Kasus pemicu 1
ANALISA DATA
No Data Masalah Keperawatan
.
No.
Tujuan Umum dan
Diagn Intervensi Rasional
Tujuan Khusus
osa
01 Tujuan Umum: Tindakan Mandiri
1. Nyeri dada merupakan
Setelah dilakukan 1. Kaji karakteristik nyeri dada,
indikasi dari iskemia
tindakan termasuk lokasi, durasi,
miokardium. Dengan
keperawatan 1x30 kualitas, intensitas, adanya
mengkaji skala nyeri pada
menit klien penjalaran, faktor pemicu
klien ini dapat membantu
merasannya nyaman. dan Pereda, serta manifestasi
klien dengan membedakan
yang terkait. Minta klien
pola nyeri yang terdahulu
Tujuan Khusus : menunjuk nyeri pada skala 0
dengan saat ini dan juga
1. Nyeri yang hingga 10 dan catat semua
mengidentifikasi
dialami klien temuan dalam catatan
komplikasi. Biasanya,
berkurang/hilang keperawatan.
digunakan skala 0-10,
(skala nyeri 0-1)
2. Klien merasa dengan 10 paling parah
nyaman. dan 0 tidak nyeri.
3. Klien mampu 2. Perubahan EKG serial dan
2. Lakukan EGG 12 sadapan
istirahat tidur EKG darurat dapat
pada saat klien datang dan
dengan nyenyak. mengidentifikasi adanya
4. Klien lebih tiap kali nyeri dada muncul
kerusakan jantung lebih
sedikit analgetik untuk bukti adanya infark
lanjut dan lokasi iskemia
atau lebih lanjut.
miokardium.
nitrogliserida. 3. Respiratori dapat
3. Kaji respirasi, tekanan darah
5. Kecemasan klien
meningkat merupakan
dan denyut jantung pada tiap
berkurang
akibat dari nyeri dada dan
6. Enzim jantung periode nyeri dada.
kecemasan. Pelepasan
normal
ketokolamin yang dipicu
Creatinine
stress dapat
kinase (CK) <
mengakibatkan denyut
145 U/L;
jantung dan tekanan darah
troponin T< 0.1
meningkat.
ng/mL; troponin
4. Stimulus eksternal dapat
I < 0.3 ng/mL 4. Berikan perawatan dengan
meningkatkan kecemasan
(Kardiologi cara yang tenang dan efisien
sehingga meningkatkan
Barmherzigen yang memberikan
Schwestern Linz, kenyamanan dan beban kerja jantung dan
Austria). meminimalkan kecemasan membatasi kemampuan
7. Gambaran EKG
klien. Tetap bersama klien beradaptasi.
normal (tidak ada
hingga rasa tidak nyaman
ST elevasi)
berkurang.
8. TTV dalam batas
5. Monitor respon klien 5. Management nyeri sangat
normal
terhadap terapi obat. Beri perioritas karena ini dapat
TD : 140/90
tahu dokter jika nyeri dada menunjukan adanya
mmHg
N : 60-100 x/m tidak meredam dalam 15-20 iskemia.
RR : 20x/m
menit.
S : 36,5-37,50C
02 Dalam 2 hingga 3 hari sejak masuk, klien harus memiliki tekanan hemodinamik normal,
tanda-tanda vital normal, suara napas bersih, tidak ada sesak napas, nilai AGD normal,
irama sinus normal denyut antara 60 hingga 100 denyut per menit. (Black & Hawks,
2014) :
Subjektif :
- Klien mengatakan sudah tidak sesak napas
Objektif :
- TTV dalam batas normal
TD : 140/90 mmHg
N : 87 x/m
RR : 20x/m
S : 36,60C
- Angina tidak ada.
- Klien sudah tidak cemas.
- Klien merasa nyaman dan tidak gelisah
- Klien sudah tidak menggunakan O2 nasal kanul.
- Klien sudah dapat melakukan ADL secara mandiri namun masih perlu diawasi.
Analisa :
- Masalah resiko penurunan curah jantung tidak menjadi masalah yang aktual
Planning:
- Intervensi di hentikan
03 Subjek :
- Klien mengatakan akan rutin minum obat, karena sekarang sudah lebih paham
dengan penyakitnya, dan akibatnya jika tidak minum obat dan akan kontrol
secara rutin.
Objek:
- Saat dirawat klien minum obat secara rutin sesuai jadwal.
- Klien sudah lebih paham mengenai penyakitnya dan dampak jika tidak minum
obat.
Aanalisa :
- Masalah Ketidakpatuhan dalam pengobatan belum teratasi
Planning:
- Motivasi klien untuk minum obat
- Motivasi klien untuk kontrol sesuai jadwal
Daftar pustaka :
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Singapore:
Elsevier.
Judith M. Wilkinson. & Nancy R. Ahern. (2012). Diagnosa Keperawatan Nanda NIC NOC,
Jakarta : EGC.
NANDA. (2015). Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. Jakarta :
EGC.