PEMBAHASAN
1820 di Florence, Italia, dalam suatu perjalanan panjang keliling Eropa. Nama depannya,
Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence
dalam bahasa Inggris. Florence Nightingale memiliki seorang kakak perempuan bernama
Parthenope. Beliau adalah seorang anak bangsawan Inggris yang kaya, beradab dan bercita-
Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst, sebuah rumah besar dan mewah milik
ayahnya, William Edward Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah kaya di
Derbyshire, London, Inggris. Sementara ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga
Latin, Yunani, Perancis, dan lain-lain. Ia senang memelihara binatang yang sakit, selain itu
ia senang bersama ibunya mengunjungi orang miskin yang sakit serta rajin beribadah. Pada
masa remaja mulai terlihat perilaku Florence dan kakaknya yang kontras. Kakaknya,
Parthenope, hidup sesuai dengan martabatnya sebagai putri seorang tuan tanah karena pada
masa itu wanita ningrat, kaya, dan berpendidikan aktifitasnya cenderung bersenang-senang
saja dan malas, sementara Florence sendiri lebih banyak keluar rumah dan membantu warga
sekitar yang membutuhkan. Pada suatu ketika, pada saat Florence berdoa dengan hikmat ia
mendengar suara Tuhan bahwa dalam hidupnya menanti sebuah tugas. Pada saat itu
3
Akhirnya Pada tanggal 7 Februari 1837 dia menulis di buku hariannya tentang
pengalamannya itu dengan judul “Tuhan berbicara kepadaku dan memanggilku untuk
melayani-Nya. Tetapi pelayanan apa?” Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat
dan sangat bersukacita bukan karena status sosial keluarganya yang kaya tetapi merasa
bersemangat disaat ia merawat keluarga-keluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitar
rumah keluarganya serta ia sangat gemar mengunjungi pasien-pasien di berbagai klinik dan
rumah sakit. Sebagai keluarga yang berasal dari kalangan mapan, keinginan Florence untuk
berkarier sebagai perawat mendapat tantangan keras. Ibu dan kakaknya sangat keberatan
dengan jalur yang hendak ditempuh Florence. Sedangkan ayahnya, meski mendukung
kegiatan kemanusiaan yang dilakukan putrinya ini, juga tidak ingin Florence menjadi
perawat. Karena pada masa itu, pekerjaan sebagai perawat memang dianggap pekerjaan
1. Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau “buntut” (keluarga tentara yang
2. Profesi perawat banyak berhadapan langsung dengan tubuh dalam keadaan terbuka
sehingga profesi ini dianggap sebagai profesi yang kurang sopan untuk wanita baik-baik,
selain itu banyak pasien memperlakukan wanita yang tidak berpendidikan yang berada di
3. Perawat di Inggris pada masa itu lebih banyak laki-laki daripada perempuan karena
alasan-alasan di atas,
4. Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai tukang masak dibandingkan menjalankan
4
Meskipun mengahadapi hambatan dari keluarga dan alasan-alasan Florence tetap
memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi seorang perawat. Ketika berumur 20 tahun
Florence meminta izin kepada orang tuanya untuk bekerja di rumah sakit dan belajar tentang
keperawatan. Akan tetapi orang tuanya tetap tidak mengijinkannya karena keadaan rumah
sakit pada saat itu sangaat memprihatinkan. Walaupun mendapat larangan dari kedua orang
Pada suatu hari nenek Florence sakit. Saat itu Florence mendapat kesempatan untuk
merawat neneknya sampai pada akhirnya beliau meninggal. Dengan pengalaman merawat
neneknya tersebut bertambahlah pengalaman Florence dalam merawat orang sakit. Florence
berpendapat bahwa ia perlu menuntut ilmu agar dapat menjalankan pekerjaan perawat
dengan baik karena menolong sesama manusia sama halnya dengan mengabdikan diri
kepada Tuhan. Florence bertanya kepada seorang dokter tamu dari Amerika, Dr. Samuel
Howe, “Apakah pantas bagi seorang gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk menjadi
seorang perawat?” Dr. Samuel Howe menjawab, “Di Inggris, semua yang tidak biasa
dianggap tidak layak. Tetapi bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau tidak wajar
bagi seorang wanita terhormat bila melakukan suatu pekerjaan yang membawa kebaikan
Sisters of Charity yang memberikan jalan bagi para wanita untuk mencurahkan hidupnya
dengan melayani orang lain. Dr. Howe menceritakan kepadanya tentang Kaiserworth di
Jerman, didirikan oleh Pendeta Theodor Fliedner. Tempat itu mempunyai rumah sakit yang
dilengkapi ratusan tempat tidur, sekolah perawatan bayi, sebuah penjara berpenghuni dua
belas orang, sebuah rumah sakit jiwa untuk para yatim, sekolah untuk melatih para guru, dan
5
sekolah pelatihan untuk para perawat disertai ratusan diaken. Setiap kegiatan selalu diikuti
dengan doa. Florence sangat tertarik dan bersemangat menanggapi cerita Dr. Howe dan
mengatakan bahwa Kaiserworth adalah tujuannya. Pada bulan Juli 1850 saat ia telah berusia
30 tahun, Florence pergi ke Kaiserworth di Jerman. Setahun kemudian, dia pulang ke rumah
dan tinggal selama tiga bulan. Dia pulang dengan sikap baru. Sekarang dia tahu bahwa
sebagai pengawas di Institute for the Care for Sick Gentle Woman in Distressed
menerapkan beberapa ide yang revolusioner, seperti pipa air panas ke setiap lantai, elevator
untuk mengangkut makanan pasien, dan para pasien dapat langsung memanggil para
perawat dengan menekan bel. Dia juga menetapkan bahwa institusi tersebut bukan institusi
sekte, institusi tersebut menerima semua pasien dari semua denominasi dan agama. Di sini
Florence beragumentasi sengit dengan Komite Rumah Sakit karena mereka menolak pasien
yang beragama Katolik. Florence mengancam akan mengundurkan diri, kecuali bila komite
ini merubah peraturan tersebut dan memberinya izin tertulis berbunyi; “rumah sakit akan
menerima tidak saja pasien yang beragama Katolik, tetapi juga Yahudi dan agama lainnya,
rabi, dan ulama untuk orang Islam” Menanggapi anccaman Florence ini, Komite Rumah
Peran Florence Nightingale pada Perang Krimea Pada tahun 1854, ketika Inggris dan
Konstantinopel (pintu gerbang menuju Timur Tengah). Banyak prajurit yang gugur dalam
6
pertempuran, namun yang lebih menyedihkan lagi adalah tidak adanya perawatan untuk para
prajurit yang sakit dan luka-luka. Keadaan memuncak ketika seorang wartawan bernama
William Russel pergi ke Krimea. Dalam tulisannya untuk harian TIME wartawan tersebut
perawatan sama sekali dan bertanya, “Apakah Inggris tidak memiliki wanita yang mau
mengabdikan dirinya dalam melakukan pekerjaan kemanusiaan yang mulia ini?”. Hati
rakyat Inggris pun tergugah oleh tulisan tersebut. Florence merasa saatnya telah tiba abgi
dirinya untuk bertindak, ia pun menulis surat kepada menteri perang saat itu, Sidney
Pada pertemuan antara Florence dan Sidney Herbert terungkap bahwa Florence
adalah satu-satunya wanita yang mendaftarkan diri. Dijelaskan bahwa banyak prajurit-
prajurit yang mati di Krimea bukan karena peluru ataupun bom, namun hal tersebut
disebabkan karena tidak adanya perawatan, dan perawat pria yang ada jumlahnya tidak
menyanggupinya.
Sebagai Menteri Perang, Sidney Herbert meminta Florence untuk mengepalai sebuah
tim perawat bagi rumah sakit militer di Scutari, Turki. Florence menggunakan kesempatan
tersebut dengan baik. Dia berangkat bersama sebuah tim pilihan yang terdiri dari 38 orang
orang lainnya adalah anggota lembaga keagamaan yang terdiri dari Biarawati Katolik Roma,
perawat rumah sakit Protestan, dan beberapa biarawati Anglikan yang berpengalaman di
bidang penyakit kolera. Teman-temannya, Charles dan Selina Bracebridge juga turut
7
Tiba bulan November 1854 di Barak Selimiye, di Scutari dengan 38 rekan rekannya,
mereka mendarat di sebuah rumah sakit pinggir pantai di Scutari. Saat tiba disana kenyataan
yang mereka hadapi lebih mengerikan dari apa yang mereka bayangkan. Beberapa gadis
sukarelawan terguncang jiwanya dan tidak dapat langsung bekerja karena cemas, semua
ruangan penuh sesak dengan prajurit-prajurit yang terluka, dan beratus-ratus prajurit
bergelimpangan di halaman luar tanpa tempat berteduh dan tanpa ada yang merawat.
Florence melihat para prajurit yang terluka tidak mendapat perawatan dengan baik.
membawa akibat yang fatal bagi pasien. Peralatan untuk menyiapkan makanan bagi para
pasien pun tidak tersedia. Selama perang berlangsung, Florence menghadapi tantangan berat
untuk meyakinkan para dokter militer bahwa para perawat wanita pun diperlukan di sebuah
Dokter -dokter bekerja cepat pada saat pembedahan, mereka memotong tangan, kaki,
tubuh tersebut ditumpuk begitu saja diluar jendela dan tidak ada tenaga untuk membuangnya
jauh-jauh ke tempat lain. Bekas tangan dan kaki yang berlumuran darah menggunung
menjadi satu dan mengeluarkan bau tak sedap. Florence diajak mengelilingi neraka tersebut
oleh Mayor Prince, dokter kepala rumah sakit tersebut dan menyanggupi untuk membantu.
Kenyataan yang demikian membuat Florence semakin yakin bahwa yang membunuh para
prajurit justru kondisi tempat perawatan yang sangat buruk. Sekembalinya ke Inggris,
Florence mengumpulkan lebih banyak bukti yang disodorkannya kepada Komisi Kesehatan
Angkatan Darat. Ia melaporkan betapa banyaknya prajurit yang meninggal akibat buruknya
8
kondisi di barak-barak. Hal inilah yang kemudian memengaruhi karier keperawatan
Florence.
1. Akhir Hidup
pada usia 90 tahun karena penyakit tifus. Florence telah berjasa besar bagi dunia medis,
khususnya menetapkan fondasi keperawatan. Betapa perawat adalah profesi yang penting
dan harus diperlengkapi dengan pendidikan khusus. Tidak heran, bila profesi ini kini
menjadi profesi yang sangat mulia, jauh melebihi pandangan masyarakat Inggris
sebelumnya.
Salah satu warisan yang sangat berharga dari Florence ialah sistem kesehatan
publik. Sistem tersebut menunjukkan keyakinannya akan hukum Tuhan, Sang Pencipta
a. rumah yang layak huni (sesuatu yang langka di masanya, bahkan bagi mereka yang
hidup makmur);
d. kelahiran yang aman (tingkat kematian dalam proses kelahiran maupun pasca
e. perawatan anak yang benar, yang ditunjukkan dengan tidak satu anak pun yang
menjadi pekerja.
9
Florence juga memegang peranan yang sangat penting dalam mengangkat harkat
para perawat. Meskipun bila kita cermati, hal ini sudah dilakukan sejak Pendeta Theodor
Fliedner dan istrinya membangun rumah sakit di Kaiserswerth, Florence yang berperan
menaikkan derajat para perawat sebagai profesional yang dihargai. Pada tahun 1860, ia
mendirikan Nightingale Training School bagi para perawat di Rumah Sakit St. Thomas.
Pada tahun 1860, karya terbaiknya, Notes on Nursing dipublikasikan. Karya ini menjadi
pengawasan yang teliti dan sensitif bagi para pasien. Selain itu, minat dan kemampuan
matematis yang dimilikinya semenjak kecil membuat Florence menjadi salah satu tokoh
yang turut berperan penting dalam hal statistik. Ia mengompilasi, menganalisis, dan
dikatakan memperbaiki "grafik kue pie" yang diperkenalkan pertama kali oleh William
Playfair pada tahun 1801. Dalam penjelasannya di hadapan anggota parlemen, Florence
menggunakan grafik yang menyerupai histogram melingkar yang kita kenal belakangan,
mengingat para anggota parlemen terlihat tidak suka membaca atau memahami laporan
statistic tradisional.
pelayanan medis dan kesehatan publik di sana. Atas perannya ini, ia menjadi wanita
pertama yang berbagian dalam Royal Statistical Society, yang juga menjadi anggota
statistik di rumah sakit Florence juga merupakan salah satu penguji data yang berkenaan
10
dengan kesehatan dan keselamatan. Ia juga menjadi orang pertama yang memimpin studi
yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan dan atau meningkatkan kesehatan
metafisik yang lengkap dan berpotensi. Pengertian sehat sendiri adalah suatu
keadaan yang bebas dari penyakit dan menggunakan kekuatan yang ada secara
Virginia Henderson lahir pada tahun 1897, merupakan anak kelima dari delapan
bersaudara. Seorang warga Negara dari Kansas city, Mo, Henderson menghabiskan masa
Selama perang dunia I Henderson mulai tertarik dengan Keperawatan. Tahun 198 dia
memasuki The Army School of Nursing di Wasington D.C. Henderson lulus tahun 1921 dan
menempati posisi sebagai staf perawat di The Henry Street visiting nurse service di New
york. 1992 henderson mengajar perawat di The Norfolk Protestant Hospital di Virginia. 5
11
tahun dia memasuki Teacher College at Columbia University dan mendapatkan gelar B.S.
dan M.A nya dalam pendidikan perawat. 1929 henderson sebagai kepala pengajar di The
kembali mengajar sebagai staf pengajar di bidang proses analisis perawat dan praktek klinik
hingga 1984. Henderson menikmati karir sebagai penulis dan peneliti. Dia menulis kembali
edisi keempat dari buku Bertha Harmer’s yang berjudul Texbook of the Principles and
Practice of Nursering. Saat Ederson meninggal. Edisi ini dipublikasikan pada tahun 1939
dan berisi definisi perawat menurut Endersonsendiri. Edisi kelima dipublikasikan pada tahun
1955. Henderson telah bekerjasama dengan Yale University sejak awal 1950. Dari tahun
1959 hingga 1971 Henderson memimpin The Studies Index Project Sponsored oleh Yale.
The Nursing Studies Index telah berkembang menjadi 4 volume index yang bercacatan
menjadi literature biographic, analisis dan sejarah perawat dari tahun 1900 hingga 1959.
of Nurses pada tahun 1960 dan diterjemahkan menjadi lebih dari 20 bahasa. Buku The
Nature of Nursing diplubikasikan pada tahun 1966 dan menjelaskan konsep tentang dasar
keperawatan, fungsi yang unik. The Principles and Practice of Nursing diplubikasikan pada
tahun 1978, ditulis oleh Henderson dan Gladys Nite dan di edit oleh Henderson. Buku ini
telah di gunakan dalam kurikulum dari berbagai sekolah perawat. 1890 henderson aktif
unik dari Keperawatan untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan
12
kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien sembuh atau meninggal dengan
tenang. Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu keperawatan dan medik dasar.
sebagai partner penolong pasien dan kalau perlu sebagai pengganti pasien. Focus perawat
adalah menolong apsien dan keluarga untuk memperoleh kebebasan dalam makan,
eliminasi sampah tubuh, minum adequatemerubah dengan yang cocok. Tidur dan
normal dengan mengatur menjaga tubuh, pakaian dan mendidik lingkungan. Dalam
tulisannya dia membicarakan keutamaan individual, dia melihat individu sebagai relasi
untuk perawat tapi sedikit membahas dampak dari komunitas individu dan keluarga.
Dalam buku yang ia tulis dengan Harmer, dia mendukung tugas dari agency swasta dan
menginginkan dan mengharapkan pelayanan perawat untuk orang-orang yang tidak dapat
13
Model perawat yang dijelaskan oleh Virginia handerson adalah model konsep
menolong orang yang sakit/sehat dalam usaha menjaga kesehatan atau menghadapi
pandangan, yaitu jasmani(body) dan rohani (mind) yang tidak dapat dipisahkan. Menurut
Henderson manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan
individu tercermin dalam 14 komponen asuhan Keperawatan dasar (basic nursing care):
b. nutrisi,
c. eliminasi,
e. istirahat tidur,
f. berpakain,
g. mempertahankan sirkulasi,
h. personal hygiene,
j. berkomunikasi,
k. kebutuhan spiritual,
l. kebutuhan bekerja,
m. kebutuhan bekerja,
sembilan komponen pertama adalah fisiologi, kesepuluh dan keempat belas adalah aspek
14
psikologis dari komunikasi dan pembelajaran, komponen kesebelas adalah moral, dan
komponen ketigabelas adalah orientasi secara social untuk pekerjaan dan rekreasi.
Pendidikan :
Lulus dari program diploma diPottstown (PA SCHOOL), Pennsylvania pada tahun 1931
Selesai BA dalam psikologi interpersonal dari Bennington College pada tahun 1943
Pekerjaan :
Bekerja sebagai profesor kunjungan di Universitas Leuven Belgium tahun 1975 dan
1976
15
Wafat : 17 Maret 1999 (usia 89 tahun)
kebutuhan Mien. Adapun klien sendiri adalah sistem yang berkembang yang terdiri dari
adalah mengatur tujuan proses interaksi interpersonal dengan klien yang bersifat
partisipatif, Dalam hal ini peran perawat sebagai orang asing asing, pendidik,
interpersonal.
Kesulitan yang ditemui dalam intervensi adalah kecemasan yang disebabkan oleh
Kecemasan yang terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan
psikologik dan biologic individu. Fokus tindakannya adalah kecemasan yang disebabkan
a. Fase orientasi
ketersedian bantuan dan rasa percaya tehadap kemampuan perawat untuk berperan
16
b. Fase Identifikasi
Fase ini terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perasaan klien dan
mempu memberikan asuhan keparawatan kepada klien. Ekspresi perasaan dari klien
mengorientasi perasaan dan menguatkan bagian yang positif dari kepribadian klien.
c. Fase Eksploitasi
Pada fase ini memungkinkan suatu situasi dimana klien dapat merasakan
manfaat dari hubungan sesuai pandangan atau persepsinya terhadap situasi yang
dihadapi.
d. Fase Resolusi
Fase yang terakhir dari keempat fase merupakan fase dimana klien secara
perawat membimbing dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling
tergantung. Evaluasi dari sistem ini adalah kerpibadian yang berkembang yang ditandai
dengan penururnan kecemasan karena kebutuhan yang terpenuhi dan fasilitas yang cukup.
Diploma (awal tahun 1930), pendiri Hospital School Of Nursing, Washington DC; Orem
mendapat Titel BSN Ed (1939) dan MSN Ed (1945) di The Cathilic University of America,
17
Washington DC. Orem mendapatkan gelar kehormatan : Dokter Ilmu Pengetahuan dari
Georgetown University (1976) dan pendiri Perguruan Tinggi di San Antonio, Texas (1980);
melanjutkan untuk aktif dalam pengembangan teori. Dia menyelesaikan edisi ke-6 dari
keperawatan : konsep praktek, yang diterbitkan oleh Mosby pada januari 2001 Dorothea E.
Orem meninggal pada 22 juni 2007 dikediamannya diSavannah, USA. Orem meninggal
pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kehilangan seorang ahli dan dianggap
sebagaiorwng terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas dibidang keperawatan.
Dalam bidang keperawatan dapat dikatakan bahwa ahli keperawatan dari Amerika,
Dorothea Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang
alihan tugas sebahagian atau pun keseluruhan atau perawatan diri atau perawatan
Self Care Model dari Dorothea E. Orem Tujuan dari asuhan keperawatan menurut
Orem adalah adanya pencapaian asuhan keperawatan mandiri yang optimal sehingga
klien dapat mencapai dan memprtahankan keadaan sehat yang optimal. Teori yang
dikembangkan oleh Orem sangat cocok untu digunakan dalam keperawatan karena
lebih memfokuskan pada aspek pereventif dan promotif. Asuhan keperawatan yang
kemampuan klien.
18
Orem berpandangan bahwa klien atau individu adalah satu kesatuan yang
berfungsi secara biologik, simbolik, dan sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan
mandiri yang optimal. Kesulitan yang dialami dapat dari semua hal yang mengganggu
asuhan / perawatan madiri oleh seseorang, obyek, kondisi, persitiwa, atau dari beberapa
asuhan / perawatan mandiri. Oleh kerena itu perlu cara intervensi dengan lima bantuan
untuk perkembangan, dan mendidik. Evaluasi dari hal tersebut adalah potensi kesehatan
orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu
itu teori ini dikenal sebagai Self Care (perawatan diri) atau Self Care Defisit Teori.
Orang dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia, dan orang
Untuk memahami teori self care sangat penting terlebih dahulu memahami
konsep self care, self care agency, basic conditioning factor dan kebutuhan self care
19
therapeutik. Self care adalah performance atau praktek kegiatan individu untuk
dan kesejahteraan. Jika self care dibentuk dengan efektif maka hal tersebut akan
membantu membentuk integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya
Self care agency adalah kemampuan manusia atau kekuatan untuk melakukan
self care. Kemampuan individu untuk melakukan self care dipengaruhi oleh basic
ketersediaan sumber.
merupakan totalitas dari tindakan self care yang diinisiatif dan dibentuk untuk
memenuhi kebutuhan self care dengan menggunakan metode yang valid yang
berhubungan dengan tindakan yang akan dilakukan. Konsep lain yang berhubungan
dengan teori self care adalah self care requisite. Orem mengidentifikasikan tiga
1) Universal meliputi;
udara, air makanan dan eliminasi, aktifitas dan istirahat, solitude dan
fungsi manusia.
2) Developmental,
20
lebih khusus dari universal dihubungkan dengan kondisi yang
kerusakan integritas individu untuk melakukan self care akibat suatu penyakit
atau injury.
Merupakan hal utama dari teori general keperawatan menurut Orem. Dalam teori
ini keperawatan diberikan jika seorang dewasa (atau pada kasus ketergantungan) tidak
mampu atau terbatas dalam melakukan self care secara efektif. Keperawatan diberikan
jika kemampuan merawat berkurang atau tidak dapat terpenuhi atau adanya
21
Orem menggambarkan hubungan diantara konsep yang telah dikemukakannya.
Menyelesaikan
Self Card Self Card Terapeutik Self
Care Klien
Self Card
Kompensasi
Tindakan Perawat Ketidakmampuan
Untuk Self Care
Nursing Agensy
Pendukung Dan
Melindungi
Klien
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa jika kebutuhan lebih banyak dari
1. Masuk kedalam dan memelihara hubungan perawat klien dengan individu, keluarga,
keperawatan.
22
5. Mengkoordinasikan dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari-hari
klien, atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan sosial dan
Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care dan
kemampuan pasien melakukan self care. Jika ada self care defisit, self care agency dan
kebutuhan self care therapeutik maka keperawatan akan diberikan. Nursing agency
adalah suatu properti atau atribut yang lengkap diberikan untuk orang-orang yang telah
didik dan dilatih sebagai perawat yang dapat melakukan, mengetahui dan membantu
orang lain untuk menemukan kebutuhan self care terapeutik mereka, melalui pelatihan
a. Wholly Compensatory system Suatu situasi dimana individu tidak dapat melakukan
tindakan self care, dan menerima self care secara langsung serta ambulasi harus
Ada tiga kondisi yang termasuk dalam kategori ini yaitu; tidak dapat melakukan
tindakan self care misalnya koma, dapat membuat keputusan, observasi atau pilihan
tentang self care tetapi tidak dapat melakukan ambulasi dan pergerakan manipulatif,
b. Partly compensatory nursing system Suatu situasi dimana antara perawat dan klien
melakukan perawatan atau tindakan lain dan perawat atau pasien mempunyai peran
23
c. Supportive educative system Pada sistem ini orang dapat membentuk atau dapat
belajar membentuk internal atau external self care tetapi tidak dapat melakukannya
Roy lahir pada tanggal 14 Oktober 1939 di Los Angeles, California. Calista Roy
menyelesaikan pendidikan Diploma Keperawatan pada tahun 1963 di Mount Saint Mary’s
pada tahun 1966. Roy menyelesaikan PhD Sosiologi pada tahun 1977 di Universitas yang
keperawatan. Ketika bekerja sebagai perawat anak, Roy melihat suatu perubahan besar pada
anak dan mereka berkemampuan untuk beradaptasi dalam respon yang lebih besar terhadap
perubahan fisik dan psikologis. Roy mengembangkan dasar konsep keperawatannya pada
tahun 19641966 dan baru dioperasionalkan pada tahun 1968. Pada saat itu Mount Saint
1. Teori Roy
dari respon adaptasi ke empat model adaptasi. Kondisi seseorang sangat ditentukan oleh
tingkat adaptasiny, yaitu apakah seseorang berespon secara positif terhadap rangsang
interna atau eksterna. Adapun pengertian klien sendiri adalah suatu kesatuan utuh yang
24
mempunyai 4 model adaptasi berdasarkan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran
stimulasi fokal, konteksutual dan residual. Sumber kesulitas yang dihadapi adalah adanya
kemampuan koping individu atau daerah adaptasi sehingga seluruh rangsang sesuai
25