Anda di halaman 1dari 11

PELATIHAN KEPERAWATAN KARDIOVASKULAR TINGKAT DASAR

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF : INTRA BEDAH

LEMBARAN KERJA

Nama : Andri Prista Praja Tanggal : 04 September 2023

1. Jelaskan definisi bedah jantung ?

Bedah jantung merupakan suatu upaya untuk mengoreksi kelainan

anatomi dan fungsi jantung. Bedah jantung adalah prosedur operasi pada

jantung atau pembuluh darah besar, yang dilakukan oleh ahli bedah

jantung. Beberapa kondisi yang umumnya memerlukan bedah jantung

antara lain penyakit jantung bawaan, penyakit katup jantung, penyakit

jantung iskemik, dan transplantasi jantung.

2. Sebutkan pembagian bedah jantung ?

a. Bedah jantung terbuka

Pembedahan yang dilakukan dengan membuka ruang jantung

memakai dukungan mesin pintas jantung paru (Cardiopulmonary by

pass machine/ Ekstrakorporal).

b. Bedah jantung tertutup


Pembedahan yang dilakukan tanpa membuka ruang jantung

sehingga tak perlumenggunakan mesin pintas jantung paru.

c. Bedah jantung minimal invasive


Bedah jantung yang dilakukan dengan membuat sayatan kecil

di antara tulang rusuk untuk menjangkau jantung. Operasi ini

biasanya dilakukan memperbaiki katup jantung atau memasukkan

alat pacu jantung.

3. Jelaskan tujuan pembedahan jantung ?

a. Koreksi total/ menyeluruh terhadap kelainan anatomi seperti:


Penutupan Defek Septum (Atrial Septal Defect - ASD,

VentricularSeptal Defect - VSD)

Koreksi Tetralogy of Fallot (TOF)

Transposisi Arteri Besar (Transposition of the Great Arteries -


TGA).

Reparasi terhadap Koartasio Aorta, Stenosis Pulmonal dil.

b. Bedah paliatif
Melakukan operasi sementara dengan tujuan mempersiapkan

pasien untuk menghadapi operasi definitif di kemudian hari. Contoh:

Aorto Pulmonary Shunt atau Blalock - Taussig Shunt (memasang

saluran Goretex dari arteri Sub-Klavia ke Arteri Pulmonal) pada

Tetralogi Fallot atau Pulmonary Atresia dengan VSD, Tricuspid

Atresia.

c. Rekonstruktif
Melibatkan revaskularisasi miokard (Coronary Artery Bypass

Graft - CABG) atau perbaikan katup aorta, mitral, dan tricuspid pada

katup yang mengalami penyempitan dan kebocoran.

d. Operasi Substitusi

Penggantian katup jantung yang mengalami kebocoran/

penyempitan dan transplantasi jantung, yaitu mengganti jantung

seseorang yang tidak mungkin diperbaiki lagi dengan jantung dari

pasien yang meninggal karena sebab lain.

4. Sebutkan Indikasi Pembedahan Jantung ?

1) Penyakit Jantung Bawaan (PJB)

a. Pada PJB dengan Pirau: besarnya aliran pirau kiri ke kanan sama

atau lebihdari 1,5 (aliran ke paru: aliran ke sistemik ≥ 1,5)

b. Penyakit Jantung Bawaan Sianotik


c. Kelainan anatomi pembuluh darah besar dan koroner

d. Reparasi kelainan katup kongenital


2) Penyakit Jantung Koroner (PJK)

a. Untuk menghilangkan angina pektoris pada klien dengan angina

kronik yangtidak respons dengan terapi medical

b. Klien Left main stenosis > 60%


c. Oklusi arteri koroner > 70% pada satu pembuluh atau lebih

dengan EjeksiFraksi < 50%

d. Angina yang tidak stabil

e. Adanya disritmia yang maligna/ ganas

f. Klien gagal PTCA yang bermasalah: diseksi, komplikasi lain

3) Penyakit Katup Jantung (PKJ)

a. Aorta

a) Stenosis Katup Aorta berat atau Aortic Valve Area (AVA) < 0,6
cm2
b) Pasien dengan gejala kelas fungsional III atau IV-NYHA

c) Pasien dengan disfungsi ventrikel kiri

d) Pasien dengan kelas fungsional II atau lebih Canadian

HeartAssociationdengan atau tanpa CAD.

b. Mitral

a) Pasien dengan gejala kelas fungsional III-IV-NYHA

b) Mitral stenosis sedang (Mitral Valve Area/MVA < 1,5 cm2)

c) Mitral Stenosis berat (MVA < 1 cm2)

d) Pasien dengan Mitral Stenosis sedang atau berat, kelas

fungsional III-IV-NYHA

e) Pasien dengan NYHA kelas fungsional II, III atau IV dengan gejala

f) Regurgitasi Mitral akut yang simtomatik

g) Pasien dengan disfungsi LV yang berat (EF <30%)

h) Pasien dengan MVP (Mitral Valve Prolaps).

c. Trikuspid

a) Anuloplasti pada regurgitasi katup trikuspid yang berat

disertaihipertensipulmonal.
b) Penggantian katup trikuspid akibat stenosis katup Tricuspid

yang beratdankondisi katup sangat buruk

c) Penggantian katup atau anuloplasti pada regurgitasi

trikuspid yangberat,dengan tekanan arteri pulmonalis < 60

mmHg dan disertai gejala.

4) Tumor dalam ruang jantung

Seringkali menyebabkan obstruksi pada katup, misalnya Myxoma.

5) Trauma jantung

Trauma jantung dengan akibat tamponade atau perdarahan perlu

segeradioperasi.

6) Transplantasi jantung.

5. Jelaskan toleransi dan perkiraan resiko operasi ?

Toleransi terhadap operasi diperkirakan berdasarkan keadaan umum

pasien yangbiasanya digambarkan dengan klasifikasi fungsional dari NYHA

- Kelas I : keluhan timbul bila bekerja sangat berat, missal berlari

- Kelas II : keluhan timbul pada aktivitas fisik cukup berat missal berjalan
cepat

- Kelas III : keluhan timbul pada aktivitas fisik yang melebihi aktivitas
kebutuhan primer

- Kelas IV : keluhan sudah dirasakan pada aktivitas untuk kebutuhan

primer missalmakan sehingga pasien harus terus berbaring

6. Jelaskan waktu yang tepat untuk melakukan pembedahan ?

Waktu yang tepat ditentukan berdasarkan resiko yang paling minimal

sesuaidengan kondisi pasien masing-masing.

Contoh:

- Umur yang aman untuk melakukan koreksi Tetralogi Fallot adalah

pada usia3-4 tahun, tetapi dinegara maju seringkali dilakukan pada

masa bayi.

- resiko juga berdasarkan klasifikasi fungsional, misal: regugitasi


katup aorta pada kelas fungsional IV mempunyai resiko lebih tinggi

dibandingkan dengan klas III.

- bedah pintas koroner yang dilakukan secara darurat, resikonya 2x

lebih tinggidibanding elektif.

Mengenai pembagian waktu operasi


- Darurat

Kasus darurat harus dioperasi selambat-lambatnya dalam 1 x

24 jam dengan persiapan pra operasi yang optimal dalam rentang

waktu yang tersedia. Operasi yang sifatnya sangat perlu untuk

menyelamatkan jiwa pasien.

- Semi elektif

Operasi yang bisa ditunda 2 hari; pasien dengan bedah pintas

koroner dilakukan 2 x 24 jam setelah kateterisasi jantung. Pasien

Infective Endocarditis dengan vegetasi/ trombus besar yang punya

risiko tinggi emboli.

- Elektif

Operasi yang dilakukan dengan perencanaan yang matang atas

indikasitertentu.

7. Jelaskan sayatan operasi ?

Insisi yang dilakukan untuk menuju kepada prosedur utama dapat


berupa

a. Mid Sternotomi

Posisi pasien terlentang, kepala ekstensi dan daerah vertebra antara

skapula kanan dan kini diganjal secukupnya, sehingga insisi cukup

leluasa. Pada posisi ini, tulang sternum dibelah dengan gergaji listrik

biasanya dengan arah dari


prosesus siphoideus ke atas, pada saat itu paru dikolapskan beberapa

detik untukmenghindar terbukanya pleura. Hemostasis pinggir sternum

/periost dengan kauter, dan bila perlu digunakan bone wax. Selanjutnya

sisa-sisa kelenjar thymus, didiseksi sampai vena innominata kelihatan

bebas. Perikardium dibuka dan difixir ke pinggir sehingga jantung

terlihat jelas.

b. Torakotomi Posterolateral
Posisi pasien miring ke kanan dan diganjal dengan bantal untuk

mendapatkan posisi yang diinginkan. Insisi kulit mulai dari garis aksila

tengah ke posterior kira-kira 2 cm dibawah angulus inferior skapula

sampai pertengahan skapula dan prosesus spinosus vertebra. Kulit,

subkutis, otot latisimus dorsi dipotong. Sayatanini biasanya untuk pasien

dengan koarktasio aorta, PDA, Blalock Taussig shunt atau aneurisma

aorta desenden.

c. Torakotomi anterolateral

Posisi pasien terlentang dan bagian kiri diganjal sedikit sehingga

lebih tinggi/45 derajat. Insisi pada sela iga ke V. Sayatan ini digunakan

pada luka tusuk jantung dengan tamponade, perikardiotomi, banding

arteri pulmonalis.

8. Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan oleh perawat setelah pasien

diputuskanoperasi ?

Setelah pasien diputuskan operasi, maka persiapan harus dilakukan,

yaitu: persiapan fisik maupun persiapan mental. Untuk persiapan fisik, hal-

hal yang harus diperhatikan ialah persiapan kulit. gastrointestinal, persiapan

untuk anastesi, kenyamanan dan istirahat pasien serta obat-obatan yang

digunakan.

Sedangkan untuk persiapan mental, sangat tergantung pada


dukungan dari keluarga. Tugas perawat bedah adalah dapat memberikan

informasi yang jelas kepada pasien, melakukan investigasi dan

mengimplementasikan intervensi untuk mempromosikan pemulihan

kesehatan, pencegahan cedera atau penyakit lain dan memungkinkan untuk

mengatasi struktur dan fungsi fisik meliputi anatomi dasar dan kondisi

penyakit pasien, prosedur operasi sebatas kompetensi yang diberikan,

pemeriksaan diagnostik penunjang, peraturan-peraturan dari tim bedah,

keadaan di ruang operasi, jenis sayatan operasi dan ruang tunggu bagi

keluarga pasien. Hal ini dilakukan pada saat perawat bedah melakukan

kunjungan sebelum pasien dioperasi.

9. Jelaskan hal-hal yang harus dikaji oleh perawat saat pasien tiba dikamar
operasi?
Saat tiba di kamar operasi yang di kaji adalah:
a. Lakukan identifikasi pasien

b. Observasi tingkat kesadaran pasien

c. Observasi emosi pasien

d. Observasi aktivitas

e. Cek obat yang digunakan

f. Observasi pemapasan pasien

g. Riwayat penyakit, keluarga, kebiasaan hidup

h. Observasi tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu

i. Observasi kulit: warna, turgor, suhu, keutuhan

j. Alergi

k. Memberi selimut hangat

10. Jelaskan Pemeriksaan diagnostik yang dilakukan setelah pasien diputuskan

operasi ?

a. EKG: untuk mengetahui disaritmia


b. Chest x-ray

c. Hasil Lab: darah lengkap, koagulasi, elektrolit, urium, kreatinin, BUN,


HBsAg
d. Kateterisasi

e. ECHO (transthoracic echocardiography)

f. Pemeriksaan transesophageal echocardiography (TEE), bila

diperlukan (6bulan terakhir)

g. Pemeriksaan koroangiografi (1 tahun terakhir).


h. Pemeriksaan right heart catheterization pada kasus kongenital (6 bulan
terakhir)

i. Pemeriksaan viability study pada pasien dengan EF ≤ 35%.

j. Pemeriksaan CT angio cerebral dan konsul ke dokter neurologi pada


pasien IE

k. Pemeriksaan DUS Femoral pada pasien dengan EF ≤ 35%.

l. Pemeriksaan DUS ekstremitas atas pada pasien CABG usia < 45

tahun(bila direncanakan memakai graft arteri radialis).

11. Jelaskan tindakan perawat pada saat menerima pasien di ruang persiapan ?

a. Melakukan serah terima dengan perawat ruangan

b. Memperkenalkan diri dan anggota tim kepada pasien

c. Mencek identitas pasien dengan memanggil namanya dengan

mencocokkandengan gelang identitas pasien

d. Memberikan suport kepada pasien


e. Informasikan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
seperti ganti baju, pemasangan infus, kanulasi arteri dan pemasangan lead
EKG

f. Mendampingi pasien saat pemberian premedikasi

g. Menciptakan situasi yang tenang

h. Yakinkan pasien tidak menggunakan gigi palsu, perhiasan, kontak

lensa danalatbantu dengar

i. Membawa pasien keruang operasi


12. Jelaskan perawatan intra operasi ?

Perawat perioperatif

a. Persiapkan ruangan dan alat-alat yang dibutuhkan selama operasi:

koroner,katup,kongenital dan vaskuler


b. Persiapkan cairan yang akan digunakan
c. Pengkajian pasien:identifikasi, hasil pemeriksaan penunjang,

pencukuran,persiapan kulit pasien

d. Airway (jalan nafas)


Persiapkan alat untuk mempertahankan airway antara lain: guedel,

laringoskop, ETT berbagai ukuran, sistem hisap lendir Persiapkan alat

untuk terapi O2 antara lain kanula, sungkup, bagging dan ventilator

e. Breathing (pernafasan)

f. Circulation (sirkulasi)

- Pemantauan EKG

- Pasang kanulasi arteri

- Pemasangan CVP

- Pemasangan kateter arteri pulmonal (Swan Ganz)

- Pemasangan kateter urin

- Temperature

- Pada beberapa sentra sering dipasang Near Infrared Spectroscopy

- Pemberian obat-obatan

g. Defribilator

Alat ini disiapkan untuk mengantisipasi aritmia yang mengancam jiwa

sepertiventrikel Fibrillasi. Padle yang disiapkan eksternal dan internal

h. Eletrosurgical unit (ESU)

Dalam melakukan pemasangan ground pad harus disesuaikan dengan

ukuranuntuk mencegah panas yang terlalu tinggi pada tempat

pemasangan

i. Posisi pasien di meja operasi

Mengatur posisi pasien tergantung dari prosedur operasi yang akan

dilakukan: supine, leftrigth upper lateral, anterolateral. Hal yang perlu

diperhatikan: posisi harus fisiologis, sistem muskulosketal harus

terlindung,lokasi operasi mudah terjangkau, mudah dikaji oleh anastesi,


beri perlindungan pada bagian yang tertekan (kepala, sakrum, skapula,

siku dan tumit)

j. Persiapan lain: TEE (Trans Esophageal Echocardiography)


Untuk melihat pergerakan jantung, fungsi katup, fungsi miokard,

aliran pirau intrakardiak, udara di ruang jantung, serta efektif tidaknya

venting

k. Kemudian perlu diantisipasi untuk persiapan pemasangan IABP (Intra

Aortic Ballon Pump)

l. Menjaga tindakan asepsis

Kondisi asepsis dicapai dengan: cuci tangan, gowning, gloving,

melakukan preparasi kulit dan drapping, menjaga strelilitas dari alat

yang digunakan dan lingkungan sekitar area operasi

m. Mesin Jantung paru (Cardio Pulmonary Bypass) untuk mengganti fungsi

jantungdan paru ketika jantung dihentikan.

13. Sebutkan diagnosa keperawatan yang muncul pada intra operasi ?

a. Takut/ cemas b.d. ketidaktahuan akan tindakan operasi, sakit,

perubahanbodyimage, dan kematian

b. Risiko terjadinya gangguan cairan dan elektrolit


c. Gangguan kebersihan jalan napas

d. Risiko terjadi aspirasi b.d, pemasangan tube endotrakeal

e. Penurunan curah jantung b.d. depresi fungsi miokard, pendarahan

ataudisaritmia

f. Hiportemia b.d. penggunaan mesin pintas jantung paru


g. Gangguan pertukaran gas

h. Risiko terjadinya infeksi b.d. tindakan operasi

i. Risiko terjadi gangguan integritas kulit berhubungan dengan prosedur


operasi

j. Risiko terjadi luka bakar b.d. penggunaan plat elektrosurgical unit

k. Risiko kekurangan volume cairan


14. Jelaskan tehnik Bedah Pintas koroner atau Coronary Artery Bypass (CABG) ?

CABG merupakan salah satu penanganan intervensi dari penyakit


jantung coroner dengan cara membuat saluran baru melewati arteri
coroner yang mengalmaipenyempitan atau penyumbatan. Saluran
baru tersebut bisa dari donor graft IMA, arteri radialis dan vena safena.
Dilakukan dengan teknik

- On Pump dengan Sternotomy

- Off Pump dengan Sternotomy

- Small Incisions On Pump

- Small Incisions OFF Pump

- Hybrid

- Robotic

15. Sebutkan tujuan utama Minimally invasive cardiac surgery(MICS) ?

Dua tujuan utama MICS adalah:

a. Untuk menggunakan sayatan yang lebih kecil

- Mengurangi trauma operatif

- Menjaga integritas dada

- Lebih banyak kosmetik

b. Untuk menghindari sirkulasi ekstrakorporeal MICS tetap jauh di

belakangspesialisasi lainnya:

- Standar operasi jantung berkualitas tinggi

Banyak kendala operasi jantung (gerakan jantung), durasi terbatas

henti jantung yang diinduksi). MICS diperkenalkan secara progresif

karena adanya kemajuan dalam bypass kardiopulmoner, visualisasi

intrakardiak, dan instrumentasi banyak ahli bedah jantung tetap

sangat kritis terhadap MICS karena operasi mungkin tidak aman

dan/ atau hasilnya kurang memuaskan

Anda mungkin juga menyukai