Transkultural Nursing
Presentation Kelompok 7
Point yang akan dibahas
01
Penngkajian
02
Komponen pengkajian
03
dalam transkultural Gambaran Kasus
transkultural nursing
nursing
01
Pengkajian Transkultural
Nursing
Klien nama Ny. W, usia 30 tahun, Islam, SMP, petani, suku jawa, diagnosis medis
abortus. Klien hamil 12 minggu, klien sangat mengharapkan memiliki anak. Klien
mengeluh mengalami perdarahan dan perut mulas-mulas selama 3 hari. Klien
dianjurkan untuk kuretase. Klien memeriksakan kehamilannya di dukun dan
berencana akan melahirkan di sana. Klien mendapat informasi tentang kehamilan
dari mertua. Klien masih percaya pada sihir dan hal-hal gaib, mereka percaya banyak
anak banyak rejeki dan percaya bahwa abortus merupakan perbuatan dosa. Setelah
didiagnosis abortus, klien tidak menerima dan merencanakan akan berobat ke dukun.
Mereka menganggap hal itu akibat ibunnya melanggar pantangan dalam
menyediakan sesaji. Hubungan kekerabatan yang lebih dominan adalah pihak laki-
laki, pola pengambilan keputusan dipihak laki-laki. Pantangan makanan jantung
pisang, gurita dan air kelapa sedangkan suaminya pantang memanjat pohon kelapa
atau pohon yang tinggi. Aturan dan kebijakan diatur oleh pemuka agama dan para
santri. Ada tabungan yang sudah dipersiapakan oleh keluarga untuk persalinan ini.
1. Faktor teknologi
Cara klien menyelesaikan permasalahannya dalam
pelayanan kesehatan.
2. Faktor agama dan falsafah hidup 3. Faktor sosial dan keterikatan keluarga
agama yang dianut, status pernikahan, cara pandang Nama lengkap : Ny. W
klien terhadap penyebab penyakit, cara pengobatan Nama panggilan : Ny. W
dan kebiasaan agama yang berdampak positif Umur : 30 tahun
terhadap kesehatan. Jenis kelamin : perempuan
Status : sudah menikah
Tipe keluarga : intim (tinggal sekeluarga tanpa ada
keluarga lain)
Pengambilan keputusan dalam anggota keluarga :
ada pada pihak laki-laki
4. Faktor nilai budaya dan gaya hidup 5. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala Kebijakan dan peraturan RS, yaitu:
keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan, a. Alasan mereka datang ke RS
makanan yang dipantang dalam kondisi sakit,
persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari b. Kebijakan yang didapat di RS
dan kebiasaan membersihkan diri.
2. Faktor teknologi
persepsi sehat sakit :
kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan:
alasan mencari bantuan kesehatan:
alasan klien memilih pengobatan alternatif:
persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan
saat ini:
3. faktor agama dan falsafah
agama :
kebiasaan dalam agama yang berdampak positif pada kesehatan :
status pernikahan :
cara pandang terhadap penyebab penyakit :
cara pengobatan/kebiasaan agama yang positif terhadap kesehatan :
7. Faktor Pendidikan
Tingkat Pendidikan pasien :
Tingkat Pendidikan kelauraga :
Jenis Pendidikan :
Tingkat kemampuan belajar secara aktif :
Pengetahuan tentang sehat-sakit :
Thank you