Anda di halaman 1dari 27

KONSEP TERMINAL

1
A. BATASAN PASIEN
TERMINAL
Menjadi tua dan meninggal dengan tenang adalah
dambaan setiap insan.
Dewasa ini, usia harapan hidup bertambah:
Sehat umur panjang harapan besar
meninggal dengan tenang dihari tua.
Sehat mengalami kecelakaan/ trauma fisik
yang fatal berujung kematian tanpa pandang
usia (tak terduga).
Sakit (kronis) berujung kematian tanpa
pandang usia (tak terduga).
2
Lanjutan…
Keadaan terminal adalah suatu keadaan
sakit dimana menurut akal sehat tidak
ada harapan lagi bagi si sakit untuk
sembuh.
Kematian pada pasien terminal umumnya
banyak disebabkan oleh penyakit-
penyakit degeneratif seperti kanker dan
stroke (kronis) dan kecelakaan.
3
Lanjutan…
Pasien dengan penyakit kronis yang berlanjut
stadium terminal KU (kelemahan umum)
ketidakberdayaan – penderitaan kematian.
Perawat dapat menggunakan upaya kuratif dan
paliatif dalam menghadapi pasien fase terminal
masalah fisik (penanganan kuratif) tetapi juga
masalah emosi krisis psikologis, sosial dan
spritual (penanganan paliatif)
Askep untuk membantu pasien menjalani sisa
hidup dengan optimal.

4
B. Bimbingan konseling dan spritual
pada kasus terminal – menjelang
ajal

5
Peran perawat membimbing rohani pasien
dalam upaya memenuhi kebutuhan biologis –
psikologis – sosiologis – spritual (APA, 1992).
Menurut Dadang Hawari (1997,53) “orang yang
mengalami penyakit terminal dan menjelang
sekaratul maut lebih banyak mengalami
penyakit kejiwaan, krisis spritual, dan krisis
kerohanian sehingga pembinaan kerohanian
saat klien menjelang ajal perlu mendapatkan
perhatian khusus.”
(WHO: 1984) menyatakan bahwa agama
(spritual) merupakan salah satu unsur dari
pengertian kesehatan seutuhnya.
6
Lanjutan…
Sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa amalan
yang terakhir sangat menentukan.
Masalah yang sering terjadi pada pemenuhan
kebutuhan spritual adalah distress spritual
(suatu keadaan dimana individu/ kelompok
mengalami/ berisiko mengalami gangguan dalam
kepercayaan/ sistem nilai positif).
Tujuan pemenuhan kebutuhan spritual dapat
meningkatkan semangat hidup klien yang didiagnosa
harapan sembuhnya tipis dan dapat mempersiapkan
diri klien untuk menghadapi alam kekal.

7
Lanjutan…
Tanda – tanda masalah kebutuhan spritual pada
klien: klien meminta pertolongan spritual;
mengungkapkan adanya keraguan dalam sistem
kepercayaan; keraguan berlebihan dalam
mengartikan hidup; mengungkapkan perhatian
lebih pada kematian dan sesudah hidup; putus
asa; menolak kegiatan ritual; terdapat tanda –
tanda menangis; menarik diri; cemas; dan
marah.
Tanda – tanda fisik: nafsu makan terganggu;
kesulitan tidur; tekanan darah meningkat.

8
C. TAHAPAN MENJELANG AJAL
Kubler – Ross (1969) menggambarkan tahap –
tahap menjelang ajal (dying):
1. Tahap pengingkaran/ menolak (Denial)
2. Tahap marah
3. Tahap tawar – menawar
4. Tahap depresi
5. Tahap penerimaan

9
1. Tahap pengingkaran/ menolak
Klien/ keluarga klien tidak siap menerima keadaan
yang sebenarnya terjadi dan menunjukkan reaksi
menolak.
Beberapa orang bereaksi pada fase ini dengan
menunjukkan keceriaan yang palsu.
Reaksi fisik yang terjadi pada tahap ini adalah:
letih; lemah; pucat; mual; diare; gangguan
pernapasan; tachycardia; menangis; gelisah;
bingung berlangsung dalam beberapa menit –
beberapa tahun.
10
2. Tahap marah
Dipengaruhi kondisi klien mengancam
kehidupannya harapan dan cita – cita yang
gagal.
Kemarahan diekspresikan pada dirinya dan
kepada objek – objek yang dekat dengan klien.
Perilaku yang muncul: agresif; berbicara kasar;
menyerang; menolak pengobatan; menuduh
petugas kesehatan tidak kompeten.
Respon fisik yang sering muncul: muka merah;
tachycardia; gelisah; susah tidur; tangan
mengepal; dst…
11
3. Tahap tawar – menawar
Kemarahan mereda
Terjadi penundaan kesadaran atas
kenyataan terjadinya kehilangan dan
dapat mencoba untuk membuat
kesepakatan secara halus/ terang –
terangan seolah – seolah kehilangan
dapat dicegah.
Tawar – menawar kepada Tuhan.
12
4. Tahap depresi
Klien sering menunjukkan sikap menarik
diri, kadang menurut, tidak mau
bicara, menyatakan keputusasaan,
rasa tidak berharga, muncul keinginan
untuk bunuh diri.
Gejala fisik yang ditunjukkan menolak
makan, susah tidur, turunnya dorongan
libido, dll…

13
5. Tahap penerimaan
Sudah menerima secara sadar (klien –
keluarga) tentang kondisi akan kematian.
Fase ini sangat membantu apabila klien
dapat menyatakan reaksi – reaksi/
rencana – rencana yang terbaik bagi
dirinya menjelang ajal

14
D. Cara pengkajian pasien terminal –
menjelang ajal
1. Mengkaji tingkat kesadaran (Glassgow
Coma Scale):
a. Eye:
 Spontan :4
 Pada suara :3
 Pada nyeri :2
 Tidak ada respon : 1

15
Lanjutan GCS…
b. Verbal
 Berorientasi :5
 Bingung :4
 Meracau :3
 Mengigau :2
 Tidak ada respon : 1

16
Lanjutan GCS…
c. Motorik
 Mengikuti perintah :6
 Melokalisir nyeri :5
 Menarik (nyeri) :4
 Fleksi :3
 Ekstensi :2
 Tidak ada respon :1

17
2. Faktor yang perlu dikaji pada
pasien terminal
Yang perlu dikaji perawat terhadap pasien terminal
adalah:
Emosional.
Kebutuhan fisiologis: personal hygien; mengontrol
rasa sakit; membebaskan jalan nafas; mobilitasi;
nutrisi; eliminasi; dan perubahan sensori.
Kebutuhan sosial.
Kebutuhan spritual.

18
3. Pengkajian keperawatan pasien
menjelang ajal
a. Kehilangan tonus otot, ditandai :
 Terjadi relaksasi otot wajah, dagu menjadi turun
(inspeksi).
 Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan
hilangnya refleks menelan (inspeksi).
 Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal: nausea
dan vomitus (inspeksi); perut kembung (palpasi dan
perkusi); obstipasi (palpasi dan auskultrasi).
 Penurunan control spinkter urinari dan rectal
(inspeksi).
 Gerakan tubuh yang terbatas (inspeksi).

19
Lanjutan…
b. Kelambatan dalam sirkulasi:
 Kemunduran dalam sensasi (inspeksi).
 Cyanosis pada daerah ekstremitas (inspeksi).
 Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki,
kemudian tangan, telinga, hidung (palpasi).

c. Perubahan dalam TTV:


 Nadi lambat dan lemah (palpasi).
 Tekanan darah turun (auskultrasi, palpasi).
 Pernapasan cepat, dangkal dan tidak teratur
biasanya melalui mulut (inspeksi).
20
Lanjutan…
d. Gangguan sensori:
• Penglihatan kabur (inspeksi).
• Gangguan penciuman dan perabaan (inspeksi dan
palpasi).

“Tingkat kesadaran bervariasi dapat dilihat sebelum


kematian, kadang – kadang klien tetap sadar
sampai akhirnya meninggal. Pendengaran
merupakan sensori terakhir yang berfungsi
sebelum meninggal.”

21
4. Tanda – tanda klinis saat
mendekati kematian/
meninggal:
Dilatasi pupil
Tidak mampu bergerak
Kehilangan refleks
Nadi naik kemudian turun
Respirasi cheyne stokes (napas terdengar kasar)
TD menurun

22
5. Tanda – tanda meninggal secara
klinis
Terhentinya pernapasan, nadi, dan tekanan darah.
Hilangnya respons terhadap stimulus eksternal.
Hilangnya pergerakan otot.
Terhentinya aktivitas otak.

23
6. Diagnosa keperawatan
a. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian
(proses sekarat).
b. Duka cita adaptif berhubungan dengan penyakit
terminal dan kematian yang dihadapi.
c. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan
takut akan hasil (kematian)
d. Resiko distres spritual, faktor resiko:
perpisahan dari sistem pendukung keagamaan;
kurang privasi/ ketidak mampuan diri dalam
menghadapi ancaman.
24
7. Perencanaan dan tindakan
keperawatan
a. Memberi dukungan dan mengembalikan kontrol diri pasien
dengan cara mengatur tempat perawatan, mengatur
kunjungan, jadwal aktivitas, dan penggunaan sumber
pelayanan kesehatan.
b. Membantu pasien mengatasi kesepian, depresi, dan rasa
takut.
c. Membantu pasien mempertahankan rasa aman, PD, dan
harga diri.
d. membantu pasien mempertahankan harapan yang dimiliki.
e. Membantu pasien menerima kenyataan.
f. Memenuhi kebutuhan fisiologis.
g. Memberi dukungan spritual dengan memfasilitasi kegiatan
spritual pasien.
25
8. Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi terhadap masalah sekarat dan kematian
secara umum dapat dinilai dari kemampuan untuk
menghadapi atau menerima makna kematian,
reaksi terhadap kematian, dan perubahan
perilaku, yaitu menerima arti kematian.
Dokumentasikan segala sesuatu yang berhubungan
dengan status klien yang sudah di kaji dari awal
sampai akhir.

26
TERIMA
KASIH
27

Anda mungkin juga menyukai