Anda di halaman 1dari 34

Hello!

1. Aulia Faza (P3.73.20.2.19.007)


2. Dena Indri Yani
(P3.73.20.2.19.013)
3. Galuh Agniawati
(P3.73.20.2.19.019)
4. Maria Lydia Oktafiria
(P3.73.20.2.19.025)
5. Rizkia Nur Aprilia
1
(P3.73.20.2.19.032)
Perawatan
Menjelang Ajal
HAHAHAHA…

DEFINISI PASIEN TERMINAL

Pasien terminal adalah suatu Respon pasien dalam kondisi


keadaan di mana seseorang terminal sangat individual
mengalami penyakit atau tergantung kondisi fisik,
sakit yang tidak mempunyai psikologis, sosial yang
harapan untuk sembuh dialami, sehingga dampak
sehingga sangat dekat yang ditimbulkan pada tiap
dengan proses kematian individu juga berbeda.
(Suseno, 2004).

3
PENYAKIT DENGAN KATEGORI
TERMINAL

• Penyakit kronis seperti TBC, pneumonia, edema


pulmonal, sirosis, hepatitis, penyakit ginjal kronis, gagal
jantung, dan hipertensi.
• Kondisi keganasan seperti Ca otak, Ca paru-paru, Ca
pankreas, Ca liver, leukimia.
• Keracunan seperti keracunan obat, makanan, dan zat
kimia.
• Kecelakan/ trauma seperti trauma kapitis, trauma organ
vital (paru-paru/ jantung), ginjal dan lain-Lain

4
FASE TERMINAL
 Fase prediagnostik
Terjadi ketika diketahui ada gejala atau faktor
risiko penyakit.
 Fase akut
Terpusat pada kondisi krisis. Pasien
dihadapkan pada serangkaian keputusasaan,
termasuk kondisi medis, interpersonal, maupun
psikologis.
 Fase kronis
Pasien bertempur dengan penyakit dan
pengobatannya.
 Fase terminal
Dalam kondisi ini kematian bukan lagi hanya
kemungkinan, tetapi pasti terjadi.
5

Paliatif Care

6
Perawatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien dan
keluarga dengan membantu mengatasi
berbagai masalah penderitaan fisik,
psikologis, social, dan spiritual pada
pasien yang tidak lagi responsive
terhadap tindakan kuratif (WHO, 2010).

Perawatan paliatif biasanya ditujukan pada pasien yang


memiliki penyakit kronis dengan stadium lanjut , misalnya
seperti HIV/AIDS, penyakit jantung (kardiovaskuler ), dll.
Peningkatan hidup yang dilakukan dengan cara pendekatan dari
sisi psikologis , psikososial, mental serta spiritual pasien
sehingga membuat pasien lebih tenang, bahagia, nyaman ketika
menjalani pengobatan mengurangi penderitaan pasien,
memperpanjang umurnya, juga memberikan support kepada
keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang
terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis
dan spiritual, tidak stress menghadapi penyakit yang
dideritanya.
1. menghargai setiap kehidupan,
2. menganggap kematian sebagai proses yang normal
3. tidak mempercepat atau menunda kematian,
4. menghargai keinginan pasien dalam mengambil
keputusan,
Prinsip 5. menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang
mengganggu
Perawatan 6. menghindari tindakan medis yang sia-sia
7. memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien
Paliatif tetap aktif sesuai
8. dengan kondisinya sampai akhir hayat
9. memberikan dukungan kepada keluarga dalam
masa duka cita

8
�Perawatan Pasien Menjelang
Ajal
� ✋👆👉👍👤👦👧👨👩👪💃🏃💑
❤😂😉😋😒😭👶😸🐟🍒🍔💣
📌📖🔨🎃🎈🎨🏈🏰🌏🔌🔑

9
Perawatan Pasien
Menjelang Ajal
1. Ruang lingkup pelayanan: 3. Bantuan memenuhi kebutuhan spiritual
Membantu memenuhi ༝ Menanyakan kepada pasien tentang
kebutuhan fisiologis Kebersihan harapan-harapan hidupnya dan rencana-
diri, pasien yang tidak rencana pasien selanjutnya menjelang
Mengontrol rasa sakit, kematian.
Membebaskan jalan napas, ༝ Menanyakan kepada pasien untuk bila
Bergerak , Nutrisi, Eliminasi, ingin mendatang pemuka agama dalam
dan Perubahan sensorik. hal untuk memenuhi kebutuhan spiritual
sesuai dengan keyakinannya.
༝ Membantu dan mendorong pasien untuk
2. Bantuan emosional / psiko melaksanakan kebutuhan spiritual
social (menolak , sebatas kemampuannya.
marah,menawar,Kemurungan, ༝ Keyakinan spiritual mencakup praktek
penerimaan) ibadah sesuai dengan
keyakinannya/ritual harus diberi
dukungan.
10
Maps

Kematian
6

1
3
5

2
11
Kematian atau ajal adalah kejadian
natural dan merupakan fenomena yang
setiap manusia akan hadapi. Kematian
adalah suatu kejadian khusus dan
membutuhkan pendekatan khusus
dalam intervensinya (Macleod et al,
2012).
Macam-macam tingkat kesadaran :
1. Closed awareness / tidak
mengerti.
2. Matual pretense / kesadaran /
pengertian yang ditutupi.
3. Open awareness / sadar akan
keadaan dan terbuka pada situasi
ini.
12
Ada empat tipe dari perjalanan proses kematian, yaitu:

1. Kematian yang pasti dengan waktu yang diketahui, yaitu adanya


perubahan yang cepat dari fase akut

2. Kematian yang pasti dengan waktu yang tidak bisa diketahui,


biasanya terjadi pada kondisi penyakit yang kronik.

3. Kematian yang belum pasti, kemungkinan sembuh belum pasti,


biasanya terjadi pada pasien dengan operasi radikal.

4. Kemungkinan mati dan sembuh yang belum tentu, terjadi pada


pasien dengan sakit kronik dan telah berjalan.
13
Tahap –Tahap Menjelang Ajal

Menurut Kubler–
rosa (1969)
1.
Menolak
(denial).
3.
Menawar(bargaining).
4. Kemurungan
2. Marah (depresi).
(anger). 5. Menerima/pasrah
(acceptance).

14
Tanda – Tanda Klinis Menjelang
Kematian
Kehilangan tonus otot, Kelambatan dalam Perubahan –
ditandai dengan relaksasi sirkulasi, ditandai perubahan dalam
otot muka sehingga dagu
dengan kulit dingin, tanda-tanda vital
menjadi turun dan
Kesulitan dalam pertama kali pada daerah ditandai dengan nadi
berbicara, proses menelan kaki, kemudian tangan, lambat dan lemah
dan hilangnya reflek telinga, dan hidung. dan Tekanan darah
menelan. turun.

Gangguan sensori
ditandai dengan
Penglihatan tabur serta
Gangguan penciuman
dan perabaan.
  15
༝ Pupil mata melebar
༝ Tidak mampu untuk
bergerak
༝ Kehilangan reflek
༝ Nadi cepat dan kecil
Tanda-Tanda Klinis
༝ Pernapasan chyene-stoke
dan mendengkur
Kematian
༝ Tekanan darah sangat
rendah
༝ Mata dapat tertutup atau
sedikit terbuka

16
 
Asuhan Keperawatan Paliatif pada Pasien Lanjut Usia
• Pengkajian
Pengumpulan data dimulai dengan upaya untuk mengenal pasien
dan keluarganya. Siapa pasien itu? Dan bagaimana kondisinya akan
membahayakan jiwanya? Rencana pengobatan apa yang telah
dilaksanakan? Tindakan apa saja yang telah diiberikan? Adakah
bukti mengenai pengetahuannya, prognosisnya, dan pada tahap
proses kematian yang mana pasien berada? Apakah ia menderita
rasa nyeri? Apakah anggota keluarganya mengetahui prognosisnya?

17
Lanjutan
Dan bagaimana reaksi mereka?
Filsafat apa yang dianut oleh pasien dan keluarganya mengenai
hidup dan mati?
Pengkajian keadaan, kebutuhan, dan masalah
kesehatan/keperawatan pasien khususnya. Sikap pasien terhadap
penyakitnya, antara lain apakah pasien tabah terhadap
penyakitnya?, apakah pasien menyadari tentang penyakitnya?

18
A. Perasaan takut
B. Emosi
C. Tanda vital
D. Kesadaran
E. Fungsi tubuh
Macam-Macam Tingkat Kesadaran
Pasien
1. Komposmentis Sadar sempurna

2. Apatis Tidak ada perasaan/kesadaran menurun (masa bodoh)

3. Somnolen Kelelahan (mengantuk berat)

4. Soporus Tidur lalap patologis (tidur pulas)

5. Subkoma Keadaan tidak sadar/hamper koma

6. Koma Keadaan pingsan lama disertai dengan penurunan daya reaksi


(keadaan tidak sadar walaupun dirangsang dengan
apapun/tidak dapat disadarkan).

20
Diagnosa
Diagnosis keperawatan
adalah masalah
aktual/potensial yang
dimiliki seseorang dalam
memenuhi tuntutan atau
kegiatan hidup sehari-hari
dan yang berhubungan
dengan kesehatan.

21
Data Diagnosis keperawatan
Status sistem pernapasan Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen yang berhubungan
dengan adanya penyumbatan slem yang ditandai sesak napas.
1. Sesak napas

2. Batuk

3. Slem
Sistem pembuluh darah Gangguan kenyamanan yang berhubungan dengan batuk,
panas tinggi yang ditandai pasien gelisah.
1. Tekanan darah
 
2. Denyut tubuh
 
3. Suhu tubuh
Gangguan kesadaran yang berhubungan dengan dampak
4. Pernapasan
patologis dengan manifestasi apatis/ koma.
5. Warna wajah

6. Kesadaran 22
Sistem pembuluh darah Gangguan kenyamanan yang berhubungan dengan batuk, panas tinggi
yang ditandai pasien gelisah.
1. Tekanan darah
 
2. Denyut tubuh
 
3. Suhu tubuh
Gangguan kesadaran yang berhubungan dengan dampak patologis dengan
4. Pernapasan
manifestasi apatis/ koma.
5. Warna wajah

6. Kesadaran

23
Sistem Perubahan nutrisi sebagai dampak Sistem Gangguan eliminasi urine yang
pencernaan patologis dengan menampakkan makan
perkemihan berhubungan dengan produksi
yang disajikan sering tidak habis.
1. Susah urinenya, yang ditandai dengan
1. Bagaiman
menelan Gangguan keseimbangan cairan dan jumlah urine berapa cc.
a produksi
elektrolit yang berhubungan dengan
2. Mual, urinenya?
muntah dan diare yang ditandai dengan
muntah
turgor jelek, mata cekung, suhu naik. 2. Berapa
3. Perih, tidak jumlahnya
Gangguan eliminasi alvi yang berhubungan
nafsu makan
dengan obstipasi yang ditandai beberapa ?
4. Diare/ hari pasien defekasi.

obstipasi Persendian dan Keterbatasan pergerakan yang


otot berhubungan dengan tirah baring
5. Kembung,
(pergerakan) lama yang ditandai dengan kaku
melena
sendi/ otot.
1. Kekakuan
6. Mules
sendi otot

24
Kegiatan sehari- Perubahan dalam merawat diri sendiri Pola tidur dan Gangguan psikologis yang
hari sebagai dampak patologis. istirahat berhubungan dengan perubahan pola
seksualitas yang ditandai: susah tidur,
1. Mandi, 1. Bagaiman
pucat, murung.
gosok gigi a
istirahatny
2. Ganti
a?
pakaian
2. Tidur
3. Defekasi
malam?
dan
berkemih 3. Hal-hal
mandiri yang
atau dirasa
bergantung menggang
penuh gu tidur?
kepada
orang lain

25
Cemas Cemas yang
memikirk berhubungan dengan
an memikirkan
penyakit penyakitnya dan
dan keluarga.
keluarga
yang ada
di rumah.

3. Intervensi

Perencanaan adalah langkah kedua dalam proses


keperawatan. Termasuk penentuan apa yang dapat
dilakukan perawat terhadap pasien dan pemilihan
intervensi keperawatan yang tepat.

26
DK Tujuan Rencana intervensi Evaluasi
Ganggua Kebutuhan oksigen Menciptakan Kebutuhan oksigen
n terpenuhi lingkungan yang dapat terpenuhi.
kebutuha sehat.
n Menikmati dan
oksigen mengkaji keadaan
pernapasan pasien.
Memberikan slem.
Melatih pasien untuk
pernapasan.

Ganggu Rasa nyaman Mengupayakan Rasa nyaman


an terpenuhi penurunan suhu terpenuhi
kenyam tubuh.
anan Memberi obat sesuai
dengan program.
27
Perubah Kebutuhan nutrisi Mempertahankan Kebutuhan nutrisi
an terpenuhi pemasukan terpenuhi
nutrisi makanan yang
cukup.

Ganggu Keseimbangan Mempertahankan Kebutuhan cairan


an cairan dan keseimbangan dan elektrolit dapat
keseimb elektrolit cairan dan elektrolit terpenuhi
angan terpenuhi
cairan
dan
elektrolit

28
Gan Keseimban Mempertaha Kebutuhan
ggu gan cairan nkan cairan dan
an dan keseimbanga elektrolit
kese elektrolit n cairan dan dapat
imba terpenuhi elektrolit terpenuhi
nga
n
caira
n
dan
elekt
rolit

29
Gang Keseimbanga Mempertahank Kebutuhan eliminasi (defekasi)
guan n eliminasi an kelancaran dapat terpenuhi
elimin (defekasi) defekasi
asi terpenuhi
alvi
Gang Kebutuhan Mempertahank Kebutuhan eliminasi (berkemih)
guan eliminasi an kelancaran dapat terpenuhi
elimin (berkemih) berkemih
asi terpenuhi
urine
Keter Keterbatasan Memenuhi Kebutuhan pergerakan dapat
batas pergerakan kebutuhan terpenuhi
an (sendi dan gerak
perge otot) (mobilisasi)
rakan terpenuhi

30
Perubah Kebutuhan Membantu Perawatan diri
an merawat diri memenuhi dapat terpenuhi
perawata terpenuhi kebutuhan merawat
n diri diri

Ganggua Kebutuhan Ciptakan interaksi Kebutuhan istirahat


n pola istirahat dan tidur yang terapeutik, dan tidur dapat
tidur terpenuhi dengan memberi terpenuhi:
penjelasan kepada  Tidak ada keluhan,
pasien tentang dapat tidur
pentingnya istirahat
 Ekspresi bangun
terhadap tubuh
tidur ceria, segar
bugar. 31
Kece Rasa cemas Menciptakan Rasa cemas
masa hilang/ lingkungan yang dapat hilang/
n berkurang terapeutik berkurang

32
Daftar pustaka
༝ Ahsani, A. 2020. Peran Perawat Dalam Pemberian Palliative Care Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Terminal.
Medan: Kajian Ilmiah Magister Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
༝ Felnditi, V. A. A dan Yefta D. B. 2018. Perawatan Paliatif. Dalam http://rscarolus.or.id/article/perawatan-paliatif diakses pada 6
Februari 2020
༝ Murtiningsih. 2019. Seminar Dan Workshop Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien Menjelang Ajal Dan Pengurusan Jenazah.
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK). 1(3). doi : 10.36565/jak.v1i3.56
༝ Harnanto, A. M. 2013. Modul IV Kebutuhan Dasar Manusia II Psikososial Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal.
Pusdiklatnakes Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI.
༝ HPK. 2016. Padang: Panduan Pelayanan Pasien Tahap Terminal. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat RS Jiwa Prof. HB.
Saanin.
༝ Khasanah, K. 2018. GAmbaran Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Menjelang Ajal Di RS PKU Muhammadiyah
Sruweng. Gombong: Skripsi Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.
༝ Pratisa, D. T. 2018. Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif Care. Majalengka: Tugas Mata Kuliah STIKES YPIB Majalengka.
༝ Ridianti, C. Panduan Pelayanan “Pasien Tahap Terminal” dalam https://
www.academia.edu/32289140/PANDUAN_PELAYANAN_PASIEN_TAHAP_TERMINAL_ diakses pada 7 Februari 2020.

33
34

Anda mungkin juga menyukai