Anda di halaman 1dari 23

KONSEP KEPERAWATAN

ANAK DENGAN PENYAKIT


KRONIS / TERMINAL DALAM
KONTEKS KELUARGA
PRINSIP PERAWATAN PADA ANAK

 Berfokus pada tumbuh kembang
 Pemberian asuhan yang atraumatic( atraumatic care)
 Pemberian asuhan yang berfokus padakeluarga (family-
centered care
PENYAKIT KRONIK

 Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit


berlangsung lama sampai bertahun-tahun,bertambah
berat,menetap,dan sering kambuh.
 Penyakit kronis bisa menyebabkan kematian/ kondisi terminal.
Ketidakmampuan merupakan persepsi individu bahwa segala
hal yang dilakukan tidak akan mendapatkan hasil atau suatu
keadaan dimana individu kurang dapat mengendalikan kondisi
tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan. Jadi penyakit kronis
yaitu penyakit yang terjadi pada seseorang dalam waktu lama
akan membuat orang tersebut menjadi tidak mampu melakukan
sesuatu seperti biasanya.
PENYAKIT TERMINAL

 Suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan


melalui suatu tahapan proses penurunan fisik,
psikososial dan spiritual bagi individu
 Bisa dikatakan Penyakit terminal adalah lanjutan dari
penyakit kronik/ penyakit akut yang sifatnya tidak bisa
disembuhkan dan mengarah pada kematian.
KRITERIA PENYAKIT TERMINAL

• Penyakit tidak dapat disembuhkan


• Mengarah pada kematian
• Diagnosa medis sudah jelas
• Tidak ada obat untuk menyembuhkan
MANIFESTASI KLINIK PADA
 PASIEN TERMINAL

1.Fisik.
 Reflek mulai menghilang
 Kulit kebiruan dan pucat.
 Denyut nadi tidak teratur dan lemah
 Nafas berbunyi keras dan cepat
 Penglihatan mulai kabur
 nyerih
 Penurunan Kesadaran
LANJUTAN

2.Psikososial Sesuai fase-fase kehilangan menurut E.KubblerRoss


mempelajari respon-respon atasmenerima kematian
a. Respon kehilangan
1)Rasa takut diungkapkan dengan ekspresiwajah 2)Cemas
diungkapkan dengan cara menggerakan otot rahang dan
kemudian mengendor
3)Rasa sedih diungkapkan dengan mata setengah terbuka /
menangis.
b. Hubungan dengan orang lain Kecemasan timbul akibat
ketakutan akan ketidakmampuan untuk berhubungan secara
interpersnal serta akibat penolakan
RESPON KLIEN TERHADAP
PENYAKIT  TERMINAL

• Kehilangan kesehatan Respon yang ditimbulkan dari


kehilangan kesehatan dapat berupa klien merasa takut, cemas
dan pandangan tidak realistic, aktivitas terbatas.
• Kehilangan kemandirian Respon yang ditimbulkan dari
kehilangan kemandirian dapat ditunjukan melalui berbagai
perilaku, bersifat kekanak-kanakan, ketergantungan
• Kehilangan situasi Klien merasa kehilangan situasi yang
dinikmati sehari-hari bersama keluarga kelompoknya
• Kehilangan rasa nyaman Gangguan rasa nyaman muncul
sebagai akibat gangguan fungsi tubuh seperti panas, nyeri, dl
LANJUTAN

• Kehilangan fungsi fisik


• Kehilangan fungsi mental Dampak yang dapat
ditimbulkan dari kehilangan fungsi mental seperti klien
mengalami kecemasan dan depresi, tidak dapat
berkonsentrasi dan berpikir efisien sehingga klien
tidak dapat berpikir secara rasional
RENTANG  RESPON TERHADAP
 PENYAKIT TERMINAL

• Respon Adaptif 
a.Masih punya harapan
b.Berkeyakinan bisa sembuh
• Respon Mal Adaptif 
a. Keputusasaan
b. Pasrah
KEBUTUHAN ANAK
 DENGAN PENYAKITTERMINAL

• Komunikasi, dalam hal ini anak sangat perlu diajak


untuk berkomunikasi atau berbicara dengan yang lain
terutama oleh kedua orangtua.
• Memberitahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri
dalam menghadapi penyakit tersebut.
• Berdiskusi dengan siblings (saudara kandung) agar
saudara kandung mau ikut berpartisipasi dalam
perawatan atau untuk merawat
ASUHAN KEPERAWATAN YANG
DIPERLUKAN PADA ANAK YANG
MENGALAMI PENYAKIT  TERMINAL

• Asuhan keperawatan yang diperlukan dan digunakan


pada anak yang mengalami penyakit terminal
adalah”PALLIATIVECARE” tujuan perawatan paliatif
ini adalah guna untuk meningkatkan kualitas hidup
anak dengan kematian minimal mendekati normal,di
upanyakan dengan perawatan yang baik hingga pada
akhirnya menuju pada kematian
PALLIATIFE CARE

• Menambah kualitas hidup (anak) pada kondisi terminal.


• Perawatan paliatif berfokus pada gejala rasa sakit
(nyeri) dan kondisi(kesendirian) dimana pada
kasus inimen gurangi kepuasan atau kesenangan hidup
anak.
• Mengontrol rasa nyeri dan gejala yang lain,masalah
psikologi,social atau spiritualnya dari anak dalam
kondisi terminal
KELUARGA DENGAN ANAK
PENYAKIT KRONIS

• Finansial
• Persaingan dengan anak Kandung
• Proses menjadi orang tua dan tekanan dalam
pernikahan
• Kemampuan untuk mengatasi periode penting dalam
perkembangan anak
• Mempertahankan kehidupan sosialnya
PENGALAMAN AWAL MERAWAT ANAK DENGAN PENYAKIT
KRONIS

• Respon Emosional
• Membawa Anaknya ke Pengobatan diluar Medis
• Mencari Informasi
PENGALAMAN TANPA AKHIR

• Stres
• Tekanan Ekonomi
• Gangguan fisiologis dan fisik
• Pasrah dan menunjukkan penerimaan
• Mencari bantuan dari keluarga,lingkungan atau
lembaga terkait
DAMPAK PADA KELUARGA

• Keterbatasan
• Reaksi Saudara sekandung
• Lebih Perhatian dengan pola hidup dan Nutrisi Anak
• Kekhawatiran pada masa depan anak
PERAN PERAWAT DAN DALAM
PERAWATAN PALIATIF

• Dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam


memberikan asuhan keperawatan.
• Menetapkan prioritas asuhan keperawatan,mengelola
waktu secara efektif dan saran-saran
untuk meningkatkan kualitas hidup.
• Sebagai konselor bagi pasien, keluarga dan komunitas
dalam menghadapi perubahan kesehatan,
ketidakmampuan dan kematian
LANJUTAN

• Sebagai komunikator yang terapeutik dan pendengar


yang baik dalam memberikan dukungan dan perhatian.
• Membantu pasien tetap independen sesuai kemampuan
mereka sehingga kenyamanan terpenuhi, serta
meningkatkan mutu hidup
PERAN PERAWAT DALAM
MEMBERIKAN  PERAWATAN
SPIRITUAL

• Seorang perawat harus mampu menjadi pendengar


yang empati untuk pasien dan keluarganya.
• perawat ikut berdo’a bersama anak dan keluarga pasien
serta memfasilitasi kegiatan keagamaan seperti ibadah,
sholat,menyediakan bacaan - bacaan atau referensi
tentang spiritual.
• Memberikan motivasi keagamaan, dzikir, do’a
yang dilakukan oleh tenaga kerohanian
KONSEP KEMATIAN PADA
ANAK

• Konsep kematian masih abstrak dan tidak dimengerti


dengan baik oleh anak-anak. Sampai umur 5 tahun,
anak masih berpikir bahwa kematian adalah hidup di
tempat lain dan orang dapat datang kembali.
• Mereka juga percaya bahwa kematian bisa dihindari.
biasanya orang tua menghindarkan anaknya dari realita
akan kematian dengan mengatakan bahwa orang mati
akan “pergi” atau “berada di surga” atau hanya tidur.
LANJUTAN

• Pada anak yang mengalami terminal illness kesadaran mereka akan


muncul secara bertahap. Pertama, anak akan menyadari bahwa mereka
sangat sakit tetapi akan sembuh. Kemudian mereka menyadari
penyakitnya tidak bertambah baik dan belajar mengenai kematian dari
teman seumurnya terutama orang yang memiliki penyakit mirip,lalu
mereka menyimpulkan bahwa mereka juga sekarat
• anak-anak seharusya mengetahui sebanyak mungkin mengenai
penyakitnya agar mereka mengerti dan dapat mendiskusikannya terutama
mengenai perpisahan dengan orangtua. Ketika anak mengalami terminal
illnessbiasanya orang tua akanmenyembunyikannya, sehingga emosi
anaktidak terganggu. Untuk anak yang lebih tua,pendekatan yang hangat,
jujur, terbuka, dansensitif mengurangi kecemasan danmempertahankan
hubungan yang salingmempercayai dengan orang tuanya

Anda mungkin juga menyukai