Anda di halaman 1dari 26

ASKEP ANAK DENGAN

PJB: PDA dan ToF

By : Ns. YENI ISWARI, Mkep. Sp. Kep. An


PATEN DUKTUS ARTERIOSUS (PDA)
DEFENISI
 Suatu keadaan dimana terdapat saluran (ductus)
yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonalis.
 Saluran (ductus) ini biasanya menutup spontan ±
15 jam setelah lahir.
 Pada bayi preterm, duktus sering kali masih terbuka
Diakibatkan belum sempurnanya fungsi paru.
PDA
Patofisiologi PDA
Ketika janin dilahirkan menghirup udara & menangis kuat paru-
paru mengembang tekanan paru-paru mengecil darah mengalir ke
paru-paru duktus botali tidak berfungsi foramen ovale tertutup
akibat pemotongan dan pengikatan pusat .

 Sirkulasi plasenta terhenti, aliran darah ke atrium kanan menurun


tekanan jantung meningkat tekanan rendah di arteri menghilang
tekanan jantung kiri meningkat
 Retensi pada paru-paru dan aliran darah ke paru meningkat
tekanan ventrikel kiri menurun
Tanda dan Gejala
Gejala klinis ditentukan oleh besarnya diameter duktus dan tahanan paru:
2. Duktus Sedang/besar:
1. Duktus Kecil:
a. Precordial bulging
a. Umumnya tanpa gejala, pertumbuhan
b. LV impuls bergeser kekiri bawah
relative normal. c. Aktivitas ventrikel kiri bertambah
b. Pemeriksaan penunjang umumnya d. Teraba getaran bising disela iga kedua

masih menunjukkan batas normal kiri


e. TD : menunjukkan perbedaan tekanan
c. Pemeriksaan fisik: sudah terdengar
sistolik dan diastolic yang lebar.
bising kontinyu kiri atas, atau kadang
f. Auskultasi: Bising sistolik dan diastolic
bising sistolik saja. atau bisng kontinu di sela iga kedua kiri
KOMPLIKASI
• Gagal Jantung
• Gangguan Tumbuh Kembang
• ISPA berulang
• Endokarditis inefektif
• Sindrom Eisenmenger : sianosis pd setengah tubuh bagian bawah
(differential cyanosis)
PENATALAKSANAAN
Pengobatan defenif : pembedahan
1. PDA kecil : Operasi kapan saja
2. PDA Besar : Digoksin dan diurek unt mengurangi gagal jantung.
3. Pada bayi premature dpt ditutup dengan antiprostaglandin
(indometasin) diberikan pada usia < 1mg

Tehnik Penutupan PDA baru : seperti paying yang dimasukkan


dengan kateter. Keuntungan tehnik ini adalah pasien tidak perlu
menjalani operasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto dada: Kardiomegali (apeks bergeser kekiri dan bulat
terangkat), apendiks atrium kiri menghilang bahkan tampak
double contour, konus pulmonalis menonjol, aliran darah paru
meningkat.
2. EKG: Pembesaran atrium kiri, hipertrofi ventrikel kiri dan kanan.
3. Ekokardiografi: Dapat dilihat pada sadapan supra jugular atau
short axis parasternal. Pada Doppler warna tampak gambar
mosaik antara aorta dan arteri pulmonal. Secara tidak langsung
dpt diketahui dengan melihat pembesaran atrium kiri, sehingga
rasio LA/Ao meningkat > 1,2
TETRALOGI OF FALLOT
DEFENISI
Kelaianan jantung bawaan dengan sianosis yang timbul sejak bayi
lahir, dan bertambah nyata jika bayi menangis dan menetek lama.
Bila kelainan ringan sianosis baru timbul setelah anak besar.
Terdapat 4 kelaian pada TF yaitu:
1. Defek Septum Ventrikel
2. Stenosis Pulmonalis
3. Hipertrofi Ventrikel kanan
4. Overriding aorta
Tetralogi Falot
ETIOLOGI
Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaa tidak diketahui secara pasti. diduga
karena adanya faktor endogen dan eksogen. Faktor –faktor tersebut antara lain :
1. Faktor endogen
• Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom
• Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan
• Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus,
hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan
2. Faktor eksogen
• Riwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program KB oral atau suntik,minum obat-obatan
tanpa resep dokter, (thalidmide,dextroamphetamine.aminopterin,amethopterin, jamu)
• Ibu menderita penyakit infeksi : rubella
• Pajanan terhadap sinar -X
patofisiologi
Tanda dan Gejala
1. Gejala klinis disebabkan karena hipoksia yang berkepanjangan, yaitu:
• Sianosis pada kuku, mukosa bibir, mulut sampai dengan lidah. Umumnya mulai
tampak setelah beberapa minggu.
• Pada umur > 2 bulan sudah tampak jari tabuh
• Konjungtiva hiperemis
• Pertumbuhan gigi buruk dan tampak banyak karies
2. Pemeriksaan Fisik:
• Precordial bulging
• Teraba denyut epigastrial
• Bising ejeksi di ICS II kiri
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
• Peningkatan hemoglobin dan hematokrit (Ht) akibat saturasi oksigen yang rendah. Pada
umumnya hemoglobin dipertahankan 16-18 gr/dl dan hematokrit antara 50-65 %. Nilai AGD
menunjukkan peningkatan tekanan partial karbondioksida (PCO2), penurunan tekanan parsial
oksigen (PO2) dan penurunan PH. pasien dengan Hb dan Ht normal atau rendah mungkin
menderita defisiensi besi.
2. Radiologis
• Sinar X pada thoraks menunjukkan penurunan aliran darah pulmonal, tidak ada pembesaran
jantung . gambaran khas jantung tampak apeks jantung terangkat sehingga seperti sepatu.
3. Elektrokardiogram
• Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan. Tampak pula hipertrofi ventrikel
kanan. Pada anak besar dijumpai P pulmonal
Pemeriksaan Penunjang
4. Ekokardiografi
• Memperlihatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasi
ventrikel kanan,penurunan ukuran arteri pulmonalis & penurunan
aliran darah ke paru-paru

5. Kateterisasi
• Diperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui defek
septum ventrikel multiple, mendeteksi kelainan arteri koronari dan
mendeteksi stenosis pulmonal perifer. Mendeteksi adanya penurunan
saturasi oksigen, peningkatan tekanan ventrikel kanan, dengan
tekanan pulmonalis normal atau rendah.
KOMPLIKASI
1. Trombosis pulmonal
2. CVA trombosis
3. Abses otak
4. Perdarahan
5. Anemia relatif
Penatalaksanaan Medis
• Tetralogi fallot hanya bisa disembuhkan melalui operasi.
Operasi direkomendasikan pada usia 1 tahun keatas guna
mencegah komplikasi kembali saat dewasa nantinya. Tetralogi fallot
dengan absent pulmonary valve atau tanpa adanya katup harus
segera diatasi dengan operasi.

• Apabila tidak dilakukan maka penekanan di jalan napas akan


menimbulkan penyempitan jalan napas yang permanen.
Kebanyakan pasien dengan operasi yang sukses tidak mengalami
keluhan kembali sampai dewasa. Namun bagaimanapun juga
antibiotik profilaksis diperlukan untuk mencegah endocarditis.
STENOSIS KATUP JANTUNG
1. Stenosis Pulmonal
Defenisi :
Suatu keadaan dimana terdapat konstriksi atau penyempitan
dari katup pulmonal.
Peyempitan katup pulmonal ini mengakibatkan beban ventrikel
kanan meningkat saat memompa darah ke paru.
Tanda dan Gejala
a. Umumnya pasien berwajah bulat
b. Tidak terdapat gangguan pertumbuhan BB
c. Palpasi:aktivitas ventrikel kanan jelas teraba pd precordium, pada
SP sedang dan berat sering teraba getaran bising pada ICS 2-3 kiri
dan fosa suprasternalis.
d. Auskultasi: Bising sistolik terdengar pada awal atau akhir sistolik,
tergantung pada beratnya sianosis.
e. BJ 2 jelas terdengar “split” akibat dari stenosis
f. Kadang BJ 2 tdk terdengar, krn keterlambatan pengosongan
ventrikel kanan maka penutupan katup pulmonal lebih ambat dari
katup aorta.
Penatalaksanaan Medis
a. Pembedahan:

Jika tekanan ventrikel kanan 70 mmHg, maka terdapat


indikasi untuk dioperasi.

b. Pesangan kateter untu melebaran stenosis pulmonal


2. STENOSIS AORTA
Terdapat 4 Bentuk stenosis aorta sesuai dengan Tempatnya:
a. Stenosis aorta valvular : Terjadinya penyempitan akibat penebalan
katup aorta .
b. Stenosis aorta subvalvular : Penyempitan pada jalan aliran keluar
ventrikel kiri di bawah katup.
c. Stenosis Supravalvular : sama dengan koarktasio aorta desenden.
d. Letak penyempitanya di atas katup aorta
Stenosis Aorta
Tanda dan gejala Penatalaksanaan Medis
a. Pembedahan
• Umumnya tanpa keluhan
Dillakukan bila terdapat perbedaan
• Palpasi: Impuls ventrikel kiri kuat tekanan lebih dari 70 mmHg antara
di precordium, teraba getaran ventrikel kiri dan aorta.
bising pada fosa suprasternalis b. Tehnik melebarkan daerah penyempitan
sepanjang pembuluh darah leher dengan kateter dengan balon
paling jelas di karotis.

Anda mungkin juga menyukai