Anda di halaman 1dari 37

PENATALAKSAAN PALIATIF PADA

ANAK DENGAN LEUKEMIA

ENY KUSRINI
LEUKEMIA ADALAH

Penyakit keganasan yang disebabkan karena adanya


abnormalitas gen pada sel hematopoetik, sehingga
menyebabkan proliferasi klonal dari se-sel yang tidak terkendali,
sekitar 40% leukemia terjadi pada anak(Widagdo,2012)

Gejala Leukemia :
 mudah terpapar infeksi,
 perdarahan
 nyeri tulang,
 pembengkakan kelenjar lympa
(Yuni,2015)

2
Pengobatan dan Efeksamping Leukemia

Pengobatan leukemia
 Kemoterapi
 Terapi radiasi
 Transplantasi sumsum tulang
 Cryotherapy, dan transplantasi sel darah perifer
(peripheral blood stem cell), (Nurdiyah,2016).
Efek samping kemoterapi :
 Mual, muntah, sariawan,rambut rontok
 Masalah psikologis seperti tidak percaya diri,
gangguan kognitif, kecemasan dan depresi
(Hockenberry dan Wilson,2010)
Paliatif Care Adalah
Perawatan total dan aktif dari untuk
penderita yang penyakitnya tidak lagi
responsive terhadap pengobatan kuratif,
artinya sudah tidak dapat disembuhkan
dengan upaya kuratif apapun.
(WHO 1990)
Menurut WHO 2005
Adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup dengan cara meringankan
nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan
spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan
sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga
akan kehilangan/berduka.
karakteristik unik dari perawatan paliatif
anak

Anak-anak bukan orang


dewasa kecil . Mereka
berpikir dan berperilaku
berbeda dengan cara yang
dilakukan oleh orang dewasa
.
Hal yang perlu dipertimbangkan pada
anak……
1. Komunikasi berbeda sesuai usia.

2. Pemahaman tentang kematian berbeda


sesuai dengan usia dan tahap perkembangan.

3. Dilema etika mungkin berbeda dan lebih sulit.

4. Pengalaman berduka berubah sesuai usia.

5. Anak-anak cenderung memerlukan lebih


banyak orang yang terlibat dalam perawatan
mereka
7
Perbedaan Lain…..
Beberapa kondisi dapat berlangsung
selama beberapa tahun
Penilaian gejala mungkin sulit
ditanyakan secara verbal pada
anak
Tergantung pada orang dewasa dalam
perawatan dan pengambilan
keputusan
 Interaksi keluarga dapat menjadi lebih
kompleks
8
Memiliki kebutuhan akan
pendidikan
Memiliki hak bermain dan rekreasi.
Memiliki persepsi yang berbeda
tentang penyakit dan kematian .

9
PRINSIP PERAWATAN PALIATIF
1. Perawatan Total (Tubuh, Pikiran, Jiwa)
dengan melibatkan keluarga
2. Mulai dari terdiagnosanya penyakit
3. Perawatan bio-psiko-sosial-spiritual
4. Pendekatan multidisiplin
5. Dapat dilakukan di fasilitas kesehatan
tersier/hospice/di rumah.
Tim perawatan Paliatif
DOKTER
PERAWAT
AHLI GIZI

FARMASI

PSYCHOLOG

PASIEN
FISIOTERAPIST

ROHANIAWAN

RELAWAN
Psikiater
KELUARGA/
PELAKU
RAWAT
Tujuan Palliative Care
 Meyakini bahwa hidup dan mati adalah proses
yang normal
 Tidak mempercepat atau menunda kematian
 Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang
mengganggu.
 Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
 Berusaha agar penderita tetap aktif sampai
akhir hayatnya.
 Berusaha membantu mengatasi suasana
dukacita pada keluarga.
Target
• Palliative care diperuntukan bagi semua orang
dengan berbagai rentang usia yang sedang
mengalami dying
• Kebutuhan pelayanan ini tidak hanya terkait
dengan diagnosis tertentu tetapi juga
berdasarkan kebutuhan dari individu dan
keluarganya.
• Yang membutuhkan Pallliative Care : Cancer,
HIV/AIDS, CKD, dll
• Palliative Care menempatkan keluarga dan
yang merawat pasien dengan kasus palliatif
sebagai klien
• Keluarga berperan besar dalam perawatan
pasien paliatif terutama untuk dukungan emosi
dan spiritual dalam kondisi yang kritis
Pengambilan Keputusan di Akhir kehidupan

 Tidak dapat dielakan


 Stres yang berat bagi Tim & Keluarga
(Mempertimbangkan semua informasi yang berkenaan
dengan situasi anak)
 Menghasilkan keputusan yang disetujui oleh semua
Kelompok, dampak yang sangat hebat pada anak dan
keluarga.
Kompetensi perawat paliatif

ATTITUDE

PERAWAT PALIATIF

KNOWLEDGE
SKILL
Setting of Clinical Services and Patient
Access

Inpatient
Service

Home Care Outpatient/


and Hospice Clinic

16
PERAN & FUNGSI PERAWAT

1.Pelaksana perawatan :

Pemberi asuhan.
Pendidik kesehatan.
Kordinator.
Advokasi.
Kolaborator.
Fasilitator.
Modifikasi lingkungan.
2. Pengelola : manajer kasus , konsultan, kordinasi

3. Pendidik : di pendidikan / di pelayanan

4. Peneliti
Peran Utama Perawat Paliatif :
(Degner dkk, 1991)
 Memberikan rasa nyaman
 Responsif selama proses kematian
 Respon terhadap rasa marah
pasien/keluarga
 Memberikan support perkembangan
individu
 Respon terhadap sejawat
 Meningkatkan kualitas hidup / kualitas
meninggal dengan damai
 Respon terhadap keluarga
Daftar Masalah

MEDIS PERAWATAN

RENCANA PERAWATAN

PSIKOSOSIAL FUNGSIONAL
 MEDIS
Nyeri: tempat, karakter, faktor yang memperberat
dan
meredakan, pengobatan, dll
 PERAWATAN
Apakah ada masalah perawatan: luka, hygiene,
BAB/BAK, intake sulit, dll.
 FUNGSIONAL
Apakah pasien bedrest, nilai fungsional, risiko
jatuh,dll
 PSIKOSOSIAL
memiiki masalah
keuangan/sosial/emosional/spiritual, dll
Diagnosa Keperawatan

 Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d


penyakit terminal dan/atau menjelang kematian
 Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
b.d kehilangan nafsu makan, tidak selera pada
makanan.
 Ketakutan/ansietas b.d diagnosis, pemeriksaan,
terapi, dan prognosis.
 Duka cita adaptif b.d kemungkinan kehilangan
anak
 Duka cita adaptif b.d semakin dekatnya
kematian anak
Tanda-Tanda Fisik Mendekati Kematin
(Wong, 2009)
1. Kehilangan sensasi dan pergerakan pada ekstremitas
bagian bawah, berlanjut ke arah tubuh bagian atas.
2. Sensasi panas, walaupun tubuh terasa dingin.
3. Kehilangan rasa sensasi taktil menurun, sensitif
terhadap cahaya, pendengaran adalah daerah terakhir
yang gagal berfungsi.
4. Kebingungan, kehilangan kesadaran, artikulasi
tidak jelas
5. Kelemahan otot
6. Kehilangan kontrol defekasi dan berkemih
7. Kesulitan menelan
8. Perubahan dalam pola pernafasan
 Cheyne Stokes ( priode apneu)
 “Dengkuran menjelang ajal” (akumulasi
sekresi pada paru dan faring)
9. Nadi lemah dan lambat, Tekanan darah
turun.
Perilaku Caring (J. Watson)
 Jujur & Sabar
 Bertanggung jawab
 Memberikan kenyamanan
 Mendengarkan dengan penuh perhatian
 Memberikan sentuhan
 Menunjukan kepedulian
 Menunjukan rasa hormat
 Memberikan informasi dengan jelas
 Memanggil pasien dengan namanya
Komponen dari Palliative Care yang perlu
diketahui….
1. Pain and symptom 7. Standar penentuan
management keputusan klinis
2. Grief, loss and 8. Masalah nyeri pada kondisi
bereavement issues akut, kronis dan terminal
3. Keterampilan 9. Jaminan bahwa
berkomunikasi perawat mendapatkan
4. Pertimbangan budaya dukungan dari institusi
5. Aspek Legal dan Etis untuk mengelola nyeri
6. Quality end-of-life care
Protokol SPIKES
Potokol SPIKES Untuk
Menyampaikan Kabar Buruk
(Ketrampilan MENGATUR dan MENDENGAR)

(PERSEPSI pasien mengenai kondisi dan keseriusan


penyakitnya)

(UNDANGAN dari pasien untuk memberi informasi)

(PENGETAHUAN – memberikan fakta-fakta medis)

(Mengeksplorasi EMOSI dan BEREMPATI terhadap


respon pasien)

(STRATEGI dan RINGKASAN)


TAHAPAN DUKA CITA
1. Denial : “ini tidak mungkin terjadi”, “Saya tidak
percaya”.
2. Anger : Merasa apa yang terjadi padanya
sungguh tidak adil.
3. Bergaining : “Seandainya/ andai saja……”
4. Depression : Menjadi sangat tidak berdaya dan
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
sampai pada tahapan berikutnya.
5. Acceptance : Mulai dapat menerima dengan
ikhlas apa yang terjadi.
( Kubbler- Ross )
FORM EOL
• Formulir EOL Final.doc
ALUR KONSULTASI PALIATIF

DPJP Skrening Paliatif


Form Lembar Konsul
YRR

PASIEN

TIM
PPDS
PALIATIF

Pengkajian Paliatif
Care Plan
Koordinasi TIM
Kasus
An. A, laki-laki awal terdiagnosa ALL bulan September 2014 (usia 6 th),
kemudian melakukan kemoterapi protokol ALL selama ± 2 tahun.
Setiap evaluasi kemoterapi dilakukan BMP dengan hasil baik/remisi.
Kemudian pasien rutin kontrol ke poli hemato setiap 1 minggu, 2
minggu sampai akhirnya tiap bulan dengan hasil laboratorium dan
kondisi baik.
Pada Juli 2018 saat kontrol pertiga bulan hasil laboratorium tidak
normal a.l HB rendah (6,1 gr/dl), dan Leukosit tinggi (43.000µ/l),
kemudian dilakukan BMP hasilnya : Sediaan sumsum tulang masih
dipenuhi oleh sel blast artinya leukemia relaps.
CONTOH KOMUNIKASI HOME VISIT

Selamat siang dr M. Ini An A, dengan


Hiperleokositosis 103rb yang diberikan dexa dan
hydrea. Terakhir Jumat hydrea –nya diturunkan
dosis 40 mg/kgbb. KGB yang dileher sudah kesan
lebih mengecil dibanding sebelumnya juga.
Anaknya sekarang “alhamdulillah” lagi fit di rumah.
TIM PALIATIF ANAK
UPTK-KIARA-RSCM
DOKTER
1. Murti Andriastuti, Dr.,dr.,Sp.A
2. Endang Windiastuti, dr.,Sp.A (K)
3. Nia Kurniati, dr.,Sp.A (K)
4. Partini.P.Trihono, Dr.,dr.,Sp.A (K)
5. Titis Prawitasari, dr.,Sp.A (K)

PERAWAT
1. Meidiana Bangun
2. Eny Kusrini
3. Erlinawati
4. Elnino Tunjung Sari
5. Budi Tri Utami
6. Meri Risma
7. IIn Pusparini
Jumlah Kasus Paliatif Anak
Tahun 2015-2017

80
70
70
60 53
50
38
40
30
20
10
0
2015 2016 2017
Presentase Kasus Paliatif anak berdasarkan penyakit
Th 2018 (N=70)

50

50

Kanker Non Kanker


TERIMAKASIH

37

Anda mungkin juga menyukai