Anda di halaman 1dari 33

KONSEP

KEPERAWATAN ANAK
KRONIS/TERMINAL
By: Ns. Yeni Iswari., M.Kep. Sp. Kep. An
PENYAKIT KRONIS
DEFENISI

 Penyakit Kronik didefenisikan sebagai kondisi atau masalah


kesehatan yang berkaitan dengan gejala-ejala atau
kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka
panjang
 Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan
penyakitnya berlangsung lama sampai bertahun-tahun,
bertambah berat, menetap dan sering kambuh.
Merupakan penyakit yang sudah berlansung lama dan bisa
menyebabkan kematian
KRITERIA KRONIS

Menurur O’Halloran dkk (2004) terdapat beberapa kriteria


untuk menentukan kondisi kronis, yaitu:
 Memiliki durasi yang telah berlangsung, atau diperkiran akan
berlangsung minimal 6 bulan
 Memiliki pola kekambuhan atau penurunan status kesehatan
 Memiliki prognosis buruk
 Menghasilkan konsekuensi, atau gejala sisa yang berdampak
pada kualitas hidup seseorang
ETIOLOGI

1. Genetik: DM Tipe II, thalassemia, sindrom down, fenilketonuria,dll


2. Penyait infesi sekuele dari ensafalitis, polio, jantung reumatik,
HIV/AIDS, CMV, Toxoplasma, dll
3. Lingkungan: Keracunan logam berat
4. Nutrisi: Defiseiensi nutrisi/ KEP, Vitami A, iodium
5. Cedera: akbibat kecelakaan, kekerasan
6. Penyakit akergi: Asma, eksema
7. Penyebab lain yang belum diketahui: Kanker, autisme, ADHD, cacat
bawaan, genetik
PENYAKIT TERMINAL
PENYAKIT TERMINAL

Suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui


suatu tahapan proses penurunan fisik, psikososial dan spiritual
bagi individu

Perhatian sepenuhnya terhadap pasien,


keluarga dan teman-temanya ketika penyakit
pasien tidak dapat disembuhkan dan
kemungkinan hidup kecil
Penyakit Terminal..

 Penyakit yang tidak dapat di sembuhkan dan tidak ada obatnya,


kematian tidak dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi
 Penyakit stadium lanjut, penyakit utama tidak dapat diobati,
bersifat progresif, pengobatan hanya bersifat paliatif (mengurangi
gejala dan keluhan, memperbaiki kualitas hidup)
 Perawatan yang dilakukan untuk membantu meringankan dari
penderitaan fisik sampai psikologis pada pasien yang tidak dapat
disembuhkan atau dalam tahap terminal
 Pemenuhan kebutuhan fisik, mental, emosi, sosial, spiritual dan
kultural dengan pendekatan tim yang melibatkan konseling dan
kenyamanan serta berpusat pada pasien dan keluarga untuk
meningkatkan kualitas hidup
Penyakit Terminal..

 Kualitas hidup pada keadaan sakit adalah suatu keadaan


tercukupi keadaan fisik, mental dan sosial.
 Konvensi Hak anak tahun 1989 telah menekankan bahwa
setiap anak memiliki hak untuk tercukupinya keadaan fisik,
mental, spiritual, moral dan perkembangan sosial setiap
anak memiliki hak untuk menyatakan pendapat secara
bebas dan pendapatnya tersebut diperhitungkan, serta
berada dilingkungan keluarga yang memiliki kasih sayang
dan memberikan perlindungan.
KRITERIA PENYAKIT TERMINAL

1. Penyakit tidak dapat disembuhkan


2. Mengarah pada kematian
3. Diagnosa medis sudah jelas
4. Tidak ada obat untuk menyembuhkan
5. Prognosis jelek
6. Bersifat Progresif
RESPON TERHADAP PENYAKIT YANG MENGANCAM
HIDUP:

Terdiri dari 4 Fase:


1. Fase Prediagnostik terjadi ketika diketahui ada gejala atau
factor resiko penyakit
2. Fase Akut berpusat pada kondisi krisis. Klien dihadapkan
pada serangkaian keputusasaan, termasuk kondisi medis,
interpersonal, maupun psikologis
3. Fase Kronis: Klien berjuang dengan penyakit dan
pengobatannya
4. Fase Terminal: Dalam kondisi ini kematian bukan lagi hanya
kemungkinan, tetapi pasti terjadi
RESPON BERDUKA (KUBLER-ROSS)

Denial Anger Bergainning Depresi Acceptance


Denial

Syok, tidak percaya, mengingkari kenyataan


Reaksi fisik letih, lemah, pucat, mual, diare, menangis
Berlangsung sampai beberapa hari - tahunan

Anger
Menolak kehilangan
Diproyeksikan kepada orang lain/diri sendiri
Perilaku agresif, biacara kasar, menolak pengobatan, menyerang orang lain
Respon fisik: mika merah, denyut nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan
mengepal
Bergainning

Penundaan kesadaran atas kenyataan kehilangan


Membuat kesepakatan secara halus/terang-terangan dan tdk dapat
dicegah
Memohon kepada tuhan untuk tawar menawar

Depresi

Sikap menarik diri, putus asa,, diam, ingin bunuh diri


Gejala fisik menolak makan, susah tidur, letih.
Acceptance

Reorganisasi perasaan kehilangan


Pikiran pada objek yang hilang mulai menurun
Individu menerima kehilangan dengan damai, memandang kedepan,
beralih pada objek baru, proses kehilangan & berduka tuntas
Bila terjadi kegagalan akan berpengaruh pada kehilangan berikutnya
RESPON KLIEN TERHADAP PENYAKIT KRONIK
DIPENGARUHI

1. Persepsi pasien terhadap situasi


2. Kepribadian dan kemampuan koping klien
3. Persepsi keluarga terhadap penyakit
4. Tingkat keparahan penyakit
5. Tingkat kemampuan fisik
6. Tersedianya fasilitas kesehatan
KEBUTUHAN ANAK TERHADAP BEBERAPA ASPEK

Biologis Psikologis Sosial Spiritual


• Pemenuhan • Informasi, • Bermain • Berdoa
kebutuhan dasar motivasi, alat • Sekolah
biologis untuk mengatasi
• Dukungan Sosial • Bimbingan
• Intervensi untuk kecemasan orang
tua
Spiritual
meningkatkan
kenyamanan • Keterlibatan dan
penkes orang tua
• Pencegahan bagi anak dan
Infeksi yang keluarga
optimal
• Perawatan
berkelanjutan
Kebutuhan Anak dengan Kondisi Kronik dan Terminal

Komunikasi Terapeutik

Beritahu anak bahwa ia tidak sendiri

Sibling Relationship

Meningkatkan Koping dari dukungan sosial


DAMPAK KONDISI KRONIS PADA ANAK & REMAJA

Dampak Perkembangan Fisik

Dampak Pencapaian Perkembangan

Dampak Perkembangan Psikologis


RESPON KELUARGA TERHADAP PENYAKIT KRONIK

Dipengaruhi:
1. Arti penyakit bagi pasien dan keluarga
2. Kualitas hubungan klien dan keluarga
3. Usia dan tahap perkembangan klien
4. Kekuatan dan mekanisme koping keluarga
5. Tahap Siklus
RESPON KLIEN TERHADAP PENYAKIT KRONIK DAN
TERMINAL
Penyakit kronik dan terminal dapat menimbulkan respon bio-psiko=sosial-spiritual. Terhadap respon
kehilangan:

1. Kehilangan kesehatan

Respon yang ditimbulkan dari kehilangan kesehatan dapat berupa klien merasa takut, cemas dan
pandangan tidak realistic, aktivitas terbatas

2. Kehilangan kemandirian

Respon yang ditimbulkan dari kehilangan kemandirian dapat ditunjukkan melalui berbagai perilaku,
bersifat kekanak-kanakan, ketergantungan

3. Kehilangan Situasi

Klien merasa kehilangan situasi yang dinikmati sehari-hari bersama keluarga kelompoknya

4. Kehilangan rasa nyaman

Gangguan rasa nyaman muncul sebagai akibat gangguan fungsi tubuh sepetipanas, nyer
Respon kehilangan Anak dengan Penyakit Terminal

5. Kehilangan fungsi fisik


6. Kehilangan fungsi mental
7. Kehilangan konsep diri
8. Kehilangan peran dalam kelompok dan keluarga
9. Klien menarik diri dari lingkungan
PENATALAKSANAAN

1. Pendidikan Ksehatan
2. Merespon terhadap emosi
3. Melibatkan keluarga
4. Melibatkan pasien
5. Melibatkan tim multidisiplin
6. Menyediakan perawatan yang berkelanjutan
7. Menyediakan pelanan rawat jalan yang komprehensif
8. Merujuk ke kelompok pendukung (Kelompok teman sebaya atau penyakit sejenis)
9. Perawatan di rumah sakit/ terapi paliatif
ASUHAN PADA ANAK DENGAN PENYAKIT TERMINAL

 Asuhan keperawatan  “Palliative Care”

Bertujuan: Meningkatkan kualitas hidup anak dengan kematian


minimal mendekati normal, diupayakan dengan perawatan yang
baik hingga pada akhirnya menuju pada kematian.
Berfokus pada gejala rasa sakit (nyeri, dyspnea) dan kondisi
(kesendirian) dimana pada kasus ini mengurangi kepuasan atau
kesenangan hidup anak
Mengontrol rasa nyeri dan gejala yang lain, masalah psikologi,
social atau spiritualnya dari anak dlam kondidi terminal
PERAWATAN PALIATIF PADA ANAK

Perawatan paliatif sebagai “perawatan total aktif pada pasien


yang penyakitnya tidak berespon terhadap terapi kuratif

Meningkatkan fungsi serta kualitas hidup yang optimal selama


sisa waktu yang dimiliki

Membantu keluarga memfokuskan perawatan pada interaksi


kompleks antara masalah fisik, sosial dan spititual

Menciptakan lingkungan yang terapeutik


PENGARUH PENYAKIT KRONIS TERHADAP KELUARGA

 Finansial

 Kecemburuan dari sibling


Perhatian terhadap anak lainnya berkurang
Proses menjadi orang tua dan tekanan dalam pernikahan
Kemampuan untuk mengatasi periode penting dalam
perkembangan anak
Mempertahankan kehidupan sosialnya
PERAN PERAWAT DALAM PERAWATAN PALIATIF

1. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan


asuhan keperawatan
2. Menetapkan prioritas askep, mengelola waktu secara efektif dan saran-
saran untuk meningkatan kualitas hidup
3. Sebagai konselor bagi apasien, keluarga dan komunitas dalam
mengahadapi perubahan kesehatan, ketidak mampuan dan kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan pendengar yang baik dalam
memberikan dukungan dan perhatian
5. Membantu pasien tetap independen sesuai kemampuan , sehingga
kenyamanan terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup
MENJELASKAN KEMATIAN PADA ANAK

 Berkata jujur merupakan strategi yang terbaik dalam mendiskusikan kematian


dengan anak
Respon anak terhadap pertanyaan mengenai kematian merupakan dasar
tingkat kematangan anak dalam mengartikan kematian
Pada anak anak pra sekolah: mengartikan kematian sebagai sudah tidak
bernafas, dada dan perut datar, tidak bergerak alagi, tidak bisa berjalan dan
bergerak
Kebanyakan anak-anak dengan penyakit terminal, membutuhkan keberanian
bahwa ia dicintai dan tidak akan ditinggalkan
PILIHAN TERAPI

Rumah Perawatan Hospice


Sakit di Rumah Care
PENGKAJIAN

Pengkajian Terhadap Anak:


Hal-hal yang perlu dikaji: Perawat

1. Respon emosi terhadap diagnose


2. Kemampuan mengekspresikan perasaan sedih terhadap situasi
3. Upaya anak dalam mengatasi situasi
4. Kemampuan dalam mengabil dan memilih pengobatan Membantu Keluarga
5. Persepsi dan harapan klien mengungi ketakutan
 memperhatikan
6. Ketakutan terhadap nyeri dan kesakitan
Kebutuhan anak &
7. Anak takut meninggal sendirian Keluarga
8. Takut akan kematian
PENGKAJIAN

Pengkajian terhadap Keluarga: Pengkajian terhadap Lingkungan:


Hal-hal yang perlu dikaji:
1. Sumber daya yang ada
1. Respon keluarga terhadap anak
2. Stigma masyarakat terhadap keadaan
2. Ekspresi emosi keluarga dan normal dan penyakit
toleransinya
3. Kesediaan untuk membantu memenuhi
3. Kemampuan dan kekuatan keluarga kebutuhan
yang diketahui
4. Ketersediaan fasilitas partisipsi dalam
4. Kapasitas dan sistem pendukung yang asuhan keperawatan
ada
5. Identifikasi keluarga terhadap perasaan
sedih akibat kehilangan dan perubahan
yang terjadi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d penyakit terminal/ menjelang


kematian

Kekurangan nutrisi b.d kehilangan nafsu makan

Ansietas b.d prognosis, pemeriksaan, terapi

Berduka b.d kemungkinan kehilangan anak


Selamat Belajar
Caption

Anda mungkin juga menyukai