Anda di halaman 1dari 7

PELATIHAN KEPERAWATAN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN KARDIOVASKULAR : PENYAKIT JANTUNG


BAWAAN (PJB)

LEMBARAN KERJA

Nama : Muhammad Ibnu Rubiyanto, A.md.Kep Tanggal : 25-08- 2022

1. Jelaskan sistem sirkulasi janin ?


Selama masa janin dalam kandungan kedua paru-paru belum berfungsi. Untuk
memenuhi kebutuhan pertukan gas, nutrisi, dan ekskresi janin sangat tergantung pada
ibu, melalui plasenta kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Darah yang teroksigenasi
akan melalui plasenta dan masuk ke dalam jantung janin melalui system vena
umbilical. Darah sisa metabolism janin akan Kembali ke plasenta melalui system
arteri umbilical untuk Kembali dioksigenasi.

2. Jelaskan perubahan sirkulasi paska lahir ?


a. Sesaat setelah janin lahir dan adanya ventilasi awal di paru-paru, menyebabkan
menurunnya resistensi pembuluh darah pulmonal dengan cepat dan secara
bersamaan aliran darah menuju atrium kiri meningkat delapan sampai sepulih kali
lipat. Tekanan arteri pulmonal awalnya akan menurun dengan cepat, dan dalam
waktu 24 jam tekanan rata-rata arteri pulmonalis (Mean Artery Pulmonal/MAP)
akan mencapau setengah lebih rendah disbanding tekanan sistemik.
Perubahan aliran dan tekanan tersebut meyebabkan perubahan tekanan di antara
atrium kiri dan atrium kanan. Tekanan atrium kiri akan lebih tinggi menyebabkan
tertutupnya klep foramen ovale dan aliran darah dari atrium kanan ke atrium kiri
terhenti.
Penurunan resistensi vascular pulmonal (PVR) akhirnya mengalahkan tekanan
resistensi plasenta yang dalam hal ini dikatakan sebagai sirkulasi sistemik. Aliran
darah pada ductus arteriousus akan berubah sebelumnya dari kanan ke kiri
menjadi kiri ke kanan, meskipun sesaat sebelum terjadinya penutupan ductus
arteriosus. Ductus arteriosus akan mengalami konstriksi dan menutup secara
fisiologis dalam beberapa jam, sehingga aliran darah pulmonal dan sistemik
sudah benar-benar terpisah.
b. Tahanan sirkulasi sistemik meningkat sehingga pirau (shunt) baik intrakardiak
amupun ekstrakardiak akan berubah yang sebelumnya dari kanan ke kiri menjadi
kiri ke kanan. Akibatnya dari pengembangan paru maka kadar oksigen dalam
sirkulasi sistemik juga akan meningkat.
c. Sebagai akibat dari hal tersebut di atas maka akan terjadi penutupan foramen
ovale, ductus arteriosus dan ductus venosus, penutupan foramen ovale terjadi
pada jam-jam pertama kehidupan ektra uteri meskipun belum sempurna demikian
juga halnya dengan ductus arteriosus. Pirau kanan ke kiri akan berlangsung lebih
lama pada 50% bayi yang banyak menangis, kadnag-kadang sampai beberapa
bulan atau beberapa tahun.

3. Sebutkan etiologi penyakit jantung bawaan (PJB) ?


PJB dapat dibagi atas 2 golongan besar yaitu golongan PJB asianotik (tidak
biru) dan golongan PJB sianotik (biru). Penyebab terjadinya PJB belum dapat
diketahui secara pasti, tetapi ada factor yang diduga mempunyai pengaruh pada
peningkatan angka kejadian PJB. Factor-faktor tersebut adalah :
 Faktor Prenatal :
 Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela
 Ibu alkoholisme
 Umur ibu lebih dari 40 tahun
 Ibu menderita penyakit diabetes militus yang memerlukan insulin
 Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu
 Faktor Genetik :
 Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
 Ayah/ibu menderita PJB
 Kelainan kromosom misalnya sindroma down
 Lahir dengan kelainan bawaan yang lain

4. Sebutkan yang termasuk golongan PJB asianotik ?


a. Defek Septum Atrium/ Atrium Septal Defect (ASD)
b. Defek Septum Ventrikel/ Ventricle Septal Defect (VSD)
c. Duktus Arteriosus Paten/ Patent Ductus Arteriosus (PDA)
d. Stenosis Pulmonal/ Pulmonal Stenosis (PS)
e. Coartatio Aorta

5. Sebutkan yang termasuk golongan PJB sianotik ?


a. Tetralogy of Fallot (ToF)
b. Transposition od The Great Arteries (TGA)

6. Jelaskan gangguan hemodinamik yang bisa terjadi pada ASD ?


Tekanan di atrium kiri lebih tinggi dari pada tekanan di atrium kanan sehingga
memungkinkan darah dari atrium kiri mengalir ke atrium kanan.

7. Jelaskan manifestasi klinis dan komplikasi pada ASD ?


a. Manifestasi klinis :
 Bising sistoliktipe ejeksi di daerah sela iga dua/tiga pinggir sternum kiri
 Dispnea
 Aritmia
b. Komplikasi :
 Gagal jantung
 Penyakit pembuluh darah paru
 Endokarditis
 Aritmia

8. Jelaskan gangguan hemodinamik yang bisa terjadi pada VSD ?


Tekanan ventrikel kiri yang tinggi memungkinkan darah mengalir ke ventrikel
kanan dan arteri pulmonal. Akibatnya terjadi peninggian tahanan vaskuler paru dan
peningkatan tekanan arteri pulmonal. Peningkatan beban ventrikel kanan akan
menyebabkan penebalan dinding ventrikel kanan.

9. Jelaskan manifestasi klinis dan komplikasi pada VSD ?


a. Manifestasi :
 Bising pansistolik yang keras dibagian pinggir kiri bawah sternum, menjalar
ke precordium.
b. Komplikasi :
 Gagal jantung
 Endocarditis
 Insufisiensi aorta
 Stenosis pulmonal
 Hipertensi pulmonal (penyakit pembuluh darah paru yang progresif)

10. Jelaskan gangguan hemodinamik yang bisa terjadi pada PDA ?


Adanya sebua saluran yang menghubungkan antara aorta dan arteri pulmonal.
sehingga darah dari aorta yang betekanan tinggi dapat mengalir melalui ductus
tersebut ke arteri pulmonal.

11. Jelaskan manifestasi klinis dan komplikasi pada PDA ?


a. Manifestasi :
 Bising kontinu yang kasar di daerah pinggir sternum kiri atas
 Tekanan nadi melebar
 Takikardia
 Kardiomegali
b. Komplikasi :
 Gagal jantung
 Endocarditis
 Hipertensi pulmonal

12. Jelaskan gangguan hemodinamik yang bisa terjadi pada PS ?


Oleh karena adanya obstruksi, maka aliran darah ke paru-paru berkurang dan
lama-kelamaan akan terjadi hipertropi ventrikel kanan.

13. Jelaskan manifestasi klinis dan komplikasi pada PS ?


a. Manifestasi :
 Sering tidak memperlihatkan gejala, tumbuh kembang anak tidak terganggu,
anak seperti anak sehat.
 Bunyi jantung II terdengar seperti melebar terutama di daerah pinggir
sternum, obstruksi semakin berat.
 Bising sistolik kasar di intercostal II kiri.
b. Komplikasi :
 Curah jantung yang rendah
 Tekanan vena sistemik yang tinggi
 Infeksi endokonditis

14. Jelaskan gangguan hemodinamik yang bisa terjadi pada Coartatio of the Aorta ?
Peningkatan tekanan aorta proximal coartasio dan penurunan tekanan
coartasio/ bagian distal. Pada tipe post ductal tekanan darah tinggi dan hentakan nadi
yang kencang pada bagian tubuh yang menerima darah dari pembuluh darah proximal
coartasio. Nadi femoral lemah atau tidak teraba, nadi ekstremitas bawah mungkin
lebih lemah jika dibandingakan dengan ekstremitas atas. Kram otot bisa terjadi akibat
peningkatan aktifitas dari jaringan yang tidak teroksigenasi.

15. Jelaskan manifestasi klinis dan komplikasi pada Coartatio of the Aorta ?
a. Manifestasi :
 Anak mengalami pening, sakit kepala, pingsan dan mimisan akibat dari
hipertensi.
 Bising sistolik mungkin ada atau mungkin tidak.
 EKG pada bayi mungkin menunjukkan RVH, mungkin terjadi Biventrikuler
hipertrofi.
 Pada usia dewasa, gel T terbalik pada precordial kiri atau LAD
b. Komplikasi :
 Perdarahan intracranial, dan stroke
 Hipertensi
 Rupture aorta
 Penyakit jantung hipertensi
 Gagal jantung kongestif
 Endocarditis

16. Jelaskan gangguan hemodinamik yang bisa terjadi pada Tetralogi of fallot ?
PS mengalangi aliran darah ke paru-paru dan mengakibatkan peningkatan
tekanan ventrikel kanan, memaksa darah yang tidak teroksigenasi masuk melewati
VSD ke ventrikel kiri yang mengakibatkan darah yang belum teroksigenasi akan
dipompa melalui menuju aliran sistemik. Peningkatan beban kerja pada ventrikel
kanan menyebabkan hipertropi. Aorta yang overriding menerima darah langsung dari
kedua ventrikel.
17. Jelaskan manifestasi klinis dan komplikasi pada Tetralogi of fallot ?
a. Manifestasi :
 Pada bayi-bayi (episode sianotik dan hipoksia sering disebut “blue spell”) spell
terjadi bila kebutuhan oksigen otak melebihi suplainya. Episode ini biasanya
terjadi bila bayi menangis lama, setelah makan mengedan. Bayi-bayi ini lebih
menyukai posisi “knee chest” dari pada posisi tegak. Anak-anak tampak
sianotik di bibir dan kuku, keterlambatan tumbuh kembang, bentuk jari tubuh,
tubuh sering dalam posisi jongkok untuk mengurangi hipoksi. Pingsan atau
keterbelakangan mental bisa terjadi akibat hipoksi kronik pada otak. Kejang
dapat terjadi setelah melakukan aktifitas. Bising pansistolik biasanya terdengar
pada batas kiri sternum Sebagian tengah sampai bawah, biasanya disertai
thrill. Gambaran foto toralis – adanya gambaran seperti sepatu boot dan
lapangan paru yang oligemik. EKG memperlihatkan hipertropi ventrikel
kanan.
b. Komplikasi :
 Polisitemia
 Thrombophlebitis
 Emboli
 Penyakit pembuluh darah otak, abses otak
 Hyperpnea dengan sianotis berat berakibat tidak sadarkan diri dan meninggal

18. Jelaskan gangguan hemodinamik yang bisa terjadi pada TGA ?


Supaya anak dapat hidup harus ada pencampuran darah bersih dan kotor,
hubungan ini bisa terjadi di tingkat atrial (ASD), ventrikel (VSD) atau pembuluh
darah besar (PDA). Namun adanya defek-defek tersebut dapat meningkatkan
terjadinya gagal jantung kongestif, karena darah yang mengalir dari jantung ke paru-
paru sangat menigkat. Terganung dari tipe dan besarnya kelainan penyerta, anak-anak
dengan komunikasi (pencampuran darah) yang minimum akan mengalami sianotik
berat dan memburuk pada saat lahir. Tapi bila ada defek septum atau PDA yang besar,
mungkin sianotik ringan dan gagal jantung kengestif lebih menonjol.

19. Jelaskan manifestasi klinis dan komplikasi pada TGA ?


a. Manifestasi :
 Bunyi jantung bervariasi tergantung dari tipe defek penyerta
 Kardiomegali lebih jelas beberapa minggu setelah lahir
b. Komplikasi :
 Gagal jantung
 Hipoksi yang berakibat kematian

20. Sebutkn masalah keperawatan yang timbul pada pasien dengan penyakit
jantung bawaan ?
a. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan sehubungan dengan :
 Oksigen dan nutrisi tidak adequate
 Isolasi social
b. Intoleransi aktifitas sehubungan dengan suplai dan kebutuhan oksigen tidak
seimbang.
c. Gangguan “body image” sehubungan dengan intoleransi terhadap aktifitas dan ras
berbeda dari teman lain.
d. Potensi sering terjadi infeksi sehubungan dengan ketahanan fisik yang kurang
baik
e. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit sehubungan dengan kurangnya
informasi.
f. Gangguan proses dalam keluarga sehubungan dengan keperawatan anak.
g. Gangguan psikologis pada anak dan atau keluarga sehubungan dengan masa
perawatan di rumah sakit.
h. Gangguan perfusi jaringan perifer b/d penurunan curah jantung,kurangnya suplai
O2 ke jaringan,adanya kelainan system kardiovaskuler

= SELAMAT BELAJAR =

Anda mungkin juga menyukai