PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia peningkatan jumlah penyakit terminal atau penyakit yang belum bisa
disembuhkan menunjukan prevalensi yang signifikan. Menurut Kemenkes (2007)
peningkatan banyak terjadi pada penyakit penyakit seperti berikut yaitu penyakit kanker,
penyakit degeneratif, penyakit paru obstruktif kronis, cystic fibrosis,stroke, Parkinson,
gagal jantung /heart failure, penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/ AIDS..
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan pada tahun 2013 lalu diketahui
prevalensi kanker di Indonesia yaitu 4.3 kasus per 1000 penduduk, yang menduduki
rangking ke-4 setelah stroke, tuberkulosis, kecelakaaan/cedera, kematian bayi dan
diabetes mellitus. Kanker menempati urutan ketujuh pada pasien yang dirawat di Rumah
Sakit di Indonesia. Disamping itu, angka kejadian HIV/AIDS yang terus meningkat
bersamaan dengan penyakit kronis dan degeneratif yang sulit untuk ditangani (Fitria,
2007) Penyakit – peyakit dengan tingkat kesembuhan rendah tersebut diharapkan bisa
mendapat perawat paliatif.
B. RUMMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
ISI
A. PERAWATAN PALIATIF
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Optimalisasi adalah berasal dari kata
dasar optimal yang berarti terbaik, tertinggi, paling menguntungkan, menjadikan paling
baik, menjadikan paling tinggi, pengoptimalan proses, cara, perbuatan mengoptimalkan
(menjadikan paling baik, paling tinggi, dan sebagainya) sehingga optimalisasi adalah
suatu tindakan, proses, atau metodologi untuk membuat sesuatu (sebagai sebuah desain,
sistem, atau keputusan) menjadi lebih/sepenuhnya sempurna, fungsional, atau lebih
efektif (Kamus Besar Bahasia Indonesia, 1994). Sedangkan tujuan perawatan paliatif itu
sendiri adalah meningkatkan kualitas hidup di akhir kehidupannya dan bersama-sama
memberikan perawatan yang lengkap dan sebaik-baiknya, perawatan yang berfokus dan
orientasi pada hubungan keluarga, mengatasi keluhan dan meningkatkan kualitas hidup
anak serta keluarga, memberikan pelayanan pada anak sebagai individu yang unik dan
keluarga, berkoordinasi dengan semua tempat yang memberikan pelayanan, perawatan
menjelang ajal dan dukungan untuk pedoman keluarga, perawatan berduka diberikan
selama dibutuhkan (Himelstein, 2006).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Maulida, M. N., Oktadini, N. R., Purnamasari, N., Keperawatan, I., Kedokteran, F., Sriwijaya,
U., … Paliatif, P. (2017). Seminar dan Workshop Nasional Keperawatan “Implikasi
Perawatan Paliatif pada Bidang Kesehatan.” 132–136.