Anda di halaman 1dari 34

TUGAS : ASKEB

MATA KULIAH : ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN


DOSEN : Hermawati, S,ST.,M.Keb

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY “J”


DENGAN DIABETES MELLITUS GESTASIONAL DI KLINIK
WIRAHUSADA MEDICAL CENTER MAKASSAR TAHUN 2021

Di Susun Oleh:
Kelompok 6
Rasia Ekoran (2022101007)
Windi Asriani Ode (2022101015)
Wa Ode Nisrawati (2022101010)

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI BUTON RAYA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
BAUBAU
2023
CONTOH SOAL KASUS

Ny.”J” datang diklinik 3 agustus 2021 kemudian Ny “J” diperiksa oleh bidan
yang bertugas pada siang hari itu,hasil yang didapatkan bidan Pada
pemeriksaan yang dilakukan di Klinik Wirahusada Medical Center di
dapatkan hasil pemeriksaan dengan BB ibu 68 kg, LILA 25 cm, dan
pemeriksaan fisik dengan keadaan umum ibu baik TD : 120/90 mmHg, N :
80x/menit, suhu :36,7ºC, P : 23x/menit, dengan ekspresi wajah yang cerah
tidak ada chloasma gravidarum, konjungtiva merah muda, sklera putih
tidak ikterus, mukosa bibir tampak lembab, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, kelenjar limfe dan vena jugularis, tampak hyperpegmentasi areolla
mammae dengan pemeriksaan abdomen didapatkan TFU 31 cm sesuai
usia kehamilan 34 minggu (34-36 minggu), situs memanjang, presentase
kepala, punggung kanan, janin intrauterine, hidup, tunggal, terdengar DJJ
jelas kuat dan teratur dengan frekuensi 130x/menit, keadaan janin baik
dan ibu mengalami diabetes mellitus gestasional, pemeriksaan
laboratorium glukosa darah sewaktu = 278 mg/dL, dan kadar glukosa
HbA1C = 9 gr.
STUDI KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY “J”
DENGAN DIABETES MELLITUS GESTASIONAL DI KLINIK
WIRAHUSADA MEDICAL CENTER MAKASSAR TAHUN 2021

No. Register : xxx


Tanggal Masuk : 3 Agustus 2021 jam : 14.00 wita
Tanggal Pengkajian : 3 Agustus 2021 jam : 14: 20 wita
Nama Mahasiswa :-

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas Istri / Suami
Nama : Ny “J” / Tn. “A”
Umur : 36 tahun / 26 tahun
Nikah / Lamanya : 1×/± 1 tahun / 1×/± 1 tahun
Suku : Bugis / Bugis
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / S1
Pekerjaan : Karyawan swasta / Karyawan swasta
Alamat : BTN Tirasa

B. Data Biologis
1. Keluhan Utama
Ibu mengeluh sering merasakan mudah merasa lapar dan gatal
pada beberapa bagian tubuhnya.
2. Riwayat Keluhan Utama
Ibu mulai merasakan gatal pada tubuhnya sejak kehamilannya
terutama pada saat glukosa darahnya tinggi, serta selama
kehamilannya nafsu makan ibu bertambah dari sebelumnya
ditandai dengan ibu mudah merasa haus dan lapar dan
beberapa minggu ini sangat mudah merasa lelah pada saat
beraktivitas.

C. Riwayat Kesehatan yang lalu dan riwayat kesehatan keluarga


Ibu tidak ada riwayat penyakit kronik seperti hipertensi, jantung,
asma, diabetes mellitus. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit
menurun dari keluarga dan ibu juga tidak pernah menderita
penyakit menular.

D. Riwayat reproduksi
Menarche umur 12 tahun, siklus 28-30 hari, lama 5-7 hari, serta
kadang merasakan nyeri pada saat haid.

E. Riwayat kehamilan sekarang


1. G1P0A0
2. HPHT : 8-12-2020
3. HTP : 15-9-2021
4. Ibu mengatakan usia kehamilannya saat ini ± 8 bulan (34
minggu).
5. Ibu mengatakan pergerakan janinnya aktif di sebelah kanan.
6. Ibu mengatakan pergerakan janinnya dirasakan pertama kali
pada saat usia kehamilannya ± 4 bulan.
7. Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut hebat selama
kehamilannya.
8. Ibu telah melakukan kunjungan ANC sebanyak 7 kali dan telah
mendapatkan suntikan TT1 pada tanggal 6 Maret 2021 dan TT2
pada tanggal 30 April 2021.

F. Riwayat keluarga berencana


Ibu belum pernah menjadi akseptor KB sebelumnya.
G. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1. Nutrisi
Sebelum hamil : ibu makan 3x sehari dengan porsi sedang,
minum 5-7 gelas air putih sehari dan kadang mengonsumsi teh
pagi atau di siang hari.
Saat hamil : ibu makan 3-4 kali sehari dengan porsi nasi sedikit,
lauk dan sayuran yang lebih banyak dan selalu mengonsumsi
buah, minum air putih 5-7 gelas perhari dan terkadang
mengonsumsi teh di siang atau pagi hari.

2. Eliminasi
Sebelum hamil : ibu BAB 1 kali sehari, BAK 5-6 kali sehari.
Saat hamil : ibu BAB 1 kali sehari, BAK ± 7- 8 kali sehari.

3. Aktivitas
Sebelum hamil : ibu bekerja sebagai karyawan swasta.
Selama hamil : ibu tetap aktif bekerja sebagai karyawan
swasta.

4. Pola istirahat
Sebelum hamil : ibu jarang tidur siang dan tidur malam ± 8 jam.
Saat hamil : ibu tidur siang ±1 jam dan tidur malam ± 7-8 jam.

5. Seksualitas
Sebelum hamil : ibu mengatakan hubungan seksual 1 minggu 2-
3 kali dan tidak ada keluhan.
Saat hamil : jarang melakukan hubungan seksual atau
terkadang 1 minggu 1 kali dan tidak ada keluhan.

6. Psikososial budaya, sosial, spiritual dan ekonomi


a. Perasaan tentang kehamilan saat ini
Ibu dan keluarga terutama suami sangat senang dengan
kehamilannya, namun ibu juga merasa cemas dengan
kondisinya saat ini.
b. Kehamilan saat ini direncanakan ibu dan suaminya.
Keluarga dan suami sangat mendukung kehamilan ibu saat
ini.
c. Tidak ada pantangan makanan dan kebiasaan adat istiadat
ibu dalam kehamilannya serta tidak pernah mengonsumsi
minuman jenis jamu.
d. Hubungan ibu dan keluarga serta tetangga terjalin dengan
baik.
e. Penggunaan obat-obatan saat ini
Ibu rutin mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh
dokter dan rutin terapi suntik insulin mandiri setiap hari di
pagi hari dan ibu tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan.
f. Ibu bersyukur karena masih bisa mengerjakan sholat 5
waktu sehari semalam dan rutin membaca Al-qur’an serta
senantiasa berdzikir kepada Allah swt.
Riwayat ekonomi ibu dan keluarga diatas rata-rata,
penghasilan suami ± 6 juta perbulan dan penghasilan ibu
secara pribadi ± 5 juta perbulan.
g. Untuk persiapan persalinan dan biaya persalinan ibu
sepenuhnya ditanggung oleh suami.

II. DATA OBJEKTIF


a. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum ibu : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tinggi Badan : 165 cm
4. Berat badan sebelum hamil : 64 kg
5. Berat badan sekarang : 68 kg
6. Lila : 25 cm
7. Tanda-tanda Vital :
a. Tekanan Darah : 120/90 mmHg
b. Nadi : 78x/i
c. Suhu badan : 36,7ºc
d. Pernapasan : 23x/i
8. Pemeriksaan Head to toe
a. Wajah
Tidak ada oedema pada wajah, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada chloasma gravidarim.
b. Mata
Konjungtiva merah muda, sklera putih.
c. Mulut dan gigi
Mulut dan gigi tampak bersih, mukosa bibir lembab, tidak
ada caries.
d. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe, dan
vena jugularis.
e. Payudara
Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, tampak
hyperpegmentasi areolla mammae, tidak ada benjolan
sekitar payudara dan tidak ada nyeri tekan.
f. Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi, tampak striae livide dan linea
nigra
1) Leopold I : TFU 28 cm, teraba bokong
2) Leopold II : PUKA
3) Leopold III : Kepala
4) Leopold IV : BAP (Bergerak Atas Panggul)
5) Auskultasi Djj terdengar jelas kuat dan teratur pada
kuadran kanan bawah perut ibu frekuensi
6) Lingkar perut : 88 cm
7) Taksiran berat janin : 2,464 gr.
g. Ekstremitas atas dan bawah
Tidak ada oedema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada varises,
reflex patella kiri kanan positif.
h. Pemeriksaan laboratorium
1) GDS : 278 mg/dl
2) HbA1C : 9,4 %
3) Gula darah puasa : 140 mg/dL
4) Albumin dan reduksi : negatif
5) Hiv, sifilis, dan HbSAG : negatif

LANGKAH II INTERPRETASI DATA DASAR / MASALAH AKTUAL


Diagnosa kebidanan :
Ny. J , G1P0A0, gestasi 34 minggu 0 hari, situs memanjang, punggung
kanan, presentase kepala, BAP, intrauterine, tunggal, hidup, keadaan janin
baik, ibu dengan diabetes mellitus gestasional.

1. G1P0A0
a. Data subjektif
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan tidak pernah
keguguran.
b. Data objektif
1) Tampak striae livide dan linea nigra
2) Adanya pembesaran uterus
c. Analisa dan interpretasi data
1) Striae livide merupakan garis-garis yang ada pada kulit perut
warnanya biru pada kulit karena merupakan striae yang masih
baru terdapat pada primigravida. Linea nigra adalah garis hitam
yang yang terbentang ditengah-tengah hingga atas pusat yang
dimana pada saat terjadi kehamilan warnanya akan menjadi
lebih hitam.
2) Dinding perut yang membesar sering dianggap sebagai tanda
kehamilan. Pertumbuhan rahim ke dalam rongga perut disertai
dengan sedikit rotasi searah jarum jam dari sumbu ibu. Kondisi
ini disebabkan oleh kolon rektosigmoid, yang menempati
sebagian besar perut kiri. Laju pembesaran uterus pada
Primigravida dan Multigravida dapat sedikit berbeda (kisaran 12
minggu) dan hal ini menyebabkan variasi perkiraan ukuran
uterus pada pemeriksaan awal kehamilan berdasarkan titik
anatomis tertentu.(Prawihardjo, 2018)

2. Gestasi 34 minggu 0 hari.


a. Data subjektif :
Ibu mengatakan usia kehamilannya saat ini ± 8 bulan.
b. Data objektif :
1) Tinggi fundus uteri (TFU) pertengahan pusat dengan Px 28 cm
2) Taksiran persalinan tanggal 15 -9-2021 dan HPHT 8 Desember
2020.
c. Analisa dan interpretasi data :
1) Bentuk rahim yang menyerupai buah alpukat kecil (sebelum
hamil) menjadi globerolus di awal kehamilan dan berbentuk
bulat telur (bulat) saat kehamilan memasuki trimester kedua.
Setelah 3 bulan kehamilan, volume rahim meningkat seiring
dengan meningkatnya konsepsi. (Prawihardjo, 2018)
2) Menurut rumus Neagle dari HPHT tanggal 8 desember 2020
sampai dengan tanggal 3 agustus 2021 , masa gestasi adalah
34 minggu 0 hari.

3. Situs memanjang
a. Data subjektif :
Ibu mengatakan janinnya aktif bergerak pada sisi sebelah kanan
perut ibu.
b. Data Objektif :
1) Leopold II : teraba punggung janin disebelah kanan perut ibu.
2) Leopold III : Teraba kepala di bagian atas symphisis.
c. Analisa dan interpretasi data :
1) Pada palpasi leopold II teraba punggung janin berada disebelah
kanan perut ibu menandakan bahwa janin berada pada posisi
memanjang. (Prawihardjo, 2018).
2) Pada palpasi leopold III teraba kepala di bagian atas symphisis
ini menandakan janin berada pada posisi memanjang.
(Prawihardjo, 2018).

4. Punggung kanan
a. Data subjektif :
Ibu mengatakan pergerakan janinnya aktif bergerak di sebelah
kanan perut ibu.
b. Data objektif :
1) Leopold II teraba punggung sebelah kanan janin di sebelah
perut ibu.
2) Djj : 130 x/menit
c. Analisa dan interpretasi data :
1) Pada palpasi leopold II teraba datar dan melebar pada bagian
kanan perut ibu dan bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian
kecil janin yaitu tangan dan kaki ini menandakan bahwa
punggung janin berada di sebelah kanan perut ibu.
(Prawihardjo, 2018)
2) Pada saat auskultasi djj terdengar jelas pada kuadran kanan
perut ibu dimana djj hanya terdengar di salah satu kuadran saja.
(Prawihardjo, 2018)
5. Kepala
a. Data subjektif :
Ada tekanan pada perut bagian bawah ibu.
b. Data objektif :
Leopold III teraba bagian bulat, keras, melenting, yaitu kepala.
c. Analisa dan interpretasi data :
Pada palpasi leopold III di bagian atas symphisis teraba bagian
bulat, keras, dan melenting ini menandakan bahwa bagian
terendah janin adalah kepala. ( Prawihardjo, 2018).

6. BAP (Bergerak atas panggul)


a. Data subjektif :
Ibu sering buang air kecil dan frekuensi buang air kecil semakin
sering selama usia kehamilannya bertambah.
b. Data objektif :
Pada palpasi leopold IV : BAP (convergen)
c. Analisa dan interpretasi data :
Pada kehamilan dengan presentase kepala, apabila kepala telah
masuk dalam PAP (pintu atas panggul) akan menekan kandung
kemih sehingga mengakibatkan ibu sering buang air kecil.
(Prawihardjo, 2018). Pada leopold IV kedua tangan sudah tidak
bisa bertemu lagi (convergen) ini menandakan bahwa bagian
terendah janin telah masuk (BAP). (Prawihardjo, 2018)

7. Intrauterine
a. Data subjektif
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri perut hebat selama
kehamilan.
b. Data objektif
Ibu tidak merasa nyeri tekan pada saat dilakukan pemeriksaan
abdomen atau palpasi.
c. Analisa dan interpretasi data
Kehamilan intrauterine dapat ditandai dengan tidak adanya nyeri
perut hebat selama hamil, pembesaran perut sesuai dengan umur
kehamilan dan pada pemeriksaan fisik palpasi leopold I, II, III, dan
IV teraba jelas bagian-bagian janin dan tidak ada nyeri pada saat
palpasi abdomen hingga umur kehamilan mencapai 8 bulan (34
minggu) menandakan janin bertumbuh dan berkembang dalam
rahim. (Prawihardjo, 2018)

8. Tunggal
a. Data subjektif
1) Ibu tidak memiliki riwayat keluarga kembar.
2) Ibu merasakan pergerakan janinnya berada di satu sisi.
b. Data objektif
1) Pada saat palpasi leopold IV teraba 2 bagian besar janin yaitu
kepala dan bokong.
2) Pembesaran perut sesuai usia kehamilan.
3) Pada auskultasi DJJ terdengar di satu tempat yaitu kuadran
kanan perut ibu.
c. Analisa dan interpretasi data
Teraba satu bagian bokong dan satu kepala menandakan janin
tunggal. Pembesaran perut sesuai usia kehamilan jika teraba 2
bagian besar janin pada lokasi yang berbeda bagian kepala pada
kuadran bawah perut ibu, bagian bokong pada kuadran atas perut
dan hanya terdengar satu djj. (Prawihardjo, 2018).

9. Hidup
a. Data subjektif
Ibu merasakan pergerakan janin mulai dirasakan sejak umur
kehamilan ± 4 bulan dan bergerak kuat sampai sekarang.
b. Data objektif
Pada auskultasi Djj terdengar jelas, kuat dan teratur dengan
frekuensi 130x/m.
c. Analisa dan interpretasi
Salah satu tanda janin positif hidup adalah pergerakan janin sudah
dapat dirasakan pada usia kehamilan 16 minggu untuk primigravida
dan 18 minggu untuk multigravida. Djj terdengar kuat, teratur dan
frekuensinya 130 x/m menunjukkan janin dalam keadaan hidup.
(Prawihardjo, 2018).

10. Keadaan janin baik

11. Ibu mengalami diabetes mellitus gestasional


a. Data subjektif
1) Pergerakan janin aktif pada kuadran kanan bawah perut ibu
2) Ibu merasa mudah lapar dan haus, mudah merasakan lelah,
serta terkadang gatal pada kulit di beberapa bagian tubuh.
b. Data objektif
1) Kesadaran composmentis.
2) Pada auskultasi DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan
frekuensi 130x/m.
3) Pada pemeriksaan glukosa darah sewaktu di dapatkan hasil :
238 mg/dL.
4) Pada pemeriksaan glukosa darah HbA1C didapatkan hasil :
9,4 %
c. Analisa dan interpretasi data
Pada Diabetes Mellitus Gestasional terjadi suatu keadaan dimana
jumlah atau fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan
kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin yang
mengakibatkan komposisi sumber energi dalam plasma ibu
bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).
Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta dimana sirkulasi
janin juga ikut mengalami perubahan komposisi sumber energi
yang abnormal dan menyebabkan kemungikan terjadi berbagai
komplikasi. (Setiawati, 2020 ; Metode WHO (2013) yaitu
dinyatakan menderita Diabetes Mellitus Gestasional jika kadar
gula darah puasa ≥126 mg/dL dan kadar gula darah 1 jam setelah
pemberian glukosa 75 gr/dL mendapati hasil ≥180 gr/dL atau kadar
gula darah 2 jam setelah pemberian glukosa 75 gram mendapati
hasil glukosa darah ≥200 mg/dL, glukosa darah sewaktu ≥ 200
mg/dL dan kadar HbAIC < 6 gr.

LANGKAH III. MERUMUSKAN DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Masalah potensial diabetes mellitus gestasional pada kehamilan dapat


menyebabkan bayi berukuran besar (makrosomia), polihidramnion, bayi
lahir prematur, abortus, kemungkinan persalinan sectio caesarea,
preeklampsia, hipoglikemia pada bayi. Pada masa nifas dapat terjadi
penetapan diabetes mellitus tak terkontrol.

a. Data subjektif
1) Ibu mengeluh sering merasakan gatal pada tubuhnya ketika
glukosa darahnya meningkat.
2) Ibu merasakan lebih sering lapar dan haus berlebihan selama
hamil.
3) Ibu mudah merasa lelah ketika beraktivitas.
b. Data objektif
1) Pemeriksaan laboratorium Glukosa darah sewaktu : 278 mg/dl
2) Pemeriksaan HbA1c : 9,4%
3) Terdapat beberapa bekas luka pada kulit lengan ibu.
c. Analisa dan interpretasi data
Diabetes mellitus gestasional yang tidak diatasi dengan baik dapat
menimbulkan beberapa masalah bagi janin dan ibu nya. Melihat dari
usia kehamilan ibu yang mendekati aterm dapat menyebabkan
polihidramnion, hipoglikemia pada bayi dan kemungkinan persalinan
dengan cara sectio caesarea dikarenakan kondisi ibu yang dimana
glukosa darah berubah-ubah atau tidak terkontrol. Salah satu efek dari
tubuh yang tidak merespon insulin dengan baik dan tepat maka
menyebabkan kadar gula yang tinggi pada darah menumpuk di aliran
darah dan menyebabkan rasa gatal pada kulit. (Sugiantio, 2016).
Hipoglikemia neonatus dapat terjadi akibat kontrol diabetes pada ibu
hamil tidak dilakukan dengan baik. Segera setelah bayi lahir 24 jam
pertama atau biasanya 6-12 jam setelah lahir, bayi dapat mengalami
hipoglikemia hal ini terjadi karena suplai glukosa darah ibu yang tinggi
pada saat dalam kandungan berhenti secara mendadak sementara
kadar insulin dalam tubuh bayi masih sangat tinggi atau karena
hiperensulinemia dan cadangan glikogen yang kurang pada bayi.
(Rahayui, 2016).

LANGKAH IV. IDENTIFIKASI PERLUNYA TINDAKAN SEGERA ATAU


KOLABORASI

Pada kasus diabetes mellitus gestasional diperlukan tindakan


kolaborasi dengan dokter spesialis obgyn untuk terapi pemberian insulin
bagi ibu hamil dengan kadar glukosa darah yang tidak terkontrol dan
kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian terapi nutrisi atau diet.

LANGKAH V. INTERVENSI ATAU RENCANA TINDAKAN

Tanggal : 3 agustus 2021 jam : 13.00 wita


1. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya rencana asuhan atau tindakan kepada ibu
yaitu agar kehamilan dapat berlangsung normal, keadaan ibu dan janin
baik, dan diabetes mellitus gestasional pada ibu dapat terkontrol dan
ditangani dengan baik ( mencapai sasaran normoglikemia).
2. Kriteria keberhasilan
a. TFU sesuai dengan usia kehamilan.
b. Tanda – tanda vital dalam batas normal
1) Tekanan darah : Sistole : 100-130 mmHg
Diastole : 70-90 mmHg
2) Nadi : 80-90x/menit
3) Suhu : 36,5ºC - 36,7ºC
4) Pernapasan : 16-20x/ menit
c. Keadaan janin sehat dengan kriteria
1) Djj dalam batas normal antara 120-160x/ menit.
2) TBJ > 2,500 gram
d. GDS <140 mg/dL
e. Keluhan ibu berkurang mengenai rasa gatal pada bagian tubuh
yang sering dirasakan ibu dan tidak mudah merasa lelah serta
frekuensi makan dapat berkurang.
f. Kehamilan berlangsung baik hingga persalinan.
3. Rencana tindakan asuhan kebidanan.
a. Menyampaikan kepada ibu tentang kondisi kehamilannya.
Rasional : dengan menjelaskan keadaan yang dialami maka ibu
akan mengerti keadaannya, sehingga ibu bisa lebih kooperatif
terhadap tindakan yang akan diberikan dan anjuran yang diberikan
oleh petugas kesehatan. (Rahayui, 2016).
b. Memberikan ibu HE (Health education) tentang :
1) Personal hygiene dan pentingnya menjaga kesehatan di masa
pandemi .
Rasional : Personal hygiene sangat penting memberikan rasa
aman dan nyaman pada ibu terutama di masa pandemi seperti
saat ini. (Rahayui, 2016).
2) Gizi pada ibu hamil tentang kebutuhan kalori, protein, zat besi,
asam folat, dan vitamin C.
Rasional : kebutuhan gizi pada ibu hamil penting dan lebih dari
biasanya karena digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin serta persiapan laktasi serta menjaga daya
tahan tubuh ibu agar tetap sehat selama kehamilannya. Namun
dengan porsi cukup dan seimbang terutama bagi ibu dengan
diabetes mellitus gestasional yang diperlukan diet sehat agar
gula darah dapat terkontrol. (Rahayui, 2016).
3) Istirahat yang cukup
Rasional : dengan istirahat yang cukup dapat meringankan
beban kerja jantung yang mengalami peningkatan dengan masa
kehamilan dan dapat menghemat energi serta menjaga stamina
ibu agar tidak mudah terserang virus di masa pandemi.
(Rahayui, 2016).
4) Menjelaskan kepada ibu poin penting yang harus diperhatikan
dalam menjalani pengaturan makan/pola diet sehat yaitu :
pengaturan pola makan atau diet sehat pada ibu tetap dibatasi
asupan karbohidrat hingga 40%-50% , protein 20%, lemak 30%-
40% dari keseluruhan kalori total. Ibu dianjurkan makan dalam
ukuran kecil namun sering dan tidak di sarankan untuk makan
dalam jumlah besar dan dalam keadaan sering. Minimal jadwal
makan yang dianjurkan ibu yaitu pagi, siang, dan malam serta
dianjurkan mengonsumsi cemilan di sela-sela jadwal makan
utama. Camilan yang disarankan untuk ibu yaitu : outmeal,
yogurt, buah jeruk, buah pir, jus tomat tanpa gula, telur rebus.
Hal ini disarankan untuk mencegah kenaikan BB berlebih pada
ibu dan untuk mengurangi potensi kenaikan glukosa darah
dalam tubuh ibu.
Rasional : dengan menjelaskan kepada ibu bisa lebih
memperhatikan asupan makannya dan untuk mengontrol
kenaikan BB ibu. (Rahayui, 2016).
5) Dianjurkan untuk ibu tetap makan dengan teratur dan tidak
menunda jadwal makannya dan disarankan untuk menghindari
makan makanan yang mengandung karbohidrat di pagi hari
karena dapat memicu kenaikan kadar gula dalam darah.
Rasional : untuk mencegah kenaikan kadar glukosa dalam
darah ibu serta ibu dapat membatasi pola mkan dan apa saja
yang harus dikonsumsinya. (Rahayui, 2016).
6) Menjelaskan kepada ibu untuk pentingnya menghindari atau
mengurangi makanan dengan karbohidrat yang tinggi seperti
roti, susu, permen, dan soft drinks terutama minuman kemasan
yang mengandung pemanis gula (boleh dikonsumsi namun tidak
berlebihan).
Rasional : Untuk mencegah kenaikan kadar glukosa dalam
darah ibu serta ibu dapat membatasi pola mkan dan apa saja
yang harus dikonsumsinya serta agar lebih menghindari
makanan dengan pemanis buatan atau mengandung gula
berlebih. (Rahayui, 2016).
7) Pemberian terapi insulin dengan dosis 10 unit yang telah
ditentukan oleh dokter spesialis Obgyn.
Rasional : untuk ibu hamil dengan glukosa darah yang tidak
terkontrol dengan cara diet sehat maka pemberian terapi insulin
untuk mencegah terjadinya lonjakan atau pertambahan glukosa
darah yang tidak terkontrol.
8) Menganjurkan ibu untuk tidak menggaruk kulitnya secara
berlebihan ketika rasa gatal timbul pada kulit dan disarankan
agar ibu mengoleskan minyak Peppermint pada area kulit yang
gatal.
Rasional : agar mengurangi rasa gatal yang timbul pada kulit ibu
dan mencegah agar ibu tidak membuat perlukaan pada kulitnya.
Pada minyak peppermint mengandung minyak atsiri dan
menthol dapat mendinginkan kulit dan menurunkan intensitas
gatal yang ada pada kulit. (Rahayui, 2016).
9) Memberikan ibu support dan dukungan serta menganjurkan ibu
untuk senantiasa berdoa dan berdzikir kepada Allah swt untuk
kesehatan dirinya dan janinnya.
Rasional : agar ibu tidak terlalu stress dalam menjalani
kehamilannya serta dapat membuat jiwa dan hati ibu tentram.
(Rahayui, 2016).
10)Diskusikan dengan ibu tentang komplikasi dalam kehamilan.
Rasional : dengan mendiskusikan hal tersebut dapat membantu
ibu agar lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan apa yang
dianjurkan oleh dokter/bidan dan segera ke pelayanan
kesehatan jika merasakan kelainan. (Rahayui, 2016).
11) Diskusikan tentang persiapan persalinan dan kelahiran
Rasional : agar ibu dapat mempersiapkan diri dari sekarang
dalam menghadapi persalinan, terutama pemilihan tempat
bersalin (anjurkan ibu untuk bersalin di RS), biaya bersalin,
penolong persalinan dan keluarga yang akan mendampingi.
12)Beritahu ibu tanda bahaya kehamilan.
Rasional : Dengan mengedukasi atau menjelaskan ke ibu
tentang tanda bahaya kehamilan, ibu dapat memahami dan
melaksanakan anjuran dokter/bidan jika mengalami tanda
bahaya kehamilan. Jadi bisa terhindar dari 3T (late detection,
late transfer, late absensi).
13)Penatalaksanaan pemberian vitamin.
a) Vitamin c 1x1 85 mg.
Rasional : vitamin C Ini dapat membantu penyerapan zat
besi, memperkuat pembuluh darah untuk mencegah
pendarahan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan
memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
b) Vitamin B kompleks 1x1 0,0026 mg / 2,6 mcg.
Rasional : vitamin B kompleks merangsang relaksasi otot
polos dan meningkatkan sirkulasi darah, yang mendukung
metabolisme, termasuk pencernaan.
c) Fe 1x1 0,4 mg
Rasional : asam folat memiliki fungsi penting dalam
pembentukan dan perkembangan saraf bayi, mencegah
keguguran, mencegah cacat bawaan pada janin, dan
menurunkan resiko preeklampsi pada ibu.

LANGKAH VI. PELAKSANAAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

Tanggal 3 agustus 2021 jam 13.05 wita


1. (Jam 13.05 wita) Menyampaikan kepada ibu hasil pemeriksaan dan
kondisi kehamilannya yaitu letak janin baik, kepala berada dibawah, Djj
terdengar jelas, kuat, teratur dengan frekuensi 130x/menit, hasil
pemeriksaan GDS ibu 278mg/dL keadaan ibu mudah merasa lelah,
sering merasakan gatal pada tubuhnya jika glukosa darah meningkat,
mudah merasa lapar dan haus. Hal ini merupakan akibat dari tingginya
glukosa dalam darah ibu atau disebut diabetes mellitus gestasional.
Hal ini dapat diatasi dengan pemberian terapi insulin agar glukosa
darah ibu terkontrol, menganjurkan ibu mengurangi konsumsi makan
dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi, dan rutin
mengonsumsi buah tinggi vitamin C dan tetap mengonsumsi makanan
sehat dengan porsi cukup. Serta menganjurkan ibu untuk tidak
menggaruk area tubuh yang gatal dan dianjurkan untuk mengatasi
rasa gatal dengan kompres dingin pada kulit atau memberikan krim
atau pelembab padakulit untuk mencegah gatal berlebihan pada kulit,
serta memperhatikan kembali pola asupan ibu.
2. (Jam 13.07 wita) Memberikan HE (Health education) tentang :
a. Gizi pada ibu hamil seperti kebutuhan kalori, protein, zat besi, asam
folat, vitamin B dan vitamin C. Namun konseling tentang
pengaturan pola makan atau diet sehat pada ibu hamil dengan
diabetes mellitus gestasional tetap dibatasi asupan karbohidrat
hingga 40%-50% dari keseluruhan kalori total, protein 20%, lemak
30%-40% serta kenaikan Berat badan selama kehamilan
diusahakan hanya sekitar 11-12,5 kg saja.
b. Istirahat yang cukup
Menganjurkan ibu istirahat yang cukup tidak beraktivitas berlebihan
selama kehamilannya dan paling penting menghindari stress
karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin.
c. Personal hyigiene
Menganjurkan ibu untuk rutin mencuci tangan sebelum dan
sesudah menyentuh sesuatu atau membawa handsanitizier saat
beraktivitas diluar dan tetap memakai masker saat berada diluar
atau pada saat bercengkerama dengan orang agar ibu terhindar
dari berbagai virus dan bakteri yang bisa saja menyebar.
3. (Jam 13.10 wita) Menjelaskan kepada ibu poin penting yang harus
diperhatikan dalam menjalani pengaturan makan/pola diet sehat yaitu :
pengaturan pola makan atau diet sehat pada ibu tetap dibatasi asupan
karbohidrat hingga 40%-50%,protein 20%, lemak 30%-40% dari
keseluruhan kalori total. Ibu dianjurkan makan dalam ukuran kecil
namun sering dan tidak di sarankan untuk makan dalam jumlah besar
dan dalam keadaan sering. Minimal jadwal makan yang dianjurkan ibu
yaitu pagi, siang, dan malam serta dianjurkan mengonsumsi cemilan di
sela-sela jadwal makan utama. Camilan yang disarankan untuk ibu
yaitu : outmeal, yogurt, buah jeruk, buah pir, jus tomat tanpa gula, telur
rebus. Hal ini disarankan untuk mencegah kenaikan BB berlebih pada
ibu dan untuk mengurangi potensi kenaikan glukosa darah dalam
tubuh ibu.
4. (jam 13.11 wita) Dianjurkan untuk ibu tetap makan dengan teratur dan
tidak menunda jadwal makannya dan disarankan untuk menghindari
makan makanan yang mengandung karbohidrat di pagi hari karena
dapat memicu kenaikan kadar gula dalam darah.
5. (jam 13.12 wita) Menjelaskan kepada ibu untuk pentingnya
menghindari atau mengurangi makanan dengan karbohidrat yang
tinggi seperti roti, susu, permen, dan soft drinks terutama minuman
kemasan yang mengandung pemanis gula (boleh dikonsumsi namun
tidak berlebihan).
6. (jam 13.13 wita) Mendiskusikan tanda-tanda bahaya kehamilan
a. Sakit kepala yang hebat.
b. Demam
c. Bengkak pada wajah dan kaki.
d. Penglihatan kabur.
e. Mual dan muntah berlebihan.
f. Nyeri perut yang hebat
g. Pergerakan janin berkurang.
h. Ketuban pecah sebelum waktunya.
i. Keluar darah dari jalan lahir.
j. Kejang.
7. (jam 13.14 wita) Menjelaskan kepada ibu tentang komplikasi dalam
kehamilan dengan keadaan ibu yang sedang mengalami diabetes
mellitus gestasional. Komplikasi yang mungkin terjadi yaitu
polihidramnion, preeklampsia, hipoglikemia pada bayi dan
kemungkinan persalinan dengan cara sectio caesarea dikarenakan
kondisi ibu yang dimana glukosa darah berubah-ubah atau tidak
terkontrol.
8. (jam 13.15 wita) Menganjurkan ibu untuk tidak menggaruk kulitnya
secara berlebihan ketika rasa gatal timbul pada kulit dan disarankan
agar ibu mengoleskan minyak Peppermint pada area kulit yang gatal.
9. (jam 13.16 wita) Mendiskusikan dengan ibu tentangpersiapan
kelahiran persalinan ibu.
a. Pemilihan tempat bersalin yang dianjurkan oleh dokter spesialis
Obgyn.
b. Penentuan penolong persalinan oleh dokter spesialis Obgyn.
c. Persiapan keluarga pendamping yaitu suami.
10. (jam 13.17 wita) Mengingatkan kembali ibu untuk rutin melakukan
terapi insulin di pagi hari sebelum makan sesuai dosis dan anjuran
yang diberikan dokter serta mengonsumsi vitamin dan obat-obatan
yang telah di resepkan dokter.
11. (jam 13.18 wita) Memberikan ibu support dan dukungan serta
menganjurkan ibu untuk senantiasa berdoa dan berdzikir kepada Allah
swt untuk kesehatan dirinya dan janinnya.
12. (jam 13.19 wita) Menganjurkan ibu datang kembali melakukan
pemeriksaan pada tanggal 24 Agustus 2021 dan memberitahukan ibu
bahwa akan dilakukan kunjungan ulang dirumah ibu untuk kontrol dan
pemeriksaan glukosa darah ibu.

LANGKAH VII. EVALUASI HASIL TINDAKAN ASUHAN

Tanggal 3 agustus 2021 jam: 13.20 wita.


1. Kehamilan berlangsung normal
a. Tfu setinggi processus Xifoidues, 28 cm, teraba bokong.
b. Tanda – tanda vital
1) Tekanan darah : 120/90 mmHg
2) Nadi : 82x/menit
3) Suhu : 36,7ºc
4) Pernapasan : 23x/menit
2. (jam 13.21 wita) Bayi dalam kondisi baik dan djj terdengar jelas, kuat,
teratur pada kuadran kanan bawah perut ibu dengan frekuensi
130x/menit.
3. (jam 13.22 wita) Keadaan ibu dengan diabetes mellitus gestasional
dengan glukosa darah 278 mg/dL diperiksa menggunakan alat
pengukur glukosa darah.
4. (jam 13.23 wita) Ibu setuju untuk kunjungan rumah dan bersedia
datang kembali untuk kunjungan ulang di Klinik Wirahusada Medical
Center tanggal 24 Agustus 2021.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL
PADA NY “J” DENGAN DIABETES MELLITUS GESTASIONAL DI
KLINIK WIRAHUSADA MEDICAL CENTER
TANGGAL 3 AGUSTUS 2021

No. Register : xxxxx


Tanggal kunjungan : 3 Agustus 2021 jam : 13.00 wita
Tanggal pengkajian : 3 Agustus 2021 jam : 13.00 wita

Langkah I. Identifikasi data dasar


Identitas ibu / suami
Nama : Ny.J / Tn.A
Umur : 36 tahun / 26 tahun
Nikah / lamanya : 1x/±1 tahun / 1x/± 1 tahun
Suku : Bugis / Bugis
Agama : islam / islam
Pendidikan : SMA / S1
Pekerjaan : Karyawan swasta / Karyawan swasta
Alamat : BTN Tirasa

Data Subjektif
1. G1P0A0
2. HPHT tanggal 8-12-2020
3. Usia kehamilannya ± 8 bulan.
4. Ibu merasakan pergerakan janinnya pertama kali pada saat usia
kehamilannya ± 4 bulan.
5. Ibu merasakan pergerakan janinnya aktif di sebelah kanan.
6. Ibu tidak pernah merasakan nyeri perut hebat selama kehamilannya.
7. Ibu merasa mudah lapar dan haus, mudah lelah dan terkadang gatal
pada kulit di beberapa bagian tubuh.
8. Ibu telah melakukan kunjungan ANC sebanyak 7 kali dan telah
mendapat kan suntik TT lengkap yaitu TT1 pada tanggal 6 maret 2021
dan TT2 pada tanggal 30 April 2021.

Data Objektif
1. Keadaan umum ibu baik.
2. Kesadaran composmentis.
3. Taksiran persalinan tanggal 15-9-2021.
4. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 120/90 mmHg
b. Nadi : 83x/menit
c. Suhu : 36,7ºc
d. Pernapasan : 23x/menit
5. Berat badan : 68 kg
6. Lila : 25 cm
7. Tinggi badan : 165 cm
8. Usia kehamilan : 34 minggu 0 hari
9. Tidak ada oedema pada wajah dan tungkai, tidak ada chloasma
gravidarum, dan tidak ada benjolan pada area tubuh.
10. Tampak striae livide dan tonus otot sudah regang.
11. Tampak luka bekas garuk pada beberapa area tubuh ibu.
12. Pemeriksaan abdomen ditangani oleh dokter spesialis dengan
menggunakan USG untuk kesejahteraan janin :
Hasil USG : Kepala/tunggal/hidup
BPD : 8,90 cm
FL : 28,43 cm
EFW : 2,400 gr
Placenta Corpus posterior / II-III/AFI
Serta hasil palpasi abdomen :
a. Leopold I : TFU pertengahan pusat-px, 28cm, bokong
b. Leopold II : Pu-Ka
c. Leopold III : kepala
d. Leopold IV : BAP
13. Djj : 130 x/ menit
14. Lingkar perut 88 cm.
15. TBJ : 2,464 gr.
16. Tidak ada oedema dan varises pada kedua tungkai.
17. Pemeriksaan glukosa darah sewaktu : 238 mg/dL

Assesment (2,3,4)
G1P0A0, umur 36 tahun, gestasi 34 minggu 0 hari, situs memanjang,
punggung kanan, presentase kepala, BAP, intrauterine, tunggal, hidup,
keadaan janin baik, ibu dengan diabetes mellitus gestasional.

Planning (5,6,7)
Tanggal : 3 Agustus 2021 jam : 13.20 wita
1. (Jam 13.05 wita) Menyampaikan kepada ibu tentang kondisi
kehamilannya yaitu letak janin baik, kepala berada dibawah, Djj
terdengar jelas, kuat, teratur dengan frekuensi 130x/menit, keadaan
ibu mudah lelah, sering merasakan gatal pada tubuhnya jika glukosa
darah meningkat, mudah merasa lapar dan haus. Hal ini merupakan
akibat dari tingginya glukosa dalam darah ibu atau disebut diabetes
mellitus gestasional. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian terapi
insulin agar glukosa darah ibu terkontrol, menganjurkan ibu
mengurangi konsumsi makan dan minuman dengan kandungan gula
yang tinggi, dan rutin mengonsumsi buah tinggi vitamin C dan tetap
mengonsumsi makanan sehat dengan porsi cukup.
2. (Jam 13.07 wita) Memberikan HE (Health education) tentang :
a. Gizi pada ibu hamil seperti kebutuhan kalori, protein, zat besi,asam
folat, vitamin B dan vitamin C. Namun konseling tentang
pengaturan pola makan atau diet sehat pada ibu hamil dengan
diabetes mellitus gestasional tetap dibatasi asupan karbohidrat
hingga 40%-50% dari keseluruhan kalori total, protein 20%, lemak
30%-40% serta kenaikan Berat badan selama kehamilan
diusahakan hanya sekitar 11-12,5 kg saja.
b. Istirahat yang cukup
Menganjurkan ibu istirahat yang cukup tidak beraktivitas berlebihan
selama kehamilannya dan paling penting menghindari stress
karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan janin.
c. Personal hyigiene
Menganjurkan ibu untuk rutin mencuci tangan sebelum dan
sesudah menyentuh sesuatu atau membawa handsanitizier saat
beraktivitas diluar dan tetap memakai masker saat berada diluar
atau pada saat bercengkerama dengan orang agar ibu terhindar
dari berbagai virus dan bakteri yang bisa saja menyebar, tetap
menjaga kebersihan vulva hyegiene dengan rutin mengganti
pakaian dalam terutama pada saat lembab.
3. (Jam 13.10 wita) Menjelaskan kepada ibu poin penting yang harus
diperhatikan dalam menjalani pengaturan makan/pola diet sehat yaitu :
ibu dianjurkan makan dalam ukuran kecil namun sering dan tidak di
sarankan untuk makan dalam jumlah besar dan dalam keadaan sering.
Minimal jadwal makan yang dianjurkan ibu yaitu pagi, siang, dan
malam serta dianjurkan mengonsumsi cemilan di sela-sela jadwal
makan utama. Camilan yang disarankan untuk ibu yaitu : outmeal,
yogurt, buah jeruk, buah pir, jus tomat tanpa gula, telur rebus. Hal ini
disarankan untuk mencegah kenaikan BB berlebih pada ibu dan untuk
mengurangi potensi kenaikan glukosa darah dalam tubuh ibu.
4. (jam 13.11 wita) Dianjurkan untuk ibu tetap makan dengan teratur dan
tidak menunda jadwal makannya dan disarankan untuk menghindari
makan makanan yang mengandung karbohidrat di pagi hari karena
dapat memicu kenaikan kadar gula dalam darah.
5. (jam 13.12 wita) Menjelaskan kepada ibu untuk pentingnya
menghindari atau mengurangi makanan dengan karbohidrat yang
tinggi seperti roti, susu, permen, dan soft drinks terutama minuman
kemasan yang mengandung pemanis gula (boleh dikonsumsi namun
tidak berlebihan).
6. (jam 13.13 wita) Mendiskusikan tanda-tanda bahaya kehamilan
a. Sakit kepala yang hebat.
b. Demam
c. Bengkak pada wajah dan kaki.
d. Penglihatan kabur.
e. Mual dan muntah berlebihan.
f. Nyeri perut yang hebat
g. Pergerakan janin berkurang.
h. Ketuban pecah sebelum waktunya.
i. Keluar darah dari jalan lahir.
j. Kejang.
7. (jam 13.14 wita) Menjelaskan kepada ibu tentang komplikasi dalam
kehamilan dengan keadaan ibu yang sedang mengalami diabetes
mellitus gestasional. Komplikasi yang mungkin terjadi yaitu
polihidramnion, preeklampsia, hipoglikemia pada bayi dan
kemungkinan persalinan dengan cara sectio caesarea dikarenakan
kondisi ibu yang dimana glukosa darah berubah-ubah atau tidak
terkontrol.
8. (jam 13.15 wita) Menganjurkan ibu untuk tidak menggaruk kulitnya
secara berlebihan ketika rasa gatal timbul pada kulit dan disarankan
agar ibu mengoleskan minyak Peppermint pada area kulit yang gatal.
9. (jam 13.16 wita) Mendiskusikan dengan ibu tentang persiapan
kelahiran persalinan ibu.
a) Pemilihan tempat bersalin yang dianjurkan oleh dokter spesialis
Obgyn.
b) Penentuan penolong persalinan oleh dokter spesialis Obgyn.
c) Persiapan keluarga pendamping yaitu suami.
10. (jam 13.17 wita) Mengingatkan kembali ibu untuk rutin melakukan
terapi insulin di pagi hari sebelum makan sesuai dosis dan anjuran
yang diberikan dokter serta mengonsumsi vitamin dan obat-obatan
yang telah di resepkan dokter.
11. (jam 13.18 wita) Memberikan ibu support dan dukungan serta
menganjurkan ibu untuk senantiasa berdoa dan berdzikir kepada Allah
swt untuk kesehatan dirinya dan janinnya.
12. (jam 13.19 wita) Menganjurkan ibu datang kembali melakukan
pemeriksaan pada tanggal 24 agustus 2021 di Klinik Wirahusada
medical center dan memberitahukan ibu bahwa akan dilakukan
kunjungan ulang dirumah ibu untuk kontrol dan pemeriksaan glukosa
darah ibu.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
BERKELANJUTAN PADA NY.”J” DENGAN POST SEKSIO CAESAREA
HARI KE 28 POST PARTUM DI RUMAH KLIEN
TANGGAL 6 OKTOBER 2021
(SOAP)

Tanggal Masuk : 8 September 2021 jam : 17.00 wita


Tanggal Operasi : 9 September 2021 jam : 08.00 wita
Tanggal Pengkajian : 6 Oktober 2021 jam : 10.00 wita

IDENTITAS ISTRI / SUAMI


Nama : Ny “J” / Tn. “A”
Umur : 36 tahun / 26 tahun
Nikah / Lamanya : 1×/± 1 tahun / 1×/± 1 tahun
Suku : Bugis / Bugis
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / S1
Pekerjaan : Karyawan swasta / Karyawan swasta
Alamat : BTN Tirasa Maros

DATA SUBJEKTIF (S)


1. Ibu saat ini belum menggunakan alat kontrasepsi pasca melahirkan.
2. Perban telah dilepas dan luka jahitan telah dipantau pada hari ke 13
post sc di klinik.
3. Ibu mengatur pola makannya tetap sesuai anjuran diet yang diberikan
dan tetap mengonsumsi diabetasol sebagai pengganti gula pada
mkanan dan minuman.
4. Ibu tetap menggunakan terapi insulin dengan dosis rendah 10 unit.
5. Ibu BAK 4-5 kali sehari dan BAB satu kali sehari.
6. Ibu kembali melakukan pekerjaan rumah tangga secara bertahap dan
mulai merawat bayinya sendiri walaupun terkadang dibantu suami.
7. Ibu menyusui bayinya dengan dibantu susu formula karena ASI ibu
tidak banyak.

DATA OBJEKTIF (O)


1. Keadaan umum ibu baik.
2. Kesadaran composmentis dan ekspresi wajah cerah.
3. Pemeriksaan tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 110/90 mmHg
Nadi : 81x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Suhu : 37,1ºC
SO2 : 91%
4. Pemeriksaan GDS : 129 mg/dL
5. Observasi TFU tidak teraba.
6. Pengeluaran lochea sudah tidak ada.
7. Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka bekas operasi dan luka
tampak kering.

ASSESMENT (A)
P1A0, Post Sectio Caesarea hari ke 28 post partum.

PLANNING (P)
Tanggal : 6 Oktober 2021 jam : 10.08 wita
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami terkait
keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital yaitu tekanan darah : 110/90
mmHg, nadi : 81x/menit, pernafasan : 22x/menit, suhu : 37,1ºC, SO2 :
91% dan GDS 129 mg/dL.
2. Mengobservasi TFU :tidak teraba, pengeluaran lochea sudah tidak
ada.
3. Memberikan support dan dukungan pada ibu untuk senantiasa berdoa
dan meminta perlindungan kepada Allah swt untuk kesehatannya
beserta bayinya.
4. Mengingatkan ibu untuk memperhatikan pola makan dengan rutin
mengonsumsi makanan bergizi seperti sayur-sayuran dan vitamin.
Makanan bergizi memiliki Faktor penting dalam mempercepat
penyembuhan luka dan pemulihan kesehatan ibu
5. Menganjurkan ibu untuk tidak mengonsumsi karbohidrat di pagi
hari,karena kadar gula darah cenderung naik di pagi hari serta
mengingatkan untuk tetap rutin terapi insulin.
6. Mengingatkan ibu untuk tetap memperhatikan kebersihan diri dan
bayinya serta tetap menghindari aktivitas yang berat.
7. Mengingatkan ibu kembali untuk rutin mengonsumsi obat dan vitamin
yang telah diberikan oleh dokter.
8. Mengingatkan ibu kembali mengenai jenis-jenis alat kontrasepsi pasca
melahirkan dan menganjurkan ibu untuk memasang alat kontrasepsi
untuk mengatur dan bisa merencanakan kehamilan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai