Anda di halaman 1dari 3

Biografi Florence Nightingale (The

Lady With The Lamp)


Terakhir diperbaharui pada 6 Desember 2015 oleh Candra Wiguna

Florence Nightingale lahir di Firenze (Florence),


Italia tanggal 12 Mei 1820. Ayah Florence bernama Wiliam Nightingale seorang tuan
tanah kaya di Derbyshire, London. Ibunya Frances (Fanny) Nightingale ne Smith
keturunan ningrat, keluarga Nightingale adalah keluarga terpandang. Florence
memiliki seorang kakak bernama Parthenope.

Tahun 1846 ia mengunjungi Kaiserswerth, Jerman. Ia mengenal lebih jauh tentang


Rumah Sakit Modern Pioner yang dipelopori oleh Pendeta Theodor Fliedner. Tahun
1851 saat Florence menginjak usia 31 tahun. Keinginan Florence menjadi perawat
ditentang keras oleh ibu dan kakaknya karena pada saat itu di tempatnya perawat
dianggap sebagai pekerjaan hina. Namun, Florence tetap pergi ke Kaiserswerth
untuk mendapatkan pelatihan bersama biarawati disana, ia belajar disana selama
empat bulan, Tanggal 12 Agustus 1853, Florence kembali ke London dan bekerja
sebagai pengawas bagian keperawatan di Institute for the Care of Sick Gentlewomen,
London. Posisi ini ia tekuni hingga Oktober 1854, karena tahun ini terjadi Perang
Krimea sehingga ia menjadi sukarelawan untuk merawat korban perang. Tanggal 21
Oktober 1854 bersama 38 gadis sukarelawan yang telah ia latih termasuk bibinya
Mai Smith, mereka berangkat ke Turki menumpang sebuah kapal, bulan November
1854 mereka mendarat di di rumah sakit pinggir pantai di Scutari.
Kondisi rumah sakit tersebut saat Florence baru tiba disana sangat mengerikan,
semua ruangan penuh dengan prajurit yang terluka dan beratus-ratus prajurit
bergelimpangan di halaman tanpa tempat berteduh dan tanpa ada yang merawat.
Florence melakukan perubahan-perubahan penting, ia mengatur tempat tidur para
penderita di ruangan dan untuk penderita diluar ruangan ia mengusahakan
setidaknya bernaung dibawah pohon. Penjagaan dilakukan secara teliti, begitu juga
perawatan dilakukan dengan cermat.

Pada bulan Maret 1855 setelah hampir enam bulan Florence disana, komisi
kebersihan inggris datang memperbaiki sistem pembuangan limbah dan sirkulasi
udara sehingga jumlah kematian menurun drastis. Sebelumnya Florence yakin
bahwa tingkat kematian prajurit yang tinggi dikarenakan nutrisi yang kurang dan
juga beban bekerja yang berat bagi prajurit, namun setelah kembali ke inggris dan
mengumpulkan bukti-bukti, akhirnya Florence menyadari bahwa tingkat kematian
yang tinggi diakibatkan karena kondisi rumah sakit yang kotor dan memprihatinkan.

Pada saat pertempuran dahsyat di luar kota telah berlalu, seorang bintara datang
dan melapor pada Florence bahwa dari kedua belah pihak korban yang berjatuhan
banyak sekali. Rombongan pertama datang namun ternyata jumlahnya sedikit,
Bintara tersebut mengatakan bahwa korban selanjutnya harus menunggu sampai
besok karena sudah terlanjur gelap. Florence memaksa bintara tersebut untuk
mengantarnya ke bekas medan pertempuran untuk mengumpulkan korban yang
masih bisa diselamatkan. Florence dengan berbekal lentera membalik dan
memeriksa tubuh-tubuh yang bergelimpangan, membawa siapa saja yang masih
hidup dan masih bisa diselamatkan, termasuk prajurit Rusia. Malam itu mereka
kembali dengan membawa lima belas prajurit, dua belas prajurit Inggris dan tiga
prajurit Rusia. Semenjak saat itu setiap terjadi pertempuran, pada malam harinya
Florence berkeliling dengan lampu untuk mencari prajurit-prajurit yang masih
hidup dan mulailah ia terkenal sebagai bidadari berlampu yang menolong di gelap
gulita.

Sekembalinya Florence ke London, ia diundang oleh tokoh-tokoh masyarakat.


Mereka mendirikan sebuah badan bernama Dana Nightingale Badan tersebut
berhasil mengumpulkan dana yang besar sekali sejumlah 45.000 sebagai rasa
terima kasih orang-orang Inggris karena Florence Nightingale berhasil
menyelamatkan banyak jiwa dari kematian.
Florence menggunakan uang itu untuk membangun sebuah sekolah perawat khusus
untuk wanita yang pertama. Florence berargumen bahwa dengan adanya sekolah
perawat, maka profesi perawat akan menjadi lebih dihargai, ibu-ibu dari keluarga
baik-baik akan mengijinkan anak-anak perempuannya untuk bersekolah disana dan
masyarakat akan lain sikapnya menghadapi seseorang yang terdidik. Sekolah
tersebut pun didirikan di lingkungan rumah sakit St. Thomas Hospital, London. Kini
sekolah tersebut dinamakan Sekolah Perawat dan Kebidanan Florence Nightingale
(Florence Nightingale School of Nursing and Midwifery) dan merupakan bagian dari
Akademi King College London.

Pada tahun 1883 Florence dianugerahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal
Red Cross) oleh Ratu Victoria. Pada tahun 1907 Florence Nightingale dianugerahi
dengan bintang jasa The Order Of Merit. Pada tahun 1908 ia
dianugerahkan Honorary Freedom of the City dari kota London.

Florence Nightingale meninggal dunia di usia 90 tahun pada tanggal 13 Agustus


1910. Ia dimakamkan di Gereja St. Margaret yang terletak di East Wellow,
Hampshire, Inggris.

Anda mungkin juga menyukai