Anda di halaman 1dari 12

Perspektif Keperawatan

& Perawatan Paliatif


NAMA : AGUNG TRIAJI KURNIAWAN 18.156.01.11.038
KELAS : 2B KEPERAWATAN

STIKes MEDISTRA INDONESIA


BEKASI
Pengertian Paliatif Care
Menurut (kemenkes RI Nomor 812,
Menurut WHO 2007).
• Perawatan paliatif care adalah • Paliatif care (Perawatan paliatif) adalah
penedekatan yang bertujuan pendekatan yang meningkatkan
memperbaiki kualitas hidup pasien dan kualitas hidup pasien dan keluarga
keluarga yang menghadapi masalah mereka dalam menghadapi masalah
berhubungan dengan penyakit yang yang terkait dengan penyakit yang
dapat mengancam jiwa, mealaui mengancam jiwa, melalui penceghan-
pencegahan dan membantu meringankan
penderitaan, identifikasi dini dan
pencegahan sempurna dan
penilaian yang tertib serta penanganan pengobatan rasa sakit masalah lain,
nyeri dan masalah lain baik fisik, fisik, psikososial, spirirtual (kemenkes
psikososial dan spiritual (WHO 2011). RI Nomor 812, 2007).
Lanjutan...
• Perawatan paliatif berasal dari • Perawatan paliatif adalah
kata palliate (bahasa inggris) perawatan yang dilakukan secara
berarti meringankan, dan aktif pada penderita yang sedang
“Palliare” (bahsa latin yang sekarat atau dalam fase terminal
berarti “menyelubungi”-penj), akibat penyakit yang dideritanya.
Pasien sudah tidak memiliki respon
merupakan jenis pelayanan terhadap terapi kuratif yang
kesehatan yang berfokus untuk disebabkan oleh keganasan
meringankan gejala klien, bukan ginekologis. Perawatan ini
berarti kesembuhan. mencakup penderita serta
melibatkan keluarganya (Aziz,
Witjaksono, & Rasjidi, 2008).
Tujuan Perawatan paliatif
Tujuan dari perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan
pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya,
juga memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya
pasien meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap
secara psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang
dideritanya.
LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN
PALIATIF
a). Penatalaksanaan nyeri
Dalam hal ini, peran perawat adalah sebagai care provider and care giver yang memberikan asuhan
keperawatan pada klien berupa managemen nyeri,  pemberian anti nyeri dan tindakan keperawtan lainnya
yang bertujuan untuk meringankan keluhan yang dialami klien.

b). Penatalaksanaan keluhan fisik lain


Dalam hal ini perawat berperan memberikan treatment dan terapi untuk mengurangi keluhan fisik yang
dialami klien. Tindakan/terapi yang diberikan antara lain adalah massase, mengganti posisi klien secara
berkala untuk menghindari tirah baring dan tindakan lainnya. Semua tindakan keperawatan didasarkan pada
kebutuhan dan kondisi yang dialami klien. Sehingga dalam hal ini tidaka ada standar khusus sistematika
peemberian terapi, hanya saja  prinsipnya adalah untuk meringankan keluhan yang dialami klien.
c). Asuhan keperawatan
Dalam pemberian asuhan keperawtan, maka langkah langkah yang diilakukan adalah sama seperti
dalam pemberian asuhan keperawatan lainnya. Yaitu meliputi assasement, diagnose, intervention,
implementation dan evaluation Namun yang harus dikhususkan adalah pada catatan perkembangan
yang dilakukan secara berkala dan rutin agar pemberian asuhan keperawtan dapat secara optimal
dan tepat sasaran, mengingat klien adalah para mereka yang  berada dalam stadium terminal
penyakit yang diderita maupun mereka yang tengah menjalani masa rehabilitassi secara intensif.
d). Dukungan psikologis
Mengingat manusia adalah makhluk holistik, maka perawat harus memperhatikan juga aspek
psikologis klien saat ini. Hal ini diperlukan dalam rangka pemulihan psikolog yang nantinya juga
berdampak pada proses  penyembuhan keluhan klien. Semakin terjaga baik tingkat psikologi klien,
maka semakin cepat proses pemulihan klien, karena klien memiliki pandangan  positif (optimisme)
tentang hidupnya, begitupun sebaliknya
e). Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (breavement )
Bagi klien yang tengah dalam stadium terminal dari penyakit yang diderita, maka sangat esensial
sekali memberikan dukungan dan menemani pada masa masa akhir hayatnya. Hal ini dilakukan agar
klien lebih siap dan tenang sebelum akhir hayatnya.
f). Dukungan social, dukungan kultural dan spiritual
Sama seperti halnya dukungan psikolsosial, klien juga harus diperhatikan aspek sosialnya. Hal ini
mutlalk harus dilakukan mengingat manusia adalah makhluk holistik yang harus dipenuhi aspek
biologis, psikologi, spiritual dan sosial. Dan semakin banyak aspek yang ada pada klien bermakna
positif, maka akan berdampak baik pada masa rehabilitasi yang dialami klien.
Masalah Keperawatan Pada Pasien
Paliatif
• Permasalahan perawatan paliatif yang sering digambarkan pasien
yaitu kejadian-kejadian yang dapat mengancam diri sendiri bagaimana
masalah yang seringkali di keluhkan pasien yaitu mengenai masalah
seperti nyeri, masalah fisik, psikologi sosial, kultural serta spiritual
(IAHPC, 2016).Permasalahan yang muncul pada pasien yang
menerima perawatan paliatif dilihat dari persepktif keperawatan
meliputi masalah psikologi, masalah hubungan sosial, konsep diri,
masalah dukungan keluarga serta masalah pada aspek spiritual atau
keagamaan (Campbell, 2013)
Sejarah Perkembangan Palliative
Care
• Munculnya palliative care di dunia dimulai dari sebuah gerakan rumah sakit pada awal abad ke-19, kaum beragama
menciptakan hospice yang memberikan perawatan untuk orang sakit dan sekarat di London dan Irlandia. Dalam beberapa
tahun terakhir, perawatan paliatif telah menjadi suatu pergerakan yang besar, yang mempengaruhi banyak penduduk.
Pergerakan ini dimulai sebagai sebuah gerakan yang dipimpin relawan di Negara-negara Amerika dan telah berkembang
menjadi bagian penting dari system perawatan di kesehatan.
• Palliative care dan hospice telah berkembang pesat sejak tahun 1960-an. Cicely Saunders seorang pekerja yang merintis
perawatan ini dimana sangat memiliki peran penting dalam menerik perhatian pasien pada akhir kehidupannya saat mengidap
penyakit ganas stadium lanjut. Palliative care mulai didefinisikan sebagai subyek kegiatan ditahun 1970 dan dating untuk
menjadi sinonim dengan dukungan fisik, sosial, psikologis, dan spiritual pasien dengan penyakit yang membatasi hidup,
disampaikan oleh tim multidisipliner.
• Standar perawatan pertama kali diperkenalkan pada 1997 di Jepang. Pendidikan palliative care masuk dalam kurikulum
sekolah-sekolah kedokteran dan semua sekolah keperawatan. Dua puluh layanan yang terkait dengan palliative care tersedia di
seluruh negeri. Tiga belas organisasi yang dibangun di Singapura untuk menyediakan palliative care. Modul palliative care
ditambahkan ke kurikulum sekolah kedokteran. Pemerintah mulai menerapkan di setiap kabupaten dan rumah sakit umum
untuk memperkenalkan suatu palliative care pada tahun 1998 di Malaysia. Palliative care dimasukkan ke dalam rencana
kesehatan nasional Mongolia. Modul palliative care termasuk dalam kurikulum sekolah kedokteran di Mongolia. Sebuah
program pendidikan palliative care telah diterapkan untuk asisten keperawatan di Selandia Baru. Empat puluh satu pelayanan
palliative care ini sudah tersebar di seluruh negeri dan mulai tahun 2005 palliative care diakui sebagai spesialisasi medis di
Australia
• Sejarah dan perkembangan palliative care di Indonesia bermula dari adanya
perubahan yang terus-menerus setiap rapat kerja untuk membahas system
penanggulangan penyakit kanker pada tahun 1989. Penanggulangan penyakit
kanker ini harus dilaksanakan secara paripurna dengan mengerjakan berbagai
intervensi mulai dari pencegahan, deteksi dini, terapi, dan perawatan paliatif.
• Departemen Kesehatan Republik Indonesia menerbitkan surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor: 812/Menkes/SK/VIII/2007 pada tanggal 19 Juli
2007 yang berisi keputusan Menkes tentang kebijakan palliative care. Dengan
terbitnya surat keputusan tersebut diharapkan bisa menjadi pedoman-
pedoman pelaksanaan palliative care di seluruh Indonesia serta mendorong
lajunya pengembangan palliative care secara kualitas maupun kuantitas.
DAFTAR PUSTAKA
 
• Anonim (2010). Proyek CPP-Indonesian Aged Care Project “Memahami Perawatan
Paliatif.http://indonesianwelfare.org.au/dmdocuments/CPP/Articles/Perawatan_Paliatif_June_2010.pdf.
Diakses tanggal 17 Mei 2013.
• 
• Ferrell, B.R. & Coyle, N. (2010). Oxford Textbook of palliative nursing 3nd ed. New York : Oxford
University Press Nugroho, Agung.(2011). Perawatan Paliatif Pasien Hiv / Aids.
http://www.healthefoundation.eu/blobs/hiv/73758/2011/27/palliative_care.pdf.Diakses tanggal 17 Mei
2013
.
• 
• Menkes RI.(2007). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 812/Menkes/Sk/Vii/2007
Tentang Kebijakan Perawatan Paliatif Menteri Kesehatan Republik
Indonesia.http://spiritia.or.id/Dok/skmenkes812707.pdf. Diakses tanggal 17 Mei 2013.

Read more at: http://wanthyan-chan.blogspot.com/2013/12/oke.html


Copyright www.wanthyanchan.blogspot..com Under Common Share Alike Atribution

Anda mungkin juga menyukai