan serta
menganjurkan ibu untuk senantiasa berdoa dan berdzikir kepada Allah
swt untuk kesehatan dirinya dan janinnya.
12. (jam 13.19 wita) Menganjurkan ibu datang kembali melakukan
pemeriksaan pada tanggal 24 agustus 2021 di Klinik Wirahusada
medical center dan memberitahukan ibu bahwa akan dilakukan
kunjungan ulang dirumah ibu untuk kontrol dan pemeriksaan glukosa
darah ibu.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
BERKELANJUTAN PADA NY.”J” DENGAN POST SEKSIO CAESAREA
HARI KE 28 POST PARTUM DI RUMAH KLIEN
TANGGAL 6 OKTOBER 2021
(SOAP)
ASSESMENT (A)
P1A0, Post Sectio Caesarea hari ke 28 post partum.
PLANNING (P)
Tanggal : 6 Oktober 2021 jam : 10.08 wita
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami terkait
keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital yaitu tekanan darah : 110/90
mmHg, nadi : 81x/menit, pernafasan : 22x/menit, suhu : 37,1ºC, SO2 :
91% dan GDS 129 mg/dL.
2. Mengobservasi TFU :tidak teraba, pengeluaran lochea sudah tidak
ada.
3. Memberikan support dan dukungan pada ibu untuk senantiasa berdoa
dan meminta perlindungan kepada Allah swt untuk kesehatannya
beserta bayinya.
4. Mengingatkan ibu untuk memperhatikan pola makan dengan rutin
mengonsumsi makanan bergizi seperti sayur-sayuran dan vitamin.
Makanan bergizi memiliki Faktor penting dalam mempercepat
penyembuhan luka dan pemulihan kesehatan ibu
5. Menganjurkan ibu untuk tidak mengonsumsi karbohidrat di pagi
hari,karena kadar gula darah cenderung naik di pagi hari serta
mengingatkan untuk tetap rutin terapi insulin.
6. Mengingatkan ibu untuk tetap memperhatikan kebersihan diri dan
bayinya serta tetap menghindari aktivitas yang berat.
7. Mengingatkan ibu kembali untuk rutin mengonsumsi obat dan vitamin
yang telah diberikan oleh dokter.
8. Mengingatkan ibu kembali mengenai jenis-jenis alat kontrasepsi pasca
melahirkan dan menganjurkan ibu untuk memasang alat kontrasepsi
untuk mengatur dan bisa merencanakan kehamilan selanjutnya.