Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN MENJELANG AJAL

Tentang

“ PERSPEKTIF DAN KONSEP KEPERAWATAN PALIATIF “

Oleh : Kelompok 1

ADE FERDINA ADY (2013142010080)

ARRIJALUL KHAIR (2013142010081)

GUSTIA HASTUTI (2013142010082)

DONELFI (2013142010108)

YULIS YANTI KLANA (2013142010092)

Dosen Pembimbing :

Ns. YOSSI FITRINA, S.Kep, M. Kep

STIKes YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

PRODI S1 KEPERAWATAN TRANSFER

TAHUN AKADEMI 2021 / 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan
Menjelang Ajal dengan topik makalah ” Perspektif dan Konsep Keperawatan
Paliatif ” tepat pada waktunya.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak


yang telah membantu dalam pengerjaan makalah ini. Penulis juga menyadari
banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik yang membangun agar penulis dapat berbuat lebih
banyak di kemudian hari. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bukittinggi, April 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah kanker, kanker
adalah proses yang bermula ketika abnormal diubah oleh mutase genetic dan DNA
seluler. Sel abnormal ini membentuk klo dan mulai berproliferasi secara abnormal,
sel-sel dapat terbawa dalam tubuh untuk metastase (penyebaran kanker) pada
bagian tubuh yang lain. Pada saat stadium akhir yaitu stadium IV terjadi penurunan
yang sangat signifikan di dalam fisik, social dan spiritual. (Brunner and Suddart,
2011).

Menurut Aziz (2005) penderita kanker terbanyak di Indonesia adalah kanker


servik, merupakan urutan pertama dengan jumlah 3686 (17,85%). Sementara itu,
secara keseluruhan di seluruh kanker di dunia kanker serviks merupakan penyebab
kematian ke dua dengan perkiraan kasus baru 510.000 dan 288.000 diantaranya
meninggal (Jemal,2006).

Berdasarkan data Depkes Profil kesehatan 2007 (2008) dari 10 jenis


kanker terbanyak di Indonesia kanker payudara merupakan urutan pertama dengan
jumlah 8.328 pasienn (19,64), kanker serviks uteri merupakan ururtan kedua jumlah
4649 pasien (11,07%). Kejadian kanker serviks uteri di Jawa tengah pada tahun
2009 sebesar 9.113 kasus (37.65%) dari 24.204 kasus semua kanker (Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009).

Salah satunya paliatif yang merupakan bagian penting dalam perawatan


pasien terminal yang dapat dilakukan secara sederhana.metode yang dilkukan
adalah mengulas literature keperawatan dan kedokteran dengan menggunakan 15
jurnal yang menggunakan pasien kanker stadium IV.

Berdasarkan keputusan menteri kesehatan RI Nomor : 812/kemenkes/SK/VII


2007 meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan
baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit degenerative,
penyakit paru obstruktif kronis, cytis fibrosis, stroke, Parkinson gagal jantung,
penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/AIDS. Salah satu penyakit yang
kita ambil sekarang adalah kanker karena kanker merupakan salah satu penyakit
yang belum bisa disembuhkan. Berbagai masalah fisik yang muncul yaitu sesak
nafas, penurunan berat badan, gangguan aktivitas tetai juga mengalami gangguan
psikososial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan
keluarganya . Perawatan paliatif merupakan bagian penting dalam perawatan pasien
yang terminal yang dapat dilakukan secara sederhana seringkali prioritas utama
adalah kualitas hidup dan bukan kesembuhan dari penyakit pasien.

Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup dan


menganggap kematian sebagai proses normal, tidak mempercepat atau menunda
keamatian, menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, menjaga
keseimbangan psikologis dan spiritual, mengusahakan agar penderita tetap aktif
sampai akhir hayatnya dan mengusahakan membantu mengatasi duka cita pada
keluarga. Namun masih jarang terdapat perawatan paliatif dirumah sakit berfokus
kepada kuratif, sedangkan perubahan pada fisik social dan spiritual tidak bisa
intervensi .

Reaksi emosional tersebut ada lima yaitu denail, anger, bergaining,


depression dan acceptance (Kubler-Ross,2003). Undang-undang Kesehatan No.
36/2009 menyapaikan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik,
mental spiritual maupun sosial dan ekonomis. Sakit adalah gangguan keseimbangan
status kesehatan baik secara fisik, mental, intelektual, sosial dan spiritual (Kozier,
2010).

Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia seperti tumor merupakan


penyakit urutan keempat (4,3 per mil), sedangkan tumor ganas yang merupakan
penyebab kematian semua tumor. Sebagian dari penderita penyakit tumor ganas
akan masuk pada stadium lanjut dimana pasien tidak lagi merespon terhadap
tindakan kuratif (Riset Kesehatan Dasar, 2009).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Dengan diadakannya masalah ini dan pembahasan semoga


mahasiswa S1 Keperawatan dapat memahami dan menerapkan
keperawatan paliatif dalam dunia keperawatan dan mahasiswa mampu
menjelaskan perspektif keperawatan dan konsep keperawatan paliatif.

2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian perspektif
b. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Perawatan Paliatif
c. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari Perawatan Paliatif
d. Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup Perawatan Paliatif
e. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip Perawatan Paliatif
f. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis Perawatan Paliatif
g. Mahasiswa mampu menjelaskan model / tempat Perawatan Paliatif
h. Mahasiswa mampu menjelaskan peran Fungsi Perawat pada Asuhan
Keperawatan Paliatif
i. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip asuhan Perawatan Paliatif
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perspektif

Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan


tentang suatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal
berdasarkan cara – cara tertentu. Perspektif membimbing setiap orang untuk
menentukan bagian yang relevan dengan fenomena yang terpilih dari konsep-
konsep tertentu untuk dipandang secara rasional.Secara ringkas dapat
disimpulkan bahwa perspektif adalah kerangka kerja konseptual, sekumpulan
asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif manusia sehingga
menghasilkan tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu (Sumaatmadja dan
Winardit. 1999)

Perspektif Keperawatan Perspektif dapat diartikan sebagai cara


pandang seseorang terhadap sesuatu. Jadi perspekif merupakan penilaian
seseorang mengenai suatu fenomena yang terjadi. Keperawatan adalah:
upaya pemberian pelayanan/asuhan yang bersifat humanistic dan professional,
holistic berdasarkan ilmu dan kiat, standart pelayanan dengan berpegang
teguh kepada kode etik yang melandasi perawat professional secara mandiri
atau melalui upaya kolaborasi.

B. Pengertian Paliatif Care

Perawatan paliatif berasal dari kata palliate (bahasa inggris) berarti


meringankan dan “Palliare” (bahsa latin yang berarti “menyelubungi”),
merupakan jenis pelayanan kesehatan yang berfokus untuk meringankan
gejala klien, bukan berarti kesembuhan. Perawatan paliatif care adalah
penedekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga
yang menghadapi masalah berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa, mealaui pencegahan dan membantu meringankan
penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri
dan masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual (WHO 2011).
Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan
beban penderita kanker terutama yang tidak mungkin desembuhkan tetapi juga
pada penderita yang mempunyai harapan untuk sembuh bersama-sama
dengan tindakan kuratif (Menghilangkan nyeri dan keluhan lain serta perbaikan
dalam bidang psikologis, sosial dan spiritual). (Depkes Pedoman Kanker
Terpadu Paripurna 1997).

Perawatan paliatif adalah semua tindakan aktif guna meringankan


beban penderita, terutama yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan kuratif
yang dimaksud antara lain menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta
mengupayakan perbaikan dalm aspek psikologis, sosial dan spiritual.

Paliatif care (Perawatan paliatif) adalah pendekatan yang


meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi
masalah yang terkait dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui
penceghan-pencegahan sempurna dan pengobatan rasa sakit masalah lain,
fisik, psikososial, spirirtual (kemenkes RI Nomor 812, 2007).

C. Tujuan Perawatan paliatif

Tujuan dari perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan


pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga
memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien
meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis
dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.

Perawatan paliatif meliputi :

1. Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan


lainnya
2. Menegaskan hidup dan memepercepat atau menunda kematian.
3. Mengintegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual perawatan
pasien
4. Tidak mempercepat atau memperlambat kematian
5. Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang mengganggu
6. Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluarga
menghadapi penyakit pasien dan kehilangan mereka

D. Prinsip Perawatan Paliatif Care

Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasien dan
keluarga pasien, Dukungan untuk caregiver, Palliateve care merupakan accses
yang competent dan compassionet, Mengembangkan professional dan social
support untuk pediatric palliative care, Melanjutkan serta mengembangkan
pediatrik palliative care melalui penelitian dan pendidikan (Ferrell, & Coyle, 2007:
52)

Perawatan paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :


1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai
proses yang normal
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis, sosial dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
7. Menggunakan pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien
dan keluarganya
8. Menghindari tindakan yang sia-sia

E. Hak-Hak Penderita

Hak-hak penderita yaitu :


1. Tahu status kesehatannya
2. Ikut serta merencanakan perawatan
3. Dapat informasi tindakan invasive
4. Pelayanan tanpa diskriminasi
5. Dirahasiakan penyakitnya
6. Dapat bekerja dan dapat produktif
7. Berkeluarga
8. Perlindungan asuransi
9. Pendidikan yang layak

F. Dimensi kualitas hidup

Dimensi dari kualitas hidup menurut Jennifer J. Clinch, Deborah


Dudgeeon dan Harvey Scipper (1999) adalah :
1. Penaganan permasalah kondisi fisik (gejala dan nyeri)
2. Kemampuan fungsional dalam beraktifitas
3. Kesejahteraan keluarga
4. Kesejahteraan emosional
5. Spiritual
6. Fungsi social
7. Kepuasan pada layanan terapi (termasuk pendanaan)
8. Orientasi masa depan (rencana dan harapan)
9. Seksualitas (termasuk “body image”)
10. Fungsi okupasi

G. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care

Model atau tempat perawatan paliatif yaitu :


1. Rumah sakit, (Hospice hospital care), Poliklinik, Rawat singkat,
Rawat Inap
2. Rumah (Hospice home care)
3. Hospis (Hospice care)
4. Praktek Bersama, Tim/ kelompok perawatan paliatif

H. Peran Fungsi Perawat pada Asuhan Keperawatan Paliatif

Peran fungsi perawat pada asuhan keperawatan paliatif :


1. Pelaksana perawat : pemberi asuhan keperawatan, pendidikan
kesehatan, coordinator.
2. Advokasi, kolaborator, fasilitator, modifikasi lingkungan.
3. Pengelola : manajer kasus, konsultan, koordinasi
4. Pendidik : Di pendidikan / dipelayanan
5. Peneliti

I. Prinsip Asuhan Perawatan Paliatif

Prinsip asuhan perawatan paliatif yaitu :


1. Melakukan pengkajian dengan cermat, mendengarkan keluhan
dengan sungguh-sungguh
2. Menetapkan diagnosa / masalah keperawatan dengan tepat
3. Merencanakan asuhan keperawatan
4. Melaksanakan tindakan / asuhan keperawatan
5. Mengevaluasi perkembangan pasien secara cermat

J. Paliatif Care Plan

Melibatkan seorang partnership antara pasien, keluarga, orang tua,


teman sebaya dan petugas kesehatan yang profesional. Support fisik,
emosional, psikososial dan spiritual khususnya, melibatkan pasien pada self
care, pasien memerlukan atau membutuhkan gambaran dan kondisi (kondisi
penyakit terminalnya) secara bertahap, tepat dan sesuai, Menyediakan
diagnostic atau kebutuhan intervensi terapeutik guna
memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan pengaharapan dari pasien
dan keluarga. (Doyle, Hanks and Macdonald, 2003: 42)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perawatan paliatif care adalah penedekatan yang bertujuan


memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah
berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, mealaui
pencegahan dan membantu meringankan penderitaan, identifikasi dini dan
penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik,
psikososial dan spiritual.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka kami memberi saran sebagai


berikut :

1. Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan


perawatan pada pasien paliatif dan menjelang ajal.
2. Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien
paliatif dan menjelang ajal.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.who.int/cancer/palliative/definition/en/

http://www.parkwaycancercentre.com/id/services/palliative-medicine/Doyle

Hanks and Macdonald, 2003. Oxford Textbook of Palliative Medicine. Oxford


Medical Publications (OUP) 3 rd edn 2003

Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed.
New York,NY:Oxford University Press

KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2007 Tentang Kebijakan


Perawatan Palliative Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Woodruff Asperula Melbourne 4th edn 2004. Standards for Providing Quality
Palliative Care forall Australians. Palliative Care Australia.Palliative
Medicine.

Anda mungkin juga menyukai