Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

KEGAWAT DARURATAN
PADA NY. K. L DENGAN KRISIS
HIPERTENSI
DI IGD RESUSITASI
RSUP PROF. DR. R. D.
KANDOU MANADO
KELOMPOK 1
IGD RESUSITASI
ANGKA
KEJADIAN
Latar Belakang HIPERTENSI
EMERGENCY

8 Milyar/tahun

8,4%/tahun

13,15%/tahun

16.524 Kasus

26 pasien/1 bulan
Konsep Dasar Hipertensi

Hipertensi darurat (emergency


hypertension) : kenaikan tekanan
darah mendadak (sistolik ≥180
mm Hg dan / atau diastolik ≥120
mm Hg) dengan kerusakan organ
target yang bersifat progresif,
sehingga tekanan darah harus
diturunkan segera, dalam
hitungan menit sampai jam.
ETIOLOGI

Menurut Oman, (2008):


1. Hipertensi Esensial
Faktor keturunan, ciri perseorangan, dan
kebiasaan hidup
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi ini dapat disebabkan oleh penyakit
ginjal (hipertensi renal), vaskuler, penyakit
endokrin (hipertensi endokrin), saraf, dan obat-
obatan.
KLASIFIKASI
Menurut Perhimpunan Jantung Amerika, (2017):

No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)

1. Normal <120 <80

2. Pre Hipertensi 120 – 129 <80

4. Hipertensi

Grade 1 (ringan) 130 – 139 80 –89

Grade 2 (sedang) ≥140 ≥90

Grade 3 (berat) 180 – 209 100 – 119

Grade 4 (sangat berat) >210 >120


Patofisiologi

Penyebab krisis hipertensi yaitu adanya


ketidakteraturan minum obat antihipertensi,
stress, mengkonsumsi kontrasepsi oral, obesitas,
merokok dan minum alkohol. Karena
ketidakteraturan atau ketidakpatuhan minum
obat antihipertensi menyebabkan kondisi akan
semakin buruk, sehingga memungkinkan
seseorang terserang hipertensi yang semakin
berat (Krisis Hipertensi).
Patofisiologi

Penyebab krisis hipertensi


1. Ketidakteraturan dan ketidakpatuhan minum
obat antihipertensi
2. Stress
3. Kontrasepsi oral,
4. Obesitas
5. Merokok dan konsumsi alkohol
PATHWAY
HIPERTENSI

Penurunan
suplai darah
ke paru Dispnea,ortopnea Pola nafas tidak
, takikardi
efektif
• Usia
• Jenis kelamin
Faktor Resiko Hipertensi • Keturunan
(Genetik)

Gejala Hipertensi

9. Rasa berat ditengkuk


1. Pusing/sakit kepala 10. Mudah lelah
2. Sering gelisah 11. Mata berkunang-kunang
3. Wajah merah 12. Mimisan (keluar darah dari
4. Tengkuk terasa pegal hidung)
5. Mudah marah 13. Kaku kuduk
6. Telinga berdengung 14. Cemas
7. Sukar tidur 15. Dada berdebar-debar
8. Sesak napas 16. Lemas
17. Berkeringat
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI EMERGENCY
 Nama pasien : Ny. K. L Jenis Kelamin : Perempuan
 Usia : 71 thn, 8 bln No. RM : 703947
 Agama : Kristen Protestan
 Pekerjaan : IRT
 Alamat Rumah : Desa Mundung
 Diagnosa Medis : HPT Emergency
 Warna triase : Merah
 Tanggal MRS : 08 Oktober 2019

 Keluhan Utama :
Penurunan kesadaran sejak 2 hari yang lalu, sebelumnya 1 minggu yang lalu lemah.
Pasien mengeluh batuk sudah 2 minggu dan sesak nafas sejak 4 hari yang lalu serta demam dan
mual muntah.
 Riwayat penyakit :
Hipertensi pengobatan tidak teratur
 Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada riwayat penyakit keluarga
 PENGKAJIAN PRIMER
 Airway :
Bebas, suara napas normal dan tidak ada suara napas tambahan.
 Breathing :
Pasien sesak napas, frekuensi pernapasan 36 x/m, irama tidak teratur, pasien menggunakan
pernapasan dada. Trauma dada - , pasien tampak dispnea
 Circulation :
Akral dingin, pasien tampak pucat, tidak ada sianosis, CRT < 2 detik, Nadi 102 x/m, TD : 207/103
mmHg.
 Disability :
Tingkat kesadaran somnolen, GCS 7. E : 2, M : 3, V : 2. Pupil isokor, respon cahaya (+). Kekuatan
otot, ekstremitas atas kiri 1, kanan 1. Ekstremitas bawah kiri 1, kanan 1.
 Exposure
Tidak ada trauma ataupun jejas.

 Pemeriksaan Fisik :
 Keadaan umum pasien : lemah, penurunan kesadaran.
 Kesadaran : Somnolen
 Tanda-tanda vital : TD : 207/103 mmHg R : 36x/m
N : 133x/m SB : 36,70C
Data Etiologi Masalah
DS : - Pembuluh darah Penurunan Curah Jantung
DO :
KU : Lemah Sistemik
TTV :
- TD : 207/103 mmHg - R : 36x/m Vasokostriksi
- N : 113x/m - SB : 36,7ᵒC
- CRT < 2 dtk Afterload meningkat
- Dispnea
DS : - Pembuluh darah Pola nafas tidak efektif
DO :
- Pasien tampak sesak nafas Sistemik
- Pasien tampak lemah badan
- R : 36 x/m Vasokostriksi
- Irama napas tidak teratur
- Terpasang O2 15 lpm menggunakan Perubahan suplai darah ke paru menurun
NRM
- Dispnea Dispnea,ortopnea,takikardi

Peningkatan kebutuhan oksigen jantung


1. Penurunan curah jantung b.d peningkatan afterload ditandai
dengan lelah dan dispnea
2. Pola nafas tidak efektif b.d. peningkatan kebutuhan oksigen
jantung ditandai dengan pasien dispnea dan tampak sesak napas
Rencana Asuhan Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Penurunan Curah Jantung Setelah dilakukan tindakan Monitor Vital Sign - Mewaspadai terhadap
keperawatan selama 1x8 jam - Monitor adanya tanda peningkatan tekanan darah
diharapkan penurunan curah penurunan TD sehingga bisa segera
jantung tidak terjadi dengan - Beri lingkungan tenang dan dilakukan antisipasi
Kriteria Hasil: nyaman. - Membantu menurunkan
-Tanda Vital dalam rentang - Amati warna kulit, rangsangan simpatis dan
normal (Tekanan darah, Nadi, kelembaban suhu dan meningkatkan
respirasi) capillary refill time. - Memonitor status hidrasi
- Dapat mentoleransi aktivitas, - Lakukan pemasangan EKG kelembaban membran
tidak ada kelelahan mukosa, dan nadi adekuat
- Tidak ada penurunan dapat berhubungan dengan
kesadaran adanya penurunan curah
jantung
- Pemasangan ekg dapat
menunjang adanya
penurunan curah jantung
2. Pola Napas Tidak Efektif Setelah dilakukan asuhan - Monitor TTV - Untuk mengetahui keadaan
keperawatan selama 1x8 - Kaji suara dan irama nafas umum pasien
jam, diharapkan pola nafas - Untuk mengetahui
- Monitor pernafasan dan keadekuatan pernafasan
kembali efektif dengan
status oksigen
Kriteria Hasil : - Untuk mengetahui
- Atur posisi pasien keadekuatan oksigen
- Frekuensi napas dalam
batas normal - Posisi yang nyaman dapat
- Kolaborasi dengan dokter
memaksimalkan potensial
dalam pemberian O2 ventilasi
- Irama pernapasan teratur

- Pasien tampak rileks - Untuk memenuhi


kebutuhan O2 pasien
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Dx Tindakan Keperawatan Jam Evaluasi Keperawatan Paraf
1. 1. Monitor adanya tanda penurunan TD Selasa, S: -
Hasil : 08/10- O: - TD: 171/87 mmHg
TD : 176/90 mmHG 2019 - KU : Lemah
2. Memberikan lingkungan tenang dan 11.00 - Pasien tampak istrahat dengan tenang
nyaman. 11.15 - Kulit tampak pucat
Hasil: Pasien dapat istirahat dengan tenang - Akral hangat
3. Mengamati warna kulit, kelembaban suhu 11.17 - CRT < 2 detik
dan capillary refill time - TD: mmHg
Hasil: Kulit tampak pucat, akral hangat,
CRT < 2 detik A: Penurunan curah jantung belum teratasi
4. Lakukan pemasangan EKG 11.20
Hasil: EKG terpasang P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,

2. 1. Memonitor TTV Selasa, S:-


Hasil : 08/10-
TD : 207/103 mmHg 2019 O:
N : 135 x/m KU : Lemah
R : 36 x/m 08.10 TTV :
SB : 36,7 0C - TD : 182/94 mmHg
2. Mengkaji suara dan irama pernafasan 08.45 - N : 88 x/m
Hasil : suara nafas vesikuler dan irama tidak - R : 24 x/m
teratur - SB : 36.30C
3. Memonitor status pernafasan dan oksigen 09.15 Irama pernafasan tidak teratur
Hasil : pernafasan dada, O2 terpasang
4. Mengatur posisi pasien 09.20 A : Pola nafas tidak efektif belum teratasi
Hasil : kepala 300
5. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian 10.20 P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5
O2
Hasil : O2 masker diberikan 15 l/m (NRM)

Anda mungkin juga menyukai