PEMBAHASAN
Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan ada atau tidaknya kesenjangan
1. Pengkajian
Pada kasus bayi Ny. M.S ibu mengatakan cemas bayinya malas minum. Dari
hasil pemeriksaan ditemukan keadaan umum sedang,perut tidak terjadi pembesaran
hati,warna kuning pada kepala, leher, badan sampai lutut, reflek morro dan grasping
kuat, BAK berwarna kuning jernih dan BAB kuning kecoklatan. hasil bilirubin total
17,74 mg%, bilirubin direk 0,32 %. Menurut Surasmi (2003) bayinya malas minum,
Menurut matondang (2003) pada bayi hiperbilirubin derajat III keadaan umum lemah.
Menurut saifudin ( 2002 ) pada bayi dengan hiperbilirubin derajaIII terdapat pembesaran
hati. Menurut farrer (2007) pada kasus hiperbilirubin derajat III reflek lemah. Menurut
Prihardjo ( 2002 ) pada bayi hiperbilirubin dengan derajat III BAK berwarna dempul
dan BAK berwarna gelapMenurut Saifuddin (2002) pada bayi dengan hiperbilirubin
derajat III hasil laboraotorium kadar bilirubin diatas 10 – 14 mg% (normal < 5 mg%).
Sehingga pada tahap ini ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus di lahan praktek
yaitu dikasus keadaan umum sedang dan diteori lemah,dikasus perut tidak ada
pembesaran hati sedangkan diteori ada pembesaran hati, dikasus reflek morro dan gasping
kuat sedangkan diteori lemah, dikasus BAK berwarna kuning jernih dan BAB kuning
kecoklatan sedangkan diteori BAK berwarna dempul dan BAK berwarna gelap.
2. Interpretasi Data
Bayi Ny. MS lahir normal cukup bulan, umur 8 hari, dengan Hiperbilirubin
dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, peningkatan kadar bilirubin
dalam darah. Kebutuhan yang diberikan pemenuhan cairan dan nutrisi yang adekuat,
mengobservasi keadaan umum dan keadaan hiperbilirubin.Menurut Manuaba (2002),
masalah yang sering dijumpai pada bayi adalah gangguan sistem pernafasan, reflek hisap
dan menelan minuman, kesadaran menurun atau sering tidur, kebutuhan yang harus
diberikan pada bayi dengan hiperbilirubin pemberian cairan yang cukup, mengobservasi
keadaan umum secara intensif dan kolaborasi dengan dr. Sp.A. Pada langkah ini penulis
tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus dilahan praktek.
3. Diagnosa Potensial
Masalah potensial pada bayi dengan hiperbilirubin Derajat III yaitu potensial
terjadi hiperbilirubin derajat IV. Menurut Varney (2007), diagnosa potensial pada bayi
dengan hiperbilirubin derajat IV akan muncul apabila kadar bilirubin semakin
meningkat lebih dari 10 – 14 mg%. Pada kasus ini tidak ditemukan adanya kesenjangan
antara teori dan kasus yang ada dilahan praktek.
4. Antisipasi
5. Rencana Tindakan
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi