Anda di halaman 1dari 19

TERMINAL ILNESS

DAN PALIATIVE CARE


AMANDA LMZ ASEP HILALU SYABAN RAIHAN FERDIANSYAH

ANGGA ANUGRAH BAYU MUHAMMAD RIFA NUR ALIA

ARIS NURALIF DEVA SIMPANA RUDIANSYAH

ARYA BAHTERA S MIRA PATIMAH WINDA SEPTIA A


KONSEP TERMINAL
ILNESS DAN PALIATIVE
CARE
APA ITU TERMINAL ILNESS ?

Penyakit terminal adalah penyakit yang secara medis kedokteran tidak


bisa disembuhkan lagi, dan penyakit ini terjadi pada stadium lanjut.
Kondisi terminal adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami sakit
atau penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh dan menuju
pada proses kematian dalam 6 bulan atau kurang.
Dalam hal ini, orientasi pelayanan yang diberikan pada pasien tidak hanya
penyembuhan saja, namun juga perawatan yang membuat pasien bisa
mencapai kualitas hidup terbaik bagi dirinya dan keluarga.
Kriteria Penyakit Terminal

1. Penyakit tidak dapat 2. Stase akhir kehidupan dan 3. Diagnosa medis sudah jelas.
disembuhkan penyakit mengarah pada
kematian

4. Tidak ada obat untuk 5. Prognosis jelek 6. Bersifat progresif


menyembuhkan

7. Tubuh sudah tidak cukup menerima efek obat


Jenis penyakit terminal:

1. Kanker yang sudah masuk ke staging lanjut.


2. Penyakit degeneratif, sering terjadi pada lansia.
3. Penyakit paru obstruktif kronis, cystic fibrosis
4. Parkinson
5. Stroke
6. Penyakit Genetika
7. Gagal Jantung
8. Penyakit infeksi HIV/AIDS yang sudah memberi dampak
komplikasi keseluruh tubuh
Arti Kematian Bagi Pasien Terminal
Bagi pasien yang menghadapi penyakit stadium akhir, atau penyakit
terminal, seringkali merasakan ketakutan yang serius. Perasaan takut
ini didasari oleh beberapa faktor, seperti ketidakpastian akan apa yang
terjadi di kemudian hari, kesakitan yang dirasakan, kecemasan, dan
gelisah karena tidak bias berkumpul lagi dengan keluarga dan kerabat
sekitarnya.
Mengartikan Kematian bagi Pasien Terminal

Baik pasien dewasa maupun pasien anak, sebenarnya sama-sama memiliki kecemasan
terhadap kematian yang akan dialaminya. Strause (1970) membagi kesadaran akan
kematian ini menjadi tiga fase, yaitu:

1. Closed Awareness/ Tidak Mengerti Closed Awareness/ Tidak Mengerti

2. Mutual Pretense/ Kesadaran atau Pengertian yang Ditutupi

3. Open Awareness/ Sadar akan Keadaan dan Sudah Terbuka


Masalah – Masalah pada Pasien dengan Penyakit Terminal
2. Masalah psikologi
1. Masalah keadaan fisik

a. Ketergantungan tinggi
a. Nyeri
f. Menarik Diri

b. Kehilangan kendali
b. Perubahan pada kulit
g. Isolasi diri dari social

c. Hilangnya produktifitas
c. Distensi
h. Masalah spiritual

d. Terhambatnya masalah
d. Konstipasi berkomunikasie.
• Kehilangan harapan

e. Alopesia e. Masalah keadaan social


• Perencanaan saat ajal tiba

f. Kelemahan otot
Kondisi yang Diharapkan

Kondisi optimal seorang pasien diartikan sebagai keadaan yang sesuai dengan konteks budaya serta sistem nilai yang
diyakini oleh pasien itu sendiri, pun termasuk tujuan hidup, niat, dan harapannya. Dimensi dari kualitas hidup menurut
Jennifer J. Clinch, Deborah Dudgeeon dan Harvey Schipper dalam Awaliyah (2018) , adalah :

1. Gejala fisik 6. Kepuasan terhadap pengobatan (termasuk masalah keuangan)

2. Kemampuan fungsional (aktivitas) 7. Orientasi masa depan

3. Kesejahteraan keluarga 8. Kehidupan seksual, termasuk gambaran terhadap diri sendiri

4. Spiritual 9. Fungsi dalam bekerja (Awaliyah & Budiati, 2018).

5. Fungsi sosial
APA ITU PERAWATAN PALIATIVE ?

Perawatan paliatif adalah pendekatan yang dilakukan


dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien
sekaligus keluarga dalam menghadapi masalah terkait
penyakit yang mengancam jiwa dan progresif
Berikut ini adalah peran dan fungsi perawat dalam perawatan paliatif :
1. Pelaksana perawatan
2. Pengelola
3. Pendidik
4. Peneliti

Prinsip Asuhan Keperawatan Paliatif Berikut ini adalah prinsip yang harus
diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan paliatif pada pasien
HIV/Aids :
5. Melakukan pengkajian secara cermat, mendengarkan keluhan dengan
sungguh-sungguh
6. Menetapkan diagnosis/masalah keperawatan dengan tepat sebelum
bertindak
7. Melakukan tindakan asuhan keperawatan secara tepat dan akurat
8. Mengevaluasi perkembangan pasien secara cermat
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN ODHA
(PALIATIVE CARE)
Pengkajian

1. Pengkajian Fisik
Perawat melakukan pengkajian kondisi fisik secara keseluruhan dari ujung rambut
sampai ujung kaki. Masalah fisik yang sering dialami ODHA biasanya diakibatkan
oleh karena penyakitnya mapun efek samping dari pengobatan yang diterimanya.
Diantaranya adalah nyeri, nutrisi, kelemahan umum, eliminasi luka dekubitus serta
masalah keperawatan lainnya.

2. Pengkajian Psiko sosio spiritual dan kultural


Perawat mekakukan pengkajian kemampuanfungsi sosial, kondisi mental/emosional,
hubungan interpersonal, kegiatan yang dilakukan oleh pasien HIV/Aids, konflik
dalam keluarga yang dialami pasien jika ada, peran sistem budaya, spiritual dan
aspek religius, sumber keuangan, komunikasi, kepribadian.personality, adat istiadat
budaya/pembuat keputusan, aspek religius/kepercayaan, pertahanan koping, sistem
nilai, hubungan antar keluarga dan stres yang dihadapi oleh ODHA.
Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada perawatan paliatif pada


ODHA adalah :
1. Gangguan body image : (rambut rontok, luka bau)
2. Gangguan hubungan seksual
3. Gangguan pelaksanaan fungsi peran keluarga
4. Gangguan komunikasi
5. Kurang pengetahuan
6. Gangguan pola tidur
7. Gangguan interaksi sosial
8. Koping keluarga tidak efektif
9. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
10. Nyeri
Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan pada aspek psiko sosio kultural dan spiitual


adalah :
1. Berikan informasi dengan tepat dan jujur
2. Lakukan komunikasi terapeutik, jadilah pendengar yang aktif
3. Tunjukkan rasa empati yang dalam
4. Support ODHA, meskipun ODHA akan melewati hari-hari terakhir,
pastikan ODHA sangat berarti bagi keluarganya
5. Tetap menghargai ODHA sesuai dengan perannya dalam keluarga
6. Selalu melibatkan ODHA dalam proses keperawatan
7. Tingkatkan penerimaan lingkungan terhadap peubahan kondisi
ODHA
8. Lakukan pendampingan spiritual yang intensif
Implementasi Keperawatan

Dalam memberikan asuhan keperawatan paliatif pada ODHA


terdapat hal-hal yang arus diperhatikan yaitu :
1. Memberikan asuhan keperawatan sesuai masalah keperawatan
2. Hak pasien adalah untuk menerima atau menolak tindakan
keperawatan
3. Rasa empati, support, motivasi dari berbagai pihak khususnya
perawat
4. Kolaborasi dengan tim perawatan paliatif
Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari proses


asuhan keperawatan paliatif, namun bukan berarti asuhan
keperawatan akan berhenti pada tahapan ini, melainkan lebih
menekankan pada tahapan mengevaluasi perkembangan
ODHA dengan melakukan analisa perkembangan kondisi
yang ada pada ODHA, melakukan reasesment dan replanning
melihat perkembangan kondisi yang ada pada ODHA.
DAFTAR PUSTAKA

https://fdokumen.com/document/terminal-illnessppt.htmlhttps://id.scribd.com/document/331418727/Askep-Pasien-Terminalhttps:/
/www.academia.edu/15025128/196810666_Asuhan_Keperawatan_Pada_Pasien_Terminal_Fix_Copy

https://fdokumen-com.cdn.ampproject.org/v/s/fdokumen.com/amp/document/terminal-illnessppt.html?amp_gsa=1&amp_js_v=a9
&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16851146869835&csi=1&referrer=https%3A%2
F%2Fwww.google.com&ampshare=
https%3A%2F%2Ffdokumen.com%2Fdocument%2Fterminal-illnessppt.html

https://www-ncbi-nlm-nihgov.translate.goog/pmc/articles/PMC5051189/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai