Anda di halaman 1dari 29

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Makalah Paradigma Keperawtan, Konsep Manusia dan Konsep


Keperawatan

DOSEN PEMBIMBING:

Ns. Idrawati Bahar,S.Kep.M.kep

DISUSUN OLEH
KELOMPOK II
ANASTASYA SYAPUTRI
DELFA MITRA FUSFITA
FARDA APTA WANDRI
MAINIA NOVANI
PUTRI ASANI
SILVANI
VIVIA HASANAH

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG


JURUSAN D-III KEPERAWATAN PADANG
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Paradigma Keperawtan,
Konsep Manuisa dan Konsep Keperawatan ” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini serta kesempurnaan makalah
berikutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, Sekian penulis sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Padang, September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 6
C. Tujuan ................................................................................................................. 6
D. Manfaat .............................................................................................................. 6
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 7
A. PARADIGMA KEPERAWATAN ....................................................................... 7
B. KONSEP MANUSIA ........................................................................................... 7
a) Pengertian Manusia ..................................................................................... 7
b) Konsep Manusia .......................................................................................... 8
c) Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia....................................................... 11
d) Hal – Hal yang Mendasari Pemahaman Kebutuhan Dasar Manusia ......... 12
e) Model – Model Kebutuhan Dasar Manusia ............................................... 13
f) Karakteristik Seseorang yang Kebutuhan Dasarnya Terpenuhi ............... 18
g) Penerapan Kebutuhana Dasar Manusia Dalam Praktek Kemanusiaan ...... 18
C. KONSEP KEPERAWATAN .............................................................................. 19
a) Pengantar Konsep dan Teori Keperawatan ............................................. 19
b) Karakteristik Teori .................................................................................. 20
c) Pendekatan dalam Pengembangan dan Pembentukan Teori
Keperawatan ............................................................................................ 20
d) Nilai Keyakinan Teori Keperawatan ....................................................... 21
e) Pandangan yang Mempengaruhi Teori Keperawatan ............................. 21
f) Model Konsep Keperawatan ................................................................... 22
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 28
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 29

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang


sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku.
Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam
keperawatan.

Manusia adalah makhluk yang serba ingin tahu pada mulanya mengenai dirinya
sendiri dan akhirnya disadari bahwa dirinya terdiri dari dua unsur yaitu rohani dan
jasmani. Manusia juga merupakan makhluk yang cerdas atau bijaksana sehingga
dapat berfikir. Manusia terdiri dari satu kesatuan yang merupakan karakteristik dan
berakal, memiliki sifat-sifat yang unik yang ditimbulkan oleh berbagai macam-
macam kebudayaan. Manusia dikatakan unik karena manusia memiliki beragai
macam perbedaan dengan setiap manusia lain, mempunyai cara yang berbeda dalam
upaya memenuhi kebutuhannya.Manusia sebagai makhluk biopsikososioal dan
spiritual atau disebut sebagai makhluk holistik merupakan mahluk yang utuh atau
keseluruhan di dalamnya terdapat unsur biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual.Manusia adalah makhluk biopsikososial dan spiriual yang unik dan
menerapkan sistem terbuka serta saling berinteraksi.
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dan teori merupakan
aktivitas berpikiryang tinggi. Model konseptual mengacu pada ide-ide global
mengenai individu, kelompok, situasiatau kejadian tertentu yang berkaitan dengan
disiplin yang spesifik. Konsep merupakan suatu idedimana terdapat suatu kesan yang
abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata,sedangkan konsep
keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual ataumodel
keperawatan.

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Memahami paradigam keperawatan
2. Penerapan paradigma keperawatan dalam menangani kasus
3. Apakah pengertian manusia ?
4. Apa saja yang mendasari konsep manusia ?
5. Apakah pengertian kebutuhan dasar manusia ?
6. Apakah hal - hal yang mendasari pemahaman tentang kebutuhan dasar
manusia ?
7. Apa saja model - model kebutuhan dasar manusia menurut para ahli ?
8. Apakah karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi ?
9. Bagaimana penerapan kebutuhan dasar manusia dalam praktik keperawatan ?
10. 1.Bagaimana pengantar konsep dan teori keperawatan?
11. 2.Bagaimana karakteristik teori ?
12. 3.Bagaimana pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori
keperawatan?

C. TUJUAN
1. Untuk dapat mengetahui dan memahami pengertian manusia.
2. Untuk dapat mengetahui dan memahami hal yang mendasari konsep manusia.
3. Untuk dapat mengetahui dan memahami pengertian kebutuhan dasar manusia.
4. Untuk dapat mengetahui dan memahami hal – hal yang mendasari pemahaman
tentang kebutuhan dasar manusia.
5. Untuk dapat mengetahui dan memahami model – model kebutuhan dasar manusia.

6. Memberikan pegangan kepada perawat dalam menghadapi kasus dengan mengacu


pada paradigma keperawatan.

D. MANFAAT
Makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca khususnya
mengenai konsep manusia dan kebutuhan dasar manusia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PARADIGMA KEPERAWATAN
a. Pengertian Paradigma dan Paradigma Keperawatan

Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang


sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah laku.
Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam
keperawatan.

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang


merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, dengan bentuk pelayanan mencakup biopsikososio-spiritual yang
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun
sakit dalam siklus kehidupan manusia.

Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara
kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
fenomena yang ada dalam keperawatan .

1. Komponen Paradigma Keperawatan

Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu
faktor yang mempengaruhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga
keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama
dan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka
perawat perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran,
fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawatan pada
klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio,
psiko, sosial, spiritual dan kultural.

Paradigma memiliki fungsi antara lain:

1. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi


keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik
dan organisasi profesi.

6
2. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita
dan membantu kita untuk memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar
kita.

Dalam keperawatan ada empat komponen yang merupakan pola dasar dari teori –
teori keperawatan atau paradigma keperawatan. Empat komponen tersebut meliputi:
manusia, keperawatan, lingkungan, dan kesehatan.

B. KONSEP MANUSIA
a. Pengertian Manusia
1. Pengertian manusia sebagai makhluk biologis
Manusia sebagai makhluk biologis adalah manusia tersusun atas sistem organ
tubuh yang di gunakan untuk mempertahankan kehidupannya,mulai dari lahir,tumbuh
kembang sehingga meninggal.
Sebagai mahluk biologi manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
i. Manusia merupakan susunan sel-sel yang hidup yang membentuk satu
jaringan dan jaringan akan bersatu membentuk organ dan system organ. Dalam
pertumbuhan dan perkembangannya manusia dipengaruhi oleh berbagai macam
factor meliputi :
1). Faktor lingkungan, meliputi idiologi, politik, ekonomi, budaya, agama.
2). Faktor social, sosialisasi dengan orang lain
3). Faktor fisik : geografis, iklim/cuaca.
4). Factor fisiologis : system tubuh manusia
5). Faktor psikodinamik : kepribadian, konsep diri, cita-cita.
6). Spiritual : pandangan, motivasi, nilai-nilai.
ii. Tunduk terhadap hukum alam
iii. Memiliki kebutuhan

2. Pengertian manusia sebagai makhluk psikologis

7
Manusia sebagai makhluk psikologis adalah manusia mempunyai stuktur
kepribadian,tingkah laku,sebagai manifestasi kejiwaan dan kemampuan berfikir serta
kecerdasan.
Ciri-ciri manusia sebagai makhluk psikologi :
i. Memiliki struktur kepribadian yang terdiri dari Id ( aspek bio ), Ego (aspek psikologi)
dan Super ego ( aspek social ).
ii. Dipengaruhi perasaan dan kata hati
iii. Memiliki daya pikir dan kecerdasan
iv. Memiliki kebutuhan psikologis agar pribadi dapat berkembang
Kebutuhan psikologis terdiri dari pengurangan ketegangan, kemesraan dan
cinta, kepuasan alturistik, kehormatan dan kepuasan ego.
v. Memiliki kepribadian yang unik

3. Pengertian manusia sebagai makhluk sosial


Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia perlu hidup bersama orang
lain,saling berkerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntunan hidup,mudah di
pengaruhi oleh kebudayaan, serta tuntunan untuk bertingkah laku sesuai dengan
harapan dan norma yang ada.
Ciri-ciri makhluk sosial adalah :
i. Sebagai mahluk yang tidak dapat lepas dari orang lain. manusia memiliki cipta
(kemampuan untuk melakukan sesuatu), rasa (perasaan), dan karsa (tujuan).
ii. Manusia hidup dalam kelompoknya (keluarga, masyarakat), manusia suci bagi
manusia lain (Homosacra Res Homonim), dan engkau adalah aku (Tat Twan Asi)
iii. Manusia selalu bersosialisasi, berhubungam, menyesuaikan diri, saling mencintai,
menghormati, dan saling menghargai manusia lain dari masa kanak-kanak sampai
dengan meningal dunia.

4. Pengertian manusia sebagai makhluk spritual


Manusia sebagai mahluk spiritual adalah manusia memiliki keyakinan pandangan
hidup dan dorongan hidup yang sejalan dengan keyakinan yang dianutnya.

8
Bukti manusia mahluk spiritual :
a. Memiliki keyakinan dan kepercayaan
b. Menyembah tuhan

b. Konsep Manusia
Konsep manusia dibagi menjadi tiga bagian:
1. Manusia sebagai sistem
Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari beberapa unsur/ sistem
yang membentuk suatu totalitas yakni sistem adaptif, sistem personal, sistem
interpersonal, dan sistem sosial.
1. Manusia sebagai sistem adaptif, disebabkan:
 Setiap individu dapat berubah
 Setiap individu merespon terhadap perubahan
2. Manusia sebagai sistem personal, disebabkan:
 Setiap manusia memiliki proses persepsi
 Setiap manusia bertumbuh kembang
3. Manusia sistem interpersonal, disebabkan:
 Setiap manusia berinteraksi dengan yang lain
 Setiap manusia memiliki peran dalam masyarakat
 Setiap manusia berkomunikasi terhadap orang lain
4. Manusia sebagai sistem sosial, disebabkan:
 Setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan
keputusan dalam lingkungannya; keluarga, masyarakat, dan tempat kerja. Manusia
sebagai sistem terbuka yang terdiri dari berbagai sub sistem yang saling berhubungan
secara terintegrasi untuk menjadi satu total sistem.
Terdiri dari beberapa komponen :
a. Komponen biologis adalah anatomi tubuh
b. Komponen psikologis adalah kejiwaan
c. Komponen sosial adalah lingkungan

9
d. Komponen kultural adalah nilai budaya
e. Komponen spiritual adalah kepercayaan agama

Individu Keluarga Masyarakat


Sistem Personal Sistem Interpersonal Sistem Sosial
Perawat harus mengerti Perawat harus mengerti Perawat harus mengerti
tentang konsep self, tentang konsep interaksi, tentang konsep
persepsi,dan tumbuh peran, dan komunikasi. organisasi, power,
kembang. otoritas,
dan pengambilan
keputusan.

2. Manusia sebagai adaptif


Adaptasi adalah proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon
terhadap perubahan lingkungan mempengaruhi integritas atau keutuhan.
Lingkungan adalah seluruh kondisi keadaan sekitar yang mempengaruhi
perkembangan organisme atau kelompok organisme. Model konsep adaptasi
pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy (1969).
Konsep ini dikembangkan dari konsep individu dan proses adaptasi seperti diuraikan
di bawah ini :
Terdapat tingkatan dan respon fisiologik untuk memudahkan adaptasi:
 Respon takut (mekanisme bertarung)
 Respon inflamasi
 Respon stress
 Respon sensori
Asumsi dasar model adaptasi Roy adalah :

10
 Manusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terus-
menerus berinteraksi dengan lingkungan.
 Manusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahan-
perubahan biopsikososial.
 Setiap orang memahami bagaimana individu mempunyai batas kemampuan
untuk beradaptasi. Pada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua
rangsangan baik positif maupun negatif.
 Kemampuan adaptasi manusia berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya,
jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai
kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif.
 Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari
kehidupan manusia.
3. Manusia sebagai holistik
Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia
makhluk yang terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spritual, atau
sering disebut juga sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spritual. Di mana, keempat
unsur ini tidak dapat terpisahkan, gangguan terhadap salah satu aspek merupakan
ancaman terhadap aspek atau unsur yang lain.

c . Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia


Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan
cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki
kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan
perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada
saat memberikan perawatan.
Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan
prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan
fisiologis seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan
keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis.
Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk

11
persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi
kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan percaya diri, merasa
berguna, penerimaan dan kepuasan diri. Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan
aktualisasi diri.
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi
merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang
tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat
pada satu atau lebih dimensi manusia.

d. Hal – Hal Yang Mendasari Pemahaman Kebutuhan Dasar Manusia


Manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam
motivasinya memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis,keamanan,kasih sayang,harga diri
dan aktualisasi diri). Setiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral
sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen system. Tekanan tersebut
dimanifestasikan dalam perilakunya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan sampai
terpenuhinya tingkat kepuasan klien.
Dasar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar
manusia bias mempertahankan hidupnya. Peran perawat yang utama adalah
memenuhi kebutuhan dasar manusia dan tercapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri
serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu dari
kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam individu (biologis,
intelektual, emosional, social, spiritual, ekonomi, lingkungan, patologi dan
psikopatologi).
Hal ini menggambarkan suatu bagian di mana penerapan proses
keperawatan selalu difokuskan pada kebutuhan individu yang unik dan sebagai suatu
bagian integral dari keluarga dan masyarakat. Keseimbangan antar kebutuhan
tersebut menjadi tanggungjawab dari setiap orang. Misalnya tanggung jawab
orangtua terhadap anaknya, demikian juga tanggung jawab perawat untuk membantu
memenuhi kebutuhan dasar klien. Peran tersebut dapat dilaksanakan secara optimal
melalui pendekatan proses keperawatan.

12
e. Model – Model Kebutuhan Dasar Manusia
Ada beberapa model kebutuhan dasar manusia menurut beberapa para ahli :
A. Abraham Maslow
Teori Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow meliputi lima
kategori kebutuhan dasar, yakni sebagai berikut :
1) Kebutuhan Fisiologis (Physiologic Needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Seorang
yang beberapa kebutuhannya tidak terpenuhi secara umum akan melakukan berbagai
upaya untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya terlebih dahulu.
Misalnya, seorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta biasanya akan
mencari makanan terlebih dahulu daripada mencari cinta.
Kebutuhan fisiologis hal yang penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki
delapan macam kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan akan oksigen dan pertukaran
gas, kebutuhan cairan dan elektrolit, kebutuhan nutrisi, kebutuhan eliminasi urin dan
fekal, kebutuhan istirahat dan tidur, kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan temperatur,
serta kebutuhan seksual. Penting untuk mempertahankan kebutuhan tersebut guna
kelangsungan umat manusia.
2) Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yang dimaksud adalah keselamatan dan rasa
aman dari berbagai aspek, baik fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin, panas, kecelakaan dan infeksi, bebas
dari rasa takut dan cemas, serta bebas dari ancaman keselamatan dan psikologi pada
pengalaman yang baru atau tidak dikenal.

3) Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki, dan Dimiliki (Love and Belonging Needs)
Kebutuhan ini meliputi memberi dan menerima kasih sayang, perasaan dimiliki dan
hubungan yang berarti dengan orang lain, kehangatan, persahabatan, serta mendapat
tempat atau diakui dalam keluarga, kelompok dan lingkungan sosialnya.
4) Kebutuhan Harga Diri (Self Esteen Need)

13
Kebutuhan ini meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta
penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.
5) Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self Actualization)
Kebutuhan ini meliputi kemampuan untuk dapat mengenal diri dengan baik
(mengenal dan memahami potensi diri), belajar memenuhi kebutuhan sendiri –
sendiri, tidak emosional, mempunyai dedikasi yang tinggi, kreatif, serta mempunyai
kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya.
Dengan mengetahui konsep kebutuhan dasar menurut Maslow, kita perlu
memahami bahwa :

 Manusia senantiasa berkembang, sehingga dapat mencapai potensi diri yang


maksimal.

 Kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak akan terpenuhi dengan baik
sampai kebutuhan di bawahnya penuhi.
 Jika kebutuhan dasar pada tiap tingkatan tidak terpenuhi, pada akhirnya akan
muncul sesuatu kondisi patologis.
 Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan setiap kebutuhan
tersebut dimodifikasi sesuai dengan budaya masing.
 Setiap orang memenuhi kebutuhan dasarnya menurut prioritas.
 Walaupu kebutuhan pada umumnya harus dipenuhi, tetapi beberapa
kebutuhan sifatnya dapat ditunda
 Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menyebabkan ketidakseimbangan
homeostasis. Lebih lanjut kondisi ini dapat menimbulkan penyakit.
 Kebutuhan dapat menyebabkan seseorang berpikir dan bergerak
memenuhinya. Ini disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari faktor
eksternal dan internal.
 Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan sehingga dapat berespon
melalui berbagai cara.
 Kebutuhan dasar sifatnya saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak
terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.

14
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan Harga Diri
Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki dan Dimiliki
Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan fisiologis

Untuk beralih ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi, kebutuhan dasar di bawahny
harus terpenuhi dulu. Artinya, terdapat sesuatu jenjang kebutuhan yang “lebih
penting” yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain dipenuhi. Sebagai contoh,
jika kebutuhan fisiologis seseorang seperti makan, cairan, istirahat, dan lain
sebagainya belum terpenuhi, tidak mungkin baginya untuk memenuhi kebutuhan
harga diri atau aktualisasi diri dengan mengabaikan kebutuhan yang pertama.

B. Virginia Henderson
Teori keperawatan Virginia Handerson (Hammer dan Henderson, 1955)
mengcangkup seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Handerson (1964)
mendefinisikan keperawatan sebagai :
Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas
yang memiliki kon-stribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. dimana
individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki
kekuatan , kemauan, dan pengetahuan yang di butuhkan . dan hal ini dilakukan
dengan cara membantu mendapatkan kembali kemadiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar henderson ,
memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson,
1966):
1. Bernapas secara normal
2. Makan dan minum cukup
3. Eliminasi

15
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki
5. Istirahat dan tidur
6. Memilih cara berpakian ; berpakian dan melepas pakian
7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Menghindari bahaya dari lingkungan
10. Berkomukasi dengan orang lain
11. Beribadah menurut keyakinan
12. Bekerja yang menjajikan prestasi
13. Bermain dan berpatisipasi dalam bentuk rekreasi
14. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada
perkembangan dan kesehatan normal

C. Watson
Filosofi Watson tentang asuhan keperawatan (1979,1985,1988) berupaya
untuk mendifinisikan hasil dari aktivitas keperawatan yang berhubungan dengan
aspek humanistik dari kehidupan ( Watson 1979;marriner-Tomey,1994). Tindakan
keperawatan mengacu langsung pada pemahaman hubungan antara sehat, sakit dan
perilaku manusia. Keperawatan memperhatikan peningkatan dan mengembalikan
kesehatan serta pencegahan terjadinya penyakit.
Model Watson meliputi proses asuhan keperawatan, pemberian bantuan bagi
klien dalam mencapai atau mempertahankan kesehatan atau mencapai kematian yang
damai. Intervensi keperawatan berkaitan dengan proses keperawatan manusia.
Perawatan manusia membutuhkan perawat yang memahami perilaku dan respon
manusia terhadap masalah kesehatan yang aktual ataupun yang potensial, kebutuhan
manusia dan bagaimana merespon terhadap orang lain dan memahami
kekurangan dan kelebihan klien dan keuarganya , sekaligus pemahaman pada dirinya
sendiri. Selain itu perawat memberikan kenyamanan dan perhatian serta empati pada
klien dan keluargannya. Asuhan keperwatan tergambar pada seluruh faktor-faktor

16
yang digunakan oleh perawat dalam pemberian pelayanan keperawatan pada klien (
Watson, 1987).

D. King
Manusia merupakan individu reaktifan yang dapat bereaksi terhadap situasi,
orang dan objek tertentu. Sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, manusia
tidak terlepas dari kejadian masa lalu dan masa sekarang yang akan berpengaruh
terhadap masa depannya. Sebagai makhluk sosial, manusia hidup bersamaorang lain
dan berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, kebutuhan dasar manusiadi
bagi menjadi tigayaitu.
1. Kebutuhan akan informasi kesehatan
2. Kebutuhan akan pencegahan penyakit
2. Kebutuhan akan perawat ketika sakit.

E. Martha E. Rogers
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh serta memiliki sifat dan karakter
yang berbeda. Manusia selalu berinteraksi dengan limgkungan dan memengaruhi satu
sama lain. Dalam proses kehidupannya, manusia diciptakan dengan karakteristik dan
keunikannya masing- masing. Dengan kata lain, setiap individu berbeda satu dengan
yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini di kenal dengan konsep manusia manusia
sebagai unit.

F. Jhonson
Jhonson mengungkap pandangannya dengan menggunakan pendekatan sistem
perilaku. Dalam pendekatan ini, individu di pandang sebagai sistem prilaku yang
selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilita, baik dalam lingkungan
internalmaupun eksternal. Individu juga memiliki keinginan untuk mengatur dan
menyesuaikan dirinya terhadap pengaruh yang timbul.

17
G. Sister Calista Roy
Menurut Roy, manusia sebagai individu dapat meningkatkan kesehatannya
dengan mempertahankan perilaku yang adaptif dan mengubah perilaku maladaptif.
Sebagai makhluk biopsikososial, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk mencapai keseimbangn atau homeostasis, manusia harus beradaptasu dengan
perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut dilakukan dengan stimulasi fokal, stimulasi
konstektual dan stimulasi residual. Dalam proses penyesuaian diri, individu harung
meningkatkan energinya agar mampu mencapai tujuan berupa kelangsungan hidup,
perkembangan, reproduksi serta keunggulan. Dengan demikian, individu memiliki
tujuan untuk meningkatkan respon adaptif. Karenanya, Roy secara ringkas
berpendapat bahwa individu sebagai makhluk biopsikososio-spiritual yang
merupakan satu kesatuan yang utuh, memiliki mekanisme untuk beradaptasi dengan
perubahan lingkungan yang terjadi melalui interaksi yang dilakukan terhadap
perubahan lingkungan tersebut.

f. Karakteristik Seseoramg Yang Kebutuhan Dasarnya Terpenuhi


Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika
seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan
akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi
kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan itu
terganggu, akan timbul suatu kondisi patologis. Dalam konteks homeostasi, suatu
persoalan atau masalah dapat dirumuskan sebagai hal yang menghalangi terpenuhinya
kebutuhan, dan kondisi tersebut lebih lanjut dapat mengancam homeostasis fisiologis
maupun psikologis seseorang.

g. Penerapan Kebutuhan Dasar Manusia Dalam Praktek Kemanusian.


Pengetahuan tentang kebutuhan manusia dapat membantu perawat dalam
berbagai hal ; pertama, membantu perawat memahami dirinya sendiri mereka dapat
mencapai kebutuhan personal diluar situasi klien. Kedua, dengan memahami
kebutuhan manusia perawat dapat memahami perilaku orang lain dengan lebih baik.

18
Ketiga, pengetahuan tentang kebutuhan dasar dapat memberikan kerangka kerja
untuk diaplikasikan dalam proses keperawatan pada tingkat individu dan keluarga.
Keempat, perawat dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang kebutuhan manusia
untuk mengurangi stress. Kelima, perawat dapat mengunakan pengetahuan kebutuhan
manusia untuk membantu seseorang untuk tumbuh dan berkembang.

Manusia dan kebutuhannya senantiasa berubah dan berkembang. Jika


seseorang sudah bisa memenuhi salah satu kebutuhannya, dia akan merasa puas dan
akan menikmati kesejahteraan serta bebas untuk berkembang menuju potensi
kebutuhan yang lebih besar. Sebaliknya, jika proses pemenuhan kebutuhan itu
terganggu, akan timbul suatu kondisi patologis.

C. KONSEP KEPERAWATAN

a. Pengantar Konsep dan Teori Keperawatan


Konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual
ataumodel keperawatan. Teori keperawatan itu sendiri merupakan sekelompok
konsep yangmembentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan yang
menjelaskan suatu proses,peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang
telah diobservasi tetapi kurang absolutatau bukti langsung. Teori keperawatan
menurut Barnum tahun 1990 merupakan usaha-usaha untukmenguraikan atau
menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Melalui teori keperawatan
dapat dibedakan apakah keperawatan termasuk disiplin ilmu atau aktivitas lainnya.
Model konsepkeperawatan ini digunakan dalam menentukan model
praktik keperawatan, mengingat dalam modelpraktik keperawatan mengandung
komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model,
adanya tujuan praktik yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanankepada
kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan ketrampilan dalam hal
inidibutuhkann oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.Teori keperawatan
selain digunakan untuk menyusun suatu model yng berhubungan dengan konsep

19
keperawatan, juga memiliki karakteristik di antaranya pertama, teori keperawatan
mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan hal-hal
nyata dalamkeperawatan sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan-
kenyataan yang ada di alam; kedua, teori keperawatan didasarkan pada alasan-alasan
yang sesuai dengan kenyataan yang ada; ketiga, teori harus konsisten sebagai dasar
dalam mengembangkan model konsep dasarkeperawatan; keempat , dalam
menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umumsehingga dapat
digunakan pada kondisi apapun dalam praktik keperawatan;kelima, teori
dapatdigunakan dalam pedoman praktik keperawatan.

b. Karakteristik Teori
Meskipun banyak penulis yang membahas teori keperawatan, tulisan Tores
(1985) dan Chinndan Jacob (1983), secara jelas menegaskan karakteristik dasar teori
keperawatan. Menurut mereka,ada 5 karakteristik dasar teori keperawatan yaitu :
a.Teori keperawatan mengidentifikasi dan mendefinisikan sebagai hubungan yang
spesifik dari konsepkeperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep
sehat-sakit, keperawatan dankonsep lingkungan.
b.Teori keperawatan harus bersifat ilmiah. Artinya teori keperawatan digunakan
dengan alasan ataurasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara
berfikir yang logis.
c.Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya teori keperawatan dapat
digunakan padamasalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks
sesuai dengan situasi praktikkeperawatan.
d.Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan
yang dilakukanmelalui penelitian.
e.Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas
praktikkeperawatan.

20
c. Pendekatan dalam Pengembangan dan Pembentukan Teori Keperawatan
Ada tiga pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori
keperawatan, yaitu :
a.Meminjam teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan
keperawatan danmengintegrasikannya ke dalam ilmu keperawatan.
b.Menganalisis situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang
berkaitan denganpraktik keperawatan.
c.Menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan
teori keperawatan.
d. Nilai-Keyakinan Teori Keperawaatan
Nilai keyakinan yang mendasari praktik keperawatan komunitas antara lain :
a.Pelayanan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima semua orang.
b.Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam hal
ini komunitas.
c.Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu
terjalin kerjasamayang baik.
d.Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat mendukung
maupunmenghambat.
e.Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan.
f.Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.

e. Pandangan yang Mempengaruhi Teori Keperawatan


Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan
yangmempengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya filosofi dari Florence
Nightingale,kebudayaan, system pendidikan, serta pengembangan ilmu keperawatan.

a.Filosofi Florence Nightingale


Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori
keperawatan yangmelalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran
perawat dalam menemukankebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya

21
pengaruh lingkungan di dalam perawatanorang sakit yang dikenal dengan teori
lingkungannya. Selain Florence juga membuat standar padapendidikan keperawatan
serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien. Beliau jugamembedakan
prktek keperawatan dengan kedokteran dan perbedaanperawatan pada orang
yangsakit dengan yang sehat.

b.Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan teori-teori
keperawatandiantaranya dengan adanya pandangan bahwa dalam memberikan
pelayanan keperawatan akanlebih baik dilakukan oleh wanita karena wanita
mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhanperawat, akan tetapi perubahan
identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangankeperawatan
sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya perawat di
bawahpengawasan langsung dokter, dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan
sebagai profesimandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran
perawat dengan dokterbukan di bawah pengawasan langsung. Akan tetapi sebagai
mitra kerja yang sejajar dalammenjalankan tugas sebagai tim kesehatan.

c.Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan.Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan
kurikulum keperawatan yang jelas,akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki
sistem pendidikan yang terarah sesuai dengankebutuhan rumah sakit sehingga teori-
teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi padapelayanan keperawatan.

d.Pengembangan Ilmu Keperawatan


Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokam ilmu
keperatan dasarmenjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas
yang merupakan cabang ilmukeperawatan yang harus berkembang dan tidak menutup
kemungkinan pada tahun-tahun yang akandatang akan selalu ada cabang ilmu

22
keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakuisebagai bagian ilmu
keperawtan sehingga teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuaidengan
kebutuhan atau lingkup bidang ilmu keperawatan.

f. Model Konsep Keperawatan


Dalam perkembangan teori keperawatan saat ini terdapat beberapa pandangan yang
dapat memengaruhi teori keperawatan itu sendiri diantaranya :
1.Model Konsep Keperawatan Hildegard E.Peplau.
Hildegar E.Peplau lahir pada tanggal 1 September 1909 di Reading, Pennsylvania.
Peplaululus dari hospital School of Nursing di Pottstown, Penssyilvania pada tahun
1931. Gelar B.A. dalam bidang psikologi interpersonal diperolehnya dari Bennington
Univercity, Vermont pada Tahun 1943.

Peplau meraih gelar M.A. dalam bidang keperawatan psikiatri dari Teacher’s College,
Columbia, New York pada Tahun 1947 dan gelar Ed.D. dalam bidang pengembangan
kurikulum pada tahun 1953.Konstribusi Peplau dalam bidang keperawatan,
khususnya keperawatan psikiatri, sangatbanyak. Tahun 1952, ia meluncurkan
bukunya yang berjudul Interpersonal Relations in Nursing, Peplau membuat model
keperawatan dengan istilah keperawatan psikodinamik.
Menurutnya, keperawatan psikodinamik merupakan kemampuan seorang
perawat untuk memahami tingkahlakunya guna membantu orang lain,
mengindetifikasi kesulitan yang dirasakannya, dan untukmenerapkan prinsip
hubungan manusia pada permasalahan yang timbul di semua level pengalaman.Model
konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard Peplau ini
menjelaskantentang kemampuan dalam memahami sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubunganantar manusia.Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus
pada individu, perawat, dan proses interaktif(Peplau, 1952) yang menghasilkan
hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986; Marriner-Tomey, 1994).
Berdasarkan teori ini klien adalah proses interpersonal dan terapeutik.Tujuan
keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu

23
klienmencapai kematangan perkembangan kepribadian (Chinn & Jacobs, 1995). Oleh
sebab itu perawatberupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien di
mana perawat bertugas sebagainarasumber, konselor dan wali. Pada saat klien
mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikanmasalah dan menjelaskan jenis
pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antaraperawat dan klien,
perawat dan klien bersama-sama mendefiniskan masalah dan
kemungkinanpenyelesaian masalahnya.Dari hubungan ini klien mendapatkan
keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan yangtersedia untuk memenuhi
kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam menurunkankecemasan yang
berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori Peplau ini merupakan teoriyang
unik di mana hubungan kolaborasi perawat-
klien membentuk suatu “kekuatanmendewasakan” melalui hubungan interpersonal
yang efektif dalam membantu memenuhi
kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills 1990). Ketika kebutuhan dasar telah
diatasi kebutuhanbaru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien
digambarkan dalam empat fasediantaranya :
a.Fase Orientasi
. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk
membangunkepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.
b.Fase Identifikasi.
Pada tahap ini membahas peran perawat apakah sudah melakukan atau
bertindaksebagai fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta
melaksanakan asuhankeperawatan.
c.Fase Eksplorasi
. Pada tahap ini perawat telah membantu klien dalam memberikan gambaran
kondisiklien.

d.Fase Resolusi
. Pada tahap ini perawat berusaha untuk secara bertahan membantu klien agar
bisamandiri yang bertujuan untuk membebaskan diri dari ketergantungan kepada

24
tenaga kesehatan danmenggunaka kemampuan yang dimilikinya agar mampu
menjalankan secara sendiri.Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk
memberikan bentuk praktik psikiatri.Penelitian keperawatan tentang kecemasan,
empati, instrumen perilaku dan instrument untukmengevaluasi respons verbal
dihasilkan dari model konseptual Peplau (Marinner, Tomey, 1994).Pada model
Peplau ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada
hubunganinterpersonal atau psikoterapi.Teori keperawatan Peplau dan komponen
utama keperawatan antara lain :
1)Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang signifikan,
bersifatterapeutik, dan interpersonal. Keperawatan merupakan instrument edukatif,
kekuatan yangmendewasakan dan menborong kepribadian seseorang dalam arah yang
kreatif, konstruktif,produktif, personal, dan kehidupan komunitas.
2)Individu
Individu menurut eplau adalah organisme yang mempunyai kemampuan untuk
berusahamengurangi ketegangan yang ditimbulkan oleh kebutuhan.
3)Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang menyatakan secara
tidak langsungperkembangan progresif dari kepribadian dan proses kemanusiaan
yang terus menerus mengarahpada keadaan kreatif, konstruktif, produktif di dalam
kehidupan pribadi ataupun komunitas.
4)Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan sebagai salah satu
konsep utamadalam perawatan, ia mendorong perawat untuk memperhatikan
kebudayaan da adat istiadat kliensaat klien harus membiasakan diri dengan rutinitas
rumah sakit.

2.Model Konsep Keperawatan Ernestine Wiedenbach.


Tujuan Keperawatan yaitu untuk membantu individual dalam mengatasi
masalah yang2berkaitan dengan kemampuan untuk memenuhi tekanan atau

25
kebutuhan yang dihasil dari suatukondisi, lingkungan, situasi atau waktu (Torres,
1986).13 Kerangka Kerja Prakti yaitu praktikkeperawatan berhubungan dengan
individu yang memerlukan bantuan karena stimulasi perilaku.Keperawatan klinik
memiliki komponen seperti filosofi, tujuan, praktik, dan seni (Chinn dan
Jacobs,1995).Teori Ernestine Wiedenbach :
a.The agent midwife.
Empat elemen dalam “Clinical Nursing” yaitu filosofi, tujuan, praktik dan
seni. Dikemukakan
juga 3 poin dasar dalam filosofi keperawatan / kebidanan, yaitu :
1)Menghargai atas kehidupan yang diberikan
2)Menghargai kehormatan, otonomi dan individualisme pada setiap orang
3)Resolusi dalam menerapkan dinamisasi terhadap orang lain
4)Filosofi yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera,
untukmengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persiapan
menjadi orang tua.
b.The Recipient.
Penerima asupan adalah wanita dalam masa reproduksi, keluarganya dan
masyarakat yangkarena suatu hal tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Sehingga
bidan perlu melakukan tindakanatau intervensi bila terdapat kendala yang
menyebabkan mereka tidak dapat memenuhi secaramemuaskan.
c.The Goal / purpose.
Kebutuhan masing-masing individu perlu diketahui sebelum menetapkan
tujuan. Bilasudah diketahui kebutuhannya maka dapat diperkirakan goal / tujuan yang
akan dicapai denganmempertimbangkan tingkah laku fisik, emosional, atau
fisiologikal yang berbeda dari kebutuhannormal.
d.The Means
Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan

26
3.Model Konsep Keperawatan Myra Estrin Levine.
Teori keperawatan Myra Estrin Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan
dipublikasikantahun 1973, menggambarkan klien sebagai makhluk hidup terintegrasi
yang saling berinteraksi danberadaptasi terhadap lingkungannya. Levine percaya
bahwa intervensi keperawatan merupakanaktivitas konservasi, dengan konservasi
energi sebagai pertimbangan utama (Fawcett, 1989). Sehatdipandang dari sudut
konservasi energi dalam lingkup area sebagai berikut, Levine menyebutnyasebagai
empat prinsip konservasi dalam keperawatan :
a.Konservasi energi klien.Individu memerlukan keseimbangan energi dan
memperbaharui energi secara konstan untukmempertahankan aktivitas hidup.
Konservasi energi dapat digunakan dalam praktek keperawatan.

b.Konservasi struktur integritas.Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari


integritas struktur. Seorang perawatharus membatasi jumlah jaringan yang terlibat
dengan penyakit melalui perubahan fungsi danintervensi keperawatan.

c.Konservasi integritas personal.Seorang perawat dapat menghargai klien ketika klien


dipanggil dengan namanya. Sikapmenghargai tersebut terjadi karena adanya proses
nilai personal yang menyediakan privasi selamaprosedur.

d.Konservasi integritas sosial.Kehidupan berarti komunitas social dan kesehatan


merupakan keadaan social yang telahditentukan. Oleh karena itu, perawat berperan
menyediakan kebutuhan terhadap keluarga,membantu kehidupan religius dan
menggunakan hubungan interpersonal untuk konservasiintegritas social.Melalui
pendekatan ini, asuhan keperawatan meliputi konservasi aktivitas yang ditujukanpada
penggunaan secara optimal sumber-sumber kekuatan klien.

27
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Manusia sebagai makhluk biopsikososioal dan spiritual atau disebut sebagai


makhluk holistik merupakan mahluk yang utuh atau keseluruhan di dalamnya
terdapat unsur biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Manusia sebagai sistem
terdiri atas sistem adaptif,personal,interpersonal, dan sosial. Konsep manusia dibagi
menjadi tiga bagian yaitu manusia sebagai sistem, manusia sebagai adaptif, dan
manusia sebagai makhluk holistik.

2. Berdasarkan model-model konsep dalam keperawatan, perawat harus


mengembangkan interaksi antara perawat dan klien untuk membantu individual
dalam mengatasi masalah yangberkaitan dengan kemampuan sehingga dapat
membantu memenuhi tekanan atau memenuhikebutuhan yang dihasilkan dari suatu
kondisi, lingkungan, situasi atau waktu yang bertujuan untukmelakukan konservasi
kegiatan yang ditujukan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki kliensecara
optimal.

28
DAFTAR PUSTAKA

Alimul,aziz.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba Medika.


Perry,potter.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.1.Jakarta:EGC.
Tarwoto.2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.
Iqbal Mubarak, Wahit.2007.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:EGC.
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses &
Praktik. Jakarta:EGC. Hlm130,137

Suzanne C.smeltzer dan Brenda G. Bare.2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-


Bedah, Brunner &suddarth. Jakarta: EGC.30,31

https://www.academia.edu/34857258/Paradigma_keperawatan

http://rumah-perawat.blogspot.com/2016/12/paradigma-keperawatan.html

29

Anda mungkin juga menyukai