Anda di halaman 1dari 9

Sosialisasi Tentang Asesmen Awal dan Ulang pada

Pasien Tahap Terminal


Adalah pelayanan yang diberikan untuk pasien yang mengalami sakit
atau penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh dan menuju pada
proses kematian dalam 6 (enam) bulan atau kurang. Pasien yang berada pada
tingkat akhir hidupnya memerlukan pelayanan yang berfokus akan
kebutuhannya yang unik. Pasien dalam tahap ini dapat menderita gejala lain
yang berhubungan dengan proses penyakit atau terapi kuratif atau memerlukan
bantuan berhubungan dengan faktor psikososial, agama, dan budaya yang
berhubungan dengan proses kematian. Keluarga dan pemberi layanan dapat
diberikan kelonggaran melayani pasien tahap terminal dan membantu
meringankan rasa sedih dan kehilangan.
Ruang Lingkup dari pada Asesmen Pasien Terminal
meliputi dokter yang merawat. Apabila dokter yang merawat
sedang tidak berada di tempat, dapat diwakilkan oleh dokter
ruangan. Perawat juga turut melakukan asesmen pasien
terminal. Dan apabila pasien menginginkan adanya
keterlibatan dari pada pemuka agama yang dianut, maka
Rumah Sakit Islam Cahaya Giri menyediakan pelayanan
tersebut.
Tatalaksana kegiatan pelayanan pada tahap terminal akhir hidup di Rumah Sakit Islam Cahaya Giri antara lain :

 Melakukan asesmen dan pengelolaan yang sesuai terhadap pasien dalam tahap terminal.

Problem yang berkaitan dengan kematian antara lain:

1. Problem fisik berkaitan dengan kondisi atau penyakit terminalnya

2. Problem psikologi, ketidak-berdayaan, kehilangan kontrol, ketergantungan, dan kehilangan diri dan harapan.

3. Problem sosial, isolasi dan perpisahan

4. Problem spiritual

5. Ketidak sesuaian antara kebutuhan dan harapan dengan perlakuan yang didapat ( dokter, perawat, keluarga dan
sebagainya )

6. Memberikan pelayanan dan perawatan pada pasien tahap terminal dengan hormat.

7. Melakukan intervensi untuk mengurangi rasa nyeri, secara primer atau sekunder serta memberikan pengobatan sesuai
permintaan pasien dan keluarga.

8. Menyediakan akses terapi lainnya yang secara realistis diharapkan dapat memperbaiki kualitas hidup pasien, yang
mencakup terapi alternatif atau terapi tradisional

9. Melakukan intervensi dalam masalah keagamaan dan aspek budaya pasien dan keluarga.

10. Melakukan asesmen status mental terhadap keluarga yang ditinggalkan serta edukasi terhadap mekanisme
penanganannya.

11. Peka dan tanggap terhadap harapan keluarganya.

12. Menghormati hak pasien untuk menolak pengobatan atau tindakan medis lainnya.

13. Mengikut-sertakan keluarga dalam pemberian pelayanan.


Layanan tahap akhir di rumah sakit dilakukan di instalasi gawat darurat dan
di unit rawat inap. Adapun proses operasional pelayanan ini dilakukan oleh
perawat/bidan dengan kualifikasi lulusan D3/S1 keperawatan atau kebidanan yang
mempunyai surat tanda registrasi (STR) dan telah bekerja minimal 6 bulan, yang
meliputi intervensi atau mengurangi rasa sakit, gejala primer, dan atau sekunder,
mencegah gejala dan komplikasi sedapat mungkin intensitas dalam hal masalah
psikologis, pasien dan keluarga, masalah emosional dan kebutuhan spiritual mengenai
kematian dan kesusuhan, intervensi dalam masalah keagamaan dan aspek budaya
pasien dan keluarga, serta mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam pemberian
pelayanan.

Sedangkan asesmen pasien terminal dilakukan oleh dokter yang merawat dan
boleh diwakilkan oleh dokter ruangan apabila dokter yang merawat sedang tidak berada
di tempat.
Ciri-ciri pokok pasien yang akan meninggal

Pasien yang menghadapi sakaratul maut akan memperlihatkan tingkah laku yang khas
antara lain :

1. Penginderaan dan gerakan menghilang secara berangsur-angsur yang dimulai


pada gerakan paling ujung khususnya pada ujung kaki, tangan, ujung hidung,
yang terasa dingin dan lembab.

2. Kulit nampak kebiru-biruan, kelabu atau pucat

3. Nadi mulai tak teratur lemah dan pucat

4. Terdengar suara mendengkur disertai gejala nafas cyene nokes

5. Menurunnya tekanan darah peredaran darah perifer menjadi terhenti dan rasa
nyeri bila ada biasanya menjadi hilang. Kesadaran dan tingkat kekuatan ingatan
bervariasi dari individu. Otot rahang menjadi mengendur, wajah pasien yang
tadinya kelihatan cemas tampak lebih pasrah menerima.
Prosedur Asesmen Pasien Terminal

Dokter yang merawat / dokter ruangan / perawat melakukan asesmen tanda-tanda klinis menjelang kematian

a.Kehilangan Tonus Otot,yang ditandai dengan :

1. Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.

2. Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek menelan.

3. Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai: nausea, muntah, perut kembung, obstipasi.

4. Penurunan control spinkter urinari dan rectal.

5. Gerakan tubuh yang terbatas.

b.Kelambatan dalam Sirkulasi, yang ditandai dengan :

1. Kemunduran dalam sensasi.

2. Cyanosis pada daerah ekstermitas.

3. Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga dan hidung.

c.Perubahan-perubahan dalam tanda-tanda vital

1. Nadi lambat dan lemah.

2. Tekanan darah turun.

3. Pernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur.

d.Gangguan Sensori

1. Penglihatan kabur.

2. Gangguan penciuman dan perabaan.


Tanda-tanda Klinis Saat Meninggal :

1. Pupil mata melebar.

2. Tidak mampu untuk bergerak.

3. Kehilangan reflek.

4. Nadi cepat dan kecil.

5. Pernafasan chyene-stoke dan ngorok.

6. Tekanan darah sangat rendah

7. Mata dapat tertutup atau agak terbuka.

Tanda-tanda Meninggal secara klinis :

1. Tidak ada respon terhadap rangsangan dari luar secara total.

2. Tidak adanya gerak dari otot, khususnya pernafasan

3. Tidak ada reflek.

4. Gambaran mendatar pada EKG.

Kemudian perawat akan melakukan evaluasi pada saat pasien menjelang ajal, dimana :

1. Klien merasa nyaman dan mengekpresikan perasaannya pada perawat

2. Klien tidak merasa sedih dan siap menerima kenyataan

3. Klien selalu ingat kepada Tuhan dan selalu bertawakkal

4. Klien sadar bahwa setiap apa yang diciptakan Tuhan akan kembali kepadanya
Berkas-berkas yang didokumentasikan pada Asesmen Pasien
Teminal adalah :
1. Status pasien
2. Catatan Terintegrasi
3. Asesmen pasien terminal
4. Buku catatan pelayanan kerohanian
5. Surat kematian.

Anda mungkin juga menyukai