NAMA KELOMPOK V
1. FRANSISKA BANUNAEK
2. NAOMI JUMETAN
3. SANDRA A. BANI
4. YENI A. W. S. BANI
5. YOKALIA OTEMUSU
6. YARLIN SELFINA LAY
7. JELTI NABUNOME
8. MAYA A. ASALOU
A.Infeksi Perineum/Laserasi Jalan Lahir
1. Pengertian
Laserasi perineum adalah perlukaan yang terjadi
akibat robekan di jaringan antara vulva dan anus
yang terjadi baik secara spontan maupun dengan
tindakan.
2. Klasifikasi laserasi perineum
Adapun empat derajat laserasi perineum, sebagai
berikut :
a. Laserasi perineum derajat satu
Robekan pada selaput lendir vagina dengan atau
tanpa mengenai kulit perineum
b. Laserasi perineum derajat dua
Robekan sudah mencapai otot perineum
c. Laserasi perineum derajat tiga
Robekan sudah mencapai otot spingter ani
d. Laserasi perineum derajat emppat
Robekan telah mencapai mukosa rectum
3. Faktor penyebab laserasi perineum
a. Faktor janin, meliputi :
1. Bayi besar
2. Presentasi
3. Distosia bahu
b. Faktor ibu, meliputi :
1. Paritas
c. Faktor persalinan, meliputi :
1. Vakum ekstrasi
2. Persalinan presipitatus
4. Tanda dan gejala laserasi
Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir
Kontraksi rahim baik
Plasenta lahir lengkap
Wajah pucat dan lemah
5. Penanganan laserasi perineum
a. Laserasi derajat satu
Jika laserasi terjadi di bagian permukaan perineum dan
tidak mengakibatkan perdarahan seperti pada derajat satu,
laserasi dapat dibiarkan, dengan tetap mempertahankan
luka dalam keadaan bersih.
b. Laserasi derajat dua, tiga dan empat
Pada laserasi derajat dua, tiga dan empat dilakukan
tindakan penjahitan. Tujuan penjahitan robekan perineum
adalah untuk menyatukan kembali jaringan tubuh dan
mencegah kehilangan darah yang tidak perlu.
B. Pengkajian Kegawatdaruratan
A. Data subyektif
Nama ibu : Ny “S”
Umur : 37 tahun
Agama : Kristen Protestan
Suku/Bangsa : Timor/Indonesia
Pendidikan : S MP
Pekerjaan : IRT
a. Ibu mengatakan sudah melahirkan anak keduanya 1 hari
yang lalu
b. Mengeluh merasakan nyeri pada bekas luka jahitan
episiotomy dan perut merasa mules.
2. Data obyektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 100/70 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,8 ºC
R : 20x/menit
C. Diagnosa Kegawatdaruratan