Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

(PAK)
SINDROM KORONER AKUT DENGAN ELEVASI SEGMEN ST
(NSTEMI)
Ditetapka
No. Dokumen: Revisi: Tanggal n:
PAK/PHSM/001 00 Terbit: 21 Direktur
April 2021

(dr. Aditya Nugraha,


M.Biomed)
Pengertian Kejadian oklusi mendadak di arteri koroner dengan gambaran
(Definisi) EKG elevasi segmen ST
Assesmen 1. Keluhan : nyeri dada kiri atau rasa tidak nyaman dada kiri
Keperawatan disertai keringat dingin dan menjalar ke lengan kiri, ulu
hati, dan punggung, sesak nafas, mual, muntah
2. Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, laju nafas,
saturasi oksigen
3. Pemeriksaan fisik : afek cemas, dispnea, takipnea, gelisah,
pucat, suara paru dan jantung tambahan, keringat dingin,
mual, muntah, akral dingin
4. Pemeriksaan penunjang : laboratorium (Hb, fungsi hepar
dan renal, enzim jantung, GDS, elektrolit), EKG, foto
toraks, CAG
5. Riwayat penyakit lain dan terdahulu
6. Riwayat penyakit keluarga
7. Pola diet dan pengobatan
8. Pengkajian tambahan : psikososial, spiritual, dan kultural
Diagnosa 1. Perfusi miokard tidak efektif (D.0014)
Keperawatan 2. Risiko penurunan curah jantung (D.0011)
3. Risiko syok (D.0039)
4. Risiko manajemen kesehatan tidak efektif (D.0116)
Kriteria Evaluasi 1. Perfusi miokard tidak efektif (D.0014)
(Luaran) Perfusi miokard meningkat dengan kriteria hasil
(L.02011):
- Gambaran EKG iskemia atau infark menurun
- Tidak ada nyeri dada
- Tidak ada aritmia
- Pola istirahat atau tidur membaik
2. Risiko penurunan curah jantung (D.0011)
Curah jantung meningkat dengan kriteria hasil
(L.02008):
- Curah jantung meningkat : normotensi, MAP
>65mmHg, CO 4.5-7.4 ltr/mnt
- Heart rate normal 60-100x/mnt
- Tidak ada aritmia
- Tidak ada distensi vena jugularis
- Tidak ada penurunan kesadaran
- Tidak ada ronkhi
- Tidak ada sesak nafas
- Produksi urin normal 0.5-1 ml/KgBB/jam
- Tidak ada edema perifer
- Tidak ada ortopnea dan PND, bisa tidur datar
3. Risiko syok (D.0039)
Tingkat syok menurun dengan kriteria hasil ( L.03032)
- Tanda-tanda vital dalam batas normal, tekanan nadi
membaik
- Diuresis 0,5-1cc/kgBB/jam
- Tingkat kesadaran meningkat : GCS 15 E4M6V5
- Akral hangat
- CRT < 2 detik
- Tidak ada asidosis metabolik

4. Risiko manajemen kesehatan tidak efektif (D.0116)


Manajemen kesehatan meningkat dengan kriteria hasil
(L.12104)
- Toleransi aktifitas meningkat
- Pengendalian faktor risiko meningkat
- Penerapan program pengobatan dan perawatan
meningkat
- Kesulitan menjalani perawatan dan pengobatan
menurun
Intervensi 1. Perfusi miokard tidak efektif (D.0014)
Keperawatan - Perawatan jantung (I.02075)
- Manajemen trombolitik (I.02055)
- Pencegahan perdarahan (I.02067)
- Manajemen aritmia (I.02035)
- Edukasi aktifitas dan istirahat (I.12362)
- Code management (I.02029)
2. Risiko penurunan curah jantung (D.0011)
- Perawatan jantung (I.02075)
- Manajemen cairan (I.03098)
- Manajemen elektrolit (I.03102)
- Manajemen syok kardiogenik (I.02051)
3. Risiko syok (D.0039)
- Pencegahan syok (I.02068)
- Perawatan jantung (I.02075)
- Pemantauan tanda vital (I.02060)
4. Risiko manajemen kesehatan tidak efektif (D.0116)
- Rehabilitasi jantung (I.02081)
- Manajemen energi (I.05178)
- Edukasi identifikasi dan pengendalian faktor risiko
penyakit (I.12416)
- Dukungan kepatuhan proram pengobatan (I.12361)
- Dukungan keluarga (I.13477)
Informasi dan 1. Edukasi kepatuhan minum obat
edukasi 2. Edukasi kepatuhan diet rendah garam dan batasan cairan
(bila diperlukan)
3. Edukasi kepatuhan program mobilisasi dan aktifitas
(rehabilitasi jantung)
4. Edukasi pemeriksaan rutin status kesehatan dan
pengobatan
5. Edukasi efek samping obat (I.12371)
6. Edukasi pengendalian faktor risiko : manajemen gula
darah, manajemen stress, modifikasi pola hidup, makanan
dan rokok
Evaluasi Mengevaluasi subjektif dan objektif setelah dilaksanakan
intervensi dan dibandingkan dengan kriteria hasil serta
analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang
telah ditetapkan.
Penelaah Kritis Sub Komite Mutu keperawatan

Kepustakaan 1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis


Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta,
PersatuanPerawat Indonesia
2. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta,
Persatuan Perawat Indonesia
3. Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran
Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1, Jakarta,
Persatuan Perawat Indonesia
4. Bidang Pelayanan Medik RSPJNHK. (2019). Tata Laksana Kasus di
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Jakarta :
RSPJNHK
5. Ignatavicius, Donna D, et al. (2015). Clinical Companion for Medical
Surgical Nursing : Patient Centered Collaborative Care 8 th Ed.
Missouri : Elsevier
6. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
7. PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
8. PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.
9. Woods, Susan L et al. (2010). Cardiac Nursing, 6th ed. Philadelphia :
Lippincott William & Wilkin

Anda mungkin juga menyukai