Anda di halaman 1dari 22

Asuhan Keperawatan Dengan

Penyakit Terminal (palliative care)

RETNO SUMARA
Perawatan paliatif

Dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang


dilakukan dengan pendekatan interdisiplin pada pasien dengan
stadium lanjut.

Pasien dengan penyakit kronis tidak hanya mengalami berbagai


masalah fisik tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan
spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya.

(Doyle, Hanks and Macdonald, 2003. Oxford Textbook of Palliative Medicine. Oxford
Medical Publications (OUP) 3 rd edn 2003)
Perawatan paliatif
Pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup
pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam
jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui
identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta
penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik,
psikososial dan spiritual (KEPMENKES RI NOMOR: 812,
2007).
Penyakit terminal adalah Penyakit progresif yaitu penyakit
yang menuju ke arah kematian.

Pasien terminal adalah pasien yang dalam keadaan


menderita penyakit dengan stadium lanjut yang penyakit
utamanya tidak bisa diobati kembali dan bersifat progresif
(meningkat). Pengobatan yang diberikan hanya bersifat
menghilangkan gejala dan keluhan, memperbaiki kualitas
hidup, dan pengobatan penunjang lainnya
LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN
PALIATIF

1. Penatalaksanaan nyeri,
2. Penatalaksanaan keluhan fisik lain,
3. Asuhan keperawatan,
4. Dukungan psikologis dan sosial,
5. Dukungan kultural dan spiritual,
6. Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement).
Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan,
dan kunjungan /rawat rumah.

(KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007).


ASPEK MEDIKOLEGAL DALAM PERAWATAN
PALIATIF

Persetujuan tindakan medis/ informed consent untuk


pasien paliatif. Pada perawatan paliatif sebaiknya setiap
tindakan yang berisiko dilakukan informed consent.
Pada keadaan darurat tim perawatan paliatif dapat
melakukan tindakan kedokteran yang diperlukan, dan
informasi dapat diberikan pada kesempatan pertama.
PRINSIP DARI PERAWATAN
PALLIATIVE CARE
Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri
dari pasient dan keluarga pasien,
Dukungan untuk caregiver,
Palliateve care merupakan accses yang competent dan
compassionet,
Mengembangkan professional dan social support
Melanjutkan serta mengembangkan palliative care melalui
penelitian dan pendidikan
Tujuan merawat klien terminal
1. Mencapai kembali dan mempertahankan kenyamanan fisik
2. Mempertahankan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari
3. Mempertahankan harapan
4. Mencapai kenyamanan spiritual
5. Menghindarkan / mengurangi rasa kesepian, takut, depresi
dan isolasi
6. Mempertahankan rasa aman, harkat , dan rasa berguna
7. Membantu klien menerima kehilangan
Kriteria penyakit terminal

1. Penyakit tidak dapat disembuhkan


2. Mengarah pada kematian
3. Diagnosa medis sudah jelas
4. Tidak ada obat untuk menyembuhkan
5. Prognosis jelek
6. Bersifat progresif
Jenis-jenis penyakit terminal
Adapun yang dapat dikategorikan sebagai penyakit terminal adalah:
•Penyakit-penyakit kanker
•Penyakit-penyakit infeksi
•Congestif Renal Falure (CRF)
•Stroke Multiple Sklerosis
•Akibat kecelakaan fatal
•AIDS
Masalah Yang Timbul Akibat Penyakit
Terminal
1. Gangguan Psikologis. Perawat mengenali kecemasan yang terjadi
pada pasien terminal, mengenali ekspresi wajah (apakah sedih,
depresi, atau marah).
2. Gangguan Sosial
pasien cenderung menarik diri, mudah tersinggung, tidak ingin
berkomunikasi, dan sering bertanya tentang kondisi penyakitnya
3. Gangguan Fungsi Peran
4. Gangguan Spiritual
Perawat harus mengkaji bagaimana keyakinan klien akan proses
kematian, bagaimanasikap pasien menghadapi saat-saat terakhirnya

Peran Perawat ?????


Problem Oksigenisasi ; respirasi irregular, cepat atau lambat, pernafasan
cheynestokes, sirkulasi perifer menurun, perubahan mental; agitasi-gelisah,
tekanan darah menurun, hypoksia, akumulasi secret, nadi ireguler.
Problem Eliminasi; Konstipasi, medikasi atau imobilitas memperlambat
peristaltic,kurang diet serat dan asupan makanan jugas mempengaruhi
konstipasi, inkontinensia fekal bisa terjadi oleh karena pengobatan atau
kondisi penyakit(mis Ca Colon), retensiurin, inkopntinensia urin terjadi
akibat penurunan kesadaran atau kondisi penyakit mistrauma medulla
spinalis, oliguri terjadi seiring penurunan intake cairan atau kondisipenyakit
mis gagal ginjal
Problem Nutrisi dan Cairan; asupan makanan dan cairan menurun,
peristaltic menurun,distensi abdomen, kehilangan BB, bibir kering dan
pecah-pecah, lidah kering dan membengkak, mual, muntah, cegukan,
dehidrasi terjadi karena asupan cairan menurun
Problem suhu; ekstremitas dingin, kedinginan sehingga harus memakai
selimut
Problem Sensori ; Penglihatan menjadi kabur, refleks berkedip hilang saat
mendekati kematian, menyebabkan kekeringan pada kornea, Pendengaran
menurun, kemampuan berkonsentrasi menjadi menurun.
Problem nyeri ; ambang nyeri menurun, pengobatan nyeri dilakukan secara intra
vena,klien harus selalu didampingi untuk menurunkan kecemasan dan
meningkatkan kenyamanan
Problem Kulit dan Mobilitas ; seringkali tirah baring lama menimbulkan masalah
padakulit sehingga pasien terminal memerlukan perubahan posisi yang sering.
Masalah Psikologis ; klien terminal dan orang terdekat biasanya mengalami
banyak respon emosi, perasaaan marah dan putus asa seringkali ditunjukan.
Problem psikologis lain yang muncul pada pasien terminal antara lain
ketergantungan, hilang control diri,tidak mampu lagi produktif dalam hidup,
kehilangan harga diri dan harapan,kesenjangan komunikasi / barrier komunikasi.
Perubahan Sosial-Spiritual, klien mulai merasa hidup sendiri, terisolasi akibat
kondisiterminal dan menderita penyakit kronis yang lama dapat memaknai
kematian sebagai kondisi peredaan terhadap penderitaan. Sebagian
beranggapan bahwa kematian
Masalah Dalam Menghadapi Klien Penyakit
Terminal
1. Mengelola krisis
2. Mengelola rejimen
3. Mengontrol gejala
4. Berurusan dengan kurangnya uang untuk membayar perawatan
5. Mengelola lintasan kerjasama
6. Mengelola isolasi sosial
7. Normalisasi
IMPLIKASI PENYAKIT TERMINAL
1. Mengelola penyakit terminal lebih dari sekedar mengelola masalah-
masalah medis
2. Kondisi terminal dapat terjadi sepanjang fase penyakit
3. Untuk menjaga agar kondisi klien tetap dapat dikontrol memerlukan
ketaatan terhadap regimen terapi
4. Penyakit kronis mempengaruhi seluruh keluarga
5. Penderita penyakit terminal & keluarga harus menerima tanggung
jawab dalam perawatan sehari-hari
6. Pengelolaan penyakit terminal merupakan sebuah proses kolaborasi
7. Kondisi penyakit terminal menimbulkan dilema etik bagi klien, tim
kesehatan dan masyarakat
8. Hidup dg penyakit terminal artinya hidup dengan Ketidakpastian
Faktor-faktor Penyebab Klien Tidak
Kooperatif Dalam Terapi Lanjut
1. Kurang pemahaman
2. Prosedur yang sulit dilakukan
3. Waktu yg lama
4. Tak ada biaya
5. Efek samping terapi
6. Rendah diri/malu
7. Support sistem kurang; motivasi rendah
Masalah-masalah Dalam Menangani Pasien
Penyakit Terminal
1. Mencegah kekambuhan
2. Menangani gejala
3. Mencegah dan menangani krisis & komplikasi
4. Mencegah & menangani kecacatan
5. Memperbaiki dan Mempertahankan kondisi yg stabil
6. Menvalidasi nilai-nilai individu & fungsi individu
7. Mengadaptasi thd ancaman identitas berulang dan kehilangan fungsi
progresif
8. Menormalisasi kehidupan individu & keluarga seoptimal mungkin
9. Mengidentifikasi sumber-sumber dukungan dan membentuk sistem
pendukung
10. Mengupayakan kematian dengan tenang dan terhormat
Diagnosa keperawatan pada paliatif
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret
2. Isolasi sosial berhubungan dengan kondisi sakit terminal
3. Kehilangan harga diri berhubungan dengan penurunan dan kehilangan fungsi
4. Depresi berhubungan dengan kesedihan tentang dirinya dalam keadaan
terminal
5. Cemas berhubungan dengan kemungkinan sembuh yang tidak pasti
6. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan tidak menerima akan
kematian
7. Distress spiritual berhubungan dengan kurang pengetahuan dalam
melaksanakan alternatif ibadah dalam keadaan sakit
8. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan kehilangan
9. Gangguan Konsep Diri (peran) berhubungan dengan pathologis penyakit dan
kelemahan
10.Nausea berhubungan dengan pemberian obat kemoterapi
11.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
12. Konstipasi berhubungan dengan pemberian obat analgesik
Evaluasi
Terhadap Klien
Klien bebas dari rasa sakit
Klien dapat berpartisipasi dalam perawatan dan pengobatan baik pada
tahap perencanaan maupun pelaksanaan
Klien dapat mengekspresikan perasaannya (marah, sedih dan kehilangan)
Klien dapat berkomunikasi dengan keluarga, perawat dan tim kesehatan
lain
Terhadap Keluarga
Keluarga dapat mengekspresikan perasaannya
Keluarga dapat mengutarakan pengalaman-pengalaman emosionalnya
Keluarga dapat melakukan kegiatan yang bisa dilakukan
Keluarga dapat membentuk hubungan baru dengan orang lain

Anda mungkin juga menyukai