Anda di halaman 1dari 7

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN STROKE

Diagnosa NOC NIC Rasional


Keperawatan
Resiko Perfusi jaringan: cerebral Memonitor neurologi Monitor neurologi
ketidakefektifan Selama dalam masa perawatan diharapkan 1. Monitor tingkat kesadaran
perfusi jaringan pasien tidak mengalami ketidakefektifan 2. Monitor tingkat orientasi 1. untuk mengukur tingkat perfusi
otak perfusi jaringan serebral, dengan kriteri 3. Catat adanya keluhan pusing atau sakit jaringan cerebral
hasil: kepala 2. untuk mengukur tingkat perfusi
1. Tekanan darah pasien dalam rentang 4. Monitor TTV jaringan cerebral
yaitu sekitar dari 120-130/80-90 mmHg 5. Hindari aktivitas yang dapat meningkatkan 3. untuk mengetahui perfusi jaringan
2. Pasien tidak mengalami pusing atau TIK ke otak
sakit kepala 6. Pengaturan posisi elevasi 30 derajat 4. peningkatan TD sistolik yang
3. Pasien dalam kondisi tingkat kesadaran diikuti dengan penurunan TD
normal (compos mentis) diastolik merupakan tanda adanya
4. Pasien tidak mengalami mual & muntah peningkatan TIK
dan demam 5. untuk mencegah terjadinya
Peningkatan Perfusi Serebral peningkatan TIK
1. Hindari fleksi leher atau fleksi panggul 6. Posisi kepala 15-30 derajat mampu
/lutut yang ekkstrem meningkatkan aliran darah ke otak
2. Pantau kadar hematocrit dalam batas
normal Peningkatan Perfusi Serebral
1. Untuk mencegah ketidaklancaran
3. Monitor nilai laboratorium oksigenasi dan aliran darah
asam basa 2. Agar viskositas darah tetap dalam
batas normal
3. Agar oksigenasi ke otak tetap
adekuat

Resiko Jatuh Fall prevention behaviour Fall Prevention 1. Mengetahui faktor yang dapat
Selama dalam masa perawatan pasien tidak 1. Identifikasi lingkungan dan factor yang menjadi pencetus masalah pad
mengalami kejadian jatuh dengan kriteria mempunyai resiko jatuh pasien
hasil: 2. Pertahankan siderail tetap terpasang 2. Sebagai salah satu tanda gejala
1. Pasien mampu meminta bantuan 3. Dampingi individu saat goyah ketika pasien mengalami masalah dan
kepada keluarga atau perawat ketika berpindah beresiko jatuh
akan melakukan sesuatu 4. Berikan penerangan yang adekuat untuk 3. Mengurangi angka kejadian jatuh
2. Tersedianya ruangan dengan mengingkatkan visabilitas 4. Mencegah terjadinnya jatuh
pencahayaan yang adekuat 5. Sediakan area penyimpanan yang mudah 5. Mengurangi pergerakan pasien
3. Keluarga dan pasien mampu dijangkau dan mengurangi rasio terjadinnya
melakukan perpindahan dengan aman 6. Edukasi anggota keluarga tentang factor masalah
resiko yang mempengaruhi kejadian jatuh 6. Agar pasien dan keluarga
mengetahui apa saja yang
meningkatkan resiko jatuh sebagai
antisipasi

Ketidakseimbangan NOC: Nutrition status NIC: Nutrition management 1. Menghindari reaksi hipersensitif
nutrisi: kurang dari Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji adanya alergi makanan 2. Menandakan ketidakadekuatan
kebutuhan tubuh Selama 4x24 jam diharapkan masalah 2. Monitor adanya penurunan BB dan gula intake makanan
Keperawatan klien teratasi dengan kriteria darah 3. Lingkungan tenang dan nyaman
hasil: 3. Monitor lingkungan selama makan meningkatkan keinginan pasien
1. Intake nutrisi adekuat sesuai 4. Monitor turgor kulit untuk makan
kebutuhan 5. Monitor kekeringan, rambut kusam, total 4. Turgor kulit buruk, konjungtiva
2. Intake makanan adekuat sesuai protein, Hb dan kadar Ht kering dan
kebutuhan 6. Monitor mual dan muntah 5. Rambut kering menandakan
3. Intake cairan adekuat sesuai 7. Monitor pucat, kemerahan, dan kurang asupan nutrisi
kebutuhan kekeringan jaringan konjungtiva 6. Merupakan faktor penyebab intake
4. Energi mencukupi 8. Monitor intake nuntrisi tidak adekuat
9. Atur posisi semifowler atau fowler tinggi 7. menandakan kurang asupan nutrisi
selama makan 8. Mengetahui jumlah intake
10.Yakinkan diet yang dimakan mengandung memberikan kenyamanan saat
tinggi serat untuk mencegah konstipasi makan
11.Informasikan pada klien dan keluarga 9. Menghindari refluk atau tersedak
tentang manfaat nutrisi 10. Mencegah masalah eliminasi
12.Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 11. Agar klien mengetahui nutrisi dan
menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang kebutuhan makanannya
dibutuhkan pasien 12. Menentukan diit seimbang pada
13.Kolaborasi dengan dokter tentang klien
kebutuhan NGT 13. NGT pada klien kesulitan menelan
14.Kolaborasi pemberan obat antiemetik untuk keadekuatan intake
14. Obat yang mencegah mual dan
muntah
Nyeri Akut NOC: Pain Control & Pain level NIC: Pain Management 1. Pengkajian nyeri yang akurat
1. Kaji nyeri secara komprehensif termasuk 2. Reaksi non verbal menunjukkan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi tanda ketidaknyamanan
selama 1x24 jam diharapkan masalah kualitas dan faktor presipitasi 3. Menentukan intervensi
keperawatan pada klien teratasi dengan 2. Observasi reaksi nonverbal dari 4. Mengetahui efektivitas terapi nyeri
kriteria hasil: ketidaknyamanan dengan melihat ttv
NOC: Pain Control 3. Kaji tipe dan sumber nyeri 5. Memberikan dukungan sosial bagi
1. Mampu menunjukkan onset, 4. Monitor vital sign sebelum dan sesudah klien
penyebab, kualitas, frekuensi, pemberian analgesik pertama kali 6. Memodifikasi lingkungan untuk
bagian/tempat, skala, waktu 5. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari mencegah nyeri
terjadinya nyeri dan menemukan dukungan 7. terapi non-farmakologi yang secara
2. Mampu mengontrol nyeri (tahu 6. Kontrol lingkungan yang dapat medis dapat menurunkan tingkat
penyebab nyeri, mampu mempengaruhi nyeri seperti suhu nyeri klien
menggunakan tehnik ruangan, pencahayaan dan kebisingan 8. mengatasi nyeri dengan istirahat
nonfarmakologi untuk mengurangi 7. Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi: 9. memberikan pendidikan pada klien
nyeri, mencari bantuan) napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres mengenai nyerinya
3. Menyatakan rasa nyaman setelah hangat/dingin 10.obat-obatan analgesik mampu
nyeri berkurang 8. Anjurkan meningkatkan istirahat menurunkan nyeri
NOC: Pain level 9. Berikan informasi tentang nyeri seperti
1. Skala nyeri berkurang dari skala 3 penyebab nyeri, berapa lama nyeriakan
menjadi 0 berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan
2. Gelisah berkurang dari sedang ke dari prosedur
ringan 10. Kolaborasi analgetik untuk mengurangi
3. Lama nyeri berkurang dari sedang nyeri (sesuai indikasi)
ke ringan
4. Ekspresi menahan nyeri berkurang
dari sedang ke ringan
Gangguan Pergerakan Terapi latihan: mobilitas sendi 1. Agar terapi ROM dilakukan
mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Lakukan latihan ROM pasif sesuai secara terus menerus untuk
berhubungan selama 3x24 jam pergerakan pasien jadwal yang teratur dan terencana mendapatkan manfaat yang
dengan gangguan dapat membaik dengan kriteria hasil: 2. Ajarkan keluarga dan tentang ROM maksimal
neuromuskular 1. Pasien mampu melakukan gerakan- aktif dan pasif 2. Agar keluarga dan pasien
ditandai dengan gerakan pada sendi-sendi tubuhnya 3. Bantu pasien untuk menentukan mampu melakukan ROM secara
penurunan 2. Pasien mampu melakukan alih baring jadwal ROM mandiri
ketrampilan kanan-kiri secara mandiri maupun 4. Bantu pasien untuk mendapatkan 3. Agar pasien terdorong untuk
motorik halus, dibantu posisi yang optimal untuk pergerakan melakukan ROM secara terus
penurunan 3. Kekuatan otot meningkat sendi menerus
ketrampilan Sebelum: Sesudah: 5. Berikan reinforcement positif pada 4. Agar pasien nyaman selama
motorik kasar, 5 2 5 5 pasien setelah melakukan aktivitas terapi
penurunan rentang 5 2 5 5 5. Agar pasien semakin termotivasi
gerak, kesulitan melakukan ROM serta
membolak- balikan
meningkatkan kepercayaan diri
posisi, gerakan
pasien
lambat

Hambatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Peningkatan komunikasi : kurang bicara


komunikasi verbal selama 3* 24 jam hambatan komunikasi (4976)
berhubungan verbal dapat teratasi dengan kriteria hasil : 1. Sediakan metode alternatif untuk
dengan gangguan 1. Pasien dapat menggungkapkan berkomunikasi selain berbicara
saraf pusat bahasa lisan : vocal (misalnya menulis, menggunakan
ditandai dengan 2. Pasien dapat berkomunikasi kartu, kedipan mata, papan
kesulitan dengan non verbal komunikasi dengan gambar dan huruf,
mengekspresikan 3. Pasien dapat berkomunikasi tanda dengan postur atau
pikiran secara dengan bahasa isyarat menggunakan tangan)
verbal, 4. Pasien dapat berkomunikasi pada 2. Sediakan metode alternatif menulis
ketidakmampuan orang yang mengerti akan bahasa atau membaca dengan cara yang
mengekspresikan isyarat. tepat
ekspresi tubuh, 3. Sesuaikan gaya komunikasi untuk
sulit berbicara, memenuhi kebutuhan pasien
pelo, sulit (mendengarkan pasien saat berbicara
mengungkapkan dengan penuh perhatian,
kata- kata menggunakan komunikasi terapeutik,
bantu keluarga untuk memahami apa
yang dibicarakan pasien)
4. Instruksikan pasien untuk berbicara
dengan pelan
5. Sediakan penguatan positif dengan
cara yang tepat
6. Kolaborasi bersama keluarga dan ahli
terapi bahasa patologis untuk
mengembangkan rencana agar pasien
bisa berkomunikasi dengan efektif
7. Gunakan penerjemah jika diperlukan
8. Sediakan rujukan pada terapis bicara
patologis
Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Bantuan perawatan diri : mandi/
diri: mandi selama 1* 24 jam defisit perawatan diri: kebersihan(1801)
berhubungan mandi dapat teratasi dengan kriteria hasil: 1. Fasilitasi pasien untukk mandi sendiri
dengan gangguan Status perawatan diri (0313) dengan tepat
neuromuskular 1. keluarga dapat memandikan 2. Letakkan handuk, sabun, deodoran,
ditandai dengan pasien sendiri alat bercukur dan accecoris yang
keidakmampuan 2. keluarga Pasien dapat diperlukan pasien disisi tempat tidur
mengakses kamar memperhatikan kebersihan diri atau kamar mandi
mandi pasien 3. Sediakan barang pribadi yang biasa
ketidakmampuan 3. keluarga Pasien dapat menemani digunakan pasien misalnya deodoran,
mengeringkan pasien ke toilet sikat gigi, sabun mandi, shampo,
tubuh, Perawatan diri sendiri : sehari-hari (0300) lotion)
ketidakmampuan 1. Pasien mampu berpindah dengan 4. Jaga kebersihan diri pasien
membasuh tubuh bantuan orang lain 5. Fasilitasi pasien untuk menggosok gigi
2. Pasien dapat menjaga kebersihan dengan tepat
mulut oleh keluarga Bantuan perawatan diri: transfer (1806)
3. Keluarga Pasien dapat membantu
memobilisasi dari tempat tidur ke 1. Pertimbangkan kemampuan pasien
kursi roda sendiri saat ini untuk memindahkan diri
sendiri ( misalnya tingkat mobilitas,
keterbatasan gerak, ketahanan,
kemampuan untuk berdiri dan
menahan berat, tingkat kesadaran)
2. Pilih tehnik perpindahan yang paling
cocok untuk pasien
3. Intruksikan pasien mengenai semua
teknik perpindahan dengan tujuan
untuk mencapai kemandirian tingkat
tinggi pasien
4. Instruksikan individu untuk
menggunakan alat bantu ambulasi
(misalnya ursi roda, kruk, alat bantu
jalan, tongkat)
5. Berikan klien alat bantu untuk
berpindah secara mandiri dengan baik
6. Deonstrasikan teknik berpindah
dengan benar
7. Dorong pasien untuk belajar
berpindah sendiri
Gangguan menelan Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC: swallowing therapy
selama 1x24 jam pasien mampu menelan 1. Hindari penggunaan sedotan saat
dengan kriteria hasil: minum
1. Tidak ada kesulitan saat menelan 2. Bantu pasien duduk pada saat minum
2. Intake makanan adekuat 3. Monitor tanda dan gejala aspirasi
3. Pasien mampu mengunyah 4. Monitor pergerkan lidah pasien saat
makan
5. Bantu pasien untuk duduk selama 30
menit setelah makan
6. Kolaborasi dengan terapis untuk
menginstruksikan pasien dan keluarga
tentang latihan menelan

Anda mungkin juga menyukai