PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan paliatif adalah bentuk perawatan medis dan kenyamanan
pasien yang mengontrol intensitas penyakit atau memperlambat
kemajuannya, apakah ada atau tidak ada harapan untuk sembuh. Perawatan
paliatif tidak bertujuan untuk menyediakan obat dan juga tidak sebaliknya
perkembangan penyakit. Perawatan paliatif merupakan bagian penting
dalam perawatan pasien yang terminal yang dapat dilakuakan secara
sederhana sering kali prioritas utama adalah kulitas hidup dan bukan
kesembuhan dari penyakit pasien. Namun saat ini, pelayanan kesehatan di
Indonesia belum menyentuh kebutuhan pasien dengan penyakit yang sulit
disembuhkan tersebut, terutama pada stadium lanjut dimana prioritas
pelayanan tidak hanya pada penyembuhan tetapi juga perawatan agar
mencapai kualitas hidup yang terbaik bagi pasien dan keluarganya.
Pada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis tidak hanya
mengalami berbagai masalah fisik seperti nyeri, sesak nafas, penurunan
berat badan, gangguan aktivitas tetapi juga mengalami gangguan
psikososial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan
keluarganya. Maka kebutuhan pasien pada stadium lanjut suatu penyakit
tidak hanya pemenuhan/ pengobatan gejala fisik,, namun juga
pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual
yang dilakukandengan pendekatan interdisiplin yang dikenal sebagai
perawatan paliatif. (Doyle & Macdonald, 2003: 5)
Karena pelayanan kesehatan di Indonesia belum menyentuh
kebutuhan pasien paliatif care, maka masyarakat menganggap perawatan
paliatif hanya untuk pasien dalam kondisi terminal yang akan segera
meninggal. Namun konsep baru perawatan paliatif menekankan pentingnya
integrasi perawatan paliatif lebih dini agar masalah fisik, psikososial dan
spiritual dapat diatasi dengan baik Perawatan paliatif adalah pelayanan
1
kesehatan yang bersifat holistik dan terintegrasi dengan melibatkan
berbagai profesi dengan dasar falsafah bahwa setiap pasien berhak
mendapatkan perawatan terbaik sampai akhir hayatnya. (Doyle &
Macdonald, 2003: 5).
Sedangkan saat ini hanya beberapa rumah sakit yang mampu
memberikan pelayanan perawatan paliatif di Indonesia masih terbatas di
6 (enam) ibu kota propinsi yaitu dimulai pada tanggal 19 Februari 1992 di
RS Dr. Soetomo (Surabaya), disusul RS Cipto Mangunkusumo (Jakarta),
RS Kanker Dharmais (Jakarta), RS Wahidin Sudirohusodo
(Makassar), RS Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sanglah
(Denpasar).. Keadaan sarana pelayanan perawatan paliatif di Indonesia
masih belum merata sedangkan pasien memiliki hak untuk
mendapatkan pelayanan yang bermutu, komprehensif dan holistik,
maka diperlukan kebijakan perawatan paliatif di Indonesia yang
memberikan arah bagi sarana pelayanan kesehatan untuk
menyelenggarakan pelayanan perawatan paliatif. (KEPMENKES RI
NOMOR: 812, 2007).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor:
812/Menkes/SK/VII/2007 tantangan yang kita hadapi pada di hari-hari
kemudian nyata sangat besar. Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit
yang belum dapat disembuhkan baik pada dewasa dan anak seperti penyakit
kanker, penyakit degeneratif, penyakit paru obstruktif kronis, cystic
fibrosis,stroke, Parkinson, gagal jantung /heart failure, penyakit
genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/ AIDS yang memerlukan
perawatan paliatif, disamping kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya masalah ini dan pembahasan semoga mahasiswa
dapat memahami dan menerapkan keperawatan paliatif dalam dunia
2
keperawatan. Mahasiswa mampu menjelaskan perspektif keperawatan
dan konsep keperawatan paliatif.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Perawatan Paliatif
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari Perawatan Paliatif
c. Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup Perawatan Paliatif
d. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip Perawatan Paliatif
e. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis Perawatan Paliatif
f. Mahasiswa mampu menjelaskan model / tempat Perawatan Paliatif
g. Mahasiswa mampu menjelaskan peran Fungsi Perawat pada
Asuhan Keperawatan Paliatif
h. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip asuhan Perawatan Paliatif
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perawatan paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris) berarti
meringankan, dan “Palliare” (bahasa latin yang berarti “menyelubungi”),
merupakan jenis pelayanan kesehatan yang berfokus untuk meringankan
gejala klien, bukan berarti kesembuhan.
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga
dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara
meringankan penderita dari rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian
yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik,
psikologis, sosial atau spiritual (World Health Organization (WHO), 2016).
Paliatif care (Perawatan paliatif) adalah pendekatan yang
meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka dalam
menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa,
melalui penceghan-pencegahan sempurna dan pengobatan rasa sakit
masalah lain, fisik, psikososial, spirirtual (kemenkes RI Nomor 812, 2007).
4
2. Menegaskan hidup dan memepercepat atau menunda kematian.
3. Mengntegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual perawatan pasien
4. Tidak mempercepat atau memperlambat kematian
5. Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang mengganggu
6. Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluargamenghadapi
penyakit pasien dan kehilangan mereka.
5
6. Dapat bekerja dan dapat produktif
7. Berkeluarga
8. Perlindungan asuransi
9. Pendidikan yang layak
3. Kesejahteraan keluarga
4. Kesejahteraan emosional
5. Spiritual
6. Fungsi sosial
6
1. Pelaksana perawat : pemberi asuhan keperawatam, penddikan
kesehatan, koordinator, advokasi, kolaborator, fasilitator, modifikasi
lingkungan.
2. Pengelola : manajer kasus, konsultan, koordinasi
3. Penddik : Di pendidikan / dipelayanan
4. Peneliti
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan
memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah
berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, mealaui
pencegahan dan membantu meringankan penderitaan, identifikasi dini dan
penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik,
psikososial dan spiritual.
Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan diharapkan mampu
mmeberika auhan keperawatan paliatif pada pasien yang membutuhkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
- http://www.who.int/cancer/palliative/definition/en/
- http://www.parkwaycancercentre.com/id/services/palliative-medicine/
- http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16227/BAB%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y diakses pada tanggal 14 Agustus 2019
- Doyle, Hanks and Macdonald, 2003. Oxford Textbook of Palliative
Medicine. Oxford Medical Publications (OUP) 3 rdedn 2003
- Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd
ed. New York, NY: Oxford University Press
- KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2007
TentangKebijakanPerawatan Palliative MenteriKesehatanRepublik
Indonesia
- Woodruff Asperula Melbourne 4th edn 2004. Standards for Providing
Quality Palliative Care for all Australians. Palliative Care
Australia.Palliative Medicine.