Anda di halaman 1dari 32

Assalamualaikum

1
Perawatan
Menjelang Ajal
DEFINISI PASIEN TERMINAL

Pasien terminal adalah Respon pasien dalam


suatu keadaan di mana kondisi terminal sangat
seseorang mengalami individual tergantung
penyakit atau sakit yang kondisi fisik, psikologis,
tidak mempunyai harapan sosial yang dialami,
untuk sembuh sehingga sehingga dampak yang
sangat dekat dengan proses ditimbulkan pada tiap
kematian (Suseno, 2004). individu juga berbeda.

3
PENYAKIT DENGAN KATEGORI TERMINAL

• Penyakit kronis seperti T B C , pneumonia, edema


pulmonal, sirosis, hepatitis, penyakit ginjal kronis,
gagal jantung, dan hipertensi.
• Kondisi keganasan seperti Ca otak, Ca paru-paru, Ca
pankreas, Ca liver, leukimia.
• Keracunan seperti keracunan obat, makanan, dan zat
kimia.
• Kecelakan/ trauma seperti trauma kapitis, trauma
organ vital (paru-paru/ jantung), ginjal dan lain-Lain

4
FASE TERMINAL
 Fase prediagnostik
Terjadi ketika diketahui ada gejala atau
faktor risiko penyakit.
 Fase akut
Terpusat pada kondisi krisis. Pasien
dihadapkan pada serangkaian keputusasaan,
termasuk kondisi medis,
interpersonal, maupun psikologis.
 Fase kronis
Pasien bertempur dengan penyakit dan
pengobatannya.
 Fase terminal
Dalam kondisi ini kematian bukan lagi hanya
kemungkinan, tetapi pasti terjadi.
5

6
Perawatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien
dan keluarga dengan membantu
mengatasi berbagai masalah
penderitaan fisik, psikologis, social, dan
spiritual pada pasien yang tidak lagi
responsive terhadap tindakan kuratif
(WHO, 2010).

Perawatan paliatif biasanya ditujukan pada pasien yang


memiliki penyakit kronis dengan stadium lanjut , misalnya
seperti HIV/AIDS, penyakit jantung (kardiovaskuler ), dll.
Peningkatan hidup yang dilakukan dengan cara pendekatan
dari sisi psikologis , psikososial, mental serta spiritual pasien
sehingga membuat pasien lebih tenang, bahagia, nyaman
ketika menjalani pengobatan mengurangi penderitaan pasien,
memperpanjang umurnya, juga memberikan support kepada
keluarganya. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang
terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara
psikologis dan spiritual, tidak stress menghadapi penyakit
yang dideritanya.
1. menghargai setiap kehidupan,
2. menganggap kematian sebagai proses yang
normal
3. tidak mempercepat atau menunda
kematian,
4. menghargai keinginan pasien dalam mengambil
keputusan,
5. menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang
mengganggu
6. menghindari tindakan medis yang sia-sia
7. memberikan dukungan yang diperlukan agar
pasien tetap aktif sesuai
8. dengan kondisinya sampai akhir hayat
9. memberikan dukungan kepada keluarga dalam
masa duka cita

8
9
PERAWATAN
PASIEN
1. MENJELANG
Ruang lingkup pelayanan: 3. Bantuan memenuhi kebutuhan spiritual
Membantu memenuhi
AJAL
kebutuhan fisiologis
༝ Menanyakan kepada pasien tentang
h a ra pa n- h a ra pa n h i du p ny a
Kebersihan diri, pasien yang da n rencana-rencana pasien
tidak Mengontrol rasa sakit, selanjutnya menjelang kematian.
Membebaskan jalan napas, ༝ Menanyakan kepada pasien untuk bila
Bergerak , Nutrisi, Eliminasi, ingin mendatang pemuka agama
dan Perubahan sensorik. dalam hal untuk memenuhi kebutuhan
spiritual sesuai dengan keyakinannya.
༝ Membantu dan mendorong pasien
2. Bantuan emosional / psiko untuk melaksanakan kebutuhan
social (menolak , spiritual sebatas kemampuannya.
marah,menawar,Kemurungan, ༝ Keyakinan spiritual mencakup praktek
penerimaan) i b a d a h s e s u a i d e n g a n
key akinanny a/ rit ual harus
diberi dukungan.
10
Map
s
Kematian
6

1
3
5

2
11
Kematian atau ajal adalah kejadian
natural dan merupakan fenomena
yang setiap manusia akan hadapi.
Kematian adalah suatu kejadian
khusus dan membutuhkan pendekatan
khusus dalam intervensinya (Macleod
et al, 2012).
Macam-macam tingkat kesadaran :
1. Closed awareness / tidak
mengerti.
2. Matual pretense / kesadaran /
pengertian yang ditutupi.
3. Open awareness / sadar akan
keadaan dan terbuka pada situasi
ini.
12
Ada empat tipe dari perjalanan proses kematian, yaitu:

1.Kematian yang pasti dengan waktu yang diketahui, yaitu


adanya perubahan yang cepat dari fase akut

2.Kematian yang pasti dengan waktu yang tidak bisa diketahui,


biasanya terjadi pada kondisi penyakit yang kronik.

3.Kematian yang belum pasti, kemungkinan sembuh belum


pasti, biasanya terjadi pada pasien dengan operasi radikal.

4.Kemungkinan mati dan sembuh yang belum tentu, terjadi


pada pasien dengan sakit kronik dan telah berjalan.
13
TA H A P –TA H A P M E N JE LA NG
A JA L
Menurut Kubler–rosa
(1969)
1.
Menolak
(denial).
3. Menawar(bargaining).
4. Kemurungan
(depresi).
2. Marah Menerima/pasrah
(anger). (acceptance).

14
Kehilangan tonus otot, Kelambatan dalam Perubahan
ditandai dengan relaksasi sirkulasi, ditandai –perubahan dalam
otot muka sehingga
dengan kulit dingin, tanda-tanda vital
dagu menjadi turun dan
Kesulitan dalam pertama kali pada ditandai dengan nadi
berbicara, proses daerah kaki, kemudian lambat dan lemah
menelan dan hilangnya tangan, telinga, dan dan Tekanan darah
reflek menelan. hidung. turun.

Gangguan sensori
ditandai dengan
Penglihatan tabur serta
Gangguan penciuman
dan perabaan.
15
༝ Pupil mata melebar
༝ Tidak mampu untuk
bergerak
༝ Kehilangan reflek
༝ Nadi cepat dan kecil
༝ Pernapasan chyene-stoke Tanda-Tanda Klinis
dan mendengkur Kematian
༝ Tekanan darah sangat
rendah
༝ Mata dapat tertutup atau
sedikit terbuka

16
Asuhan Keperawatan Paliatif pada
Pasien Lanjut Usia
• Pengkajian
Pengumpulan data dimulai dengan upaya untuk mengenal
pasien dan keluarganya. Siapa pasien itu? Dan bagaimana
kondisinya akan membahayakan jiwanya? Rencana pengobatan
apa yang telah dilaksanakan? Tindakan apa saja yang telah
diiberikan? Adakah bukti mengenai pengetahuannya,
prognosisnya, dan pada tahap proses kematian yang mana
pasien berada? Apakah ia menderita rasa nyeri? Apakah anggota
keluarganya mengetahui prognosisnya?

17
Lanjutan
Dan bagaimana reaksi mereka?
Filsafat apa yang dianut oleh pasien dan keluarganya
mengenai hidup dan mati?
Pengkajian keadaan, kebutuhan, dan masalah
kesehatan/keperawatan pasien khususnya. Sikap pasien
terhadap penyakitnya, antara lain apakah pasien tabah
terhadap penyakitnya?, apakah pasien menyadari tentang
penyakitnya?

18
A. Perasaan takut
B. Emosi
C. Tanda vital
D. Kesadaran
E . Fungsi tubuh

Macam-Macam Tingkat Kesadaran
Pasien
1. Komposmentis Sadar sempurna

2. Apatis Tidak ada perasaan/kesadaran menurun (masa bodoh)

3. Somnolen Kelelahan (mengantuk berat)

4. Soporus Tidur lalap patologis (tidur pulas)

5. Subkoma Keadaan tidak sadar/hamper koma

6. Koma Keadaan pingsan lama disertai dengan penurunan daya reaksi


(keadaan tidak sadar walaupun dirangsang dengan apapun/tidak dapat
disadarkan).

20
Diagnosa
Diagnosis keperawatan
adalah masalah
aktual/potensial yang
dimiliki seseorang dalam
memenuhi tuntutan atau
kegiatan hidup sehari-hari
dan yang berhubungan
dengan kesehatan.

21
Data Diagnosis keperawatan
Status sistem pernapasan Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen yang berhubungan
dengan adanya penyumbatan slem yang ditandai sesak napas.
1. Sesak napas

2. Batuk

3. Slem
Sistem pembuluh darah Gangguan kenyamanan yang berhubungan dengan batuk, panas
1. Tekanan darah tinggi yang ditandai pasien gelisah.

2. Denyut tubuh

3. Suhu tubuh
Gangguan kesadaran yang berhubungan dengan dampak
4. Pernapasan
patologis dengan manifestasi apatis/ koma.
5. Warna wajah
22
6. Kesadaran
Sistem pembuluh darah Gangguan kenyamanan yang berhubungan dengan batuk, panas tinggi yang
ditandai pasien gelisah.
1. Tekanan darah

2. Denyut tubuh

3. Suhu tubuh
Gangguan kesadaran yang berhubungan dengan dampak patologis dengan
4. Pernapasan manifestasi apatis/ koma.

5. Warna wajah

6. Kesadaran

23
S i s t e Perubahan nutrisi sebagai damp S i s t e m Gangguan eliminasi urine yang
m pencernaan a k patologis dengan menampakkan makan
perkemihan berhubungan dengan produks i
1. S u s a h yang disajikan sering tidak habis.
1. Bagaiman urinenya, yang ditandai dengan
menelan Gangguan keseimbangan cairan dan
a produksi jumlah urine berapa cc.
e le ktr oli t yang be r hubungan dengan
2. Mual, urinenya?
muntah dan diare yang ditandai dengan
muntah
turgor jelek, mata cekung, suhu naik. 2. Berapa
3. Perih, tidak jumlahnya?
Gangguan eliminasi alvi yang berhubungan
nafsu makan
dengan obstipasi yang ditandai beberapa hari
4. Diare/ pasien defekasi.
Persendian dan o Keterbatasan pergerakan yang
obstipasi
t o t (pergerakan) berhubungan dengan tirah baring
5. Kembung, 1. Kekakuan lama yang ditandai dengan kaku
melena sendi otot sendi/ otot.

6. Mules

24
Kegiatan sehari- Perubahan dalam merawat diri sendiri Pola tidur dan Gangguan psikologis yang
hari sebagai dampak patologis. istirahat berhubungan dengan perubahan pola

1. M an d i , seksualitas yang ditandai: susah tidur,


1. Bagaiman
gosok gigi pucat, murung.
a
istirahatny
2. Ganti
a?
pakaian
2. Tidur
3. Defekas
i malam?

d a n b
3. Hal-hal
erkemih
y a n g
mandiri
d i r a s a
a t a u
menggang
bergantung
gu tidur?
p e n u h
k e p a d a
orang lain 25
Cemas C e m a s y a n g
memikirk berhubungan dengan
a n m e m i k i r k a n
penyakit penyakitnya dan
d a n keluarga.
keluarga
yang ada
di rumah.

3. Intervensi

Perencanaan adalah langkah kedua dalam proses


keperawatan. Termasuk penentuan apa yang dapat
dilakukan perawat terhadap pasien dan
pemilihan intervensi keperawatan yang tepat.

26
DK Tujuan Rencana intervensi Evaluasi
Ganggua Kebutuhan oksigen Menciptakan Kebutuhan oksigen
n terpenuhi lingkungan yan dapat terpenuhi.
g
kebutuha sehat.
n Menikmati

dan
oksigen mengkaji keadaan
pernapasan pasien.
Memberikan slem.
Melatih pasien untuk
pernapasan.
Ganggu Rasa nya Mengupayakan Rasa nya
man man
a terpenuhi penurunan suhu terpenuhi

n
27
kenyam tubuh.
Perubah Kebutuhan nutrisi Mempertahankan Kebutuhan nutrisi
a terpenuhi p e m a s u k a n terpenuhi
makanan yang
n cukup.
nutrisi
Ganggu K e s e i mb a n g a Mempertahankan Kebutuhan cairan
n
a n cairan keseimbangan dan elektrolit dapat

dan
keseimb e l e k t r o l i t cairan dan elektrolit terpenuhi
angan terpenuhi
cairan
d a n
elektrolit

28
Gan Keseimban Mempertaha Kebutuhan
ggu gan cairan n k cairan dan
a
n
a d keseimbanga elektrolit
a
n n
kese elektroli n cairan dan d a p
t a t
imba terpenuhi elektrolit terpenuhi
nga
n
caira
n
dan
elekt
29
Gang Keseimbanga Mempertahank Kebutuhan eliminasi (defekasi)
guan n eliminas an kelancaran dapat terpenuhi
i
elimin (defekasi) defekasi
a terpenuhi

i
alvi
Gang Kebutuha Mempertahank Kebutuhan eliminasi (berkemih)
n
guan eliminasi an kelancaran dapat terpenuhi
elimin (berkemih berkemih
)
a terpenuhi

i
urine 30
Perubah K e b u t u h a n M e m b a n t u Perawatan diri
a merawatdiri m e m e n u h i dapat terpenuhi
terpenuhi kebutuhan merawat
n diri
perawata
n diri

Ganggua K e b u t u h a n Ciptakan interaksi Kebutuhan istirahat


n p ol a istirahat dan tidur yang terapeutik dan tidur dapa
tidur terpenuhi , dengan membe t terpenuhi:
r i penjelasan  Tidak ada keluhan,
kepada p a s i e n t e dapat tidur
n t a n g pentingnya  Ekspresi bangu
istirahat terhadap n tidur ceria, se
tubuh 31
g a r bugar.
Kece Rasa cem as Menciptaka Rasa cemas
ma s h i l a n g / n lingkungan dapat hilang/
a n berkurang yang terapeutik berkurang

32

Anda mungkin juga menyukai