Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN METODE TEORI KEPERAWATAN


FLORENCE NIGHTINGALE

Dosen pengampu:
Dr. Labora Sitinjak,S.Kp., M. Kep

Disusun oleh :
Mu’as Juliansyah
(02228063)

AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA


PROGRAM DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat menyusun makalah sederhana ini.Semoga
maklah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca .

Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Labora Sitinjak,S.Kp., M. Kep Dosen yang
telah mengarahkan penulis dalam menyusun resume ini, terimakasih juga penulis ucapkan
kepada teman-teman yang ,memotivasi dalam penyusunan resume ini.

Penulis menyadari bahwa resume ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pemaca. Untuk penyempurnaan resume selanjutnya.

Jakarta,02 November,2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………....i
KATA PENGANTAR……………………………………….……………………..……….ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..……………..……1
A. Latar belakang………………………………………..………………………..…………..1
B. Tujuan penulisan………………………………………………………………….….……1
C.Manfaat penulisan…………………………………….………………/…...………………2
D.Definisi.................................................................................................................................2
BAB II FALSAFAH KEPERAWATAN…………………….………………....………….3
A.Definisi…………………………………………………......…...…………………………3
B.Falsafah ……………………………..……………….……………………………………3
C.Falsafah praktik keperawatan………………………………………….....………………..3
D. Esensi falsafah keperawatan…………………..……………………………………….…4
BAB III PARADIGMA KEPERAWATAN………………………………………..…….5
A.Definisi……..……………………………………………………………………………..5
B. Komponen paradigm keperawatan…………………………………………………….…5
C.Asumsi dasar paradigm keperawatan……………………………………………………..6
D.Pandangan /keyakinan…………………………………………………………………….6
E. Ruang lingkup……………………………………………………………………………6
BAB IV SEHAT=SAKIT………………………………………………………………….7
A.Konsep sehat-sakit………………………………………………………………………..7
B. Konsep sakit……………………………………………………………………………...7
C. Rentang sehat-sakit………………………………………………………………………8
D.Kesimpulan………………………………………….……………………………………8
BAB V PERKEMBANGAN PROFESI KEPERAWATAN……………………………9
A.Keperawatan profesional………………………………………………………………...9
B.Body of knowledge………………………………………………………………………9
C.Pendidikan SDM keperawatan…………………………………………………………..9
D.Standar praktik…………………………………………………………………………..10
E. MPKP I dan II…………………………………………………………………………..10
F. Tanggug jawab dan tanggung gugat……………………………………………………10
G.Komitmen karir…………………………………………………………………………11
H.Mandiri (otomi)…………………………………………………………………………11
BAB VI TEORI OREM…………………………………………………………………12
A,Definisi…………………………………………………………………………………12
B.Keperawatan kesehatan keluarga………………………………………………………12
C.Tujuan keperawatan pada model orem…………………………………………………13
D.Fungsi utama keluarga menurut orem………………………………………………….13
E.Evaluasi…………………………………………………………………………………13
BAB VII TEORI LEVINE……………………………………………………………….14
A.Model keperawatan levine………………………………………………………………14
B.Prinsip-prinsip levine……………………………………………………………………14
C.Paradigma keperawatan menurut Levine……………………………………………….,15
D.Proses keperawatan menurut Levine……………………………………………………15
BAB VIII PENUTUP…………………………………………………………………….16
A.Kesimpulan……………………………………………………………………………..16
B.Saran…………………………………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA………..……………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak adanya sejarah kehidupan manusia di bumi ini, manusia telah berusaha
mengumpulkan fakta-fakta yang kemudian disusun dan disimpulkan menjadi erbagai
teori, sesuai fakta yang dikumpulkan tersebut. Teori-teori tersebut kemudian
digunakan untuk memahami gejala-gejala alam dan kemasyarakatan yang lain.
Sejalan dengan perkembangan keudayaan, social, politik,ekonomi dan teknologi umat
manusia, teori-teori tersebut makin berkembang baik kuliatas maupun
kuantitasnya,seperti apa yang telah kita rasakan saat ini.

Makalah ini membahas tentang teori Florence nigthingle, yang didalamnya berisi
tentang isi dari teori nigthngle,kajian konsep metode teori keperawatan, juga
hubungan dengan teori menurut nigthingle.

B. TUJUAN PENULISAN
TUJUAN UMUM :
1. Agar dapat mengetahui tentang teori keperawatan
2. Agar dapat mengetahui konsep model keperawatan menurut Florence nightingale
3. Agar dapat mengetahui proses keperawatan menurut Florence N.
4. Agar dapat mengetahui hubungan teori keperawatan menurut nightingale dengan
teori lainnya.
TUJUAN KHUSUS :
1. Kelompok dapat menjelaskan tentang teori keperawatan
2. Kelompok dapat menjelaskan tentang konsep keperawatan menurut Florence
nightingle
3. Kelompok dapat menjelaskan tentang proses keperawatan menurut flornce
nightingle
4. Kelompok dapat menjelaskan hubungan teori keperawatan menurut nightingle
dengan teori lainnya..
C. MANFAAT PENULISAN
1. Penulis
Laporan makalah ini dapat mengaplikasikan dan menambah wawasan ilmu
pengetahuan serta kemampuan penulis dalam menerapkan materi.
2. Pembaca
Agar pembaca dapat mengetahui isi dalam makalah,dan dapat menambah
wawasan pengetahuan tentang KONSEP DASAR KEPERAWATAN
3.Insitusi pendidikan
Laporan makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbagan, pikiran untuk
pengembangan ilmu dalam penerapan materi konsep dasar keperawatan

D. Definisi
Teorin keperawatan menurut ahli adalah hubungan beberapa komsep atau suatu
kerngka konsep, atau definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap
gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan spesifik Antara
konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, meramalkan dan atau
mengendalikan suatu fenomena. Teori dapat diuji, dibah atau digunakan sebagai suatu
pendoman dalam penelitian.
Keperawatan adalah merupakan bentuk layanan kesehatan yang professional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berbasis ilmu dan kiat
ditunjukan bagi individu,keluarga,kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun
sakit yang mencangkup seluruh proses kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan
nasional,1983).
BAB II
FALSAFAH KEPERAWATAN

A. DEFINISI
Falsafah keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki seorang
perawat sebagai pedoman untuk berpikir, mengambil keputusan & bertindak/
berperilaku dalam melaksanakan praktek keperaatan pada klien dlm rentang sehat-
sakit.
Pendapat para pakar keperawatan tentang falsafah keperawatan
a. Jean Watson (Caring)
Caring adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup suatu hal berperikemanusiaan,
orientasi ilmu pengetahuan manusia ke proses kepedulian pada manusia, peristiwa,
dan pengalaman. Ilmu pengetahuan caring meliputi seni dan umat manusia seperti
halnya ilmu pengetahuan. Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian,
penghiburan, kejujuran, kesabaran, tanggung jawab, menyediakan informasi sehingga
pasien dapat membuat suatu keputusan

B. FALSAFAH
a. Perawatan merupakan bantuan, diberikan karena adanya kelemahan fisik & mental,
keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kemampuan
melaksanakan kegiatan hidup sehari-2
b. Kegiatan dilakukan dlm upaya penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kes
dengan penekanan kepada phc sesuai wewenang, tanggung jawab & etika
keperawatan (ibrahim c., 1988)

C. FALSAFAH PRAKTIK KEPERAWATAN


1. Otoritas, tanggung jawab & akuntabilitas penuh harus diberikan
2. Manusia bagian integral dari alam raya dgn sistem terbuka
3. Manusia tumbang secara kontiniu
4. Manusia tumbuh dlm kompleksitas, berubah secara konstan
5. Manusia adalah bagian tersendiri, sistem energi, bagian aktif kelompok seperti
keluarga
6. Perawatan kesehatan hak semua orang
7. Perawatan kesehatan harus diberikan kpd yg telah siap menerima & tersedia jika
dibutuhkan
8. Perawatan kesesehatan dpt diberikan dlm btk yg bermakna thdp pok dgn budaya yg
berbeda
9. Perawatan kes memiliki penekanan utama dlm sistem pelayanan, meskipun dpt
dilanjutkan terhadap yg sakit
10. Keparawatan harus dapat memenuhi kebutuhan perawatan masyarakat baik sehat
atau sakit
11. Keparawatan harus dpt memenuhi kebutuhan kesehatan Masyarakat dalam
lingkup luas kapanpun dan di manapun
12. Kesinambungan keperawatan harus dipertahankan bagi setiap klien

D. ENSENSI FALSAFAH KEPERAWATAN


Memandang pasien sebagai mahluk yg holistik, yg harus dipenuhi
kebutuhannya , baik biologis, psikolois, social & spiritual yg diberikan secara
komprehensif dengan Yan-Kep secara langsung dgn memperhatikan aspek
kemanusiaan.
Setiap pasien berhak mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku, kepercayaan,
status social, agama & ekonomi
Yan-Kep merupakan bagian integral dari system Yan-Kes dgn menjadikan pasien
sebagai mitra yang aktif.
BAB III
PARADIGMA KEPERAWATAN

A. DEFINISI
Paradigma keperawatan menurut Masterman, 1970 adalah pandangan fundamental
tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan.
Paradigma menurut GAFFAR (1997)
Adalah cara pandangan yg mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna,
mmenyikapi & memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yg ada dlm keperawatan.
Dengan demikian paradigma keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dlm
melaksanakan praktek keperawatan yg bersifat professional.

B. KOMPONEN PARADIGMA KEPERAWATAN


1. Manusia
Konsep Manusia
a) Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yg utuh dan
unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani
dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat
perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992)
b) INTELEKTUAL
c) FISIK
d) EMOSI
e) LINGKUNGAN
f) SOSIAL-BUDAYA
g) SPIRITUAL
1. Kesehatan
a) Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran & fungsi dgn efektif
(Parson).Kesehatan adalah proses yg berlangsung mengarah pd kreatifitas, konstruktif &
produktif (Paplau). Menurut HL Bloom ada 4 faktor yg mempengaruhi kesehatan Keturunan,
Perilaku, Yankes, Lingkungan
2. Keperawatan
b) Pelayanan esensial yg diberikan perawat terhadap individu, keluarga , kelompok &
masyarakat yg mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif &
rehabilitatif dgn menggunakan proses keperawatan utk mencapai tingkat kesehatan yg
optimal.

3.Lingkungan
a) Berfokus pd lingkungan masyarakat, di mana lingkungan dpt mempengaruhi status
kesehatan manusia. Untuk memahami hubungan lingkungan dgn kesehatan masyarakat
(individu, keluarga, kelompok & masyarakat) dpt digunakan model segitiga agen-hospes-
lingkungan yg dikemukakan oleh Leavelll,(1965),

C. ASUMSI DASAR PARADIGMA KEPERAWATAN


1. Sistem pelayanan kompleks
Yankes (primer, sekunder & tertier) merupakan komponen dari Yankes.
2. Keperawatan sebagai subsistem Yankes merupakan hasil produk pendidikan, riset yg
dilandasi praktik.

D. PANDANGAN/KEYAKINAN

1. Yankes sebaiknya tersedia, dijangkau, dpt diterima semua orang.


2.Penyusunan kebijakan kesehatan seharusnya melibatkan penerima Yankes.
3.Perawat sebagai pemberi Yankes & klien sebagai penerima Yankes.
4.Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan penduduk, kelompok, keluarga & individu.
5.Pencegahan penyakit sangat diperlukan utk peningkatan kesehatan.
6.Kesehatan merupakan tanggung jawab individu.
7.Klien merupakan anggota tetap team kesehatan.

E. RUANG LINGKUP

1.Promotif dilakukan utk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok &


masyarakat dgn jalan:
2. Penyuluhan kesehatan
3.Peningkatan gizi
4.Pemeliharaan kesehatan perorangan
5.Pemeliharaan kesehatan lingkungan
6.Olahraga teratur
7.Rekreasi
8.Pendidikan seks
BAB IV
SEHAT-SAKIT

A. KONSEP SEHAT
1. Definisi sehat: Keadaan utuh secara fisik,jasmani,mental,dan social dan bukan
hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan.( who 1974 )
2. Keadaan sejahtera dari badan, jiwa ,dan sosial yang memungkinkan orang hidup
produktive secara sosial dan ekonomis. ( UU No 23 /92 ttg Kesehatan)
3. Definisi sehat :Suatu keadaan kesehimbangan yang dinamis antara bentuk dan
fungsi tubuh yang dapat mengadakan penyesuian sehingga tubuh dapat mengatasi
gangguan dari luar.(Pepkin,s.)
4. Suatu kondisi sehimbang antara status kesehatan biologis, psikologis, sosial dan
spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri dan produktive.
(Zaiiali 1999)
5. Sehat mental : suatu kondisi memungkinkan berkembangnya fisik, intelektual,
emosional, yang optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras
dengan keadaan orang lain. (UU no 3/1961)
6. Sehat sosial : prikehidupan dalam masyarakat dimana prikehidupan ini harus
sedemikian rupa sehingga setiap warga negara mempunyaicukup kemampuan
untuk memelihara memajukan kehidupan sendiri dan keluarganya dalam
masyarakat yang memungkinkannya bekerja, beristirahat serta menikmati hiburan
pada waktunya.
7. Sehat fisik : Suatu keadaan bentuk fisik dan faalnya tidak mengalami gangguan
sehingga memungkinkan berkembangnya mental dan sosial untuk dapat
melaksanakan kegiatan sehari – hari dengan optimal.

B. KONSEP SAKIT

1. Sakit : Suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang


sehingga menimbulkan gangguan dalam aktivitas sehari baik fisik, mental,
maupun social (perkin,s).
2. Sakit : Keadaan tubuh yang melemah ( Webster,s New Coligial Act)
3. Sakit : Gangguan fungsi atau adaftasi dari prose biologi dan psikologi dari
seseorang. ( Klienman).
4. Sakit : suatu keadaan yang menganggu kesehimbangan status kesehatan biologis,
psikologis sosial dan spiritual yang menakibatkan gangguan fungsi tubuh. ( zaidi
ali 1998).
5. Kesakitan : Apa yang dirasakan saat dia pergi kedokter, sedangkan penyakit
adalah hasil yang di dapat sepulang dia dari dokter ( Dx).( Helman 1990).
6. Reaksi personal, interpersonal, kultural atau perasaan kurang nyaman akibat dari
adanya penyakit. ( Salan 1988).
7. Perassan yang tidak nyaman seseorang yang mendorongnya untuk memriksan
kesehatan, mencari pengobatan dan perawatan. ( Zaidi ali 1998).

C. RENTANG SEHAT SAKIT


Status kesehatan seseorang terletak di antara dua kutub yaitu sehat optimal dan
kematian, kalau rentang responnya bergerak pada arah kematian maka kita berada pada
area sakit. Illness area.

D. KESIMPULAN
Sehat sakit merupakan suatu yang harus dapat di fahami secara utuh agar dapat
menaplikasikanya kepada orang lain yang butuh pertolongan perawat. Sehingga dapat
meberikan gambaran yang sagat jelas tentang sehat sakit.
BAB V
PERKEMBANGAN PROFESI KEPERAWATAN

A. KEPERAWATAN PROFESIONAL
Keperawatan Profesional
1. Mempunyai body of knowledge
2. Orientasi pelayanan
3. Pendidikan SDM keperawatan
4. Standar praktik
5. Tanggung jawab & tanggung gugat
6. Komitmen karir
7. Mandiri

B. BODY OF KNOWLEDGE
1. Dasar ilmu:
2. Proses berpikir ilmiah
3. Tindakan keperawatan dgn justifikasi ilmiah
4. Perkembangan IPTEK
5. ORIENTASI PELAYANAN:
6. Caring
7. Unik: bio-psiko-sosial-spiritual
8. Sasaran: individu, keluarga, kelompok, masyarakat
9. Tujuan: self care
10. Metoda: Proses perawatan

C. PENDIDIKAN SDM KEPERAWATAN

1. Pendidikan Tinggi:
2. DIII, S1,S2, Spesialis,S3
3. Standar Nasional/global
4. Terakreditasi
5. Registrasi & Lisensi
6. Pembentukan konsil keperawatan: Perpres No 90 tahun 2017
7. Seumur hidup (PKB)
8. SPK>D3>S1>S2>S3 (kini)

D. STANDAR PRAKTIK
1. Standar Praktik
2. Standar Askep (proses)
3. Standar Mutu
4. Askep
5. Kinerja keperawatan (untuk tiap SDM)
6. Akreditasi
7. Kudit praktek (kini masih fokus dokumen)
8. Kontrol praktik oleh perawat

E. MPKP I DAN II
1. MPKP I
2. Mampu memberi askep profesional tkt I
3. Tenaga keperawatan kemampuan generalis (S1/Ners)
4. Kombinasi antara metode primer & tim
5. Ners sbg PN & D3 sbg anggota tim MPKPP
6. Tahap awal menuju Praktik keperawatan profesional
7. Mampu memberi askep profesional tkt pemula
8. KT D3 kep pengalaman minimal 3 thn, anggota tim D3 atau SPK
9. Diperlukan S1 kep sebagai case manager utk membimbing KT & memvalidasi ren-
pra serta mengevaluasi pelaksanaan ren-pra tsb
10. MPKP II
11. Mampu memberikan askep profesional tingkat II
12. Tenaga keperawatan kemampuan spesialis kep. klinik (S2) berfungsi memberikan
konsultasi tentang askep pada perawat primer (PN) pada area spesialisnya
13. Melakukan riset & memanfaatkan hasil-2 riset dlm memberi askep

F. TANGGUNG JAWAB & TANGGUNG GUGAT


1. Rencana, pelaksanaan, hasil tindakan kep didokumentasikan, kini dokumentasi
proses kep belum membudaya
2. Kontrak dgn klien & inform consent
3. Prinsip moral profesi
4. Mandiri & kolaborasi

G. KOMITMEN KARIR
1. Pengembangan diri masih terbatas, yad komitmen tinggi utk mengembangkan diri
& keperawatan
2. Program pengembangan karir; pendidikan & jabatan transparan

H. MANDIRI (OTONOMI)
1. Peran & fungsi spesifik sesuai latar belakang pendidikan
2. Kemampuan yg dimiliki dilaksnakan, dpt diobservasi & diukur
BAB VI
TEORI OREM

A. DEFINISI TEORI OREM


1. Definisi self care
Self care menurut Orem (2001) adalah aktivitas individu yang bertujuan memenuhi
kebutuhan keberlangsungan hidupnya, mempertahankan kesehatan serta
menyejahterahkan individu sendiri baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
2. Teori keperawatan orem terbagi menjadi 3:
a. Teori perawatan diri (self care theory)
Menggambarkan aktivitas individu yang melakukan kegiatan dalam
memenuhi kebutuhan, dalam merawat diri dengan tujuan mempertahankan hidup,
menjaga kesehatan dan mensejahterakaan diri.

b. Teori defisit perawatan diri (deficit self care theory)


Defisit perawatan diri muncul saat hubungan antara efek perawatan diri dan
persyaratan/kebutuhan teraupetik tidak memadai, tidak seimbang dan kebutuhan
pasien tidak terpenuhi.

c. Teori sistem keperawatan (nursing system theory)


Menggambarkan dan menjelaskan hubungan interpersonal yang harus
dilakukan dan dipertahankan oleh seorang perawat agar dapat melakukan sesuatu
secara produktif (Alligood and Tomey, 2006).

B. KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA


Keperawatan kesehatan keluarga adalah Pelayanan manusia yang berpusat
kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus
menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit
atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).
C. TUJUAN KEPERAWATAN PADA MODEL OREM
Fokus utama dari model konseptual ini adalah kemampuan seseorang untuk merawat
dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan
kesehatan dan kesejahteraanya.

D. FUNGSI UTAMA KELUARGA MENURUT OREM


1. Sosialisasi pada seluruh anggota keluarga agar dapat mandiri (self care) dan
dependent care agents.
2. Pemenuhan terapeutik self care demand pada individu anggota keluarga dan strategi
perkembangan untuk memenuhi kebutuhan
3. Menyadari perubahan-perubahan dalam individu-individu dan lingkungan.
4. Pengetahuan terhadap dampak dari kondisi perubahan status kesehatan pada anggota
keluarga.
5. Pengetahuan cara memenuhi terapeutik self care demand pada anggota keluarga dan
keterampilan serta motivasi untuk memenuhinya.

E. EVALUASI
1. Orem tidak menuliskan secara spesifik tentang evaluasi, akan tetapi ia
mengemukakan bahwa keluarga membutuhkan kemandirian dalam hal mengatasi
masalah kesehatannya. Oleh karena itu evaluasi difokuskan pada tingkat
2. Kemampuan keluarga untuk mempertahankan kebutuhan self care- nya
3. Keluarga untuk mengatasi self care deficit-nya dan sampai sejauh
mana perkembangan kemandirian keluarga.
4. Kemampuan keluarga dalam memberikan bantuan self care jika keluarga tidak
mampu.
BAB VII
TEORI LEVINE

A. MODEL KEPERAWATAN MENURUT LEVINE


1. Levine mendefinisikan keperawatan berdasarkan pada ketergantungan manusia
pada orang lain atau hubungannya dengan orang. Besarnya ketergantungan ini membuatnya
merencanakan empat prinsip konservasi yakni kebutuhan energi dan pemakaiannya, integritas
sosial, integritas struktur, dan integritas personal.
2. Definisi dari teori Levine bahwa perawatan adalah interaksi antarmanusia, ia
menggunakan konsep adaptasi dan peningkatan respon tubuh melalui pendekatan sistem.
(Dwidiyanti,1998 )

B. PRINSIP-PRINSIP LEVINE
1. Konservasi energi
2. Konservasi struktur integritas
3. Konservasi integritas personal
4. Konservasi integritas sosial
5. Konservasi Energi
Individu memerlukan keseimbangan energi dan memperbaharui energi secara konstan
untuk mempertahankan aktivitas hidup. Konservasi energi dapat digunakan dalam praktek
keperawatan.
6. Konservasi Integritas Struktur
Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari integritas struktur. Seorang perawat
harus membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan
intervensi keperawatan.
7. Konservasi Integritas Personal
Seorang perawat dapat menghargai klien ketika klien dipanggil dengan namanya.
Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal yang menyediakan
privasi selama prosedur.
8. Konservasi Integritas Sosial
Kehidupan berarti komunitas sosial dan kesehatanmerupakan keadaan sosial yang
telah ditentukan. Oleh karena itu, perawat berperan menyediakan kebutuhan
terhadap keluarga, membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal
untuk konservasi integritas sosial.
C. PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT LEVINE
1.Teori tentang paradigma keperawatan ini dibagi dalam 4 (empat) asumsi utama
yaitu
2.Manusia digambarkan sebagai individu yang holistic yang terus menerus berusaha
untuk mempertahankan keutuhan dan integritas sebagai mahkluk yang berfikir,
berorientasi pada masa depan, dan masa lalu.
3.Keperawatan adalah untuk mempromosikan adaptasi dan mempertahankan
keutuhan (biologis, psikologi, dan spiritual) yang baik untuk individu maupun
masyarakat.
4.Sehat sakit secara umum di definisikan sebagai kemampuan atau tidaknya untuk
melakukan fungsi secara normal (Levine,1969)
5.Lingkungan adalah “di mana kita terus menerus dan secara aktif terlibat” dalam
menjalani kehidupan. Levine juga memandang bahwa setiap individu memiliki
lingkungan sendiri, baik secara internal mapupun eksternal.

D. PROSES KEPERAWATAN MENURUT LEVINE


1. Pengkajian : Perawat mengkaji pengaruh lingkungan eksternal dan internal asien
dengan prinsip konservasi.
2. Keputusan : Diagnosa keperawatan menyimpulkan fakta provokatif. Fakta
profokatif di susun dengan sedemikian rupa untuk mennjukan kemungkinan dari
kondisi pasien.
3. Hipotesis : mengarahkan intervensi keperaatan dengan tujuan untuk keutuhan dan
promosi adaptasi.
4. Intervensi : Intervensi dilakukan berdasarkan prinsip konservasi, yaitu konservasi
energi, struktur, personal, dan sosial.
5. Evaluasi : Observasi respon organisme terhadap intervensi. Hasil dari uji hipotesa
dievaluasi dengan mengkaji rspon klien apakah hipotesis membantu atau tidak
BAB VIII
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dari uraian-urain yang telah disampikan pada makalah ini dapat di simpulkan
beberapa hal sebagai berikut.
Falsafah keperawatan merupakan gagasan yang paling mendasarkan mengenai
keperawatan sebagai suatu prose, cara perbuataan merawat membela orang sakit yang
sesuai sifat sains dan akan dikembangkan dasar hasil dari perawatan itu sendiri.
2. Ilmu keperawatan dapat dikatakan sains karena melalui suatu proses observasi,
eksperimen.Dan dapat dipertanggung jawabkan keilmuannya dalam pelaksaan
pelayanan keperawatan itu sendiri.
3. Paradigma keperawatan merupakan cara pandang yang mendasar memikirkan,
memberi makna, menyingkapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena
yang ada dalam keperawatan . Pelayanan perawatan yang professional harus di
landasi oleh sains keperawatan yang mengacu pada empat komponen dasar yaitu
manusia, perawat, kesehatan dan lingkungan

B. Saran
- Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan tentang
falsafah dan paradikma keperawatan
- Semoga makalah kami ini, dapat dijadikan referensi bagi penulis selanjutnya.
- Diharapkan para pembaca bisa memberikan kami kritik saran untuk dapat menjadikan
kami lebih baik lagi dalam penulisan makalah-makalah saya.

Anda mungkin juga menyukai