Standar Asuhan keperawatan pada pasien dengan cedera kepala adalah
1 Pengertian cedera yang meliputi trauma kulit kepala, tengkorak dan otak. . a. Keluhan utama 1. Nyeri kepala 2. Mual 3. Muntah 4. Gelisah b. Riwayat penyakit (faktor resiko) 2 Standar Assessment 1. Memiliki riwayat penurunan kesadaran . Keperawatan Indonesia 2. memiliki riwayat trauma c. Pemeriksaan Fisik Dan Penunjang Sederhana 1. Pemeriksaan Fisik a) Pemeriksaan TTV (TD,HR,RR dan suhu) b) Laboratorium (DL: Hb,leukosit,CT,BT) 2. Mengidentifikasi penunjang sederhana a) Foto thorax
a. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial (D.0066)
Standar Diagnosis 3 b. Resiko perfusi cerebral tidak efektif (D.0017) Keperawatan Indonesia . c. Nyeri akut (D.0077) (SDKI) d. Resiko perdarahan (D.0012)
a. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial (D.0066)
Kapasitas adaptif intrakranial meningkat(L.06049) dengan kriteria hasil: 1) Tingkat kesadaran meningkat 2) Fungsi kognitif meningkat 3) Sakit kepala, gelisah, agitasi, muntah, papiledema menurun 4) Tekanan darah, nadi, pola nafas, respon pupil membaik 5) Reflek neurologis dan tekanan intrakranial membaik b. Resiko perfusi serebral tidak efektif (D.0017) Perfusi serebral meningkat (L.02014) dengan kriteria hasil: 1) Tingkat kesadaran meningkat 2) Tekanan intrakranial meningkat 3) Sakit kepal, geisah, kecemasan, angitasi, demam menurun Standart Luaran 4) Nilai rata-rata tekanan darah diastol dan sistol membaik 4 Keperawatan Indonesia 5) Reflek saraf membaik . (SLKI) c. Nyeri akut (D.0077) Tingkat nyeri menurun (L.08066) dengan kriteria hasil: 1) Keluhan nyeri menurun 2) Meringis menurun 3) Gelisah, kesulitan tidur menurun 4) Frekuensi nadi membaik 5) Nafsu makan membaik d. Resiko perdarahan (D.0012) Tingkat pendarahan menurun (L.02017) dengan kriteria hasil: 1) Kelemapan membran mukosa, kulit meningkat 2) Hemotoria, pendarahan anus, distensi abdomen, pendarahan vagina menurun 3) Perdarahan pasca operasi menurun 4) Hemoglobin, hematokrit membaik 5) Tekanan darah, denyut nadi apikal dan suhu tubuh membaik a. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial (D.0066) Pemantauan tekanan intrakranial (I.06198) a) Observasi: identifikasi penyebab peningkatan TIK (gangguan metabolisme, edema serebral, peningkatan tekanan vena), minitor peningkatan tekanan darah, pelebaran tekanan nadi (selisi TDS TDD), penurunana frekuensi jantung, penurunan tingkat kesadaran dan jumlah kecepatan drainase cairan serebro spinal. b) Teraupeutik: ambil sampel cairan drainse cairan, pertahankan sterilisasi sistem pemantauan dan pertahnkan posisi kepala dan leher netral. c) Edukasi: jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan dan informasikan hasil pemantauan d) Kolaborasi: - b. Resiko perfusi serebral tidak efektif (D.0017) Manajemen peningkatan tekanan (I.06194) a) Observasi: identifikasi penyebab peningkatan TIK (misal: gangguan metabolisme tubuh, edema serebral), monitor tanda/gejala peningkatan TIK (misal: tekanan darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardipoa nafas ireguler, kesadran menurun), monitor CVP. b) Teraupeutik: meminimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungn yang tenang, berikan posisi semi fowler, cegah terjadi kejang pertahan suhu tubuh normal c) Kolaborasi: pemberian sedasi dan antikopultan, pemberian deuretik, dan pemberian lunak tinja c. Nyeri akut (D.0077) Standar Intervensi 5 Manajemen nyeri (I.08238) Keperawatan indonesia . a) Observasi: identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, (SIKI) frekuensi, kualitas, intensita nyeri), identifikasi skala nyeri, identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri, monitor efek samping penggunaan analgetik. b) Teraupeutik: berikan teknik non-farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri, kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri, fasilitasi istirahat dan tidur. c) Edukasi: jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri), jelaskan strategi meredakan nyeri, anjurkan memonitor nyeri secara mandiri, anjurkan menggunakan analgetik secara tepat. d) Kolaborasi: kolaborasi pemberian analgetik
d. Resiko perdarahan (D.0012)
Pencegahan perdarahan (I.02067) a) Observasi: monitor tanda dan gejala perdarahan, monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah, monitor tanda-tanda vital ortostatik,. b) Terapeutik: pertahankan bedrest selama perdarahan, batasi tindakan invasif, gunakan kasur pencegah dekubitus, hindari pengukuran suhu rektal c) Edukasi: jelaskan tanda dan gejala perdarahan, anjurkan menggunakan kaus kaki saat ambulasi, anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi, anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan, anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan. d) Kolaborasi: kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, kolaborasi pemberian produk darah, kolaborasi pemberian pelunak tinja.
a. Edukasi dan informasi tentang penyakit dan perawatan dirumah
b. Penjelasan dengan faktor resiko cedera kepala dan manajemen 6 Informasi dan Edukasi lingkungan . c. Informasi tatacara memberikan pertolongan pertama pada pasien dengan cedera kepala sebelum dibawa kepelayanan Kesehatan a. Tidak ada penurunan kesadaran b. Tekanan intrakranial normal 7 Evaluasi c. Tidak ada nyeri kepala . d. Perdarahan menurun
8 Penelaah Kritis Bidang keperawatan
. a. Ackley, B. J., Ladwig, G, B., &Makic, M. B. F (2017). Nursing diagnosis handcock, an evidence-based guide to planning care 11thEed. St. Louis: Elsevier. b. Carpenito-Moyet, L. J. (2013). Nursing diagnosis application to clinical practice. 14th Ed. Philadelphia: Lippincolt Williams & Wilkins. c. Doenges, M. E. Moorhouse, M. F., &Murr, A.C. (2013). Nursing diagnosis manual planning, individualizing and documenring client care 4th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Company. d. International Council of Nurses (2015). International classification 9 Kepustakaan of nursing practice, nursing, diagnosis and outcomes statement. . Geneva, Switzerland: International Council of Nurses. e. Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tiley, D. S., Sridaromont, K. L., Maramba, P. J., (2012). Cox’s clinical applications of nursing diagnosis adult, child, women’s, mental helath, gerontic, and home health considerations. 6th Ed. Philadelphia: F.A. Davis Company. f. Tim pokja SDKI, SIKI, & SLKI. (2018). Standar diagnosis keperawatan Indonesia, standarintervensikeperawatan Indonesia, &standarluarankeperawatan Indonesia edisi 1 cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.