Anda di halaman 1dari 14

PELATIHAN KEPERAWATAN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF : INTRA BEDAH


LEMBARAN KERJA

Nama : Robby andriadi Tanggal : 29. Agustus 2022

1. Jelaskan definisi bedah jantung ?

JAWAB :

Bedah jantung secara mudah dapat didefinisikan sebagai suatu upaya untuk

mengoreksi kelainan anatomi dan fungsi jantung. Bedah jantung adalah prosedur

operasi pada jantung atau pembuluh darah besar, yang dilakukan oleh ahli bedah

jantung. Beberapa kondisi yang umumnya memerlukan bedah jantung antara lain

penyakit jantung bawaan, penyakit katup jantung, penyakit jantung iskemik, dan

transplantasi jantung. Untuk penyakit jantung iskemik, jenis pembedahan yang biasa

dlakukan

adalah operasi coronary artery bypass grafting (CABG) atau bypass jantung.

2. Sebutkan pembagian bedah jantung ?

JAWAB :

Pembedahan jantung dapat dibagi dalam:

a. Bedah jantung terbuka, yaitu pembedahan yang dilakukan dengan membuka

ruang jantung memakai dukungan mesin pintas jantung paru

(Cardiopulmonary by pass machine/Ekstrakorporal).

b. Bedah jantung tertutup, yaitu pembedahan yang dilakukan tanpa membuka

ruang jantung sehingga tak perlu menggunakan mesin pintas jantung paru.

c. Bedah jantung minimal invasifBedah jantung yang dilakukan dengan

membuat sayatan kecil di antara tulang rusuk untuk menjangkau jantung.

Operasi ini biasanya dilakukan untuk memperbaiki katup jantung atau


memasukkan alat pacu jantung.

3. Jelaskan tujuan pembedahan jantung ?

JAWAB :

Pembedahan jantung dilakukan dengan tujuan antara lain:


a. Koreksi total/menyeluruh terhadap kelainan anatomi seperti:
 Penutupan Defek Septum (Atrial Septal Defect- ASD, Ventricular Septal
Defect -VSD)
 Koreksi Tetralogy of Fallot (TOF)
 Transposisi Arteri Besar (Transposition of the Great Arteries-TGA).
 Reparasi terhadap Koartasio Aorta, Stenosis Pulmonal dil.
b. Bedah paliatif, yakni melakukan operasi sementara dengan tujuan mempersiapkan
pasien untuk menghadapi operasi definitif di kemudian hari.
Contoh:
 Aorto Pulmonary Shunt atau Blalock - Taussig Shunt (memasang saluran
Goretex dari arteri Sub-Klavia ke Arteri Pulmonal) pada Tetralogi Fallot atau
Pulmonary Atresia dengan VSD, Tricuspid Atresia.
 Pulmonary Arteri Banding (PAB) untuk mengurangi aliran ke paru pada
penyakit jantung bawaan dengan aliran darah ke paru yang berlebihan.

c. Rekonstruktif melibatkan revaskularisasi miokard ((Coronary Artery Bypass


Graft-CABG) atau perbaikan katup aorta, mitral, dan tricuspid pada katup yang
mengalami penyempitan dan kebocoran.
d. Operasi Substitusi
Peggantian katup jantung yang mengalami kebocoran atau penyempitan dan
transplantasi jantung, yaitu mengganti jantung seseorang yang tidak mungkin
diperbaiki lagi dengan jantung dari pasien yang meninggal karena sebab lain
Sebutkan Indikasi Pembedahan Jantung ?

4. Jelaskan indikasi pembedahan jantung

JAWAB :

a. Penyakit Jantung Bawaan (PJB)


 Pada PJB dengan Pirau besamya aliran pisu kiri ke kanan sama atau

dan 1.5 (aran ke panu aran ke sistemik >1.5)

 Penyakit Jantung Bawaan Sianotik

 Kelainan anatomi pembuluh darah besar dan koroner

 Reparasi kanan katup kongenital

b. Penyakit Jantung Koroner (PJ)

 Untuk menghilangkan angina pektoris pada kan dengan angina kronik

yang tidak respons dengan terapi medikal

 Klien Left main stenosis > 60%

 Oklusi arteri coroner > 70% pada satu pembuluh atau lebih dengan

Ejaksi Fraksi <50%

 Angina yang tidak stabil

 Adanya disaritmia yang maligna/ganes

 Klien gagal PTCA yang bermasalah :diseksi, komplikasi lain

c. Penyakit Katup Jantung (PKJ)

1) Aorta

 Stenosis Katup Aorta berat atau Aortic Valve Area (AVA) < 0,6 cm2

 Pasien dengan gejala katus fungsional stau IV-NYHA

 Pasien dengan disfungsi ventrikel kiri

 Pasien dengan kales fungsional II atau lebih Canadian Heart Association

dengan atau tanpa CAD

2) Mitral

 Pasien dengan gejala ka fungsional III - IV-NYHA

 Mitral stenosis sedang Mitral Valve AreaMVA 1,5 cm2)


 Mitral Stenosis berat (MVA <1 cm2) Pasion dengan Meral Stenosis sedang

atau berat, kelas fungsional III-IV-NYHA

 Pasien dengan NYHA kelas Fungsional II, III, IV dengan gejala

 Regurgitasi Mitral akut yang simtomatik

 Pasien dengan disfungsi LV yang berat (EF <30%)

 Pasien dengan MVP (Mitral Valve Prolaps).

3) Trikuspid

 Anuloplasti pada regurgitasi katup trikuspid yang berat disertai hipertensi

pulmonal

 Penggantian katup trikuspid akibat stenosis katup Tricuspid yang berat dan

kondisi katup sangat buruk

 Penggantian katup atau anuloplasti pada regurgitasi trikuspid yang berat,

dengan tekanan arteri pulmonalis < 60 mmHg dan disertai gejala

4) Tumor dalam ruang jantung

 Seringkali menyebabkan obstruksi pada katup, misalnya Myxoma.

5) Trauma jantung

 Trauma jantung dengan akibat tamponade atau perdarahan perlu segera

dioperasi

6) Transplantasi jantung.

5. Jelaskan toleransi dan perkiraan resiko operasi ?

JAWAB :

Toleransi Dan Perkiraan Resiko Operasi Toleransi terhadap operasi diperkirakan

berdasarkan keadaan umum pasien. yang biasanya digambarkan dengan klasifikasi

fungsional dari New York Heart Association (NYHA).


 Klas 1: keluhan timbul bila bekerja sangat berat, misal berlari.

 Klas II: keluhan timbul pada aktivitas cukup berat, misal berjalan cepat.

 Klas keluhan timbul pada aktivitas fisik yang melebihi aktivitas kebutuhan

primer

 Klas IV: keluhan sudah dirasakan pada aktivitas untuk kebutuhan primer,

misal makan, sehingga pasien harus terus berbaring.

6. Jelaskan waktu yang tepat untuk melakukan pembedahan ?

JAWAB :

Hal ini ditentukan berdasarkan resiko yang paling minimal sesuai dengan kondisi

pasien masing-masing.

Contoh

 umur yang aman untuk melakukan koreksi Tetralogi Fallot adalah pada usia 3-

4 tahun, tetapi dinegara maju seringkali dilakukan pada masa bayi.

 resiko juga berdasarkan klasifikasi fungsional, misal: regugitasi katup aorta

pada klas fungsional IV mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan dengan

klas III

 bedah pintas koroner yang dilakukan secara darurat, resikonya 2x lebih ting

dibanding elektif

Mengenai pembagian waktu operasi

a. Darurat

Kasus darurat harus dioperasi selambat-lambatnya dalam 1x24 jam dengan

persiapan pra operasi yang optimal dalam rentang waktu yang tersedia. Operasi

yang sifatnya sangat perlu untuk menyelamatkan jiwa pasien. Seperti bedah pintas

koroner dilakukan bila infark yang mengancam penyumbatan akut dalam, terdapat
robekan pada miokard, dan gagalnya PTCA misalnya karena diseksi, komplikasi

atau terjadinya infark serta gagalnya balon mitral valvuloplasty (BMV), Pasien

dengan valve jammed disertai instabilitas hemodinamik yang dibuktikan dengan

echocardiography, Pasien dengan residual MR atau AI post repair.

b. Semi elektif

Operasi yang bisa ditunda 2 hari; pasien dengan bedah pintas koroner dilakukan 2

x24 jam setelah kateterisasi jantung. Pasien dengan keluhan nyeri dada terus-

menerus (prolong pain), sudah mendapat terapi nitrat yang maksimal dengan atau

tanpa IABP, Pasien Infective Endocarditis dengan vegetasi/trombus besar yang

punya risiko tinggi emboli. Pasien dengan residual MR atau Al post repair.

c. Elektif

Yaitu operasi yang dilakukan dengan perencanaan yang matang atas indikasi

tertentu. Misalnya: angina pektoris yang dapat membaik dengan obat obatan,

waktunya lebih dari 5-7 hari.

7. Jelaskan sayatan operasi ?

JAWAB :

a. Mid Sternotomi

InsiSI yang dilakukan untuk menuju kepada prosedur utama dapat berupa;

Posisi pasien terlentang, kepala ekstensi dan daerah vertebra antara skapula

kanan dan kiri diganjal secukupnya, sehingga insisi cukup leluasa. Pada posisi

ini, tulang sternum dibelah dengan gergaji listrik biasanya dengan arah dari

prosesus siphoideus ke atas, pada saat itu paru dikolapskan beberapa detik

untuk menghindari terbukanya pleura. Hemostasis pinggir sternum/periost

dengan kauter, dan bila perlu digunakan 'bone wax'

Selanjutnya sisa-sisa kelenjar thymus, didiseksi sampai vena innominata


kelihatan bebas. Perikardium dibuka dan difixir ke pinggir sehingga jantung

terlihat jelas.

Apabila prosedur utama telah selesai dan dinding dada akan ditutup, maka

harus diyakini benar bahwa hemostasis terhadap semua bekas insisi dan

jahitan telah cukup. Perikardium tidak perlu ditutup rapat, karena akan

dipasang selang dada untuk menge luarkan sisa darah. Sternum diikat dengan

kawat biasanya 6 buah 'interupted". Harus diperhatikan pada saat menutup

sternum, apakah ada pengaruh terhadap tekanan darah dan mengikat kawat

jangan sampai terlalu kencang. Jahitan kulit bisa sub kutikuler ataupun

kutikuler.

b. Torakotomi Posterolateral

Sayatan ini biasanya untuk pasien dengan koarktasio aorta, PDA, Blalock

Taussig shunt atau aneurisma aorta desenden. Posisi pasien miring ke kanan

dan diganjal dengan bantal untuk mendapatkan posisi yang diinginkan. Insisi

kulit mulai dari garis aksila tengah ke posterior kira-kira 2 cm dibawah

angulus inferior skapula sampai pertengahan skapula dan prosesus spinosus

vertebra. Kulit, subkutis, otot latisimus dorsi dipotong.

Untuk hemostatis yang baik digunakan kauter dan rongga toraks dibuka pada

sela iga ke IV. Setelah prosedur utama selesai, rongga toraks ditutup dengan

mengikat iga. Kemudian, jahitan selanjutnya otot diaproksimasi kembali

seperti semula dan kulit dijahit sub-kutikuler.

c. Torakotomi anterolateral

Posisi pasien terlentang dan bagian kiri diganjal sedikit sehingga lebih

tinggi/45 derajat. Insisi pada sela iga ke V. Sayatan ini digunakan pada luka
tusuk jantung dengan tamponade, perikardiotomi, banding arteri pulmonalis

8. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan oleh perawat setelah pasien diputuskan

operasi ?

JAWAB :

Operasi jantung adalah prosedur invasif berisiko tinggi yang memerlukan perawatan

berkualitas oleh seluruh tim multidisiplin. Setelah pasien diputuskan operas, maka

persiapan harus dilakukan, yaitu: persiapan fisik maupun persiapan mental Perawatan,

selain memiliki pengetahuan teknis dan ilmiah, juga harus tahu bagaimana

menghadapi kemungkinan seperti ketakutan dan reaksi emosional pasien yang akan

mengalami proses pembedahan, mampu memberikan kedamaian, keamanan, dan

kesempatan bagi pasien untuk berdialog dan mengungkap ketakutan mereka.

Tugas perawat bedah disini adalah dapat memberikan informasi yang jelas kepada

pasien, melakukan investigasi dan mengimplementasikan intervensi untuk

mempromosikan pemulihan kesehatan, pencegahan cedera atau penyakit lain dan

memungkinkan untuk mengatasi struktur dan fungsi fisik meliputi anatomi dasar dan

kondisi penyakit pasien, prosedur operasi sebatas kompetensi yang diberikan,

pemeriksaan diagnostik penunjang, peraturan-peraturan dari tim bedah, keadaan di

ruang operasi, jenis sayatan operasi dan ruang tunggu bagi keluarga pasien.

9. Jelaskan hal-hal yang harus dikaji oleh perawat saat pasien tiba dikamar operasi ?

JAWAB :

Saat tiba dikamar operasi maka yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Lakukan identifikasi pasien

b. Observasi tingkat kesadaran pasien

c. Observasi emosi pasien

d. Observasi aktivitas
e. Cek obat yang digunakan

f. Observasi pernapasan pasien

g. Riwayat penyakit, keluarga, kebiasaan hidup

h. Observasi tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pemafasan, suhu.

i. Observasi kulit warna, turgor, suhu, keutuhan

j. Alergi

k. Memberi selimut hangat

10. Jelaskan Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan setelah pasien diputuskan operasi ?

JAWAB :

a EKG untuk mengetahui disaritmia

b. Chest x-ray

e. Hasil Lab: darah lengkap, koagulasi, elektrolit, urium, kreatinin, BUN, HbsAg

d Kateterisasi

e ECHO transthoracic echocardiography (Echo:

f. Pemeriksaan transesophageal echocardiography (TEE), bila diperlukan (6bulan

terakhir)

g. Pemeriksaan koroangiografi (1 tahun terakhir).

h. Pemeriksaan right heart catheterization pada kasus kongenital (6 bulan terakhir)

i. Pemeriksaan viability study pada pasien dengan EF kurang dari 35%.

j. Pemeriksaan CT angio cerebral dan konsul ke dokter neurologi pada pasien IE

k. Pemeriksaan DUS Femoral pada pasien dengan IE kurang dari 35%

l.. Pemeriksaan DUS ekstremitas atas pada pasien CABG usia 45 tahun (bila

direncanakan memakai graft arteri radialis)


11. Jelaskan tindakan perawat pada saat menerima pasien di ruang persiapan ?

JAWAB :

a. Melakukan serah terima dengan perawat ruangan

b. Memperkenalkan diri dan anggota tim kepada pasien

c. Mencek identitas pasien dengan memanggil namanya dengan mencocokkan dengan

gelang identitas pasien

d. Memberikan suport kepada pasien

e Informasikan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan seperti ganti

baju, pemasangan infus, kanulasi arteri dan pemasangan lead EKG

f. Mendampingi pasien saat pemberian premedikasi

g. Menciptakan situasi yang tenang

h. Yakinkan pasien tidak menggunakan gigi palsu, perhiasan, kontak lensa dan alat

bantu dengar

i. Membawa pasien keruang operasi

12. Jelaskan perawatan intra operasi ?

JAWAB :

a. Perawat Perioperatif:

1) Persiapkan ruangan dan alat-alat yang dibutuhkan selama operasi, koroner,

katup, kongenital dan vaskuler

2) Persiapkan cairan yang akan digunakan

3) Pengkajian pasion: identifikasi, hasil pemeriksaan penunjang, pencukuran,

persiapan kulit pasion

4) Airway (jalan nafas) Persiapkan alat untuk mempertahankan airway antara lain:

guedel, laringoskop, ETT berbagai ukuran, sistem hisap lendir

5) Breathing (pernafasan) Persiapkan alat untuk terapi 02 antara lain kanula,


sungkup, bagging dan ventilator

6) Circulation (sirkulasi)

 Pemantauan EKG, sering digunakan lead II untuk memantau dinding

miokard bagian inferior dan V5 untuk antero lateral (Friedman dan Sethna,

1990)

 Kanulasi arteri dipasang untuk memantau tekanan arteri dan analisa gas

darah - Pemasangan CVP untuk pemberian darah autologus dan infus

kontinu, serta obat-obatan yang perlu diberikan.

 Pemasangan kateter arteri Pulmonal (Swan Ganz) melalui Vena Jugularis

atau Vena Subklavia, untuk memantau tekanan dalam ruangan jantung, curah

jantung dan saturaksi oksigen. Tekanan diastolik arteri pulmonal dapat

digunakan sebagai petunjuk dalam pemberian cairan selama operasi –

 Pemasangan Kateter urine untuk memantau produksi urine selama operasi

 Temperatur: sering digunakan nasofaringeal atau rektal untuk mengevaluasi

status pasien dari cooling dan rewarning, tingkat proteksi miokard, adekuatny

perfusi perifer dan hipertermi maligna..

 Pada beberapa sentra sering dipasang Near Infrared Spectroscopy untuk

menilai saturasi oksigen diotak terutama operasi yang menggunakan de

Hypothermia dan Circulatory Arrest dan yang juga menggunakan vasopres

dosis tinggi pada pasien yang kompleks.

 Pemberian obat-obatan: untuk anasthesi dengan tujuan tidak sadar, am

analgesia, relaksasi otot dan menurunkan respons stres. Sedangkan oba lain

seperti inotropik, kronotropik, antiaritmia, diuretik, anti hiperten kuagulan

dan kuagulan juga diperlukan

7) Defibrilator
Alat ini disiapkan untuk mengantisipasi aritmia yang mengancam jiwa seperti

ventrikel Fibrillasi Padle yang disiapkan eksternal dan internal

8) Eletrosurgical unit (ESU)

Dalam melakukan pemasangan ground pad harus disesuaikan dengan ukuran

untuk mencegah panas yang terlalu tinggi pada tempat pemasangan

9) Posisi pasien di meja operasi

Mengatur posisi pasien tergantung dan prosedur operasi yang akan dilakukan

supine, left/rigth upper lateral, anterolateral Hal yang perlu diperhatikan posisi

harus fisiologis, sistem muskulosketal harus terlindung, lokasi operasi mudah

terjangkau, mudah dikai oleh anastesi, ben perlindungan pada bagian yang

tertekan (kepala, sakrum, skapula, siku dan tumit)

10) Persiapan lain. TEE (Trans Esophageal Echocardiography)

Untuk melihat pergerakan jantung, fungsi katup, fungsi miokard, aliran pirau

intrakardiak, udara di ruang jantung, serta efektif tidaknya venting

11) Kemudian perlu diantisipasi untuk persiapan pemasangan IABP (Intra Aortic

Ballon Pump)

12) Menjaga tindakan asepsis

Kondisi asepsis dicapai dengan cuci tangan gowning, gloving, melakukan

preparasi kulit dan drapping, menjaga strelitas dari alat yang digunakan dan

lingkungan sekitar area operasi

13) Mesin Jantung paru (Cardio Pulmonary Bypass) untuk mengganti fungsi

jantung dan paru ketika jantung dihentikan.

13. Sebutkan diagnosa keperawatan yang muncul pada intra operasi ?

JAWAB :

a. Takut/Cemas Berhubungan Dengan Ketidaktahuan Akan Tindakan Operasi,


Sakit, Perubahan Body Image, Dan Kematian

b. Risiko Terjadinya Gangguan Cairan Dan Elektrolit

c. Gangguan Kebersihan Jalan Napas

d. Risiko Terjadi Aspirasi Berhubungan Dengan Pemasangan Tube Endotrakeal

e. Penurunan Curah Jantung Berhubungan Dengan Depresi Fungsi Miokard,

Pendarahan Atau Disaritmia

f. Hiportemia Berhubungan Dengan Penggunaan Mesin Pintas Jantung Paru

g. Gangguan Pertukaran Gas

h. Risiko Terjadinya Infeksi Berhubungan Dengan Tindakan Operasi i. Risiko

Terjadi Gangguan Integritas Kulit Berhubungan Dengan Prosedur Operasi

i. Risiko Terjadi Luka Bakar Berhubungan Dengan Penggunaan Plat

Elektrosurgical Unit

j. Risiko Kekurangan Volume Cairan

14. Jelaskan tehnik Bedah Pintas koroner atau Coronary Artery Bypass (CABG) ?

JAWAB :

CABG adalah singkatan dari Coronary Artery Bypass Graft, yaitu prosedur operasi

untuk mengobati penyakit jantung koroner. Prosedur ini dilakukan khusus bagi

mereka yang mengalami penyumbatan atau penyempitan arteri serius.

Prosedur CABG secara sederhana bisa digambarkan sebagai pembuatan rute baru di

sekitar arteri yang menyempit atau tersumbat. Rute baru ini dibutuhkan agar aliran

darah tetap lancar sehingga otot jantung tetap mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.

15. Sebutkan tujuan utama Minimally invasive cardiac surgery(MICS) ?

JAWAB :
Dua tujuan utama MICS adalah:

a. Untuk menggunakan sayatan yang lebih kecil

 mengurangi trauma operatif

 menjaga integritas dada

 lebih banyak kosmetik

b. Untuk menghindari sirkulasi ekstrakorporeal

MICS tetap jauh di spesialisasi lainnya:

 Standar operasi jantung berkualitas tinggi

 Banyak kendala operasi jantung (gerakan jantung), durasi terbatas henti

jantung yang diinduksi).MICS diperkenalkan secara progresif karena adanya

kemajuan dalam bypass kardiopulmoner, visualisasi intrakardiak, dan

instrumentasi Banyak ahli bedah jantung tetap sangat kritis terhadap MICS

karena operasi mungkin tidak aman dan/atau hasilnya kurang memuaskan

= SELAMAT BELAJAR =

Anda mungkin juga menyukai