PASIEN STROKE
Resiko Jatuh Fall prevention behaviour Fall Prevention 1. Mengetahui faktor yang dapat
Selama dalam masa perawatan pasien tidak 1. Identifikasi lingkungan dan factor yang menjadi pencetus masalah pad
mengalami kejadian jatuh dengan kriteria mempunyai resiko jatuh pasien
hasil: 2. Pertahankan siderail tetap terpasang 2. Sebagai salah satu tanda gejala
1. Pasien mampu meminta bantuan 3. Dampingi individu saat goyah ketika pasien mengalami masalah dan
kepada keluarga atau perawat ketika berpindah beresiko jatuh
akan melakukan sesuatu 4. Berikan penerangan yang adekuat untuk 3. Mengurangi angka kejadian jatuh
2. Tersedianya ruangan dengan mengingkatkan visabilitas 4. Mencegah terjadinnya jatuh
pencahayaan yang adekuat 5. Sediakan area penyimpanan yang mudah 5. Mengurangi pergerakan pasien
3. Keluarga dan pasien mampu dijangkau dan mengurangi rasio terjadinnya
melakukan perpindahan dengan aman 6. Edukasi anggota keluarga tentang factor masalah
resiko yang mempengaruhi kejadian jatuh 6. Agar pasien dan keluarga
mengetahui apa saja yang
meningkatkan resiko jatuh sebagai
antisipasi
Ketidakseimbangan NOC: Nutrition status NIC: Nutrition management 1. Menghindari reaksi hipersensitif
nutrisi: kurang dari Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji adanya alergi makanan 2. Menandakan ketidakadekuatan
kebutuhan tubuh Selama 4x24 jam diharapkan masalah 2. Monitor adanya penurunan BB dan gula intake makanan
Keperawatan klien teratasi dengan kriteria darah 3. Lingkungan tenang dan nyaman
hasil: 3. Monitor lingkungan selama makan meningkatkan keinginan pasien
1. Intake nutrisi adekuat sesuai 4. Monitor turgor kulit untuk makan
kebutuhan 5. Monitor kekeringan, rambut kusam, total 4. Turgor kulit buruk, konjungtiva
2. Intake makanan adekuat sesuai protein, Hb dan kadar Ht kering dan
kebutuhan 6. Monitor mual dan muntah 5. Rambut kering menandakan
3. Intake cairan adekuat sesuai 7. Monitor pucat, kemerahan, dan kurang asupan nutrisi
kebutuhan kekeringan jaringan konjungtiva 6. Merupakan faktor penyebab intake
4. Energi mencukupi 8. Monitor intake nuntrisi tidak adekuat
9. Atur posisi semifowler atau fowler tinggi 7. menandakan kurang asupan nutrisi
selama makan 8. Mengetahui jumlah intake
10.Yakinkan diet yang dimakan mengandung memberikan kenyamanan saat
tinggi serat untuk mencegah konstipasi makan
11.Informasikan pada klien dan keluarga 9. Menghindari refluk atau tersedak
tentang manfaat nutrisi 10. Mencegah masalah eliminasi
12.Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 11. Agar klien mengetahui nutrisi dan
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang kebutuhan makanannya
dibutuhkan pasien 12. Menentukan diit seimbang pada
13.Kolaborasi dengan dokter tentang klien
kebutuhan NGT 13. NGT pada klien kesulitan menelan
14.Kolaborasi pemberan obat antiemetik untuk keadekuatan intake
14. Obat yang mencegah mual dan
muntah
Nyeri Akut NOC: Pain Control & Pain level NIC: Pain Management 1. Pengkajian nyeri yang akurat
1. Kaji nyeri secara komprehensif termasuk 2. Reaksi non verbal menunjukkan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi tanda ketidaknyamanan
selama 1x24 jam diharapkan masalah kualitas dan faktor presipitasi 3. Menentukan intervensi
keperawatan pada klien teratasi dengan 2. Observasi reaksi nonverbal dari 4. Mengetahui efektivitas terapi nyeri
kriteria hasil: ketidaknyamanan dengan melihat ttv
NOC: Pain Control 3. Kaji tipe dan sumber nyeri 5. Memberikan dukungan sosial bagi
1. Mampu menunjukkan onset, 4. Monitor vital sign sebelum dan sesudah klien
penyebab, kualitas, frekuensi, pemberian analgesik pertama kali 6. Memodifikasi lingkungan untuk
bagian/tempat, skala, waktu 5. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari mencegah nyeri
terjadinya nyeri dan menemukan dukungan 7. terapi non-farmakologi yang secara
2. Mampu mengontrol nyeri (tahu 6. Kontrol lingkungan yang dapat medis dapat menurunkan tingkat
penyebab nyeri, mampu mempengaruhi nyeri seperti suhu nyeri klien
menggunakan tehnik ruangan, pencahayaan dan kebisingan 8. mengatasi nyeri dengan istirahat
nonfarmakologi untuk mengurangi 7. Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi: 9. memberikan pendidikan pada klien
nyeri, mencari bantuan) napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres mengenai nyerinya
3. Menyatakan rasa nyaman setelah hangat/dingin 10.obat-obatan analgesik mampu
nyeri berkurang 8. Anjurkan meningkatkan istirahat menurunkan nyeri
NOC: Pain level 9. Berikan informasi tentang nyeri seperti
1. Skala nyeri berkurang dari skala 3 penyebab nyeri, berapa lama nyeriakan
menjadi 0 berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan
2. Gelisah berkurang dari sedang ke dari prosedur
ringan 10. Kolaborasi analgetik untuk mengurangi
3. Lama nyeri berkurang dari sedang nyeri (sesuai indikasi)
ke ringan
4. Ekspresi menahan nyeri berkurang
dari sedang ke ringan
Gangguan Pergerakan Terapi latihan: mobilitas sendi 1. Agar terapi ROM dilakukan
mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Lakukan latihan ROM pasif sesuai secara terus menerus untuk
berhubungan selama 3x24 jam pergerakan pasien jadwal yang teratur dan terencana mendapatkan manfaat yang
dengan gangguan dapat membaik dengan kriteria hasil: 2. Ajarkan keluarga dan tentang ROM maksimal
neuromuskular 1. Pasien mampu melakukan gerakan- aktif dan pasif 2. Agar keluarga dan pasien
ditandai dengan gerakan pada sendi-sendi tubuhnya 3. Bantu pasien untuk menentukan mampu melakukan ROM secara
penurunan 2. Pasien mampu melakukan alih baring jadwal ROM mandiri
ketrampilan kanan-kiri secara mandiri maupun 4. Bantu pasien untuk mendapatkan 3. Agar pasien terdorong untuk
motorik halus, dibantu posisi yang optimal untuk pergerakan melakukan ROM secara terus
penurunan 3. Kekuatan otot meningkat sendi menerus
ketrampilan Sebelum: Sesudah: 5. Berikan reinforcement positif pada 4. Agar pasien nyaman selama
motorik kasar, 5 2 5 5 pasien setelah melakukan aktivitas terapi
penurunan rentang 5 2 5 5 5. Agar pasien semakin termotivasi
gerak, kesulitan melakukan ROM serta
membolak- balikan
meningkatkan kepercayaan diri
posisi, gerakan
pasien
lambat