Anda di halaman 1dari 19

Pengkajian Dalam

Transkultural Nursing

Presentation Kelompok 7
Point yang akan dibahas

01
Penngkajian
02
Komponen pengkajian
03
dalam transkultural Gambaran Kasus
transkultural nursing
nursing
01
Pengkajian Transkultural
Nursing

Pengkajian transkultural adalah proses


mengumpulkan data untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan klien sesuai dengan latar
belakang budaya pasien (Giger and Davidzhiar,
1995).
.
02
Komponen Pengkajian
Dalam Transkultural Nursing

Pengkajian dirancang berdasarkan 7


komponen yang ada pada
“sunrise model” yaitu:
Sunrise Model

1. Faktor Teknologi 2. Faktor Agama dan 3. Faktor Sosial Dan


Falsafah Hidup Keterikatan Keluarga
Sunrise Model

5. Faktor Kebijakan dan


4. Nilai-nilai Budaya Dan 6. Faktor Ekonomi
Peraturan yang Berlaku
Gaya Hidup
Sunrise Model

4. Nilai-nilai Budaya Dan 6. Faktor Ekonomi


7. Faktor Pendidikan
Gaya Hidup
03
Gambaran Kasus
Gambaran
kasus 1
Gambaran kasus 1

Klien nama Ny. W, usia 30 tahun, Islam, SMP, petani, suku jawa, diagnosis medis
abortus. Klien hamil 12 minggu, klien sangat mengharapkan memiliki anak. Klien
mengeluh mengalami perdarahan dan perut mulas-mulas selama 3 hari. Klien
dianjurkan untuk kuretase. Klien memeriksakan kehamilannya di dukun dan
berencana akan melahirkan di sana. Klien mendapat informasi tentang kehamilan
dari mertua. Klien masih percaya pada sihir dan hal-hal gaib, mereka percaya banyak
anak banyak rejeki dan percaya bahwa abortus merupakan perbuatan dosa. Setelah
didiagnosis abortus, klien tidak menerima dan merencanakan akan berobat ke dukun.
Mereka menganggap hal itu akibat ibunnya melanggar pantangan dalam
menyediakan sesaji. Hubungan kekerabatan yang lebih dominan adalah pihak laki-
laki, pola pengambilan keputusan dipihak laki-laki. Pantangan makanan jantung
pisang, gurita dan air kelapa sedangkan suaminya pantang memanjat pohon kelapa
atau pohon yang tinggi. Aturan dan kebijakan diatur oleh pemuka agama dan para
santri. Ada tabungan yang sudah dipersiapakan oleh keluarga untuk persalinan ini.
1. Faktor teknologi
Cara klien menyelesaikan permasalahannya dalam
pelayanan kesehatan.

Hasil dari 7 pengkajian

2. Faktor agama dan falsafah hidup 3. Faktor sosial dan keterikatan keluarga
agama yang dianut, status pernikahan, cara pandang Nama lengkap : Ny. W
klien terhadap penyebab penyakit, cara pengobatan Nama panggilan : Ny. W
dan kebiasaan agama yang berdampak positif Umur : 30 tahun
terhadap kesehatan. Jenis kelamin : perempuan
Status : sudah menikah
Tipe keluarga : intim (tinggal sekeluarga tanpa ada
keluarga lain)
Pengambilan keputusan dalam anggota keluarga :
ada pada pihak laki-laki
4. Faktor nilai budaya dan gaya hidup 5. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala Kebijakan dan peraturan RS, yaitu:
keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan, a. Alasan mereka datang ke RS
makanan yang dipantang dalam kondisi sakit,
persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari b. Kebijakan yang didapat di RS
dan kebiasaan membersihkan diri.

6. Faktor ekonomi 7. Faktor Pendidikan


Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat Hal yang perlu dikaji pada tahap ini adalah: tingkat
diantaranya: pekerjaan klien, sumber biaya Pendidikan klien, jenis pendidikan serta kemampuannya
pengobatan, tabungan yang dimiliki oleh keluarga . untuk belajar secara aktif mandiri tentang pengalaman
sakitnya sehingga tidak terulang Kembali.
maka keyakinan klien tidak bisa didukung oleh bukti-bukti
ilmiah yang rasional dan tidak dapat belajar beradaptasi
terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi kesehannya.
Gambaran
kasus 2
Ada sebuah keluarga yang tinggal di Sulawesi, tepatnya di Sulawesi Selatan, yakni pada suku toraja.
Keluarga tersebut berjumlah empat anggota keluarga yang terdiri dari Tn. T (38 tahun), Ny. N (34 tahun),
An. I (12 tahun), An. B (6 tahun). Malam itu An. B mengeluh bahwa ia sedang kedinginan karena memang
suhu pada akhir-akhir ini terasa sangat dingin. Orang tua An. B tidak menyadari bahwa anaknya kedinginan
dan alerginya kambuh. Keesokan harinya orang tua An. B menanyakan mengapa sang anak berselimut
tebal, ternyata setelah ditanyai anaknya mengalami alergi. Tetapi Tn. T tidak mempercayai jika anaknya
mengalami alergi, dan ditanyai anaknya tersebut, dan sang An. B menjawab jika kemarin ia telah mencuri
buah tetangga. Tn. T berpikir bahwa gatal-gatal dan eksim yang dialami anaknya itu adalah sebuah
kutukan karena anaknya telah melakukan kesalahan. Sehingga menurut kepercayaan yang dianut Tn. T,
untuk menebus kesalahan tersebut, kulit anaknya harus di olesi dengan air kencing ankanya sendiri karena
beranggapan bahwa air kencing anak yang masih kecil masih suci belum ada dosa besar dan dengan
dibacakan doa-doa. Tetapi jelang beberapa jam kemudian An. B malah terdapat ruam-ruam merah dan
mengalami iritasi. Ny. N tidak terlalu mempercayai adat-adat seperti itu, maka Ny. N membawa anaknya
ke puskesmas terdekat untuk menanyakan kenapa kulit ankanya bisa terjadi ruam-ruam dan iritasi.
Setelah di periksa oleh perawat dengan di kaji dan dilakukan pemeriksaan, ternyata An. B mengalami
iritasi yang disebabkan oleh air kencingnya tersebut. Perawat menanyakan mengapa Tn. T sampai
memeberikan anjuran seperti itu pada anaknya. Tn. Menjawab bahwa ini sudah menjadi tradisi nenek
moyangnya dan harus tetap di lestarikan, karena pengobatan ini samgat alamiah dan ekonomis. Setelah
mendengarkkan penjelasan Tn. T, perawat memberikan edukasi pada penderita gatal-gata/eksim kepada
kedua orang tua dengan baik dan benar, agar tidak terjadi kesalahanpahaman dan tidak terjadi lagi.
Format
Pengkajian
Transkuktural
Format Pengkajian transcultural
(menurut Leininger)
1. Faktor sosial dan keterikatan keluarga
Nama lengkap :
Nama panggilan :
Jenis kelamin :
Tempat, tanggal lahir :
Status :
Tipe keluarga :
Hubungan dengan keluarga :
Kebiasaan rutin keluarga :
Pengambilan keputusan dalam keluarga :

2. Faktor teknologi
 persepsi sehat sakit :
 kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan:
 alasan mencari bantuan kesehatan:
 alasan klien memilih pengobatan alternatif:
 persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan
saat ini:
3. faktor agama dan falsafah
agama :
kebiasaan dalam agama yang berdampak positif pada kesehatan :
status pernikahan :
cara pandang terhadap penyebab penyakit :
cara pengobatan/kebiasaan agama yang positif terhadap kesehatan :

4. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup


Posisi/jabatan yang dipegang dalam keluarga dan komunitas :
Bahasa yang digunakan :
Kebiasaan membersihkan diri :
Kebiasaan makan :
Makanan pantangan berkaitan dengan kondisi sakit :
Persepsi sakit dan kaitannya dengan aktifitas kebersihan dan aktifitas sehari-hari :

5. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku


Jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu :
Cara pembayaran :
6. Faktor ekonomi
Pekerjaan :
penghasilan :
tabungan yang dimiliki keluarga :
sumber biaya pengobatan :

7. Faktor Pendidikan
Tingkat Pendidikan pasien :
Tingkat Pendidikan kelauraga :
Jenis Pendidikan :
Tingkat kemampuan belajar secara aktif :
Pengetahuan tentang sehat-sakit :
Thank you

Anda mungkin juga menyukai