Anda di halaman 1dari 23

PROSES KEPERAWATAN DALAM

TRANSKULTURAL NURSING

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 1
PROSES KEPERAWATAN DALAM TRANSKULTURAL

Model konseptual yang dikembangkan Leininger


dalam menjelaskan ASKEP dalam konteks budaya
digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise
Model) seperti yang terdapat pada gambar 1. Geisser
(1991) menyatakan bahwa proses keperawatan ini
digunakan perawat sebagai landasan berfikir dan
memberi solusi terhadap masalah klien (Andrew and
Boyle, 1995). Pengelolaan asuhan keperawatan
dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 2
PENGKAJIAN ASKEP BUDAYA
Peran perawat dalam Transkultural Nursing yaitu menjembatani antara
sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem
perawatan melalui Askep.

Tindakan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan 3 prinsip


Askep yaitu:

Cara I: Mempertahankan budaya


Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak
bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi
keperawatan diberikan sesuai nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki
klien sehingga klien dapat meningkatkan dan mempertahankan status
kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi.
01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 3
Cara II: Negosiasi budaya
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan
untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat
memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung
peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai
pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan
sumber protein hewani yang lain.

Cara III: Restrukturisasi budaya


Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki
merugikan status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya
hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana
hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai
dengan keyakinan yang dianut.
01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 4
Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan
data untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan klien sesuai latar belakang
budaya klien (Giger and Davidhizar, 1995).
Pengkajian dirancang berdasarkan 7
komponen yang ada pada "Sunrise Model"
yaitu:

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 5
FAKTOR TEKNOLOGI (TECNOLOGICAL FACTORS)

Teknologi kesehatan memungkinkan individu memilih


atau mendapat penawaran menyelesaikan masalah
dalam pelayanan
kesehatan. Perawat perlu mengkaji: persepsi sehat
sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah
kesehatan, alasan mencari bantuan kesehatan, alasan
klien memilih pengobatan alternatif dan persepsi klien
tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi
untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini.
01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 6
FAKTOR AGAMA DAN FALSAFAH HIDUP (RELIGIOUS AND
PHILOSOPHICAL FACTORS)

Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan


pandangan yang amat realistis bagi para pemeluknya.
Agama memberikan motivasi yang sangat kuat untuk
menempatkan kebenaran di atas segalanya, bahkan di atas
kehidupannya sendiri.

Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat adalah: agama


yang dianut, status pernikahan, cara pandang klien
terhadap penyebab penyakit, cara pengobatan dan
kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap
kesehatan.
01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 7
FAKTOR SOSIAL DAN KETERIKATAN KELUARGA (KINDSHIP
& SOCIAL FACTORS)

Perawat pada tahap ini harus mengkaji


faktor-2: Nama lengkap, Nama panggilan,
Umur & Tempat/tgl lahir, Jenis Kelamin,
Status, Tipe Keluarga, Pengambil Keputusan
dalam keluarga, dan hubungan klien dengan
kepala keluarga.

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 8
NILAI-2 BUDAYA & GAYA HIDUP (CULTURAL VALUE AND LIFE WAYS)

Nilai-2 budaya adalah sesuatu yg dirumuskan & ditetapkan


penganut budaya yg dianggap baik atau buruk.

Norma-2 budaya adalah kaidah yg mempunyai sifat


penerapan terbatas pd penganut budaya terkait.
Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah:

Posisi & jabatan yg dipegang kepala keluarga, bahasa yg


digunakan, kebiasaan makan, makanan yg dipantang dalam
kondisi sakit, persepsi sakit berkaitan aktivitas sehari-2 &
kebiasaan membersihkan diri.
01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 9
FAKTOR KEBIJAKAN DAN PERATURAN YANG BERLAKU
(POLITICAL AND LEGAL FACTORS)

Kebijakan dan peraturan RS yg berlaku adalah segala


sesuatu yg mempengaruhi kegiatan individu dlm Askep
lintas budaya (Andrew and Boyle, 1995).

Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah: Peraturan dan


kebijakan yg berkaitan dgn jam berkunjung, jumlah
anggota keluarga yg boleh menunggu, cara pembayaran
untuk klien yg dirawat.
01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 10
FAKTOR EKONOMI (ECONOMICAL FACTORS)
Klien yang dirawat di RS memanfaatkan sumber-2 material
yg dimiliki utk membiayai sakitnya agar segera sembuh.

Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat di


antaranya: Pekerjaan klien, sumber biaya pengobatan,
tabungan yg dimiliki keluarga, biaya dari sumber lain
misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor atau
patungan antar anggota keluarga.

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 11
FAKTOR PENDIDIKAN (EDUCATIONAL FACTORS)

Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien


dlm menempuh jalur pendidikan formal tertinggi saat ini.
Semakin tinggi pendidikan klien maka keyakinan klien
biasanya didukung oleh bukti-2 ilmiah yg rasional &
individu tsb dpt belajar beradaptasi terhadap budaya yg
sesuai kondisi kesehatannya. Hal yg perlu dikaji pd tahap ini
adalah: Tingkat pendidikan klien, jenis pendidikan serta
kemampuan utk belajar secara aktif mandiri tentang
pengalaman sakitnya sehingga tdk terulang kembali.

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 12
CONTOH KASUS

Tn. A A, usia 21 tahun tinggal di Barito Raya Kalimantan


keturunan suku Bakumpai merupakan Sub suku Dayak. Saat
ini berada di ruang perawatan interna dengan diagnosa
medis ulkus peptikum. Klien masuk ke RS dgn keluhan nyeri
di ulu hati, demam, hematemesis-melena, mual,
dan kurang nafsu makan. Saat ini Tn. A A dijaga ibunya.
Keluarga Tn. A A menggunakan daun sawang utk diusapkan
dan diurutkan ke sekujur tubuh Tn. A A. Mereka percaya
daun sawang dpt mengeluarkan benda-2 & roh jahat yang
bersemayam dlm tubuh Tn. A A.

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 13
PENGKAJIAN
Data demografi:
Data Biologis/variasi biokultural
Nama lengkap : Tn. A A
Warna kulit: Sawo matang (turgor
Nama panggilan : Tn. A kulit baik)
Nama keluarga : Tn. A Rambut: ikal
Alamat : Barito raya Struktur tubuh: kurus
Jenis kelamin : laki-laki Bentuk wajah: bulat
Tempat lahir : Barito Raya TTV: T: 90/50 mmHg
Dignosis medis : Ulkus N : 72 x/menit
peptikum P: 20 x/menit
S : 38’C

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 14
FAKTOR TEKNOLOGI
Keluarga Tn. A A menggunakan fasilitas perahu kayu untuk
menyeberangi desa kemudian menggunakan transportasi
darat untuk sampai ke RS.

Bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah setempat &


kadang juga menggunakan bahasa Indonesia

Keluarga klien kurang meyakini tindakan kesehatan yg


diberikan kepada klien yg tidak sesuai keyakinannya

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 15
FAKTOR AGAMA & FISIOLOGI

Keluarga Tn. A mempercayai tentang adanya Tuhan yg maha


kuasa yg dianggap sebagai para dewa

Pandangan klien & keluarga tentang sakit yg diderita karena


merupakan hukuman dari para dewa.

Yang dilakukan klien & keluarga utk berusaha


menyembuhkan klien adalah membaca mantra, menyajikan
sesajen & menggunakan daun sawang

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 16
FAKTOR SOSIAL DAN IKATAN KEKERABATAN

Pernyataan klien atau orang lain tentang kesehatannya:


Buruk

Status perkawinan: Belum pernah menikah Klien di rumah


tinggal dengan: Orang tua.

Tindakan yang dilakukan keluarga jika ada anggota keluarga


sakit: mengusapkan daun sawang pada tubuh yang sakit

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 17
NILAI-2 BUDAYA KEPERCAYAN & PANDANGAN HIDUP
Masyarakat suku Bakumpai-Dayak di Barito apabila ada keluarga yg
sakit & tdk dpt disembuhkan menurut keluarga klien mangatakan
bahwa sakit tsb merupakan hukuman dari dewa.

Sehingga biasanya dilakukan upacara badewa yg dilakukan secara


pengobatan alternatif sebagaimana lazimnya para penganut
animisme melakukan pemujaan para dewa dengan membuat sesajen
utk dipersembahkan kepada dewa yg dimaksud. Untuk mempercepat
datangnya roh gaib, diperlukan sarana penunjang berupa seperangkat
gamelan. Upacara ini biasanya dilakukan seorang dalang atau
pembaca mantra.

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 18
FAKTOR PENDIDIKAN
Klien hanya sampai pd tingkat sekolah menengah, sementara orang
tua klien tidak sekolah. Sehat menurut klien dan keluarga jika
seseorang mampu bekerja & beraktivitas seperti biasa tanpa
hambatan. Sakit menurut klien & keluarga jika mendapat hukuman
dari Yg Maha Kuasa sehingga tak mampu melakukan aktivitas seperti
biasa. Jenis penyakit yang sering diderita keluarga adalah nyeri pada
ulu hati. Pemahaman sakit menurut klien & keluarga adalah klien
sedang mendapat hukuman dari dewa sehingga klien perlu memberi
sesajen & di dlm tubuh klien terdapat roh jahat yg hanya mampu
diusir dgn mengusap daun sawang pd tubuh klien.

Klien dan keluarga berharap agar petugas kesehatan mampu memberi


pertolongan dlm membantu penyembuhan klien

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 19
Analisa data

DATA SUBJEKTIF: Keluarga mengatakan bahwa daun tsb


dpt mengusir roh-2 jahat. Keluarga mengatakan bahwa
sesajen tsb mempercepat kesembuhan. Tn. A dan
keluarga mengatakan dgn mengusap tubuh klien dgn
daun sawang kemudian membaca mantra dpt mengusir
roh jahat. Klien mengeluh sakit ulu hati, mual, demam,
kurang nafsu makan.

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 20
DATA OBJEKTIF:

Keluarga pasien membawa daun sawang utk diusapkan ke


tubuh klien. Keluarga klien membawa sesajen & kemenyam
ke kamar pasien. Pada saat klien & keluarga diberikan
pendidikan kesehatan masih terlihat bingung. Ekspresi
wajah tampak meringis. Nyeri tekan pd abdomen kuadran
kiri atas, daerah di bawah processus sifoideus.

TTV:
T : 90/50 mmHg, N : 72 x/menit, P : 20 x/menit, S : 38’C

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 21
PRINSIP-PRINSIP PENGKAJIAN BUDAYA:

1. Jangan menggunakan asumsi


2. Jangan membuat streotipe bisa menjadi konflik
misalnya: Orang Padang pelit, orang Jawa halus, dll
3. Menerima dan memahami metode komunikasi
4. Menghargai perbedaan individual
5. Tdk boleh membeda-2kan keyakinan klien
6. Menyediakan privacy terkait kebutuhan pribadi.

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 22
Kesimpulan
Dari uraian yg telah dijabarkan pd bab terdahulu tentang
penerapan Askep Transkultural dpt disimpulkan sbb:
1. Keperawatan transkultural adalah suatu proses Askep yg
difokuskan kepada individu & kelompok utk
mempertahankan, meningkatkan perilaku sehat sesuai latar
belakang budaya.

2. Pengkajian Askep dlm konteks budaya sangat diperlukan


utk menjembatani perbedaan pengetahuan yang dimiliki
perawat dgn klien.

01/16/2022 laborasitinjak8@gmail.com 23

Anda mungkin juga menyukai